BAB I PENDAHULUAN. aktivitas hormonal atau komplikasi tumor (Samsuhidayat,1999).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. atau komplikasi tumor (Samsuhidayat, 1999). atau yang paling sederhana memiliki struktur dinding yang tipis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. dasar dan ilmu keperawatan. The American Nurse Association (ANA) dalam

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan kematian yaitu

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa secara individual (Ralph. C Benson, 2009). Adapun Komplikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah kedokteranya disebut

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan anugerah Tuhan yang Maha Kuasa. Sudah semestinya

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu masalah kesehatan yang kita hadapi sekarang ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim (kanker servik) merupakan pembunuh perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Amerika Serikat diperkirakan setiap 4-5 wanita mengidap. kelainan ini dan menunjukkan kecenderungan pertumbuhan pada dekadeusia

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. payudara. Di Indonesia, kanker serviks berada diperingkat kedua. trakea, bronkus, dan paru-paru (8.5%), kanker kolorektal (8.

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker sistim reproduksi meliputi kanker serviks, payudara, indung telur,

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks dan

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA Ny.K P2 A0 DENGAN. KISTA OVARIUM DI RUANG BOUGENVILE RSUD dr. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sudut panang medis. Rentang adaptasi-maladaptasi berasal dari sudut sudut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. somato-psiko-sosio-kultural-spiritual. Dalam mencari penyebab gangguan

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan

BAB I PENDAHULUAN kematian per tahun pada tahun Di seluruh dunia rasio mortalitas

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kunci dari kehidupan, kesehatan adalah milik

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

BAB I PENDAHULUAN. mencapai derajat Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara. Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita yaitu serviks atau leher

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

BAB I PENDAHULUAN. dan mendekati pola di Negara maju (Dalimartha, 2004). maupun orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan (Manuaba, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. pada iklim, tetapi lebih banyak di jumpai pada negara-negara berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. (Sudarta, 2013). Penyakit Jantung Bawaan penyebab kematian pada bayi dan

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. padalaki-laki dibandingkan perempuan. Sebagai contoh penelitian dari. dan perempuan 35,90% dengan rerata umur 49,13 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

BAB I PENDAHULUAN. Sering juga penyaki-penyakit ini disebut dengan Cronic Obstruktive Lung

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB I PENDAHULUAN.

SILABUS ASUHAN KEBIDANAN 9: MENOPAUSE DAN GANGGUAN REPRODUKSI WANITA

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk yang di anugerahi kemampuan melahirkan, kaum perempuan memiliki fungsi yang berbeda di bandingkan laki-laki. Perbedaan yang mendasar adalah wanita memiliki kandungan lengkap dengan instrumen pendukung untuk melahirkan seperti tuba falopi, ovarium, uterus, dan vagina. Namun banyak pula penyakit khusus wanita yang menyerang bagian-bagian tubuh pendukung proses melahirkan tersebut. Beberapa masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita seperti kista ovarium, mioma uteri, ca mamae, ca servik dan masih banyak lagi yang lain. Kista ovarium merupakan bentuk penyakit reproduksi yang banyak menyerang wanita. Kista ovari adalah salah satu penyakit gangguan reproduksi yang paling sering terjadi pada dasarnya tidak menunjukan tanda dan gejala yang ditemukan adalah berupa akibat pertumbuhan dan aktivitas hormonal atau komplikasi tumor (Samsuhidayat,1999). Di Indonesia, tumor ganas ovarium banyak dijumpai dan merupakan penyebab kematian ketiga setelah tumor ganas serviks dan tumor ganas payudara, padahal five years survival rate dalam 50 tahun terakhir ini tidak banyak mengalami kemajuan yaitu berkisar antara 20%- 37% tumor ganas pada ovarium ditemukan dengan proporsi sebesar 8% dari seluruh tumor ganas ginekologi. Tumor ini dapat terjadi pada semua 1

