BAB I PENDAHULUAN. dan makin banyak perusahaan yang muncul, terlebih lagi perusahaan yang sudah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 67% per tahun dari

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam bentuk aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan dipasar

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dana tersebut, semakin banyak orang yang mendirikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Dividen pada prinsipnya adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ingin melakukan investasi sehingga masyarakat umum juga dapat ikut berperan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan menjadi pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual saham

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewakili pasar modal. Pasar modal memang sangat menarik untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. Modal merupakan aspek penting dalam suatu perusahaan, karena dari situlah

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada beberapa faktor-faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan ekonomi dalam era globalisasi saat ini perkembangan ekonominya mengalami perubahan yang cukup signifikan. Dan seiring dengan perkembangan teknologi pada saat ini maka dunia usahapun ikut berkembang pula dan makin banyak perusahaan yang muncul, terlebih lagi perusahaan yang sudah go publik. Hal tersebut menyebabkan setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai laba semaksimal mungkin. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan manajemen keuangan dalam menghitung hasil operasional perusahaan dan analisa-analisa keuangan yang telah dicapai perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya untuk perusahaan yang sudah go publik dapat diperoleh melalui penjualan saham kepada para investor. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang paling banyak digunakan oleh para investor karena keuntungan yang diperoleh lebih besar dan dana yang dibutuhkan investor untuk melakukan investasi tidak begitu besar jika dibandingkan dengan obligasi. Tujuan perusahaan melakukan investasi saham adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara memaksimalkan nilai saham perusahaan yang pada akhirnya akan mencerminkan harga saham tersebut. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki resiko yang tinggi sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low return, high risk

high return. Seorang investor hendaknya benar-benar memahami tentang harga saham dan kerap melakukan analisis harga saham terlebih dahulu agar tidak salah berinvestasi karena pergerakan harga suatu saham tidak dapat diperkirakan secara pasti. Pada dasarnya harga saham terbentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli yang akan bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi atas saham di bursa. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan terus-menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor. Setelah mengalami krisis ekonomi, kondisi perekonomian Indonesia tahun 2008-2011 mengalami peningkatan. Namun kondisi ini masih fluktuatif, hal ini dapat dilihat dari fluktuatif harga saham pada perusahaan food and beverages. Untuk mengilustrasikan fenomena harga saham yang fluktuatif pada perusahaan food and beverages peneliti menyajikan dalam bentuk grafik yaitu sebagai berikut:

Gambar 1.1 Fluktuasi Harga Saham Perusahaan Sektor Food and Beverage di BEI Tahun 2007-2011 50000 44.505 40000 35.902 30000 30925 31.331 20000 Rata-rata HS 10000 12.801 0 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber: IDX Fact Book 2010-2013 yang telah diolah Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat kondisi penurunan harga saham terjadi di tahun 2008 menjadi 12.801. Analisis yang dilakukan pada kondisi tersebut menemukan bahwa krisis global di tahun 2008 membuat lesunya transaksi jual beli saham. Kemudian terjadi kenaikan harga saham hingga tahun 2010 mencerminkan kinerja perusahaan berdampak positif pada harga saham. Tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan, hal ini bisa disebabkan oleh krisis ekonomi di Indonesia. Harga saham dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Weston dan Brigham (2010:26): Faktor internal yang mempengaruhi harga saham adalah laba per lembar saham (Earning Per Share), tingkat suku bunga, jumlah kas dividen yang diberikan, jumlah laba dari investasi yang didapat perusahaan (Return On Asset) dan tingkat risiko seta pengembalian. Faktor lainnya yang dapat mempengarahi pergerakan harga saham adalah faktor eksternal seperti penawaran dan permintaan, tingkat inflasi suatu negara, tingkat pajak, tingkat risiko, serta tingkat efisiensi pasar modal dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.

Naik turunnya harga saham di pasar modal menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan berkaitan dengan isu naik turunnya nilai perusahaan itu sendiri. Krisis ekonomi global yang terjadi di tahun 2008 berdampak terhadap pasar modal Indonesia tercermin dari terkoreksi turunnya harga saham hingga 40-60 persen dari posisi awal tahun 2008 (Kompas, 25 November 2008), yang disebabkan oleh aksi melepas saham oleh investor asing yang membutuhkan likuiditas. Kondisi tersebut secara harfiah mempengaruhi nilai perusahaan karena nilai perusahaan itu sendiri jika diamati melalui kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham perusahaan di pasar modal. Sektor yang dianggap bisa bertahan dalam terjangan krisis global adalah sektor konsumsi terutama Industri food and beverages. Alasannya, sejak krisis global yang terjadi pada pertengahan 2008, hanya industri makanan dan minuman yang dapat bertahan. Permintaan pada sektor tersebut tetap tinggi. Industri food and beverages adalah yang paling baik dan bertahan pada krisis global. Selain itu, karakteristik masyarakat cenderung gemar berbelanja makanan, ikut mempertahankan industri makanan dan minuman. (www.kompas.com) Setiap investor yang rasional tentunya akan melakukan suatu analisa sebelum membuat keputusan untuk membeli, menahan, atau menjual saham. Salah satu analisa yang dapat digunakan oleh para investor adalah analisa fundamental. Analisa ini mengacu kepada informasi yang diperoleh melalui laporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan juga merupakan sumber informasi yang penting dalam melihat bagaimana kinerja perusahaan dan harga sahamnya di pasar. Untuk dapat melihat kinerja perusahaan dengan baik maka

