BAB I PENDAHULUAN. direnungkan dan dirasakan orang mengenai segi-segi kehidupan yang paling menarik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (1994:10) Sastra juga sebagai pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan

di zaman Heian. Inilah yang ditunjukkan dalam novel THE DRAGON SCROLL lewat sebuah cerita fiksi. Begitu juga dengan novel THE DRAGON SCROLL yang

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Peranan seorang ibu rumah tangga dalam sebuah keluarga di Jepang

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan karena Ijime dapat terjadi pada setiap orang, bahkan di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar sas instruksi atau

BAB I PENDAHULUAN. dalam sastra kita dapat menemukan gambaran hidup dan rangkaian sejarah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengarang (Noor, 2007:13). Selain itu, Noor juga mengatakan bahwa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu fenomena

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat dua jenis karya sastra yaitu karya sastra lisan (kosho bungaku)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Karya sastra diciptakan untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sastra memiliki kekhasan dari pengarangnya masing-masing. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terbukti dengan banyaknya sastrawan sastrawan yang terkenal di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

PENDAHULUAN. karya cipta manusia karya sastra itu harus mengekspresikan nilai nilai yang. memberikan hiburan bagi para pembacanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. pengarang tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. daripada karya fiksi (Wellek & Warren, 1995:3-4). Sastra memiliki fungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

BAB I PENDAHULUAN. yang karya-karya sastranya telah dibaca dan di terjemahkan kedalam banyak bahasa. Seperti

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan berdasarkan gagasan dan pandangan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk bahasa.

BAB II TINJAUAN UMUM NOVEL OUT DAN PERANAN WANITA JEPANG. Di daerah pinggiran Tokyo, empat wanita bekerja shift malam di pabrik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ungkapan atau pikiran seseorang yang dituangkan

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dalam hubungannya dengan kehidupan, sastra adalah wujud tertulis yang

BAB I PENDAHULUAN. berarti tulisan, istilah dalam bahasa Jawa Kuna berarti tulisan-tulisan utama.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan orang dalam kehidupan, apa yang telah dialami orang dalam kehidupan, apa yang telah direnungkan dan dirasakan orang mengenai segi-segi kehidupan yang paling menarik minat secara langsung dan kuat, yang pada hakekatnya adalah suatu pengungkapan kehidupan lewat bahasa, Hardjana (2000:10). Demikian juga Wellek dan Warren berpendapat bahwa Sastra merupakan pencerminan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup di suatu zaman, sementara sastrawan sendiri adalah anggota masyarakat yang terikat status sosial tertentu dan tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya (1995 : 94). Sastra juga mempunyai ragam dan jenis (genre). Ragam umum yang dikenal adalah puisi, prosa, dan drama. Sastra prosa mempunyai ragam cerpen, novel, dan roman. Sastra mempunyai dua sifat yaitu sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan non imajinasi (non fiksi). Novel adalah jenis karya sastra yang berupa cerita, mudah

dibaca dan dicerna, juga banyak mengandung kerahasiaan dalam alur ceritanya, yang mudah menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya, Sumardjo (1997:11-12). Novel digunakan sebagai sebuah alat dalam menyampaikan pesan-pesan dari pengarang, pemikiran dan gagasan pengarang kepada pembaca melalui tokohtokohnya. Novel juga banyak menceritakan tentang kehidupan sosial yakni hubungan masyarakat melalui tokoh dalam novel tersebut. Begitu pula dalam novel OUT karya Natsuo Kirino yang banyak mengungkapkan tentang realitas sosial kebebasan wanita Jepang. Novel OUT adalah novel dengan genre kisah kriminal yang telah memenangkan Grand Prix untuk Fiksi Kriminal di Jepang, penghargaan sastra tertinggi pada tahun 1998 dan pernah dinominasikan untuk Penghargaan Edgar. Novel OUT ini menceritakan tentang kisah hidup empat tokoh utama wanita yakni Masako Katori, Yayoi Yamamoto, Kuniko Jonouchi dan Yoshie Azuma. Masako Katori adalah wanita yang memiliki keinginan untuk bebas dari keluarga yang tidak harmonis dimana anak laki-lakinya sudah lama tidak berkomunikasi dengannya karena tuduhan terlibat dalam pesta narkoba pada saat sekolah dan suaminya yang depresi karena di-phk oleh perusahaannya. Yayoi merupakan tipikal seorang ibu yang baik tetapi ia selalu mendapat perlakuan kasar dari suaminya. Suami Yayoi sangat suka main perempuan dan menghabiskan uang tabungannya hanya untuk berjudi. Kuniko yang suka menggunakan kartu kreditnya untuk membeli barang-barang mewah merupakan wanita yang konsumeris Jepang. Akibat dari kegemarannya yang tidak terkontrol, ia menjadi terlilit hutang dengan renternir yang selalu mengejarnya untuk menagih hutangnya. Yoshie yang tinggal bersama ibu