2 golongan umur, tetapi lebih sering pada usia 50 tahun yaitu sebesar 60%. Sedangkan pada masa reproduksi kira-kira 30% dan pada usia lebih muda sebanyak 10%. Akhir-akhir ini di perkirakan terjadi penambahan kasus dengan gambaran histopatologi antara neoplasma ovarian jinak dan ganas di klasifikasikan sebagai neoplasma ovarium borderline yang penanganannya masih belum di sepakati oleh para ahli. Diperkirakan sekitar antara 9,2% dari seluruh keganasan ovarium adalah neoplasma kelompok. Sampai sekarang belum ada deteksi dini yang sederhana untuk memeriksa adanya keganasan ovarium itu. Sekarang yang bisa dipakai masih menggunakan USG, tetapi itu agak sulit kalau di terapkan secara massal karena biayanya cukup mahal. Berbeda halnya dengan kanker serviks (mulut rahim) yang bisa di deteksi dini dengan papsmear. Berdasarkan data statistik yang terdapat dirumah Sakit Umum Daerah Banyumas terhitung dari bulan januari 2014 sampai mei 2014 terdapat pasien dengan masalah Genikologi sebanyak 33 orang. Dengan jumlah penderita kista ovarium sebanyak 18 orang, kasus mioma uetri 15 orang (Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas). Perjalanan penyakit yang secara diam diam ini menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserang kista ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dari luar atau membesar. Karena Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapun kista

3 yang berkembang menjadi besar dan menimbulkan nyeri yang tajam. Namun jika nyeri tidak diatasi dalam waktu yang lama maka akan berbahaya karena nyeri dapat berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. Seseorang yang mengalami nyeri pada umumnya kurang berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari. Keterbatasan aktivitas dapat menyebabkan cemas, karena seseorang yang tidak dapat menjalankan perannya sebagaimana mestinya. Melihat bahaya yang ditimbulkan oleh kista ovari maka perawatan terhadap pasien tersebut juga harus maksimal dengan menerapkan prinsip secara teoritis dan komprehensif. Oleh karena itu penulis melaksanakan asuhan dan dokumentasi keperawatan pada Nn. F dengan post operasi kistektomi oleh karena kista coklat hari ke-2 diruang anggrek RSUD Banyumas pada tanggal 6-7 juni 2014. B. Tujuan Penulisan Sesuai dengan permasalahan diatas penyusunan laporan ini memiliki dua tujuan yaitu berupa tujuan umum dan tujuan khusus : 1. Tujuan Umum: Melaporkan pendokumentasian pada klien dengan post operasi kistektomi hari ke 2 oleh karena kista coklat diruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. 2. Tujuan Khusus: a. Dapat melaksanakan pengkajian pada klien dengan post operasi kistektomi.

4 b. Analisa dari hasil pengkajian dan penetapan diagnosa keperawatan pada klien dengan post operasi kistektomi. c. Merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan post operasi kistektomi. d. Mengimplementasikan tindakan keperawatan pada klien dengan post operasi kistektomi. e. Mengevaluasi proses asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien dengan post operasi kistektomi. C. Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data untuk menyusun laporan kasus ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara penulis melakukan tanya jawab langsung dengan klien, keluarga atau tenaga kesehatan lainnya mengenai pola kehidupan sosialisasi. Pola dalam memenuhi kebutuhan selama sakitnya. 2. Observasi Partisipasif Pengumpulan data dilakukan dengan cara penulis melakukan asuhan keperawatan dimana terdapat komunikasi atau interaksi antara perawat dengan klien.

5 3. Studi literatur Untuk memperoleh pengetahuan teoritis, penulis menggunakan buku buku dan informasi dari berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada klien dengan post kista ovari. 4. Studi Dokumntasi Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan catatan medis klien untuk lebih mengetahui dan menambah data yang berkaitan dengan keadaan klien baik perkembangan program pengobatan dan perawatannya. D. Tempat dan waktu Asuhan keperawatan maternitas ini dilakukan diruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas, dari tanggal 6 juni 2014 sampai 7 juni 2014. E. Manfaat Penelitian Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberi manfaat praktis dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam mengelola kasus asuhan keperawatan pada Nn.F dengan Post Kistektomi oleh karena Kista Coklat 1. Manfaat Praktis Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan program baik di Depkes.

6 2. Manfaat Institusi Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi rekan rekan mahasiswa UMP jurusan Keperawatan DIII dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. 3. Manfaat Ilmiah Diharapkan hasil penulisan ini dapat menjadi sumber informasi dan memperkarya khasanah ilmu dan pengetahuan dan bahan acuan bagi penulis selanjutnya. 4. Manfaat Bagi Penulis Proses penulisan ini merupakan pengalaman ilmiah berharga yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang faktor yang berhubungan dengan kista ovarium. F. Sistematika penulisan Sistematika penulisan studi kasus ini terdiri dari BAB I : Pendahuluan yang membahas latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu serta sistematika penulisan BAB II : Membahas tentang tinjauan pustaka BAB III : Membahas tentang tinjauan kasus BAB IV : Pembahasan BAB V : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA