BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puisi antara lain Oidipus, Hamlet, Mahabaratha, Ramayana, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem sosial kehidupan. Iswanto (dalam Jabrohim, 2001:59) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan manusia erat kaitanya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. indah setelah diberi arti oleh pembaca (Teeuw, 1984 : 91)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN. emosional. Sebagai hasil imajinatif, sastra juga berfungsi sebagai hiburan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana yang digunankan manusia untuk berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari banyak sekali karya sastra yang muncul, baik berupa puisi,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra yang tercipta merupakan hasil dari proses kreativitas pengarang. Pengarang

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan komunikasi, mengemukakan gagasan baik dari dalam maupun

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya imajinatif bermediumkan bahasa yang fungsi estetiknya dominan. sebagai media ekspresi. Karya sastra, dimanfaatkan oleh sastrawan guna menciptakan efek terhadap pembaca, baik itu berupa efek estetik maupun berupa cerminan dari masyarakat sekitar. Karya sastra lahir ditengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksi terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya. Karya sastra merupakan bagian bagian dari kehidupan masyarakat. Pengarang sebagai objek individual terhadap realitas sosial yang ada di sekitarnya menunjukan sebuah karya berakar pada kultur masyarakat tertentu. Keberadaan sastra yang demikian dapat diposisikan sebagai dokumen. (Pradopo dalam Jabrohim 2001: 59). Salah satu pendapat tentang karya sastra adalah cerminan dari masyarakat hakikatnya menggambarkan sosial, disisi lain sastra dibuat untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 1984 : 5) jadi, jelas bahwa erat sekali hubungannya dengan masyarakat beserta aspekaspek kehidupannya. Sastra dan manusia sangat erat kaitannya, karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari permasalahan serta persoalan yang berada di dalam lingkungan kehidupan manusia. Dengan ide kreatif sastra imajinasinya seorang pengarang itu tinggal untuk kemudian dituangkan dalam karya sastra. Selain itu karya sastra adalah sesuatu hal yang kaya akan makna. Salah satunya yaitu genre sastra puisi. Puisi mempunyai sifat, struktur, dan konvensi-konvensi yag berbeda dari genre sastra lainnya. Puisi juga mempunyai struktur yang kompleks, maka untuk memahaminya harus dianalisis sehingga dapat diketahui jalinan unsur unsur yang membentuknya 1

2 Termasuk unsur yang mempengaruhi imaji-imaji pengarang terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya. Karya sastra biasanya menampilkan suatu gambaran kehidupan yang berdasarkan fakta sosial dan kultural. Karya sastra pada dasarnya bukan hanya sebagai hasil tiruan dari realitas kehidupan tetapi merupakan penafsiran-penafsiran terhadap realitas yang terjadi dimasyarakat (Esten, 1989 : 8). Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra pada dasarnya mencerminkan realitas sosial dan memberikan pengaruh terhadap masyarakat. Oleh karena itu karya sastra dapat dijadikan sebagai medium unutk mengetahui realitas aspek sosial yang diolah secara kreatif oleh pengarang. Karya sastra terdiri dari berbagai macam yang salah satunya adalah berbentuk puisi. Puisi merupakan sebuah karya sastra yang dapat digunakan oleh pengarang sebagai sarana untuk mengungkapkan ekspresi, baik berupa aspek sosial maupun realitas masyarakat ataupun protes terhadap keadaan yang ada di sekitar pengarang. Salah satu penyair yang menggambarkan aspek sosial yang begitu kental dalam puisinya adalah Wiji Thukul. Banyak karya-karya Wiji Thukul yang lahir di tengah kekerasan yang menekannya selama puluhan tahun. Wiji Thukul merupakan salah satu sastrawan Indonesia yang lahir dari masyarakat pinggiran. Ia adalah saorang penyair yang gigih baik dalam memperjuangkan gagasan maupun dalam memperjuangkan hidup. Lewat puisi Wiji Thukul melakukan protes-protes sosial dan menceritakan tentang keadaan sosial yang ada dalam lingkunganya. Puisi-puisi Wiji Thukul dalam buku kumpulan puisi Aku Ingin Jadi Peluru terdapat puisi yang mengandung aspek sosial begitu kental hal ini di pengaruhi oleh keadaaan realitas sosial yang terjadi dilingkunganya. Dalam puisi-puisi Wiji Thukul banyak tersirat kata-kata yang abstrak, sehingga setiap pembaca mempunyai pemahaman masing-masing, karena

