SKRIPSI DEEP BREATHING EXERCISE LEBIH EFEKTIF DARIPADA DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS VITAL PARU PADA LANSIA DI BANJAR KEDATON, DESA TONJA, KECAMATAN DENPASAR TIMUR I Dewa Ayu Juniastari Putri KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016
DEEP BREATHING EXERCISE LEBIH EFEKTIF DARIPADA DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS VITAL PARU PADA LANSIA DI BANJAR KEDATON, DESA TONJA, KECAMATAN DENPASAR TIMUR Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI Oleh : I Dewa Ayu Juniastari Putri 1202305031 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016 i
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Deep Breathing Exercise Lebih Efektif Daripada Diaphragmatic Breathing Exercise dalam Meningkatkan Kapasitas Vital Paru Pada Lansia di Banjar Kedaton, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Timur. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Fisioterapi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini, yaitu kepada: 1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT, (K), M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2. Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, MOH, PFK selaku Ketua Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana. 3. Ari Wibawa, SSt.Ft, M.Fis selaku pembimbing I sekaligus pengajar yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 4. dr. I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti, S.Ked, M.Biomed selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. v
5. Ajik, Ibu, serta adik-adikku yang selalu mendoakan dan memberi dukungan serta motivasi tanpa hentinya agar penulis berjuang dan berusaha menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya hingga terselesaikannya skripsi ini. 6. Dewa Gede Agung yang selalu memberikan motivasi dan selalu meluangkan waktunya untuk membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Para sahabat Lemakers (Dwi Larashati, Purnamawati, dan Deni Purnama) serta Reza Dharana, terimakasih banyak sudah selalu membantu dalam pelaksaan penelitian serta selalu berbagi canda tawa, memberikan motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini. 8. Seluruh teman teman Fisioterapi FK Unud 2012 (Axoplasmic) dan kakak kelas (Kak Mulya dan Kak Pipit) yang selalu membantu dan memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Dosen dosen pengajar dan staf Program Studi Fisioterapi yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak penulis sangat harapkan. Denpasar, Mei 2016 Penulis vi
DEEP BREATHING EXERCISE LEBIH EFEKTIF DARIPADA DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS VITAL PARU PADA LANSIA DI BANJAR KEDATON, DESA TONJA, KECAMATAN DENPASAR TIMUR ABSTRAK Kapasitas vital paru adalah volume udara yang dapat dikeluarkan dengan ekspirasi maksimum setelah melakukan inspirasi maksimum. Penurunan kapasitas vital paru merupakan masalah umum pada lansia. Masalah yang akan timbul dari penurunan kapasitas vital paru yaitu penurunan jumlah oksigen yang dapat dikonsumsi oleh lansia sehingga akan berpengaruh pada kesehatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pelatihan deep breathing exercise lebih efektif dalam meningkatkan kapasitas vital paru daripada diaphragmatic breathing exercise. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan Randomized Pre Test and Post Test Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 24 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok I yang diberikan pelatihan deep breathing exercise dan kelompok II yang diberikan pelatihan diaphragmatic breathing exercise. Masing-masing kelompok terdiri dari 12 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur kapasitas vital paru lansia menggunakan spirometer sebelum dan setelah pelatihan pada setiap kelompok. Uji normalitas dan homogenitas data diuji dengan menggunakan Saphiro-Wilk Test dan Levene s Test. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kapasitas vital paru pada kelompok I sebesar 17,319 dan pada kelompok II terjadi peningkatan kapsitas vital paru sebesar 7,725. Hasil uji paired sample t-test didapatkan perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0,000 (p<0,05) pada kelompok I dan nilai p=0,000 (p<0,05) pada kelompok II. Uji beda selisih dengan independent t- test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok I dan kelompok II dimana p=0,000 (p<0,05) dengan persentase sebesar 31,62 % pada kelompok I dan 13,61 % pada kelompok II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan deep breathing exercise lebih efektif dalam meningkatkan kapasitas vital paru daripada diaphragmatic breathing exercise pada lansia. Kata kunci : kapasitas vital paru, deep breathing exercise, diaphragmatic breathing exercise, lansia. vii
