BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan memberikan fasilitas belajar yang optimal. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. setelah melalui kegiatan interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

Kata Kunci: Index Card Match, Peningkatan Pembelajaran, Bilangan Romawi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

1 Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan, 2008), hlm.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Riyanti Dini Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan negara-negara maju di dunia, oleh karena itu ditiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem pembelajaran yang efektif bagi siswa. Karena dalam metode ceramah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan bertujuan agar siswa secara aktif

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk. diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 33 Ayat 3 tentang Bahasa Pengantar, bahasa asing dapat

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pelatihan untuk. webster s New Word Dictionary Sagala (2007: 1), sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

VARIASI PENATAAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang melalui pelatihan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai sehingga sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional (2009:69) pasal 1 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sikap mengubah perilaku seseorang menuju lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses. pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Pemerintah menaruh harapan besar terhadap pendidikan untuk membentuk generasi penerus bangsa. Hal tersebut tercantum dalam Undangundang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003, yang menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Sagala, 2010: 3). Untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang baik selain yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga pendidikan atau sekolah pun mempunyai peranan yang sangat penting. Guru merupakan salah satu unsur yang ada di dalam sekolah yaitu sebagai tenaga pendidik. Guru merupakan salah satu faktor penentu kualitas pendidikan selain dari faktor siswa itu sendiri maupun dari faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sekitar atau masyarakat. Keberhasilan kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar dipengaruhi oleh beberapa komponen. Komponenkomponen tersebut di antaranya adalah pemahaman terhadap kurikulum, penguasaan materi, penggunaan model pembelajaran, metode pembelajaran atau 1

2 strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan pokok bahasan, serta kondisi lingkungan sekitar. Guru mempunyai peran penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Tanpa seorang guru bagaimanapun bagus dan menarik suatu model, metode atau strategi pembelajaran itu tidak mungkin bisa diaplikasikan. Oleh karena itu, guru harus memahami berbagai model, metode atau strategi mengajar dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih strategi mengajar yang tepat dan mampu menggunakan model belajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika berlangsung dalam kondisi dan situasi yang menyenangkan, menarik, kondusif, hangat dan nyaman. Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar termasuk dalam pengembangan muatan lokal. Sebagian besar sekolah dasar mengenalkan atau mengajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris mulai kelas IV, termasuk di SDN 2 Grenggeng. Hal ini membuat siswa kurang menguasai kosakata dengan baik. Di samping pengenalan yang agak terlambat, materi yang diajarkan langsung berupa penerapan dalam kalimat. Perlu kiranya pelajaran Bahasa Inggris diperkenalkan lebih awal kepada siswa, karena perkembangannya sangat relevan dengan kehidupan nyata sekarang ini. Bila perlu dikenalkan dan dilatih sejak dini atau pada kelas I. Kebanyakan siswa menganggap bahwa Bahasa Inggris adalah pelajaran yang sulit. Anggapan itu muncul selain karena keterlambatan guru memperkenalkan pelajaran Bahasa Inggris juga karena dalam Bahasa Inggris antara cara membaca berbeda dengan tulisannya. Belum lagi siswa harus tahu makna kosakata tersebut. Itu semua mengakibatkan siswa malas dan kurang berminat terhadap pelajaran Bahasa Inggris. Kenyataan di lapangan pada Ulangan Tengah Semester 2 SDN 2 Grenggeng, tahun 2013/2014 dijumpai bahwa hasil belajar siswa kelas IV dalam pelajaran Bahasa Inggris masih sangat kurang dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan, hal ini dapat diketahui dari 22 siswa yang terdiri dari 11 siswa lakilaki, dan 11 siswa perempuan, terdapat 72,7% atau sekitar 16 anak belum tuntas

