III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pemeliharaan Day Old Chick (DOC) sampai umur 35 hari.

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-45 hari) sebanyak 100 ekor. Ayam dibagi

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler strain cobb 398 sebanyak 100 ekor. Ayam tersebut dipelihara

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase grower) yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. grower yaitu umur 14 minggu dengan rata-rata bobot badan 1043 gram ± 51,631

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan umur minggu dengan bobot badan rata-rata 1037 gram ±

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

Lampiran 1. Skema Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah ayam Sentul yang diperoleh dari

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan untuk penelitian ini adalah Ayam Kampung Unggul

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

METODE PENELITIAN. Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

Transkripsi:

21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Penelitian Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam broiler dengan jumlah 100 ekor. Ayam ditempatkan ke dalam 5 perlakuan jenis probiotik yang diberikan dan masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam broiler. Perlakuan dimulai dari awal pemeliharaan Day Old Chick (DOC) sampai umur 35 hari. 3.1.2 Probiotik Probiotik yang digunakan adalah Lactobacillus plantarum, Lactobacillus acidophilus, Trichosporon beigelii dan Cryptococcus humicolus. Lactobacillus plantarum dan Trichosporon beiglii berasal dari daging ayam petelur afkir. Lactobacillus acidophilus dan Cryptococcus humicolus berasal dari daging domba. Probiotik tersebut dibuat dalam media MEB (Malk Extract Broth). MEB adalah media cair untuk menumbuhkan bakteri dan yeast. Probiotik yang diberikan dalam bentuk kombinasi dua jenis mikroorganisme, yaitu bakteri dengan bakteri, bakteri dengan yeast, dan yeast dengan yeast. Probiotik tersebut diberikan melalui air minum selama waktu pemeliharaan yakni 35 hari. Berdasarkan penelitian Rawghani dkk., (2007), tentang efek pemberian probiotik dalam peforma dan respon imun ayam broiler, dosis yang diberikan pada air minum atau pakan adalah sebanyak 0,1% - 0,15%.

22 3.1.3 Kandang Penelitian Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang litter sebanyak 20 buah untuk 5 perlakuan, masing-masing kandang berisi 5 ekor ayam broiler. Kandang tersebut terbuat dari bilah bambu yang tiap kandangnya berukuran panjang 70 sentimeter, lebar 70 sentimeter, dan tinggi 70 sentimeter. Setiap kandang diberi nomor sesuai dengan perlakuan dan ulangannya. Setiap kandang dilengkapi dengan alas sekam, lampu pijar 15 watt yang berfungsi sebagai pemanas (induk buatan) maupun penerangan, tempat pakan (round feeder), tempat air minum (round waterer), dan termometer sebagai kontrol suhu lingkungan yang diletakkan di sekitar kandang. 3.1.4 Ransum Penelitian Ransum penelitian yang digunakan selama penelitian berbentuk mash pada masa starter dan pellet pada masa finisher. Ransum yang digunakan untuk tiap perlakuan memiliki kandungan nutrisi yang sama dan tanpa penggunaan antibiotik. Tabel 1. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis dalam Bahan Pakan Penelitian Bahan Pakan EM PK LK SK Ca P Lis Met Sis Kkal /kg...%... Jagung 3370 8,60 3,90 2,00 0,02 0,10 0,20 0,18 0,18 Bungkil kedelai 2240 45,00 0,90 6,00 0,32 0,29 2,90 0,65 0,67 Tepung ikan 2970 58,00 9,00 1,00 7,70 3,90 6,50 1,80 0,94 Dedak padi 1630 12,00 13,00 12,00 0,12 0,20 0,77 0,29 0,40 Minyak kelapa 8600 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Tepung tulang 0 0,00 0,00 0,00 24,00 12,00 0,00 0,00 0,00 Sumber: Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

23 Tabel 2. Komposisi Ransum Penelitian Bahan Pakan Jumlah (%) Jagung 50,00 Bungkil kedelai 31,90 Tepung ikan 5,00 Dedak padi 5,80 Minyak kelapa 4,50 Tepung tulang 2,50 Lisin 0,10 Metionin 0,20 Total 100,00 Sumber: Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas dan Non Ruminansia (2017). Tabel 3. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Penelitian Ayam Broiler Kandungan Komposisi Kadar air 10,00 % Protein kasar 21,82 % Lisin 1,00 % Metionin 0,38 % Metionin + sistin 0,72 % Calsium (Ca) 0,90 % Fosfor (P) total 0,60-1,00 % Energi Metabolis 3076 Kkal/Kg Sumber: NRC (1994) 3.1.5 Alat Penelitian 1) Kandang penelitian. 2) Tempat pakan (round feeder) dan tempat minum (round waterer). 3) Lampu dan kabel, sebagai penerang sekaligus pemanas sebagai pengganti brooder. 4) Timbangan digital kapasitas 5 kg, untuk menimbang pakan dan ayam mulai dari DOC hingga umur lima minggu. 5) Higrometer, untuk mengukur suhu dan kelembaban dalam kandang. 6) Peralatan kebersihan meliputi sapu, gayung, ember, sikat, selang.

