BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saiful Jabar, 2014 Penerapan Metode Whole Brain Teaching Pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut berkaitan satu sama lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. atau menghasilkan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Secara sederhana,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang dikuasai maka keterampilan berbahasanya akan semakin baik. Kosakata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KETOK PALU UNTUK MEMOTIVASI SISWA D ALAM MENGUASAI HURUF HIRAGANA D AN KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 PENERAPAN METODE PENUGASAN (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATAKANA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa asing untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin orang bisa mengunakan bahasa tersebut (Sartinah, 1988;71).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat disampaikan melalui dua cara, yaitu secara lisan dan tulisan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, yakni: keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Begitu pula ketika

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFFECTIVENESS OF SCRAMBLE TECHNIQUE IN LEARNING JAPANESE VOCABULARY ON STUDENTS GRAD XI IPS SENIOR HIGH SCHOOL 2 TELUK KUANTAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam metodologi penelitian ini peneliti menguraikan suatu kajian sub-sub bahasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hayanah, 2015

BAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Gorys Keraf 1984:16 ).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN WRITE ON BACK DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan dan pengembangan generasi bangsa, masyarakat, keterampilan yang cukup memadai dalam pengelolaannya secara

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Kurniawati, 2014

THE EFFECTIVENESS OF THEMATIC DOMINOES GAME TECHNIQUES IN LEARNING JAPANESE VOCABULARY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN

JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 2, Nomor 1, Maret 2017 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. baik, karena komunikasi yang baik di tunjang oleh kemampuan bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis melakukan penelitian, penulis memberikan kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan bahasa sebagai alat untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KECAKAPAN AKADEMIK SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia. Mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar kadang kala membosankan apabila materi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kosakata merupakan hal penting dalam pembelajaran bahasa karena semakin banyak kosakata semakin baik pula kita berkomunikasi. Seperti yang ditulis oleh Tarigan (2011, hlm. 2) semakin kaya kosakata yang kita miliki, semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa. Ditambah lagi dengan pernyataan menurut Asano Yuriko dalam Sudjianto dan Dahidi, Ahmad (2007, hlm. 97) yang menyebutkan bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa Jepang adalah agar pembelajar dapat meng-komunikasikan ide atau gagasannya dengan menggunakan bahasa Jepang baik dengan cara lisan maupun tulisan, salah satu faktor penunjangnya adalah penguasaan goi yang memadai. Kosakata bahasa Jepang itu berbeda dengan bahasa Indonesia dari segi pelafalan, huruf, perubahan bentuk, dan lain-lain, yang membuat pembelajar bahasa Jepang kesulitan dalam mencerna dan menghafal kosakata bahasa Jepang. Ada banyak cara, strategi atau metode yang bisa mengatasi kesulitankesulitan tersebut dan memudahkan siswa dalam menyerap materi pembelajaran untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran efektif menurut Peter Kline dalam Dryden dan Vos (2002, hlm. 22) ialah jika dilakukan dalam suasana menyenangkan. Sedangkan arti menyenangkan itu sendiri diartikan oleh Sugiyono dan Harianto (2012, hlm. 238): Pembelajaran disebut menyenangkan jika suasana pembelajaran dapat menciptakan gairah belajar, menggembirakan hati siswa, membuat siswa nyaman di kelas atau tempat belajar yang lain, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh kepada belajar, artinya waktu curah perhatiannya (time on ask) tinggi. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa guru harus bisa mengelola kelas agar suasana belajar dapat menyenangkan, namun tetap kondusif, siswa menjadi nyaman dan perhatiannya terpusatkan kepada belajar sehingga curah perhatiannya tinggi dan tujuan dari pembelajaran akan mudah dicapai.

2 Terdapat salah satu metode pengelolaan kelas, yang di dalamnya terdapat teknik-teknik untuk menarik perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa, dan agar siswa bisa berperan aktif ketika pembelajaran berlangsung. Metode ini bernama Whole Brain Teaching. Metode ini tidak hanya mempunyai teknik-teknik pengelolaan kelas yang dikemas secara menyenangkan saja, dilihat dari nama metode ini, Whole Brain Teaching atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan pembelajaran seluruh otak, maka tentu saja pada metode ini seluruh otaknya berperan aktif ketika pembelajaran berlangsung. Tidak seperti misalnya pada metode ceramah yang hanya menggunakan pendengaran dan penglihatan siswa, maka bisa dibilang otak yang berfungsi untuk mendengar dan melihat saja yang berperan aktif ketika metode itu berlangsung. Dengan menggunakan metode Whole Brain Teaching ini, siswa diharapkan tetap fokus terhadap materi yang guru sampaikan serta otaknya terangsang untuk bisa bekerja secara optimal sehingga informasi yang disampaikan akan mudah dicerna dan tidak mudah lupa. Kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menyenangkan, suasana yang disiplin dan terorganisir dengan ketat, karena adanya peraturan di kelas. Namun dengan metode ini siswa lebih senang mengikuti aturan yang ada dari pada mengabaikannya. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran yang telah buat dan ditetapkan diharapkan dapat tercapai dengan hasil yang maksimal. Berdasakan hal tersebut, penulis mencoba untuk melakukan penelitian metode ini dengan judul Penerapan Metode Whole Brain Teaching pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang. B. Identifikasi Masalah a. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah dengan pernyataan sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan kosakata siswa sebelum menggunakan metode Whole Brain Teaching?