3 KKM. Padahal KKM pelajaran Bahasa Inggris di SDN 2 Grenggeng hanya 65. Dari fakta tersebut, diduga penyebab utama keadaan itu adalah kurangnnya pemahaman siswa kelas IV dalam pelajaran Bahasa Inggris. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SDN 2 Grenggeng melalui observasi dan wawancara awal menunjukan bahwa guru dalam mengajarkan pembelajaran Bahasa Inggris di kelas IV masih menggunakan metode yang konvensional, yaitu metode pembelajaran dengan ceramah dan peran guru di sini aktif serta peserta didik cenderung pasif. Pembelajaran konvensional menyebabkan penyerapan materi pada diri siswa belum maksimal karena siswa tidak berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Teknik pembelajaran konvensional yang demikian tentunya akan berimbas pada para siswa, salah satunya adalah siswa kurang dapat menyerap materi dari suatu proses pembelajaran. Kondisi belajar mengajar seperti inilah yang menyebabkan perolehan nilai Bahasa Inggris pada siswa merosot dan menjadikan Bahasa Inggris dianggap sulit dan tidak menyenangkan. Guru hendaknya mampu menarik perhatian siswa untuk memperhatikan apa yang sedang diajarkannya, misalnya dengan menggunakan metode pembelajaran atau media pembelajaranyang kreatif. Pembelajaran bahasa khususnya Bahasa Inggris memiliki tujuan agar para siswa terampil berbahasa yang mencakup keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam Bahasa Inggris. Salah satu metode pembelajaran kosakata yang dirasa cukup menarik adalah dengan menggunakan permainan. Metode pembelajaran dengan permainan merupakan kombinasi pembelajaran menggunakan media gambar untuk meningkatkan kemampuan kosakata pada pembelajaran Bahasa Inggris SD. Di sinilah seorang guru hendaknya mampu membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa khususnya dalam hal ini adalah pelajaran Bahasa Inggris. Peran seorang guru ditunjuk untuk ikut serta mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan tanpa mengabaikan tujuan kognitif yang harus dicapai secara efisien.

4 Berdasarkan asumsi tersebut, peneliti memberikan alternatif untuk menjadikan pembelajaran Bahasa Inggris di kelas IV menjadi suatu pembelajaran yang menarik perhatian siswa dan siswa dapat mengetahui dengan jelas makna dari pembelajaran Bahasa Inggris tersebut dengan menerapkan metode pembelajaran aktif dengan menggunakan metode Index Card Match. Metode Index Card Match termasuk dalam metode pembelajaran aktif yang merupakan kegiatan untuk membantu siswa memahami perasaan, nilai-nilai dan sikap peserta didik, Suprijono mengatakan Metode pembelajaran aktif adalah metode yang digunakan untuk mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang dipelajari (2009:111). Metode pembelajaran aktif ini merupakan cara belajar yang tidak terlupakan, peserta didikakan mengenang pembelajaran ini di dalam ingatannya. Metode Index Card Match adalah cara yang cukup menyenangkan untuk digunakan dalam pembelajaran baik itu mengulang materi yang sudah disampaikan oleh guru ataupun materi baru yang belum diajarkan atau disampaikan dengan catatan peserta didik diberi tugas untuk mempelajari materi hari itu agar peserta didik sudah memiliki bekal terhadap materi tersebut (Zaini, Munthe, & Aryani, 2008: 32). Salah satu keunggulan teknik di atas adalah adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Metode Index Card Match merupakan metode yang bisa diandalkan, metode ini sangat menyenangkan jika diterapkan di dalam kelas. Untuk mengefektifkan waktu dan tidak menggunakan metode ceramah yang monoton, maka siswa diberi tugas mencocokkan antara pertanyaan dan jawaban yang telah ditulis pada sebuah kartu, yang masing-masing kartu ada yang berisi jawaban dan ada yang berisi pertanyaan. Tujuan metode ini adalah membantu peserta didik lebih mudah dan terfokus dalam memahani suatu materi. Selain metode pembelajaran, untuk meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggristentang kosakata adalah peranan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran adalah media visual, termasuk di dalamnya adalah media gambar. Penggunaan media gambar juga bisa digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris khususnya tentang memahami kosakata. Media gambar dapat