perlu dilakukan analisis, terutama untuk membantu investor dalam mengambil keputusan. Analisis yang digunakan investor dalam memprediksi harga saham dengan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar utama disebut analisis fundamental. Alat yang digunakan untuk melakukan analisis fundamental adalah rasio. Menurut Harahap (2013:96): Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Jenis rasio keuangan yang sering digunakan dalam menilai kinerja perusahaan adalah rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage/solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio lainnya yang terkadang di dalam beberapa penelitian diklasifikasikan menjadi rasio market/valuasi. Rasio profitabilitas merupakan suatu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui penjualan. Dengan menganalisis rasio ini, investor akan mendapat bayangan jumlah return yang akan diterimanya bila ia melakukan investasi pada suatu perusahaan. Semakin tinggi return, maka akan semakin tinggi permintaan terhadap saham dan akan menaikkan harga saham perusahaan. Rasio leverage merupakan suatu rasio untuk melihat sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Dengan menganalisis rasio ini, investor dapat memutuskan apakah suatu perusahaan dapat bertahan dari kebangkrutan dalam jangka waktu panjang, sehingga investor dapat dengan aman berinvestasi pada perusahaan tersebut. Rasio pasar menghubungkan harga saham suatu perusahaan dengan laba yang salah satunya dapat di ukur dengan earning per share.

Rinati (2012) meneliti pengaruh Net Profit Margin, Return on Assets, dan Return on Equity terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam Indeks LQ45 dengan periode pengamatan 2004-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Net Profit Margin, Return on Assets, dan Return on Equity berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial hanya Return on Assets yang berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan Return on Equity dan Net Profit Margin tidak berpengaruh. Zuliarni (2012) meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan Mining and Mining Service yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan 2008-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Return on Assets, Price Earning Ratio, dan Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial hanya Return on Assets dan Price Earning Ratio yang berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan Dividend Payout Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham. Nurmalasari (2012) meneliti pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan Emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan 2005-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Net Profit Margin, Return on Equity, Return on Investment dan Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial hanya Return on Investment dan Earning Per Share yang berpengaruh terhadap harga saham.

Ketidakkonsistenan hasil-hasil penelitian terdahulu inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti kembali variabel-variabel dari penelitian terdahulu tersebut. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada jenis perusahaan dan periode pengamatannya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil kurun waktu 2010 sampai 2012. Selain itu, peneliti tertarik memilih perusahaan food and beverage sebagai objek penelitian dengan alasan industri makanan dan minuman ini mengalami peningkatan yang cukup pesat, dilihat dari Badan Pusat Statistik (BPS) dari situs resminya www.bps.co.id terjadi peningkatan produksi ini di tahun 2010 sebesar 6,41 (satuan 2 digit kode Internasional Standard Industrial Classification) menjadi 8,34 (satuan 2 digit kode Internasional Standard Industrial Classification) di tahun 2011, berkembang pesatnya industri makanan dan minuman ini sangat ditunjang populasi penduduk Indonesia besar. Walaupun terjadi krisis ekonomi, kelancaran produk industri food and beverage akan tetap terjamin, karena industri bergerak pada bidang pokok manusia. Sehubungan dengan uraian latar belakang diatas dan juga melihat kembali ketidakkonsistenan hasil dan data dari penelitian sebelumnya maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Leverage, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah profitabilitas (Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin), leverage (Debt to Equity Ratio) dan Earning Per Share berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap harga saham perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah profitabilitas (Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin), leverage (Debt to Equity Ratio) dan Earning Per Share berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap harga saham perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, untuk memperluas wawasan peneliti di dalam bidang akuntansi khususnya mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan yang berpengaruh terhadap harga saham bagi investor, sehingga dapat menjadi referensi jika sewaktu-waktu dimintai pendapatnya.

2. Bagi Investor, dapat menjadi rekomendasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi pada saham perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagi Manajemen perusahaan, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengambil keputusan sehingga dapat meningkatkan harga saham perusahaan di pasar bursa. 4. Bagi peneliti selanjutnya memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan referensi untuk mendapatkan penemuan-penemuan baru dan berguna bagi kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.