BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan orang dalam kehidupan, apa yang telah dialami orang dalam kehidupan, apa yang telah direnungkan dan dirasakan orang mengenai segi-segi kehidupan yang paling menarik minat secara langsung dan kuat, yang pada hakekatnya adalah suatu pengungkapan kehidupan lewat bahasa, Hardjana (2000:10). Demikian juga Wellek dan Warren berpendapat bahwa Sastra merupakan pencerminan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup di suatu zaman, sementara sastrawan sendiri adalah anggota masyarakat yang terikat status sosial tertentu dan tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya (1995 : 94). Sastra juga mempunyai ragam dan jenis (genre). Ragam umum yang dikenal adalah puisi, prosa, dan drama. Sastra prosa mempunyai ragam cerpen, novel, dan roman. Sastra mempunyai dua sifat yaitu sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan non imajinasi (non fiksi). Novel adalah jenis karya sastra yang berupa cerita, mudah
dibaca dan dicerna, juga banyak mengandung kerahasiaan dalam alur ceritanya, yang mudah menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya, Sumardjo (1997:11-12). Novel digunakan sebagai sebuah alat dalam menyampaikan pesan-pesan dari pengarang, pemikiran dan gagasan pengarang kepada pembaca melalui tokohtokohnya. Novel juga banyak menceritakan tentang kehidupan sosial yakni hubungan masyarakat melalui tokoh dalam novel tersebut. Begitu pula dalam novel OUT karya Natsuo Kirino yang banyak mengungkapkan tentang realitas sosial kebebasan wanita Jepang. Novel OUT adalah novel dengan genre kisah kriminal yang telah memenangkan Grand Prix untuk Fiksi Kriminal di Jepang, penghargaan sastra tertinggi pada tahun 1998 dan pernah dinominasikan untuk Penghargaan Edgar. Novel OUT ini menceritakan tentang kisah hidup empat tokoh utama wanita yakni Masako Katori, Yayoi Yamamoto, Kuniko Jonouchi dan Yoshie Azuma. Masako Katori adalah wanita yang memiliki keinginan untuk bebas dari keluarga yang tidak harmonis dimana anak laki-lakinya sudah lama tidak berkomunikasi dengannya karena tuduhan terlibat dalam pesta narkoba pada saat sekolah dan suaminya yang depresi karena di-phk oleh perusahaannya. Yayoi merupakan tipikal seorang ibu yang baik tetapi ia selalu mendapat perlakuan kasar dari suaminya. Suami Yayoi sangat suka main perempuan dan menghabiskan uang tabungannya hanya untuk berjudi. Kuniko yang suka menggunakan kartu kreditnya untuk membeli barang-barang mewah merupakan wanita yang konsumeris Jepang. Akibat dari kegemarannya yang tidak terkontrol, ia menjadi terlilit hutang dengan renternir yang selalu mengejarnya untuk menagih hutangnya. Yoshie yang tinggal bersama ibu
mertuanya yang sudah tidak dapat bangkit dari ranjangnya selama 6 tahun dan anaknya yang membutuhkan biaya yang sangat besar untuk keperluan di sekolahnya sangat merasa tertekan dengan kehidupannya. Keempat wanita ini mewakili citra wanita Jepang pada umumnya yang menghadapi tekanan dalam kehidupan mereka. Novel OUT ini menceritakan kebebasan wanita Jepang untuk terbebas dari tekanan kehidupannya yang diwakili oleh tokohnya dalam novel tersebut. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengambil judul Analisis sosiologis terhadap tokoh utama dalam novel OUT karya Natsuo Kirino. 1.2. Perumusan Masalah Novel merupakan sebuah penggambaran realitas dalam masyarakat yang direkam dan dicatat oleh penulis dan dituangkan dalam bentuk cerita. Dalam novel biasanya banyak dicertikan mengenai ekonomi, politik dan sosial budaya. Cerita yang diungkapkan dalam novel juga beragam seperti masalah dalam kehidupan sosial masyarakat yang mengungkapkan konflik-konflik sosial dalam masyrakat, hubungan masyarakat, kedudukan dalam masyarakat, dan lain-lain. Begitu pula yang diungkapkan dalam Novel OUT karya Natsuo Kirino mengenai masalah yang terjadi dalam kehidupan para tokoh seperti masalah ekonomi, kekerasan dalam keluarga, komunikasi yang kacau dalam keluarga serta kepenatan dalam menjalani hidup. Keinginan untuk mendapatkan sebuah kebebasan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan mereka yakni kebebasan untuk hidup konsumtif, kebebasan untuk terhindar dari konflik dalam keluarga, terbebas dalam kepenatan hidup serta keinginan untuk membangun keluarga yang harmonis.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menangkat permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian skripsi ini, yaitu : 1. Bagaimana masalah sosial yang dihadapi tokoh utama dalam Novel OUT karya Natsuo Kirino? 2. Bagaimana gambaran kebebasan hidup wanita yang diinginkan oleh para tokoh dalam Novel OUT karya Natsuo Kirino? 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dari permasalahan-permasalahan yang ada, perlu adanya ruang lingkup dalam pembatasan masalah tersebut. Hal ini bertujuan agar penelitian ini tidak menjadi luas dan tetap terfokus pada masalah yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah hanya pada masalah sosial yang dihadapi para tokoh utama dalam novel ini dan kebebasan hidup wanita yang diinginkan oleh para tokoh utama dalam Novel OUT karya Natsuo Kirino. 1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1. Tinjauan Pustaka Novel adalah cerita kisahan prosa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang yang ada disekitarnya dengan menonjolkan watak dari setiap pelaku Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990). Tokoh cerita dalam suatu karya sastra merupakan hasil karya murni dari pengarang yang berasal dari pikirannya. Boulton dalam Aminuddin (2000 : 79) mengungkapkan bahwa cara pengarang menggambarkan atau memunculkan
tokohnya itu bisa dengan berbagai macam cara. Pengarang bisa saja menggambarkan tokoh sebagai pelaku yang hanya hidup dalam mimpi, pelaku yang hanya memiliki semangat perjuangan dalam mempertahankan hidupnya, pelaku yang memiliki cara yang sesuai dengan kehidupan manusia yang sebenarnya maupun pelaku yang egois, kacau dan mementingkan diri sendiri. Menurut Luxemburg (1992:23-24), sastra dapat dipandang sebagai suatu gejala sosial, sastra yang ditulis pada kurun waktu tertentu berkaitan dengan norma-norma dan adat-istiadat zaman itu. Sastra pun dipergunakan sebagai sumber untuk menganalisa sistem masyarakat. Sastra juga mencerminkan kenyataan dalam masyarakat dan merupakan sarana untuk memahaminya. Grebstein dalam http://www.scribd.com/mobile/doc/13494084 (1968;25), mengungkapkan bahwa pemahaman sebuah karya sastra hanya dapat dilakukan secara lebih lengkap apabila karya itu tidak dipisahkan dari lingkungan. kebudayaan atau peradahan yang menghasilkannya. Dikatakannya juga bahwa karya sastra adalah hasil dari pengaruh faktor-faktor sosial dan kultural. Hal itu mengisyaratkan perlunya menghubungkan faktor sosio-budaya dalam usaha memahami karya selengkapnya. Dan hubungan ini akan tampak bahwa dalam beberapa hal, ungkapan sastra sebagal cermin masyarakat mempunyai nilai kebenaran. Apalagi jika ternyata kita tidak memperoleh bahan tertulis tentang karya itu.
1.4.2. Kerangka Teori Dalam menganalisis tokoh utama dalam cerita ini, diperlukan sebuah teori pendekatan yang sesuai dengan objek dan tujuan dari penulisan ini. Dalam penelitian terhadap novel OUT karya Natsuo Kirino ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologis. Pendekatan sosiologis adalah pendekatan yang berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial budaya, kehidupan masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap lingkungan kehidupannya ataupun zamannya pada saat sastra itu diwujudkan, Aminuddin (2000:46). Sebuah karya sastra dilihat dari sudut sosiologis, memiliki hubungan dengan kenyataan dan sejauh mana karya sastra itu mencerminkan kenyataan. Kenyataan di sini mengandung arti yang cukup luas, yakni segala sesuatu yang berada di luar karya sastra dan yang diacu oleh karya sastra itu sendiri. Menurut Rifattre dalam http://teori-sastra.blogspot.com/2010/05/sosiologisastra.html (1978:58), suatu karya sastra tidak diciptakan dari ruang yang kosong dan hampa. Struktur karya sastra dan struktur sosial masyarakat dalam perspektif sosiologi sastra mempunyai hubungan baik langsung maupun tidak langsung. Karya sastra selain mempunyai struktur formal juga mempunyai kandungan gagasan, amanat maupun pesan yang mewakili pandangan dunia sosial yang dimiliki oleh pengarang. Dalam pandangan sosiologi sastra, kandungan fiksi dalam sebuah karya sastra tidak sekedar bermakna struktur internal teks secara linguistik tetapi juga mewakili sebuah bentuk pemaknaan dalam struktur sosial masyarakat yang
dipresentasikan oleh karya sastra tersebut. Struktur sosial sendiri sebagai akar fundamental bagi suatu karya sastra, juga dapat menjadi informasi pola-pola struktur estetika suatu karya sastra. Penulis menggunakan pendekatan sosiologis dalam menganalisis tokoh dalam novel ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan sosial yang terjalin oleh wanita dalam tokoh ini dalam keseharian mereka dan mengetahui bagaimana situasi kehidupan para tokoh utama dalam novel OUT ini. Dalam novel ini diceritakan mengenai hubungan pertemanan empat wanita yakni Masako Katori, Yayoi Yamamoto, Kuniko Jonouchi dan Yoshie Azuma yang bekerja pada malam hari di sebuah pabrik makanan kotak. Hubungan sosial para tokoh kian menarik sejak Yayoi Yamamoto membunuh suaminya yang selalu berjudi dan menghabiskan uang tabungannya yang dipersiapkan untuk mebiayai kehidupan anaknya yang masih kecil. Masako yang merupakan teman baik Yayoi Yamoto bersedia untuk membantu membuang jasad suami Yayoi yang telah meninggal tersebut. Selain Masako Katori, Yoshie Azuma dan Jonouchi Kuniko akhirnya ikut membantu membuang mayat suami Yayoi Yamamoto dengan iming-iming imbalan yang akan diberikan setelah melakukan pekerjaan ini. Hal ini dilihat oleh peneliti tentunya menjadi sebuah hal yang menarik dalam kehidupan sosial khususnya bagi para kaum wanita dalam mencapai sebuah kebebasan dalam mengatasi masalah dalam kehidupan mereka masing-masing. Selain menggunakan teori sosiologis, penulis juga menggunakan teori semiotik. Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konveksi-konveksi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Tanpa
memperhatikan sistem tanda-tanda dan maknanya, dan konveksi tanda, maka struktur karya sastra ataupun karya sastra tidak dapat dimengerti maknanya secara optimal, Pradopo (1994:71). Berdasarkan teori semiotik di atas, penulis akan menginterpretasikan sikapsikap tokoh ke dalam tanda, kemudian tanda-tanda tersebut akan dipilih bagian mana yang merupakan tindakan maupun perbuatan para tokoh. 1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merangkum tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui masalah sosial yang dihadapi oleh para tokoh dalam novel OUT karya Natsuo Kirino, 2. Untuk mengetahui kebebasan hidup wanita yang diinginkan oleh para tokoh dalam novel OUT karya Natsuo Kirino. 1.5.2. Manfaat Penelitian Dengan mengadakan penelitian terhadap novel OUT karya Natsuo Kirino, diharapkan memberi manfaat, yakni: 1. Untuk menambah informasi kepada pembaca tentang masalah sosial yang dihadapi oleh para tokoh dalam novel OUT karya Natsuo Kirino, 2. Untuk menambah informasi kepada pembaca tentang kebebasan hidup wanita Jepang sebagai tokoh dalam novel OUT karya Natsuo Kirino.
1.6. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam menganalisis novel ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Karena penelitian ini hanya mengungkapkan tentang masalah sosial serta kebebasan yang ingin dicapai dari permasalahan hidup yang dialami oleh dalam kehidupannya. Menurut Koentjaraningrat (1990:30), bahwa penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran yang secermat mungkin tentang suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu. Penulis menggunakan metode ini karena penulis mencoba mendeskripsikan atau menganalisa mengenai kebebasan wanita Jepang dalam novel OUT karya Natsuo Kirino. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka (library research), yaitu dengan menyelusuri sumber-sumber kepustakaan dengan buku-buku dan referensi yang berkaitan dengan tema penulisan ini. Data diperoleh dari berbagai buku, dan berbagai situs internet.