5 menyalurkan pesan dan informasi kepada peserta didik. Asyhar (2012) berpendapat Gambar merupakan hasil lukisan yang menggambarkan orang, tempat dan benda dalam berbagai variasi (hlm. 57). Sejalan dengan hal tersebut Munadi mengatakan gambar merupakan media visual yang penting dan mudah didapat. Dikatakan penting karena gambar dapat membuat orang menangkap idea tau informasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas daripada yang diungkapkan dengan kata-kata (2008). Media gambar yang digunakan dalam pembelajaran dapat mengilustrasi dan membantu pembelajaran suatu materi. Tujuan penggunaan media gambar ini agar menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada peserta didik, agar peserta didik tidak bosan dengan pembelajaran Bahasa Inggris sehingga materi yang disampaikan oleh guru akan mudah diingat. Dengan diterapkannya metode Index Card Match dengan media gambar pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan dan siswa mampu memahami materi yang diajarkan. Karena dalam penggunaan metode tersebut, siswa juga ikut berperan aktif. Dari uraian di atas, peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk memudahkan penguasaan siswa terhadap kosakata Bahasa Inggris dengan judul Penerapan Metode Index Card Match dan Media Gambar dalam Peningkatan Pembelajaran Bahasa Inggris Siswa Kelas IV SDN 2 Grenggeng Tahun Ajaran 2013/2014.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimanakah penerapan metode Index Card Match dan media gambar dalam peningkatan pembelajaran Bahasa Inggris tentang kosakata siswa kelas IV SDN 2 Grenggeng Tahun Ajaran 2013/2014? 2. Apakah penerapan metode Index Card Match dan media gambar dapat meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris tentang kosakata siswa kelas IV SDN 2 Grenggeng Tahun Ajaran 2013/2014? 3. Apakah kendala dan solusi penerapan metode Index Card Match dan media gambar dalam peningkatan pembelajaran Bahasa Inggris tentang kosakata siswa kelas IV SDN 2 Grenggeng Tahun Ajaran 2013/2014? C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran kosakata Bahasa Inggris siswa kelas IV SDN 2 Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk: 1. Mendeskripsikan penerapan metode Index Card Match dan media gambar dalam peningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris tentang kosakata siswa kelas IV SDN 2 Grenggeng Tahun Ajaran 2013/2014. 2. Meningkatkan hasil pembelajaran Bahasa Inggris tentang kosakata melalui metode Index Card Match dan media gambar siswa kelas IV SDN 2 Grenggeng Tahun Ajaran 2013/2014. 3. Mendeskripsikan bagaimana cara menyelesaikan kendala dan solusi penerapan metode Index Card Match dan media gambar dalam peningkatan pembelajaran Bahasa Inggris tentang kosakata siswa kelas IV SDN 2 Grenggeng Tahun Ajaran 2013/2014.

7 D. Manfaat Penelitian Suatu penelitian bernilai jika dapat memberikan manfaat bagi sebagian pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan dunia pendidikan mengenai penerapan metode Index Card Match dan media gambar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris. b. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti, khususnya penggunaan metode Index Card Match dan media gambar dalam pembelajaran Bahasa Inggris. c. Bagi Guru Sebagai acuan dalam pemilihan metode pembelajaran yang baik dalam proses pembelajaran agar menyenangkan dan tidak membosankan serta untuk menumbuhkan kreatifitas guru dalam menggunakan berbagai media pembelajaran, salah satunya menggunakan metode Index Card Match dan media gambar. d. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia agar lebih berkualitas dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah serta membuktikan bahwa metode Index Card Match dan media gambar dapat meningkatkan pembelajaran disekolah. e. Bagi Lembaga Pendidikan Meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam mata pelajaran Bahasa Inggris melalui metode Index Card Match dan media gambar.