3 2. Bagaimana kemampuan kosakata sesudah menggunakan metode Whole Brain Teaching? 3. Bagaimana pendapat siswa tentang pembelajaran kosakata menggunakan metode Whole Brain teaching? b. Batasan Masalah. Agar penelitian ini terfokus dan ruang lingkup pembahasan tidak terlalu luas, maka penelitian ini difokuskan pada penerapan metode Whole Brain Teaching pada pembelajaran kosakata bahasa Jepang di SMA. Dengan pertimbangan bahwa pembelajaran kosakata bahasa Jepang itu penting, namun kosakata bahasa Jepang sulit dicerna dan dihafal, dan dalam proses pembelajarannya kurang efektif. Dengan menggunakan metode ini diharapkan siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan fokus namun tetap menyenangkan dan disiplin sehingga tujuan dari pembelajaran kosakata bahasa Jepang dapat tercapai dengan baik. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui kemampuan kosakata bahasa Jepang siswa sebelum menggunakan metode Whole Brain Teaching. 2. Mengetahui kemampuan kosakata bahasa Jepang sesudah menggunakan metode Whole Brain Teaching. 3. Mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran kosakata bahasa Jepang dengan menggunakan metode Whole Brain Teaching. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini: 1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan bukan hanya tentang kelebihan, namun juga kekurangan pembelajaran dengan menggunakan metode Whole Brain Teaching, agar peneliti

4 lebih optimal lagi menggunakan metode Whole Brain Teaching kedepannya. 2. Bagi siswa, pembelajaran dengan metode Whole Brain Teaching ini siswa dapat belajar kosakata dengan baik selama di dalam kelas dan kemampuan kosakata siswa pun meningkat. 3. Bagi guru, penelitian pembelajaran kosakata dengan menggunakan metode Whole Brain Teaching ini bisa menjadi referensi metode bagi guru dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang dan mengetahui bagaimana menggunakan metode Whole Brain Teaching ini dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. 4. Penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. D. Definisi Operasional Judul penelitian ini ialah Penerapan Metode Whole Brain Teaching pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang. Maka dari itu penulis akan menjelaskan definisi dari tiap-tiap kata dalam judul tersebut. 1. Penerapan Menurut KBBI penerapan ialah proses, cara, perbuatan menerapkan. 2. Metode Menurut Sudaryanto dalam Sutedi (2009, hlm. 53) adalah cara yang harus dilaksanakan. Menurut Dzamrah dan Zain (2006, hlm. 75) metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. 3. Whole Brain Teaching Biffle (2010, hlm. 10) mengatakan bahwa Whole Brain Teaching adalah metode yang menghasilkan kelas yang tertib dan menyenangkan, siswa mengikuti aturan kami, karena kami

5 membuat aturan yang menyenangkan untuk diikuti. Anak-anak mengajarkan teman sebangku mereka, karena mereka senang bermain menjadi guru. Siswa bekerja keras dengan temannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat pada waktu luang, karena kami membuat struktur yang membuat kerja keras ini lebih menghibur bukan membosankan. 4. Pembelajaran Gagne dan Briggs dalam Badarudin (2010, hlm. 9) instruction atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. 5. Kosakata Menurut Sudjianto dan Ahmad (2004, hlm. 97) kosakata atau Goi sering disamakan dengan tanggo yang artinya ialah satuan terkecil dari bahasa yang memiliki arti dan fungsi secara gramatikal. Maka dari itu Penerapan Metode Whole Brain Teaching dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang ialah proses dalam menerapkan metode Whole Brain Teaching dalam pembelajaran kosakata untk membantu siswa agar dapat belajar atau mengikuti pembelajaran kosakata dengan baik sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran. E. Anggapan Dasar dan Hipotesis a. Anggapan dasar Anggapan dasar dalam penelitian ini yaitu: 1. Metode yang efektif ialah metode yang menyenangkan. 2. Pembelajaran yang efektif ialah ketika siswa fokus memperhatikan guru selama pembelajaran berlangsung. 3. Kurangnya perhatian siswa berpengaruh pada hasil belajar siswa.

