BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan dan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia. 1 Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dilakukan upayaupaya kesehatan. Salah satu upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan yang optimal adalah program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi program pemerintah di antaranya adalah program pemberantasan penyakit diare yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit diare, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit diare. 2 Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan karena diare serta menimbulkan banyak kematian terutama pada bayi dan anak balita.
Menurut data WHO pada tahun 2000-2003 diare merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia pada anak di bawah umur lima tahun, dengan Proportional Mortality Rate (PMR) 17% setelah kematian neonatal 37% dan pnemonia 19%. Pada tahun yang sama, diare di Asia Tenggara juga menempati urutan nomor tiga penyebab kematian pada anak di bawah umur lima tahun dengan Proportional Mortality Rate (PMR) sebesar 18%. 3 Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa di Indonesia penyakit diare merupakan penyebab kematian nomor tiga pada balita dengan Proportional Mortality Rate (PMR) 10% setelah penyakit sistem pernafasan (28%) dan gangguan perinatal (26%). Sedangkan dari hasil Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun 2001 diketahui bahwa penyakit diare penyebab kematian nomor dua pada balita dengan Proportional Mortality Rate (PMR) 13,2% setelah penyakit sistem pernafasan. Dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup anak, penanggulangan diare merupakan program prioritas yang diwujudkan melalui penurunan angka kesakitan dan kematian serta penanggulangan Kejadian luar Biasa (KLB). 4 Menurut data di provinsi Sumatera Utara tahun 2005 penyakit diare menyebabkan kematian pada saat terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di enam Kabupaten yaitu, kabupaten Deli Serdang dengan Attack Rate (AR) 0,82% dan Case Fatality Rate (CFR) 3,23%, Kabupaten Asahan dengan AR 0,04% dan CFR 4%, Kabupaten Labuhan Batu dengan AR 3,29% dan CFR 1,62%, Kabupaten Simalungun dengan AR 1,16% dan CFR 2,6%, Kabupaten Mandailing Natal dengan AR 1,45% dan CFR 1,25% dan Kabupaten Serdang Bedagai dengan AR 0,01%. 5
Menurut Profil Kesehatan Kota Medan tahun 2005 dilaporkan proporsi penderita rawat jalan di puskesmas untuk balita 2,68% yaitu 20.996 penderita dari 780.706 seluruh penderita berbagai jenis penyakit dan lain-lain. Penyakit diare menduduki urutan ke enam pada sepuluh penyakit terbesar di seluruh puskesmas kota Medan. 6 Berdasarkan laporan SP2TP di puskesmas Padang Bulan Selayang II yang wilayah kerjanya adalah Kecamatan Medan Selayang, didapatkan bahwa penyakit diare masuk dalam sepuluh penyakit terbesar yang menduduki peringkat ke sembilan dengan proporsi sebesar 2,44%. 7 Hasil laporan dari Puskesmas Pembantu Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2009 bahwa penyakit diare menduduki urutan kelima dalam sepuluh penyakit terbesar dengan proporsi 1,97%. 8 Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang. 1.2. Perumusan Masalah ` Belum diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengenalisis kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung 1.3.2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui prevalens rate diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung b. Untuk mengetahui distribusi proporsi karakteristik anak balita (umur dan jenis kelamin, status gizi, status imunisasi dan ASI eksklusif) di Kelurahan Tanjung c. Untuk mengetahui distribusi proporsi karakteristik ibu dari anak balita (umur, pendidikan dan pekerjaan) di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010. d. Untuk mengetahui distribusi proporsi karakteristik lingkungan (ketersediaan jamban, sanitasi lingkungan, penyediaan air bersih) anak balita di Kelurahan Tanjung e. Untuk mengetahui hubungan faktor anak balita (umur, jenis kelamin, status gizi, status imunisasi, dan ASI eksklusif) dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung f. Untuk mengetahui hubungan faktor ibu (umur, pendidikan, dan pekerjaan) dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010.
g. Untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan (ketersediaan jamban, sanitasi lingkungan, penyediaan air bersih) dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung h. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan terhadap kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Pembantu Tanjung Sari dalam program pencegahan dan pemberantasan diare. 1.4.2. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian selanjutnya. 1.4.3. Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di FKM-USU dan juga sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).