BAB I PENDAHULUAN. sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

I. PENDAHULUAN. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shooting adalah salah satu gerakan melempar atau menembak bola kearah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sebagai bagian dari. Pendidikan Nasional, memiliki peranan sangat penting, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. sekolah merupakan tempat terjadinya proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

I. Pendahuluan. berlangsung seumur hidup. Berdasarkan undang-undang No.20 tahun. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Sedikit sekali siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. gerak atau olahraga merupakan bagian dari belajar yang melibatkan emosi atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendididian

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan. Nasional, yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan.pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA:

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Materi pelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan (UUD 1945). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting di era globalisasi ini, yakni bagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek yang selalu dan harus ada dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merambah hingga masing-masing mata pelajaran, sehingga hampir semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional (2009:69) pasal 1 yang berbunyi:

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadan, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa. 1

2 Salah satu pokok bahasan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di kelas VII MTs adalah Permainan Bola Basket. Permainan bola basket adalah olahraga bola besar yang dimainkan secara berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Tujuan dari permainan bola basket adalah mencetak poin sebanyak-banyaknya dengan memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah kemasukan bola ke keranjang sendiri. Pokok bahasan pembelajaran ini mengharuskan guru untuk aktif dan kreatif dalam mengajar sehingga pembelajaran tidak terkesan monoton dan kaku. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan salah seorang guru Penjaskes yaitu bapak Afif Habibi, S.Pd.I, di Sekolah MTs. Nahdlotussibiyan memiliki alat dan fasilitas untuk melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan yang sangat terbatas, seperti tidak tersedianya lapangan basket yang layak serta alat pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan yang kurang memadai. Yaitu hanya memiliki lapangan beton berukuran 20x16 m2, 2 buah bola basket dan tidak mempunyai ring basket. Hal ini berakibat pada pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang tidak efektif mencapai tujuan yaitu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menyehatkan di lapangan. Kegiatan siswa pembelajaran menjadi terkendala oleh sarana dan prasarana belajar yang kurang lengkap. Materi pelajaran teknik dasar chest pass permainan bola basket adalah materi pelajaran yang sangat menarik untuk diajarakan. Karena pada permainan ini mengandung unsur lari, lempar dan tangkap. Kenyataan yang terjadi di MTs.

3 Nahdlotussibiyan Demak sangat berbeda dari yang diharapkan. Hal tersebut terjadi karena kurang aktifnya siswa dalam mengikuti dan memahami proses pembelajaran teknik dasar chest pass. Hal ini dapat diperjelas dengan hasil wawancara langsung oleh peneliti kepada siswa kelas VII B dari 28 orang siswa yang menyatakan memahami pelajaran ini sebanyak 7 orang dan 21 orang menyatakan tidak memahami materi pelajaran ini. Banyaknya siswa yang tidak memahami dengan materi pembelajaran teknik dasar chest pass pada bola basket tersebut disebabkan karena kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pembelajaran dan ketidak inginan siswa untuk mengetahui lebih jelas tentang materi pembelajaran teknik dasar chest pass pada permainan bola basket. Ketidak inginan siswa untuk mengetahui lebih jelas tentang materi karena atas dasar tidak suka permainan bola basket yang mereka anggap tidak menyenangkan. Dan tidak adanya interaksi antar siswa di lapangan untuk menambah pengetahuan seperti halnya bertukar fikiran atau berdiskusi sesama teman untuk mengembangkan pola fikirnya, sehingga hal tersebut berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Ini di buktikan oleh daftar nilai hasil praktik teknik dasar chest pass siswa kelas VII B dari 28 siswa yang tuntas hanya 9 orang siswa dan yang belum tuntas 19 orang siswa. Rata-rata nilai hasil praktik siswa kelas VII B hanya 70,89 sedangkat kriteria ketuntasan minimal (KKM) melajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di MTs Nahdlotussibiyan adalah 75. Kurang aktifnya siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar juga di sebabkan oleh metode pembelajaran yang digunakan monoton. Yaitu hanya menggunakan metode pembelajaran ceramah dengan sedikit praktik. Metode

4 pembelajaran yang digunakan kurang menarik minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Siswa tidak terlibat secara aktif saat guru mempraktikkan teknik dasar chest pass. Tidak ada suatu permainan yang mengarah pada inti materi yang di ajarkan. Guru hanya mempraktikkan teknik dasar chest pass dan siswa mencoba mempraktikkannya, lalu di praktikkan oleh siswa untuk di ambil nilai nya sehingga kurang menarik minat siswa untuk mengikuti dan memahami materi yang di ajarkan. Jika permasalahan tersebut tetap berlangsung, akan berdampak terhadap aktivitas dan kreatifitas siswa dalam kegiatan belajar. Siswa akan menjadi kurang memahami materi dan siswa tidak dapat mempraktikkan materi dengan baik, sehingga ketuntasan belajar pada siswa tidak akan tercapai dan prestasi belajar siswa menjadi rendah dan siswa menjadi makhluk yang pasif dalam pelajaran. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti perlu menyajikan kegiatan belajar yang menarik sehingga dapat membuat siswa menjadi aktif dalam pelajaran. Fokus penelitian ini berkaitan dengan bagaimana cara memodifikasi suatu permainan ke dalam materi permainan bola basket agar pelajaran menjadi lebih menarik tanpa harus terkendala dengan keterbatasan media belajar dan tujuan pembelajaran tetap dapat tercapai. Sebagai upaya pemecahan masalah penulis ingin melakukan kajian tentangmodifikasi permainan bola basket ke dalam permainan lain. Dalam penelitian ini permainan bola basket akan dimodifikasi ke dalam sebuah permainan yang memiliki aturan permainan yang mirip dengan aturan permainan bola basket sesungguhnya, namun dengan menggunakan media seadanya. Untuk memodifikasi permainan bola basket ini, peneliti akan