6 4. Kurangnya stimulus pada otak membuat siswa mudah lupa akan pelajaran yang diberikan terutama kosakata bahasa Jepang. 5. Langkah-langkah pembelajaran dalam metode Whole Brain Teaching dapat membuat siswa lebih memperhatikan materi yang diberikan dan dapat berpengaruh pada kinerja otak dan melatih otak agar bisa menyimpan memori dalam waktu yang lama. b. Hipotesis Mardalis (1989, hlm. 48) mengatakan bahwa Hipotesa adalah jawaban sementara atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Sukardi (2003, hlm. 41) mengatakan hipotesis adalah alat yang mempunyai proses inkuiri. Karena hipotesis dapat menghubungkan teori yang relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan dengan teroti yang relevan. Serta berfungsi untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau research question. Maka dari itu, Penulis menuliskan jawaban sementara dari penelitian ini agar bisa mengambil langkah-langkah yang tepat dalam penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini: Hk : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan kosakata bahasa Jepang siswa sebelum dan sesudah belajar kosakata bahasa Jepang dengan menggunakan metode Whole Brain Teaching. Ho : Tidak adanya perbedaan yang signifikan pada kemampuan kosakata bahasa Jepang siswa sebelum dan sesudah belajar kosakata bahasa Jepang dengan menggunakan metode Whole Brain Teaching. F. Metode Penelitian

7 Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya penelitian ini diperlukan metode penelitian. Menurut Mardalis (1989, hlm. 24) mengatakan bahwa Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam penelitian. Dan menurut Sutedi (2009, hlm. 53) metode adalah cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment). Desain yang digunakan adalah one group pretest-posttes design. Yaitu satu kelompok eksperimen yang diuji cobakan dan hasil dari eksperimen dilihat dari perbedaan nilai pretes dan postes. a. Instrumen penelitian Menurut Sutedi (2009, hlm. 155) Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Data penelitian adalah sejumlah informasi penting yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian melalui prosedur pengelolaannya. Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan penelitian ini digunakan 2 intrumen penelitian. Yaitu, tes dan angket. 1. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes khusus berupa tes pilihan ganda untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap kosakata sebelum dan sesudah digunakan metode Whole Brain Teaching. 2. Angket Angket digunakan dengan bertujuan untuk mengetahui respon atau pandangan siswa terhadap metode Whole Brain Teaching dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. b. Populasi dan Sampel Populasi menurut Mardalis (1989, hlm. 53) adalah sekumpulan kasus yang perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan

8 dengan masalah penelitian. Kasus-kasus tersebut bisa berupa orang, barang, binatang, hal atau peristiwa. Sampel menurut Arikunto (2006, hlm. 174) adalah sebagian atau wakil dari populasi. Oleh karena penelitian ini ditujukan untuk siswa SMA, maka populasi yang dijadikan sumber data oleh peneliti adalah siswa kelas XI SMAN 16 Bandung. Untuk mewakili populasi tersebut agar penelitian ini dapat berhasil sesuai dengan kemampuan penulis, penulis mengambil 24 siswa kelas XI IPA 7 SMAN 16 Bandung yang dijadikan sampel penelitian. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Memberikan pretest kepada semua kelompok penelitian tentang kemampuan kosakata bahasa Jepang. 2. Memberikan perlakuan atau memberikan pengajaran kosakata dengan metode Whole Brain Taeching pada kelompok eksperimen. 3. Memberikan post-test kepada semua kelompok penelitian. 4. Memberikan angket tentang tanggapan mengenai metode Whole Brain Teaching dalam pembelajaran kosakata pada kelompok eksperimen. H. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN berisi latar belakang, mengapa penelitian tentang penerapan metode Whole Brain Teaching dalam pembelajaran kosakata ini perlu dilakukan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, anggapan dasar dan hipotesis, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI menjelaskan pengertian pembelajaran dan pengertian kosakata, dan menjelaskan pengertian dan penggunaan Whole Brain Teaching dalam pembelajaran kosakata.

9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN menguraikan tentang metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan pengolahan data, dan yang terakhir yaitu tahap pengolahan data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN berisi tentang laporan kegiatan, data, dan hasil pengolahan, pembahasan dan disimpulkan apakah masalah penelitian terjawab atau tidak. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan untuk bisa dijadikan referensi atau pertimbangan bagi penelitian penelitian selanjutnya.