PENGARUSUTAMAAN GENDER PADA PROYEK-PROYEK ENERGI KASUS : PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI LISTRIK DI IPST SARBAGITA, DENPASAR BALI Oleh : I Made Sudarma
NAMA PROYEK : INSTALASI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (IPST) SARBAGITA (WASTE TO ENERGY)
INPUT (SAMPAH) POWER PLANT - PENGURANGAN (3R) - PENANGANAN (UU NO. 18/2008) OUTPUT (LISTRIK) SEPENUHNYA DIPASOK KE PLN PERAN DAN TANGGUNG JAWAB : PEMDA SARBAGITA SWASTA
INFORMASI PROYEK : Lokasi Proyek : TPA Suwung, Kota Denpasar Status Proyek : Kerjasama Pemda SARBAGITA dengan Pihak swasta (PT. NOEI) dalam bentuk PPP Tugas Pemda : memasok sampah 500 ton/hari ke IPST Tugas Pihak Swasta : mengolah sampah di lokasi IPST Jenis output proyek : Listrik (produk utama) dan kompos (sampingan) Teknologi Proyek : GALFAD (Gasification, Land fill, Anaerobic Digestion) Kapasitas Output : 9,6 MW (full operation) Kapasitas output saat ini : 0,5 1,10 MW Pemakai output : PLN (melalui jaringan interkoneksi dari power house ke grid PLN) Commercial date : 12 Oktober 2008
LATAR BELAKANG PROYEK : Bali sebagai destinasi utama wisata di Indonesia Kebersihan sebagai kebutuhan bukan keinginan Partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah rendah: Pertumbuhan sampah terus meningkat Perilaku 3 R (reduce, reuse, recycle) masih jauh dari harapan Retribusi sampah rendah Kebersihan hampir sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemda : Pengumpulan Pengangkutan Penanganan akhir Lahan TPA di wilayah Kabupaten/Kota Sarbagita sudah hampir penuh : Pencemaran meningkat (bau, lindi, kebakaran, vektor penyakit) Keterbatasan dana (bin, container, TPS, alat angkut, alat berat) Keterbatasan teknologi (hanya open dumping) Keterbatasan SDM (kuantitas, kualitas) Sulit mencari lahan baru dijadikan TPA (penolakan masyarakat)
TUJUAN PROYEK : Adanya satu lokasi pengolahan sampah skala regional yang representatif dan dapat dipertanggungjawabkan dari aspek teknologi, ekonomi, sosial dan lingkungan. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah melalui managemen yang profesional. Meningkatkan pelayanan kebersihan baik dari segi luas cakupan maupun kualitas pelayanan pada masyarakat.
DASAR HUKUM KERJASAMA PENGELOLAAN SAMPAH SARBAGITA UU No. 22/1999, tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Bersama Antara Pemda SARBAGITA, tanggal 24 Juli 2000, tentang Pokok-Pokok Kerjasama Pemerintah, Pembangunan dan Kemasyarakatan dalam Pengelolaan Sampah Antara Pemda Kab/Kota SARBAGITA Surat Keputusan Bersama (SKB) Pemda Kab/Kota SARBAGITA diketahui Gubernur BALI, tanggal 16 April 2001 tentang : Pedoman Pengelolaan Persampahan di Wilayah SARBAGITA Pembentukan Badan Pengatur dan Pengendalian Kebersihan, Badan Pengelola Kebersihan serta Fasilitasi Pembentukan Badan Pengawas Pengelolaan Kebersihan dan Tata Kerja di wilayah SARBAGITA Prosedur dan Pengangkatan Kepala Badan Pengatur dan Pengendalian Kebersihan serta Kepala BPKS di wilayah SARBAGITA Pengisian Personalia BPKS, tanggal 27 Agustus 2001.