5 menggunakan permainan Menggempur Benteng yang dapat diterapkan untuk materi pelajaran teknik dasar shest pass pada permainan bola basket. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Permainan Menggempur Benteng pada Materi Teknik Dasar Chest Pass Permainan Bola Basket di MTs. Nahdlotussibiyan Kabupaten Demak agar proses pembelajaran lebih aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan sehingga menarik minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dan siswa memahami materi teknik dasar chest pass dalam bola basket. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah-masalah yang muncul pada penelitian ini adalah: 1 Sarana dan prasarana permainan bola basket kurang lengkap. 2 Siswa kurang memahami materi dan praktik pembelajaran teknik dasar chest pass pada permainan bola basket. 3 Metode pembelajaran yang digunakan kurang menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran teknik dasar chest pass pada permainan bola basket. 4 Perlu pengembangan permainan dalam materi pembelajaran teknik dasar chest pass pada permainan bola basket 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian pengembangan ini dilakukan untuk lebih memudahkan peneliti dalam memecahkan masalah secara fokus dan tidak

6 meluas ke permasalahan yang lain. Mengingat keterbatasan tenaga, kemampuan, biaya dan waktu penelitian, maka penelitian ini di batasi pada pengembangan model permainan Menggempur Benteng sebagai pembelajaran teknik dasar chest pass pada permainan bola basket. 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1. Bagaimana Pengembangan Model Permainan Menggempur Benteng pada Materi Teknik Dasar Chest Pass pada Permainan Bola Basket di MTs. Nahdlotussibiyan Kabupaten Demak? 2. Apakah model permainan menggempur Benteng ini dapat diterapkan dalam pembelajaran penjas khususnya bola basket di MTs Nahdlotussibiyan? 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk Pengembangan Model Permainan Menggempur Benteng pada Materi Teknik Dasar Chest Pass pada Permainan Bola Basket di MTs. Nahdlotussibiyan Kabupaten Demak dalam meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah agar pembelajaran lebih aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis

7 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam upaya pengembangan pengetahuan tentang variasi model-model pembelajaran dan teoriteori yang berkaitan dengan model-model pembelajaran khususnya Moddel Permainan Menggempur Benteng pada Materi Teknik Dasar Permainan Bola Basket Di MTs. Nahdlotussibiyan Kabupaten Demak. 1.6.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini adalah: 1 Bagi guru Pendidikan Jasmani a. Sebagai cara untuk mengembangkan pengetahuan tentang variasi model pembelajaran. b. Dapat memberikan masukan penting bagi guru Penjeskes, sebagai salah satu trobosan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran penjaskes, khususnya pada materi teknik dasar permainan bola basket dengan modifikasi. 2 Bagi siswa Dengan modifikasi permainan menggempur benteng siswa dapat meningkatkan motivasi belajar pada materi teknik dasar permainan bola basket dengan modifikasi, serta dapat meningkatkan perilaku sosial yang baik antar siswa. 3 Bagi instansi pendidikan Dapat memberikan nilai tambah dalam upaya pengembangan pengetahuan dalam dunia pendidikan.

8 1.7 Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebuah perangkat pembelajaran Penjaskes berupa model pembelajaran yang divariasikan dengan permainan dengan peraturan yang dimodifikasi. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan sebagai rencana pembelajaran dan sebagai sumber pembelajaran untuk pembelajaran siswa kelas VII di MTs. Nahdlotussibiyan. Model pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan SK dan KD dengan materi pokok Teknik dasar Permainan Bola Basket. Spesifikasi produk penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Model Pembelajaran. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per-unit yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran di kelas. 3. Media Pembelajaran. Media Pembelajaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah Permainan Menggempur Benteng. Permainan Menggempur Benteng adalah suatu

9 permainan yang dihasilkan dari modifikasi teknik dasar chest pass pada permainan basket dengan aturan dan lapangan yang dimodifikasi. 1.8 Asumsi Dan Keterbatasan Pengembangan 1.8.1 Asumsi Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dimulai dengan merancang pembelajaran. Isi pembelajaran yang ditata dan diorganisasi berdasarkan teoriteori pembelajaran preskriptif, konsep serta prinsip pembelajaran akan memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar. Panduan guru dan siswa dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih sistematis dan terarah. Pengembangan perangkat pembelajaran akan memudahkan belajar dan meningkatkan hasil belajar 1.8.2 Keterbatasan Pengembangan perangkat pembelajaran ini terbatas pada materi pelajaran dan RPP. Materi pelajaran yang dikembangkan terbatas pada Teknik Dasar Chest Pass Permainan Bola Basket. Pengembangan perangkat pembelajaran ini didasarkan pada analisis kebutuhan dan karakteristik siswa kelas VII MTs. Nahdlotussibiyan.