BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan alasan pemilihan judul dalam latar belakang masalah, rumusan permasalahan permasalahan yang ada, tujuan yang diperoleh, metode penulisan dan teknik pengolahan data. 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan dimana saja manusia itu berada. Sebab olahraga merupakan salah satu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Dalam kehidupan modern sekarang ini manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan olahraga baik sebagai salah satu pekerjaan khusus, sebagai tontonan, rekreasi, mata pencaharian, kesehatan maupun budaya. Salah satu cabang olahraga yang saat ini sangat diminati oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama kaum muda adalah olahraga futsal. Hal ini disebabkan karena olahraga futsal hanya memerlukan peralatan yang sederhana serta mendatangkan kesenangan bagi yang bermain. Dan juga futsal merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bermain sepakbola. Futsal telah dikenal sejak tahun 1854 di Kanada, tetapi mulai berkembang secara modern pada tahun 1930 di Uruguay. Sejak saat itu futsal mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimulai dari Negara-negara Amerika Latin seperti Brasil dan Argentina, lalu ke benua Eropa dan selanjutnya Asia dan Oceania. Melihat dari 1
perkembangannya yang begitu pesat, akhirnya pada tahun 1974 dibentuklah FIFUSA (The Federacao Internationale de Futebol de Salao) sebagai organisasi resmi yang mewadahi seluruh kegiatan futsal di dunia. Hal ini didasarkan pada hasil pertemuan dari perwakilan futsal dari beberapa negara yang dilangsungkan di Brasil. Organisasi FIFUSA sendiri hanya bertahan selama 25 tahun, karena pada tahun 1989 kepengurusannya diambil alih oleh FIFA yang kemudian rutin menyelenggarakan kejuaraan dunia futsal setiap empat tahun sekali. Futsal masuk Indonesia sebenarnya pada sekitar tahun 1998-1999. Lalu pada tahun 2000an, futsal mulai dikenal masyarakat. (Murhananto, Dasar-Dasar Permainan Futsal) Olahraga futsal kini menjadi tren dan digemari oleh berbagai kalangan. Meskipun tergolong baru, perkembangannya cukup pesat. Yang mana keberadaannya kini bukan lagi sebagai sebuah olahraga saja, melainkan saat ini futsal sudah mengalami pergeseran menjadi gaya hidup (life style). Banyak dari mereka yang bermain futsal bukan sematamata karena senang atau ingin berkembang secara profesional pada olah raga ini, tetapi ada juga dari mereka yang bermain hanya untuk melepas kepenatan setelah sibuk beraktivitas. Untuk skill atau kemampuan tidak menjadi masalah yang penting mereka bisa enjoy dan bisa melepaskan kepenatan yang ada dengan berkumpul bersama temanteman atau rekan kerja baik pada saat bermain di lapangan dan setelah selasai bermain. Di Kota Denpasar antusiasme masyarakat untuk bermain futsal atau sekedar menonton sangatlah tinggi. Kondisi seperti ini berlangsung hampir setiap hari, dari pagi sampai tengah malam, apalagi disaat musim liburan. Bukan hanya pekerja melainkan mahasiswa dan juga pelajar memanfaatkan waktu liburannya untuk bermain futsal. Sehingga banyak masyarakat yang harus menunda untuk bermain futsal karena banyak tempat futsal yang sudah penuh dipesan oleh orang lain. Dan juga tidak semua arena futsal di Denpasar memiliki fasilitas-fasilitas penunjang sepeti tribun atau tempat untuk bersantai dan juga fasilitas untuk melakukan aktifitas nonton bareng pertandinganpertandingan sepakbola baik luar ataupun dalam negeri. Berdasarkan pemaparan di atas, penyediaan akan fasilitas Arena Futsal Berstandar Internasional di Denpasar dipandang penting selain untuk menampung antusiasme masyarakat yang besar untuk bermain futsal, juga bisa menjadi alternatif tempat bersantai dan sarana hiburan. Diharapkan dengan adanya fasilitas futsal baru 2