mertuanya yang sudah tidak dapat bangkit dari ranjangnya selama 6 tahun dan anaknya yang membutuhkan biaya yang sangat besar untuk keperluan di sekolahnya sangat merasa tertekan dengan kehidupannya. Keempat wanita ini mewakili citra wanita Jepang pada umumnya yang menghadapi tekanan dalam kehidupan mereka. Novel OUT ini menceritakan kebebasan wanita Jepang untuk terbebas dari tekanan kehidupannya yang diwakili oleh tokohnya dalam novel tersebut. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengambil judul Analisis sosiologis terhadap tokoh utama dalam novel OUT karya Natsuo Kirino. 1.2. Perumusan Masalah Novel merupakan sebuah penggambaran realitas dalam masyarakat yang direkam dan dicatat oleh penulis dan dituangkan dalam bentuk cerita. Dalam novel biasanya banyak dicertikan mengenai ekonomi, politik dan sosial budaya. Cerita yang diungkapkan dalam novel juga beragam seperti masalah dalam kehidupan sosial masyarakat yang mengungkapkan konflik-konflik sosial dalam masyrakat, hubungan masyarakat, kedudukan dalam masyarakat, dan lain-lain. Begitu pula yang diungkapkan dalam Novel OUT karya Natsuo Kirino mengenai masalah yang terjadi dalam kehidupan para tokoh seperti masalah ekonomi, kekerasan dalam keluarga, komunikasi yang kacau dalam keluarga serta kepenatan dalam menjalani hidup. Keinginan untuk mendapatkan sebuah kebebasan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan mereka yakni kebebasan untuk hidup konsumtif, kebebasan untuk terhindar dari konflik dalam keluarga, terbebas dalam kepenatan hidup serta keinginan untuk membangun keluarga yang harmonis.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis menangkat permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian skripsi ini, yaitu : 1. Bagaimana masalah sosial yang dihadapi tokoh utama dalam Novel OUT karya Natsuo Kirino? 2. Bagaimana gambaran kebebasan hidup wanita yang diinginkan oleh para tokoh dalam Novel OUT karya Natsuo Kirino? 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dari permasalahan-permasalahan yang ada, perlu adanya ruang lingkup dalam pembatasan masalah tersebut. Hal ini bertujuan agar penelitian ini tidak menjadi luas dan tetap terfokus pada masalah yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah hanya pada masalah sosial yang dihadapi para tokoh utama dalam novel ini dan kebebasan hidup wanita yang diinginkan oleh para tokoh utama dalam Novel OUT karya Natsuo Kirino. 1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1. Tinjauan Pustaka Novel adalah cerita kisahan prosa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang yang ada disekitarnya dengan menonjolkan watak dari setiap pelaku Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990). Tokoh cerita dalam suatu karya sastra merupakan hasil karya murni dari pengarang yang berasal dari pikirannya. Boulton dalam Aminuddin (2000 : 79) mengungkapkan bahwa cara pengarang menggambarkan atau memunculkan

tokohnya itu bisa dengan berbagai macam cara. Pengarang bisa saja menggambarkan tokoh sebagai pelaku yang hanya hidup dalam mimpi, pelaku yang hanya memiliki semangat perjuangan dalam mempertahankan hidupnya, pelaku yang memiliki cara yang sesuai dengan kehidupan manusia yang sebenarnya maupun pelaku yang egois, kacau dan mementingkan diri sendiri. Menurut Luxemburg (1992:23-24), sastra dapat dipandang sebagai suatu gejala sosial, sastra yang ditulis pada kurun waktu tertentu berkaitan dengan norma-norma dan adat-istiadat zaman itu. Sastra pun dipergunakan sebagai sumber untuk menganalisa sistem masyarakat. Sastra juga mencerminkan kenyataan dalam masyarakat dan merupakan sarana untuk memahaminya. Grebstein dalam http://www.scribd.com/mobile/doc/13494084 (1968;25), mengungkapkan bahwa pemahaman sebuah karya sastra hanya dapat dilakukan secara lebih lengkap apabila karya itu tidak dipisahkan dari lingkungan. kebudayaan atau peradahan yang menghasilkannya. Dikatakannya juga bahwa karya sastra adalah hasil dari pengaruh faktor-faktor sosial dan kultural. Hal itu mengisyaratkan perlunya menghubungkan faktor sosio-budaya dalam usaha memahami karya selengkapnya. Dan hubungan ini akan tampak bahwa dalam beberapa hal, ungkapan sastra sebagal cermin masyarakat mempunyai nilai kebenaran. Apalagi jika ternyata kita tidak memperoleh bahan tertulis tentang karya itu.