BPKS (Badan Pengelola Kebersihan Sarbagita) Dibentuk berdasarkan SKB Bupati/Walikota Merupakan lembaga non teknis/non struktural pemda Pengisian personalia didasarkan atas fit and proper test Melaksanakan Tupoksi sebagaimana telah ditetapkan dalam SKB Anggaran pembiayaan didasarkan atas sharing masing-masing pemda
INPUT PROYEK : SAMPAH PENGERTIAN SAMPAH (UU 18/2008) : Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sampah yang dikelola berdasarkan Undang-Undang 18/2008 terdiri atas : Sampah rumah tangga Sampah sejenis sampah rumah tangga Sampah spesifik
Sampah rumah tangga : sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik Sampah sejenis sampah rumah tangga : berasal dari kawasan komersial, kawasn industri, kawasn khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan atau fasilitas lainnya. Sampah spesifik meliputi : Sampah yang mengandung B3 Sampah yang mengandung limbah B3 Sampah yang timbul akibat bencana Puing bongkaran bangunan Sampah yg secara teknologi belum dapat diolah Sampah yang timbul secara tidak periodik
Pengelolaan Sampah (UU 18/2008) : Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. PERANAN GENDER dalam Pengurangan sampah meliputi : a. Pembatasan timbulan sampah (reduce) b. Pendauran ulang sampah (recycle) c. Pemanfaatan kembali sampah (reuse)
PERANAN GENDER dalam Pengurangan sampah meliputi : a. Pembatasan timbulan sampah (reduce) b. Pendauran ulang sampah (recycle) c. Pemanfaatan kembali sampah (reuse)
PERANAN GENDER dalam Penanganan sampah meliputi : a. Pemilahan sampah (organik dan anorganik) b. Pengumpulan sampah c. Pengangkutan sampah d. Pengolahan sampah e. Pemrosesan akhir sampah
KONDISI SEBELUM PROYEK
PENGELOLAAN SAMPAH SISTEM OPEN DUMPING SUMBER SAMPAH PENGUMPULAN/ PEWADAHAN PENGANGKUTAN PEMBUANGAN DI TPA LIMBAH LINGKUNGAN PENERIMA BAU, LINDI, GAS
DAMPAK SISTEM OPEN DUMPING (PEMBUANGAN TERBUKA) : BOROS LAHAN TINGGINYA PENCEMARAN THD LINGKUNGAN RAWAN KEBAKARAN RAWAN LONGSOR BERKEMBANG-BIAKNYA VEKTOR PENYAKIT GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT SEKITAR SULIT MENDAPATKAN LOKASI TPA BARU MANAKALA TPA TELAH PENUH
DAMPAK GAS PENCEMAR DARI PROSES PEMBAKARAN SAMPAH DI ALAM TERBUKA Nitrogen Oksida: NO dan NO2 (NOx); berpotensi menimbulkan kabut dan hujan asam Sulfur Oksida: So2 dan SO3 (SOx); bersifat iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan, pada konsentrat tinggi menyebabkan penyakit serius pada penyakit paru-paru (asma, bronchitis) Karbon Monoksida (CO); mengikat haemoglobin pada darah sehingga tubuh kekurangan Oksigen, ciri-cirinya sakit kepala, mual, hingga kematian pada CO yang tinggi Partikulat; akibat pembakaran tidak sempurna yang dapat menimbulkan pada gangguan paru-paru Logam; logam-logam ikut dalam proses pembakaran, terutama logam-logam berat yang membahayakan kesehatan seperti Cd, Cr, Hg dan Pb Gas-Gas Asam; dapat menimbulkan hujan asam Dioksin dan Furan; merupakan senyawa yang mengandung klor yang bersifat sangat beracun dan dapat menimbulkan penyakit kanker
Pengelolaan Sampah UU 18/2008 SUMBER SAMPAH (3R) PRODUK BERNILAI EKONOMI PEMILAHAN SAMPAH PENGUMPULAN/ PEWADAHAN PENGOLAHAN PENGANGKUTAN Pemilahan Gas Treatment Dilepas ke Lingkungan Kolam Kontrol PEMROSESAN AKHIR SLF Air Lindi
PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (IPST) SARBAGITA, DENPASAR BALI KERJASAMA : BADAN PENGELOLA KEBERSIHAN SARBAGITA (BPKS) ~ PT. NAVIGAT ORGANICS ENERGY INDONESIA (NOEI) (WASTE TO ENERGY)
GALFAD GA - Gasification LF - Landfill gas AD Anaerobic digestion
Tahapan Proses Pengolahan GALFAD Pemilahan sampah (organik dan anorganik) Sampah organik basah ke proses anaerobic digestion (dihasilkan biogas) Sampah kering ke proses gasification (dihasilkan syngas) Padatan sampah organik (setelah gasnya habis) diproses menjadi kompos atau bahan baku dari proses gasifikasi Biogas and syngas dirubah menjadi listrik
Jenbacher Gas engine
Kondisi lingkungan & Potret kehidupan di TPA Sebelum kerjasama (Periode sebelum 2005)
Kondisi lingkungan di TPA Setelah Kerjasama
Rehabilitating Old Landfill Site
GALFAD installation site 20 July 2006_4
TEMPAT PENERIMAAN PEMILAHAN SAMPAH
POWER HOUSE 4 unit gas generator @ 1,043 MW 2 unit transformer @ 3,000 kva Medium voltage panel
SWITCH GEAR PANEL Listrik 20 Kv dari PLN masuk ke incoming line tanggal 3/12/2008
Sekian Terima kasih