3 dalam penafsirran setiap manuia dipengaruhi oleh pengetahuannya masing-masing. Seperti yang dikemukakan oleh aristoteles pengetahuan manusia dipengaruhi oleh sesuatu yang ada disekitarnya. Swingwood (dalam Damono, 1978:12 dalam Saraswati, 2003:9) mengemukakan pandangan yang lebih positif. Ia tidak berpihak pada pandangan yang menganggap sastra sebagai sekadar bahan sampingan saja. Diingatkannya bahwa dalam melakukan analisis sosiologis terhadap karya sastra, kritikus harus berhati-hati mengartikan slogan sastra adalah cerminan masyarakat. Selanjutnya diingatkanya bahwa slogan itu melupakan pengarang, kesadaran dan tujuanya. Swingwood menyadari bahwa sastra diciptakan pengarang dengan menggunakan seperangkat peralatan tertentu. Sastra karya pengarang besar melukiskan kecemasan, harapan dan apresiasi manusia oleh karena itu barangkali dapat dijadikan barometer sosiologis yang paling efektif untuk mengukur tanggapan manusia terhadap kekuatan-kekuatan sosial. Aspek sosial cakupanya begitu luas, aspek sosial disini dibatasi dengan kultur, politik, ekonomi dan sistem sosial Wiji Thukul. Pembatasan realitas sosial pada kehidupan Wiji Thukul bertujuan untuk mengungkap makna dari puisi yang ditulis oleh Wiji Thukul. Dalam memahami puisi bisa ditafsiri melalui beberapa pendekatan seperti pendekatan struktur, pendekatan antropologi dan masih banyak lagi pendekatan pendekatan yang lain. Kaitanya dengan kumpulan puisi Wiji Thukul maka skripsi ini akan difokuskan pada bagian buku kedua Ketika Rakyat Pergi yang terdapat dalam buku Wiji Thukul yang berjudul Aku Ingin Jadi Peluru. Adapun uraian berdasarkan pemaparan diatas yaitu mengenai aspek sosial masyarakat pinggiran kaitanya dengan sub bab buku kedua Ketika Rakyat Pergi yang terdapat dalam buku Wiji Thukul yang berjudul Aku Ingin Jadi Peluru patut untuk dianalisis dengan alasan sebgai berikut.

4 a. Pada bagian kedua yang berjudul Ketika Rakyat Pergi memuat berbagai permasalahan yang kompleks dan mencerminkan suasana yang terjadi pada masa itu. b. Pengungkapan aspek sosial yang tercermin dalam puisi buku kedua Ketika Rakyat Pergi karya Wiji Thukul antara lain puisi Warsini, Ketika Rakyat Pergi, Sajak Suara, Kepada Nasri dan Adiku yang lain yang begitu kental mencerminkan aspek sosial pada masa itu. c. Terdapat beberapa puisi yang sudah familiar dikalangan masyarakat pecinta sastra sehingga memudahkan untuk memberikan rujukan terhadap sekolahan dalam implementasinya terhadap bahan ajar di SMA. Berdasarkan uraian di atas, dalam puisi Wiji Thukul pada bagian buku kedua Ketika Rakyat Pergi pada buku kumpulan puisi Aku Iingin Jadi Peluru yang akan dianalisis menggunakan kajian sosiologi sastra dengan tujuan untuk mengetahui aspek sosial masyarakat pinggiran yang terdapat pada puisi tersebut serta implementasinya terhadap bahan ajar di SMA N 1 Tawangsari. SMA N 1 Tawangsari merupakan salah satu sekolah menengah yang sudah menerapkan pembelajaran sastra di dalamya. Terbukti aktifnya dalam kegiatan perlombaan puisi yang rutin diselenggarakan pada bulanbulan tertentu. Selain puisi SMA N 1 Tawangsari juga rutin menyelenggarakan pementasan drama. Perkembangan pembelajaran sastra SMA N 1 Tawangsari dipengaruhi oleh adanya ekstrakulikuler yang bersifat kesastraan yang memiliki wadah tersendiri yaitu Rumah Bahasa dan Sastra. SMA N 1 Tawangsari juga memiliki kelompok teater yang diberinama Teater Canting. Namun, wawasan pembelajaran sastra khusunya puisi juga masih bersifat puisi-puisi yang sudah terkenal. Hal inilah yang menyebabkan penulis berupaya untuk menawarkan puisi-puisi yang bersifat baru atau belum begitu familiar dikalangan SMA.

5 B. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas bisa diambil rumusan masalah. Adapun perumusan masalah dalam penelitian adalah: 1. Bagaimana latar sosio historis Wiji Thukul? 2. Bagaimana struktur batin yang membangun dalam buku kedua Ketika Rakyat Pergi? 3. Bagaimana aspek sosial yang terkandung dalam buku kedua Ketika Rakyat Pergi kajian sosiologi sastra? 4. Bagaimana hasil penelitian aspek sosial yang terkandung dalam Ketika Rakyat Pergi karya Wiji Thukul sebagai bahan ajar sastra di SMA N 1 Tawangsari? C. Tujuan Penelitian Suatu penelitian dilakukan pasti mempunyai tujuan. Agar tujuan penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari pembahasan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memaparkan latar sosio historis Wiji Thukul. 2. Memaparkan struktur batin yang terkandung dalam buku kedua Ketika Rakyat Pergi. 3. Memaparkan aspek sosial terkandung dalam buku kedua Ketika Rakyat Pergi kajian sosiologi sastra. 4. Mendiskripsikan hasil penelitian aspek sosial yang terkandung dalam buku kedua Ketika Rakyat Pergi karya Wiji Thukul sebagai bahan ajar sastra di SMA N 1 Tawangsari

6 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat pada pembaca baik yang bersifat teoritis maupun praktis, yaitu: 1. Teoritis Secara teoritis manfaat penelitian ini yaitu untuk menambah khazanah keilmuan tentang sastra dalam kajian sosiologi sastra, aspek sosial yang melatar belakangi munculnya karya dan makna yang terkandung dalam kumpulan puisi Aku ingin Jadi Peluru pada buku kedua Ketika Rakyat Pergi Karya Wiji Thukul yang dikaji dari sudut pandang sosiologi sastra. 2. Praktis Manfaat praktis, yaitu penelitian ini diharapkan mampu memberi motivasi dan kontribusi bagi para mahasiswa jurusan sastra, pengamat sastra, dan masyarakat umum dalam mengapresiasi kesusastraan. Selaim itu untuk menambah pengetaguan mengenai para sastrawan dan latar belakang yang mendasari berbagai macam karya sastra.