yang dilengkapi pula dengan fasilitas penunjang lainnya, dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap futsal dan membantu pembentukan pemain-pemain berbakat melalui event-event kompetisi yang nantinya akan rutin diselenggarakan 1.2 Rumusan Masalah 1. Masalah pokok Perlukah Arena Futsal Berstandar Internasional di Denpasar diadakan? 2. Substansi masalah a. Bagaimana spesifikasi umum & khusus Arena Futsal Berstandar Internasional di Denpasar? b. Bagaimana program ruang dan program tapak untuk Arena Futsal Berstandar Internasional di Denpasar? c. Bagaimana tema & konsep perancangan bangunan yang tepat untuk diterapkan pada Arena Futsal Berstandar Internasional di Denpasar? 1.3 Tujuan 1. Tujuan pembahasan Merumuskan konsep perancangan Arena Futsal Berstandar Internasional di Denpasar. 2. Sasaran pembahasan a. Menentukan spesifikasi umum & khusus Arena Futsal Berstandar Internasional di Denpasar. b. Menentukan program ruang dan program tapak untuk Arena Futsal Berstandar Internasional di Denpasar. c. Menentukan tema & konsep perancangan bangunan yang tepat untuk diterapkan pada Arena Futsal Berstandar Internasional di Denpasar. 1.4 Metode Perancangan Metode perancangan yang akan digunakan dalam menyusun laporan Seminar Tugas Akhir perancangan Arena Futsal Berstandar Internasional di Denpasar ini adalah menggunakan metode perancangan yang dikemukakan oleh James C. Snyder and Anthony J. Catanese, pada bukunya yang berjudul Pengantar Kepada Arsitektur maka 3
pada subbab ini akan dijelaskan mengenai metode perancangan sebagai pemecahan masalah yang terdiri dari lima tahap perancangan yaitu : 1. Permulaan Permulaan adalah pengungkapan dan perumusan permasalahan yang harus dipecahkan, dalam hal ini ada dua pihak yang dapat mengemukakan permasalahan tersebut yaitu arsitek dan klien itu sendiri. dalam hal ini peranan imajinasi dan aspirasi sangat penting karena arsitek yang merancang menimbulkan imajinasi sebagai sebuah jawaban atas aspirasi para klien. 2. Persiapan Persiapan adalah mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang permasalahan apapapun yang berkaitan dengan kasus yang harus dipecahkan. Dan dilanjutkan dengan menganalisa kasus secara sistematik.yang disebut dengan penyusunan program. Hal ini dilakukan terus menerus dengan pembuatan usulan dan evaluasi yang bersiklus. 3. Pembuatan Usulan Usulan merupakan sebuah gagasan yang dikembangkan sebagai solusi atas masalah yang terungkap pada proses persiapan. Pembuatan usulan tidak boleh dipaksakan namun disesuaikan dengan program kebutuhan. Sehingga usulan harus disesuaikan dengan program. 4. Evaluasi Pembahasan ini memusatkan pada evaluasi usul-usul alternatif yang tercipta, dan disesuaikan dengan kebutuhan pelaku aktivitas. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan pemecahan-pemecahan rancangan yang sudah dikembangkan pada saat penyusunan program. Sehingga dapat ditentukan usulan yang paling baik untuk pemecahan masalah. 5. Tindakan Tahap tindakan dari proses perancangan meliputi aktivitas aktivitas yang dihubungkan dengan persiapan dan pelaksanaan sebuah proyek, seperti penyiapan dokumen pelaksanaan dan bertindak sebagai hubungan antara pemilik dan kontraktor. 4
Lima tahapan di atas akan berulang kembali pada proses sebelumnya secara berturut-turut setelah berada pada tahap kelima proses perancangan untuk memberikan timbal balik dari hasil rancangan terhadap program-program yang telah ditetapkan di awal. Dengan demikian, diharapkan akan ditemukakan suatu pemecahan yang memuaskan. 5