1.4.2. Kerangka Teori Dalam menganalisis tokoh utama dalam cerita ini, diperlukan sebuah teori pendekatan yang sesuai dengan objek dan tujuan dari penulisan ini. Dalam penelitian terhadap novel OUT karya Natsuo Kirino ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologis. Pendekatan sosiologis adalah pendekatan yang berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial budaya, kehidupan masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap lingkungan kehidupannya ataupun zamannya pada saat sastra itu diwujudkan, Aminuddin (2000:46). Sebuah karya sastra dilihat dari sudut sosiologis, memiliki hubungan dengan kenyataan dan sejauh mana karya sastra itu mencerminkan kenyataan. Kenyataan di sini mengandung arti yang cukup luas, yakni segala sesuatu yang berada di luar karya sastra dan yang diacu oleh karya sastra itu sendiri. Menurut Rifattre dalam http://teori-sastra.blogspot.com/2010/05/sosiologisastra.html (1978:58), suatu karya sastra tidak diciptakan dari ruang yang kosong dan hampa. Struktur karya sastra dan struktur sosial masyarakat dalam perspektif sosiologi sastra mempunyai hubungan baik langsung maupun tidak langsung. Karya sastra selain mempunyai struktur formal juga mempunyai kandungan gagasan, amanat maupun pesan yang mewakili pandangan dunia sosial yang dimiliki oleh pengarang. Dalam pandangan sosiologi sastra, kandungan fiksi dalam sebuah karya sastra tidak sekedar bermakna struktur internal teks secara linguistik tetapi juga mewakili sebuah bentuk pemaknaan dalam struktur sosial masyarakat yang

dipresentasikan oleh karya sastra tersebut. Struktur sosial sendiri sebagai akar fundamental bagi suatu karya sastra, juga dapat menjadi informasi pola-pola struktur estetika suatu karya sastra. Penulis menggunakan pendekatan sosiologis dalam menganalisis tokoh dalam novel ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan sosial yang terjalin oleh wanita dalam tokoh ini dalam keseharian mereka dan mengetahui bagaimana situasi kehidupan para tokoh utama dalam novel OUT ini. Dalam novel ini diceritakan mengenai hubungan pertemanan empat wanita yakni Masako Katori, Yayoi Yamamoto, Kuniko Jonouchi dan Yoshie Azuma yang bekerja pada malam hari di sebuah pabrik makanan kotak. Hubungan sosial para tokoh kian menarik sejak Yayoi Yamamoto membunuh suaminya yang selalu berjudi dan menghabiskan uang tabungannya yang dipersiapkan untuk mebiayai kehidupan anaknya yang masih kecil. Masako yang merupakan teman baik Yayoi Yamoto bersedia untuk membantu membuang jasad suami Yayoi yang telah meninggal tersebut. Selain Masako Katori, Yoshie Azuma dan Jonouchi Kuniko akhirnya ikut membantu membuang mayat suami Yayoi Yamamoto dengan iming-iming imbalan yang akan diberikan setelah melakukan pekerjaan ini. Hal ini dilihat oleh peneliti tentunya menjadi sebuah hal yang menarik dalam kehidupan sosial khususnya bagi para kaum wanita dalam mencapai sebuah kebebasan dalam mengatasi masalah dalam kehidupan mereka masing-masing. Selain menggunakan teori sosiologis, penulis juga menggunakan teori semiotik. Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konveksi-konveksi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Tanpa

memperhatikan sistem tanda-tanda dan maknanya, dan konveksi tanda, maka struktur karya sastra ataupun karya sastra tidak dapat dimengerti maknanya secara optimal, Pradopo (1994:71). Berdasarkan teori semiotik di atas, penulis akan menginterpretasikan sikapsikap tokoh ke dalam tanda, kemudian tanda-tanda tersebut akan dipilih bagian mana yang merupakan tindakan maupun perbuatan para tokoh. 1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merangkum tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui masalah sosial yang dihadapi oleh para tokoh dalam novel OUT karya Natsuo Kirino, 2. Untuk mengetahui kebebasan hidup wanita yang diinginkan oleh para tokoh dalam novel OUT karya Natsuo Kirino. 1.5.2. Manfaat Penelitian Dengan mengadakan penelitian terhadap novel OUT karya Natsuo Kirino, diharapkan memberi manfaat, yakni: 1. Untuk menambah informasi kepada pembaca tentang masalah sosial yang dihadapi oleh para tokoh dalam novel OUT karya Natsuo Kirino, 2. Untuk menambah informasi kepada pembaca tentang kebebasan hidup wanita Jepang sebagai tokoh dalam novel OUT karya Natsuo Kirino.

1.6. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam menganalisis novel ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Karena penelitian ini hanya mengungkapkan tentang masalah sosial serta kebebasan yang ingin dicapai dari permasalahan hidup yang dialami oleh dalam kehidupannya. Menurut Koentjaraningrat (1990:30), bahwa penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran yang secermat mungkin tentang suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu. Penulis menggunakan metode ini karena penulis mencoba mendeskripsikan atau menganalisa mengenai kebebasan wanita Jepang dalam novel OUT karya Natsuo Kirino. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka (library research), yaitu dengan menyelusuri sumber-sumber kepustakaan dengan buku-buku dan referensi yang berkaitan dengan tema penulisan ini. Data diperoleh dari berbagai buku, dan berbagai situs internet.