24 7) Labu elenmeyer sebagai wadah probiotik. 8) Wadah untuk melarutkan susu skim dengan probiotik. 9) Pipet ukur dan bulb untuk meneteskan probiotik dalam susu skim. 10) Gelas ukur untuk mengukur jumlah larutan yang diberikan pada ternak penelitian. 11) Pisau digunakan untuk menyembelih ayam. 12) Gunting untuk memisahkan organ jantung dari tubuh. 13) Pinset anatomi untuk penjepit organ jantung. 14) Plastik untuk menyimpan organ jantung. 15) Kertas label untuk memberi keterangan. 16) Timbangan digital untuk mengukur berat organ jantung. 17) Oven untuk mengeringkan organ jantung. 18) Kertas alumunium untuk alas mengeringkan organ jantung. 19) Alat tulis untuk mencatat pengukuran berat organ jantung. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Tahap Persiapan Kandang 1) Kandang dibersihkan menggunakan detergen dan air mengalir. 2) Kandang disanitasi dengan cara pengapuran pada bagian alas dan dinding kandang satu minggu sebelum ayam dimasukan serta mencuci peralatan pakan dan minum ayam broiler. 3) Kandang disekat dengan bambu serta kawat berukuran panjang 70 sentimeter, lebar 70 sentimeter, dan tinggi 70 sentimeter. dengan kapasitas 5 ekor setiap kandang. 4) Tempat pakan dan tempat minum disiapkan pada masing-masing flock.

25 3.2.2 Tahap Pemeliharaan 1) Ternak penelitian sebanyak 100 ekor dibagi ke dalam 20 flock, masingmasing terdiri dari 5 ekor ayam broiler. 2) Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, pada pagi hari pukul 06.30-07.30 WIB dan sore hari pukul 16.00-17.00 WIB. 3) Larutan Probiotik diberikan pada sore hari pukul 16.00 18.00 WIB. 4) Tempat minum dicuci setiap hari, setelah itu tempat minum diisi air bersih dan diberikan pada ayam broiler. 5) Suhu dan kelembaban kandang diamati setiap hari, pada pagi, siang, dan sore dengan menggunakan termometer bola kering/ dry bulb (db), termometer bola basah/ wet bulb (wb) yang diletakkan pada dinding kandang. 3.2.3 Tahap Pemberian Probiotik Larutan probiotik diberikan satu kali sehari setiap sore hari pada pukul 16.00 18.00 WIB. Dosis probiotik adalah 0,1-0,15% dari kebutuhan air minum. Pemberian probiotik terus bertambah jumlahnya seiring dengan bertambahnya umur ayam broiler. Probiotik dilarutkan dalam larutan susu skim sebagai media hidup mikroorganisme. Langkah pemberian probiotik yaitu: 1) Susu skim sebanyak 30 gram dilarutkan ke dalam 1 liter air. 2) Larutan susu skim dibagi ke dalam 5 wadah (untuk 5 perlakuan) masing-masing 200 mililiter. 3) Starter probiotik ditambahkan ke dalam larutan susu skim dengan jumlah masing - masing probiotik pada minggu pertama 0,5 mililiter, minggu kedua 1 mililiter, minggu ketiga 2 mililiter, minggu ketiga 3 mililiter, dan minggu keempat 4 mililiter sesuai perlakuan :

26 P0 : tanpa probiotik P1 : Lactobacillus plantarum + Lactobacillus acidophilus P2 : Lactobacillus plantarum + Trichosporon beigelii P3 : Cryptococcus humicolus + Lactobacillus acidophilus P4 : Cryptococcus humicolus + Trichosporon beigelii 4) Larutan tersebut dibagi dalam 4 tempat minum sesuai dengan unit ulangan, masing - masing ulangan diberi probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim sebanyak 50 mililiter. 5) Probiotik dimasukkan ke dalam tempat minum dan tunggu sampai habis. 6) Setelah probiotik habis, tempat minum diisi kembali air bersih untuk diberikan pada ayam secara adlibitum. 3.2.4 Tahap Transportasi Ternak Penelitian Transportasi dilakukan pada akhir pemeliharaan yaitu pada umur 5 minggu. Ayam broiler diangkut menggunakan mobil pick up dari kandang di Tanjung Sari mulai pukul 11.00 WIB menuju Subang, dan kembali ke Tanjung Sari pukul 17.00 WIB. Transportasi berlangsung selama 6 jam pada siang hari. 3.2.5 Tahap Pengambilan Sampel Organ Jantung Pengambilan sampel organ jantung dilakukan pada minggu kelima setelah perlakuan (diangkut selama 6 jam) dengan cara membedah secara melintang pada bagian dada hingga abdominal ayam broiler menggunakan pisau dan pinset anatomi, kemudian organ jantung dikeluarkan dan ditimbang beratnya.

