BAB I PENDAHULUAN. 1 Permenag No.2 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi (SK) dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam rangka

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No. 20 pasal ke-3 (2003)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I` PENDAHULUAN. Hlm.1. 1 Faturrahman.dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher: Jakarta, 2012,

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya yang berkualitas. Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. Zemool, (Solo: CV. Pustaka Mantiq, 1991), hlm. 64. Nasional. 1 Mahmud Ahmad Sayyed, Mendidik Generasi Qur any, Terj. S. A.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat kegiatan pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 202 TAHUN : 2016 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi secara terpadu (Qomar, 2012:21). UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam mempunyai peran yang sangat penting dalam hidup dan kehidupan manusia, karena tidak hanya mengatur kehidupan manusia di akhirat saja tetapi juga mengatur bagaimana seharusnya manusia hidup di dunia ini. Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bernartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu. Cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. 1 Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di Madrasah adalah pendidikan agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Agar tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai, maka perlu adanya upaya terus 1 Permenag No.2 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Madrasah Aliyah, (Jakarta: Departemen Agama RI ), hlm. 73 1

menerus dan terpadu, baik pendidikan itu dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Selanjutnya di lembaga pendidikan, anak-anak dididik oleh guru agar menjadi manusia yang berkualitas dan menjadi sumber daya manusia yang bermoral, beretika dan beriman. 2 Kenyataan yang ada pada saat ini di dalam pengalaman pendidikan agama Islam terutama mata pelajaran Fikih sering dianggap mata pelajaran yang mudah. Padahal secara kognitif nilai mereka jauh di bawah rata-rata batas kriteria ketuntasan minimal termasuk mereka yang berasal dari pesantren maupun yang saat ini masih di pesantren. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang mengkaji persoalan-persoalan agama melalui kajian kitab kuning. Kitab kuning adalah sebutan untuk literatur yang digunakan sebagai rujukan umum dalam proses pendidikan di lembaga pendidikan Islam tradisional pesantren. Kitab kuning digunakan secara luas di lingkungan pesantren. Penggunaan kitab kuning merupakan tradisi keilmuan yang melekat dalam sistem pendidikan di pesantren. Sebagai elemen utama dalam sistem pendidikan Islam di pesantren, kitab kuning telah menjadi jati diri (identity) dari pesantren (salafiyah). Kitab kuning merupakan elemen yang 2 M. Athiyah Al-Abrasi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), hlm. 10 2

sangat penting dan wajib ada dalam dunia pesantren, khususnya pesantren salafiyah. 3 Menurut Van Berg yang dikutip oleh Nurhayati Djamas dalam bukunya yang berjudul Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pascakemerdekaan, mengatakan bahwa: Sebanyak 44% dari kitab yang dipelajari di pesantren menyangkut fikih, sedangkan Van Bruinessen yang juga mendalami masalah ini juga menyebutkan bahwa dari 900 judul teks kitab kuning di pesantren, 200 jenis di antaranya membahas tentang fikih. 4 Berdasarkan asumsi tersebut persepsi bagi peserta didik yang berbasis pondok pesantren memiliki bekal tentang fikih secara teoritis lebih mendalam daripada yang non pesantren Madrasah Aliyah Negeri I Suruh merupakan madrasah yang dikelilingi lima pesantren salafiyah. Tetapi tidak semua peserta didik yang bersekolah di MAN I Suruh berasal dari pesantren. Dengan keadaan demikian peserta didik yang berbasis pondok pesantren idealnya hasil belajar kognitif Fikihnya lebih tinggi daripada yang non pesantren, karena mereka lebih intens dengan masalah fikih dibandingkan dengan yang non pesantren. Akan tetapi realitasnya hasil belajar peserta didik yang non pesantren pada mata pelajaran Fikih juga relatif tinggi, bahkan 3 Nurhayati Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pascakemerdekaan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009), hlm. 34-35 4 Nurhayati Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pascakemerdekaan, hlm. 45-46 3

kadang lebih tinggi dibandingkan dengan para siswa yang berbasis pondok pesantren. Keadaan demikian menjadi sangat penting untuk dilakukan penelitian dan menjadi daya tarik bagi peneliti untuk mengangkat penelitian tentang: Studi komparasi hasil belajar kognitif Fikih kelas XI antara peserta didik yang berbasis pondok pesantren dengan non pesantren di MAN I Suruh Kab. Semarang tahun ajaran 2013/2014. B. Rumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kognitif Fikih kelas XI antara peserta didik yang berbasis pondok pesantren dan yang non pesantren di MAN I Suruh Kab. Semarang tahun ajaran 2013/2014? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif Fikih kelas XI antara peserta didik yang berbasis pondok pesantren dan yang non pesantren di MAN I Suruh Kab. Semarang tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru tentang perbedaan hasil belajar kognitif fikih antara peserta didik yang berbasis pondok pesantren dengan non pesantren. 4

2. Manfaat Praktis Bagi guru: a. Memberi informasi pada praktisi pendidikan (khususnya guru mata pelajaran fikih) di MAN I Suruh Kab. Semarang tentang perbedaan hasil belajar kognitif fikih kelas XI antara peserta didik yang berbasis pondok pesantren dan yang non pesantren di MAN I Suruh Kab. Semarang tahun ajaran 2013/2014 b. Meningkatkan perhatian guru terutama guru fikih dalam meningkatkan kemampuan ranah kognitif terutama bagi siswa yang prestasinya kurang baik. Bagi Sekolah: a. Penelitian ini dapat memberi masukan untuk mengembangkan kurikulum mata pelajaran fikih. b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan tentang studi fikih. Bagi siswa: a. Meningkatkan kesadaran untuk belajar mata pelajaran fikih lebih giat lagi. b. Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. 5