DEEP BREATHING EXERCISE MORE EFFECTIVE THAN DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TO INCREASE LUNG VITAL CAPACITY ON ELDERLY PEOPLE IN BANJAR KEDATON, TONJA VILLAGE, DENPASAR TIMUR DISTRICT ABSTRACT Lung vital capacity is the volume of air that can be issued with a maximum expiration after maximum inspiration. The decline in vital capacity of the lung is a common problem in the elderly. Problems will arise from the reduction in lung vital capacity that decrease the amount of oxygen that can be consumed by the elderly that would affect his health. The purpose of this study was to determine the effect of deep breathing exercise is more effective in improving lung vital capacity than diaphragmatic breathing exercise. This study was an experimental research using randomized designs Pre Test and Post Test Control Group Design. The sampling technique in this research was simple random sampling. These samples included 24 people who were divided into 2 groups: group I, have trained deep breathing exercises and group II were given training diaphragmatic breathing exercise. Each group consisted of 12 people. The data collection was done by measuring the vital capacity of the lungs of elderly using the spirometer before and after the training in each group. Normality and homogeneity test data was tested using the Shapiro-Wilk test and Levene's Test. The results showed an increase in vital capacity of lungs in group I of 17,319 and group II an increase vital lung capacity of 7.725. Results of paired samples t-test found a significant difference with p = 0.000 (p <0.05) in group I and the value of p = 0.000 (p <0.05) in group II. Different test difference with independent t-test showed a significant difference between group I and group II where p = 0.000 (p <0.05) with the percentage of 31.62% in group I and 13.61% in group II. Based on these results we can conclude that deep breathing exercise is more effective in improving lung vital capacity than diaphragmatic breathing exercise in the elderly. Keywords: lung vital capacity, deep breathing exercises, diaphragmatic breathing exercise, the elderly. viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i PERNYATAAN PERSETUJUAN...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii KATA PENGANTAR...v ABSTRAK...vii ABSTRACT...viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...5 1.3 Tujuan Penelitian...6 1.3.1 Tujuan Umum...6 1.3.2 Tujuan Khusus...6 1.4 Manfaat Penelitian...7 1.4.1 Manfaat Teoritis...7 1.4.2 Manfaat Praktis...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Lansia...8 2.1.1 Definisi Lansia...8 2.2 Pernafasan...9 2.2.1 Definisi Pernafasan...9 2.2.2 Anatomi Paru...11 2.2.3 Fisiologi Pernafasan...13 2.2.4 Otot-otot Pernafasan...14 2.2.5 Mekanisme Pernafasan...16 2.2.6 Volume Paru...18 ix
2.2.7 Kapasitas Vital Paru...19 2.2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Kapasitas Vital Paru...22 2.2.9 Penurunan Sistem Pernafasan Pada Lansia...26 2.3 Deep Breathing Exercise...29 2.3.1 Mekanisme Fisiologi Deep Breathing Exercise...30 2.3.2 Pelatihan Deep Breathing Exercise...32 2.4 Diaphragmatic Breathing Exercise...33 2.4.1 Mekanisme Fisiologi Diaphragmatic Breathing Exercise...34 2.4.2 Pelatihan Diaphragmatic Breathing Exercise...36 2.5 Spirometri...37 2.5.1 Interpretasi Spirometri...38 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, HIPOTESIS 3.1 Kerangka Berpikir...41 3.2 Kerangka Konsep...43 3.3 Hipotesis...44 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian...45 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian...46 4.3 Populasi dan Sampel...47 4.3.1 Populasi...47 4.3.2 Sampel...47 4.3.3 Besar Sampel...48 4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel...50 4.4 Variabel Penelitian...50 4.5 Definisi Operasional Variabel...50 4.5.1 Deep Breathing Exercise...50 4.5.2 Diaphragmatic Breathing Exercise...51 4.5.3 Kapasitas Vital Paru...51 4.5.4 Usia...51 4.5.5 Indeks Massa Tubuh...51 4.5.6 Jenis Kelamin...52 x
4.6 Instrumen Penelitian...52 4.7 Prosedur Penelitian...52 4.7.1 Persiapan Penelitian...52 4.7.2 Pelaksanaan Penelitian...54 4.8 Alur Penelitian...58 4.9 Teknik Analisis Data...59 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Data Karakteristik Sampel...61 5.2 Uji Normalitas dan Homogenitas...63 5.3 Pengujian Hipotesis...64 5.3.1 Uji Beda Rerata Peningkatan Kapasitas Vital Paru Sebelum dan Sesudah Pelatihan 64 5.3.2 Uji Komparasi Hasil Selisih Peningkatan Kapasitas Vital Paru Sebelum dan Sesudah Pelatihan Pada Kedua Kelompok 65 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Subjek Penelitian...67 6.2 Distribusi dan Varian Subjek Penelitian...69 6.3 Peningkatan Kapasitas Vital Paru Pada Kelompok Pelatihan dengan Deep Breathing Exercise...69 6.4 Peningkatan Kapasitas Vital Paru Pada Kelompok Pelatihan dengan Diaphragmatic Breathing Exercise...71 6.5 Pelatihan Deep Breathing Exercise lebih efektif daripada Diaphragmatic Breathing Exercise dalam Meningkatkan Kapasitas Vital Paru...73 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan...76 7.2 Saran...76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Anatomi Organ Paru...13 Gambar 2.2 Otot-otot Pernafasan...16 Gambar 2.3 Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi...17 Gambar 2.4 Grafik Volume Udara Pernafasan...19 Gambar 2.5 Deep Breathing Exercise...32 Gambar 2.6 Diaphragmatic Breathing Exercise...36 Gambar 2.7 Interpretasi Spirometri...38 Gambar 3.1 Kerangka Konsep penelitian...43 Gambar 4.1 Rancangan Penelitian...45 Gambar 4.2 Penggunaan Spirometer...55 Gambar 4.3 Bagan Alur Penelitian...58 xii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Nilai Standar Kapasitas Vital Paru...20 Tabel 2.2 Kategori IMT...24 Tabel 2.3 Kriteria Derajat Restriktif dan Obstruktif...39 Tabel 5.1 Distribusi Data Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin...62 Tabel 5.2 Distribusi Data Sampel Berdasarkan Umur dan IMT...62 Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Peningkatan Kapasitas Vital Paru Sebelum dan Setelah Pelatihan...63 Tabel 5.4 Hasil Uji Paired Sampel T-test...64 Tabel 5.5 Hasil Uji Independent T-test...65 Tabel 5.6 Persentase Penignkatan Kapasitas vital paru Setelah Perlakuan...66 xiii