27 3.2.6 Peubah yang Diukur Peubah yang diukur dalam penelitian ini yaitu berat basah dan berat kering organ jantung ayam broiler pasca transportasi. 3.2.7 Tahap Penimbangan Berat Basah Organ Jantung Sampel organ jantung segar yang telah diambil kemudian ditimbang. Penimbangan dilakukan menggunakan timbangan digital untuk mengetahui berat basahnya. 3.2.8 Tahap Penimbangan Berat Kering Organ Jantung Pengukuran berat kering organ jantung dilakukan dengan mengeringkan sampel (jantung) menggunakan oven sehingga seluruh air yang terkandung pada sampel menguap. Prosedur penimbangan berat kering organ jantung adalah sebagai berikut : 1) Sampel organ jantung segar dialasi dengan kertas aluminium, kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 72 jam pada suhu 60 o C. 2) Sampel organ jantung beserta kertas aluminium yang telah dikeringkan dimasukkan di dalam eksikator selama 15 menit. 3) Sampel organ jantung beserta kertas aluminium yang telah dikeringkan ditimbang dengan timbangan digital. Perhitungan untuk menghitung berat kering organ jantung adalah sebagai berikut : Berat Kering = A B Keterangan : A = Berat Kertas Alumunium + Sampel Organ Jantung Kering B = Berat Kertas Alumunium

28 3.2.9 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, masingmasing ulangan sebanyak 5 ekor sehingga didapat 20 unit percobaan. Variabel terikat dalam penelitian ini terdiri dari 5 kelompok yaitu P0, P1, P2, P3, dan P4; dimana P0 sebagai kelompok kontrol serta P1, P2, P3 dan P4 sebagai kelompok eksperimen. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu berat basah dan berat kering jantung. Perlakuan yang diberikan yaitu probiotik dengan starter bakteri, yeast dan kombinasi antara keduanya. Rancangan penelitian terdiri atas : P0 P1 P2 P3 P4 = Tanpa pemberian probiotik atau kontrol = Probiotik (Lactobacillus plantarum + Lactobacillus acidophilus) = Probiotik (Lactobacillus plantarum + Trichosporon beigelii) = Probiotik (Lactobacillus acidophilus + Cryptococcus humicolus) = Probiotik (Trichosporon beigelii + Cryptococcus humicolus) Data penelitian yang terdiri dari lima kelompok perlakuan (P0, P1, P2, P3, dan P4) dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan apabila terjadi perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Peubah yang diamati terdiri dari: berat basah dan berat kering jantung ayam broiler. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Ragam (Sastrosupadi, 2000) dengan model matematika sebagai berikut: Yij = µ + Ti + ɛij Keterangan : Yij = Nilai Pengamatan dari ulangan ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i µ = Rata-rata umum Ti = Pengaruh perlakuan ke-i ɛij = Pengaruh galat yang timbul pada ulangan ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i i = Banyaknya perlakuan

29 j = Banyaknya ulangan Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati, dilakukan analisis ragam dengan bentuk daftar sidik ragam sebagai berikut: Tabel 4. Analisis Sidik Ragam (Rancangan Acak Lengkap) Sumber Keragaman Db JK KT F hit F Tabel Perlakuan (t-1) = 4 JKP KTP KTP/KTG Galat t (r-1) = 15 JKG KTG Total (r.t-1) = 19 JKT Sumber : (Gasperz, 2006) Keterangan : t = Perlakuan r = Ulangan Db = Derajat bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan JKG = Jumlah Kuadrat Galat JKT = Jumlah Kuadrat Tengah KTP = Kuadrat Tengah Perlakuan KTG = Kuadrat Tengah Galat Hipotesis yang diuji : H0 : P0 = P1 = P2 = P3 = P4 H1 : P0 P1 P2 P3 P4 atau paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak sama. Kaidah keputusan : 1. Jika Fhitung Ftabel 0,05 maka tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1 2. Jika Fhitung > Ftabel 0,05 maka berbeda nyata (significant), tolak H0 dan terima H1 artinya ada pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati.

30 Apabila hasil analisis varian yang diperoleh berbeda nyata, maka untuk menguji perbedaan antar perlakuan tersebut dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan, dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: Sx KTG SSRx LSRx r d Kaidah keputusan: Sx = KTGalat r LSRx = SSRx x Sx = Simpangan Baku = Kuadrat Tengah Galat = Student Significant Range = Jarak Beda Nyata Terkecil = Ulangan = Selisih rata-rata antar perlakuan d LSRx, maka tidak berbeda nyata d LSRx, maka berbeda nyata Tabel 5. Tata Letak Percobaan 1 (P1U1) 2 (P5 U1) 3 (P4 U1) 4 (P1 U2) 5 (P2 U1) 6 (P4 U2) 7 (P3 U1) 8 (P3 U2) 9 (P1 U3) 10 (P3 U3) 11 (P3 U4) 12 (P2 U2) 13 (P5 U2) 14 (P1 U4) 15 (P2 U3) 16 (P4 U3) 17 (P5 U3) 18 (P5 U4) 19 (P4 U4) 20 (P2 U4)