Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-tuwayjiry. Publication : 1440 H_2019 M

dokumen-dokumen yang mirip
Hawalah, Dhaman dan Kafalah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Iman Kepada KITAB-KITAB

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Hadits-hadits Shohih Tentang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Adab-adab Yang Wajib di Dalam Puasa. Oleh : Abu Ukasyah

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Syarah Istighfar dan Taubat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

JUAL-BELI SISTEM DROPSHIPPING

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

PUASA DI BULAN RAJAB

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Mensyukuri Nikmat Al Quran

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahmaan

Kaidah Fiqh. Perbedaan agama memutus hubungan saling mewarisi juga waii pernikahan. Publication: 1434 H_2013 M KAIDAH FIQH: PERBEDAAN AGAMA

Download > 300 ebook dari:

Hukum Mengubah Nazar

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

Maktabah Abu Salma al-atsari

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

Sifat Munafik. Ma asyiral muslimin rahimaniy warahimakumullah

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

IBUNYA MARAH KALAU TIDAK MERAYAKAN HARI IBU أمه ستغضب إن لم تفل بعيد الا م

Konsisten dalam kebaikan

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

MERENUNGI FIRMAN ALLAH dalam SURAT YAASIIN AYAT 55-58

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

ADAB AL-IJAARAH (Mempekerjakan Orang)

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Transkripsi:

Shulh dan Hajr Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-tuwayjiry Publication : 1440 H_2019 M Shulh (Berdamai) dan Hajr (Boikot) Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-tuwayjiry Disalin dari Kitab Mu'amalah dari Kitab Besar Ringkasan Fiqih Islam Sumber dan Penerjemah:IslamHouse Download Ribuan ebook di www.ibnumajjah.wordpress.com

SHULH (BERDAMAI) Shulh: adalah kesepakatan yang diperoleh dengannya menghilangkan persengketaan di antara dua orang yang bermusuhan. Hikmah disyari'atkan berdamai: Allah Subhanahu wa Ta ala mensyari'atkan berdamai untuk menyatukan di antara dua orang yang bermusuhan dan menghilangkan perpecahan di antara keduanya. Dengan demikian, bersihlah jiwa dan hilanglah rasa dendam. Mendamaikan di antara manusia termasuk ibadah yang terbesar dan taat yang paling agung, apabila ia melaksanakannya karena mengharapkan ridha Allah Azza wa Jalla. Keutamaan mendamaikan di antara manusia: Firman Allah Ta ala: لا خ ي ر ف ك ث ري م ن ا ن و اه م إ لا م ن أ م ر ب ص د ق رة أ و م ع ر و رف أ و إ ص ال رح ب ي النااس و م ن ي ف ع ل ذ ل ك اب ت غ اء م ر ض ات الل ف س و ف ن ؤ ت يه أ ج را ع ظ يما

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS. An-Nisaa/4:114) Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata, 'Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ك ل س ال م ى م ن النااس ع ل ي ه ص د ق ة, ك ل ي و رم ت ط ل ع ف ي ه ال اشم س ي ع د ل ب ي النااس ص د ق ة "Setiap sendi dari manusia atasnya sedekah, setiap hari yang terbit matahari padanya melakukan keadilan di antara manusia adalah sedekah." (HR. Bukhari no. 2707, ini adalah lafazhnya, dan Muslim no. 1009) Berdamai disyari'atkan di antara kaum muslimin dan orang-orang kafir, di antara orang-orang adil dan zalim, di antara suami istri saat berselisih pendapat, di antara tetangga, karib kerabat, dan teman-teman, di antara dua orang yang bermusuhan dalam persoalan selain harta, dan di antara dua orang yang bermusuhan dalam masalah harta.

Berdamai dalam masalah harta terbagi dua: 1. Berdamai atas iqrar (pengakuan): Seperti seseorang mempunyai tagihan benda atau hutang atas orang lain, keduanya tidak mengetahui jumlahnya dan ia mengakuinya, lalu ia berdamai kepadanya atas sesuatu, hukumnya sah. Dan jika ia mempunyai tagihan hutang atasnya yang jatuh tempo dan ia mengakui atasnya, lalu ia merelakan sebagiannya dan menundanya sisanya, niscaya sah merelakan dan menunda. Dan jika ia berdamai dari yang ditunda dengan sebagiannya pada saat itu, hukumnya sah. Perdamaian ini hanya sah apabila tidak disyaratkan dalam iqrar (pengakuan), seperti ia berkata, 'Aku mengakui untuknya dengan syarat engkau memberikan saya ini,' dan tidak menghalanginya haknya tanpa hal itu. 2. Berdamai atas pengingkaran: Yaitu bahwa mudda'i (yang mengaku) mempunyai hak yang tidak diketahui oleh mudda'a 'alaih (yang dituduh), lalu ia mengingkarinya. Apabila keduanya berdamai atas sesuatu, perdamaian itu sah. Akan tetapi jika salah satu dari keduanya berdusta, tidak sah perdamaian itu pada haknya secara batin, dan apa yang diambilnya adalah haram.

Kaum muslimin berada di atas syarat mereka, dan berdamai hukumnya boleh di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal. Dan berdamai yang boleh adalah yang adil yang diperintahkan Allah Azza wa Jalla dan rasul-nya dengannya. Yaitu yang niatkan karena ridha Allah Subhanahu wa Ta ala darinya, kemudian ridha dua orang yang bermusuhan. Dan Allah Azza wa Jalla memujinya dengan firman-nya: و الص ل ح خ ي ر "dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka)" (QS. An- Nisaa/4:128) Perdamaian adil mempunyai beberapa syarat, yang terpenting: Kelayakan dua orang yang berdamai, yaitu sah dari keduanya transaksi secara syara', dan perdamaian itu tidak mengandung pengharaman yang halal, atau penghalalan yang haram, dan salah seorang dari yang berdamai tidak berbohong dalam dakwaannya, dan yang mendamaikan seorang yang taqwa lagi alim terhadap realita, mengetahui yang wajib, bertujuan mencari keadilan.

Haram atas pemilik menimbulkan sesuatu yang membahayakan tetangganya dengan apa yang dimilikinya, berupa mesin yang kuat atau oven (tungku) dan semisal keduanya. Jika tidak membahayakan, maka tidak mengapa. Dan bagi tetangga atas tetangganya ada hak-hak yang banyak, yang terpenting: menghubunginya, berbuat baik kepadanya, tidak menggangunya, sabar atas gangguannya, dan semisal yang demikian itu yang wajib kepada seorang muslim. Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu, ia berkata, 'Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: م از ال ج ب ي ل ي و ص ي ن ب ل ار ح ا ت ظ ن ن ت أ ناه س ي و ر ث ه. متفق عليه. "Jibril senantiasa berpesan kepadaku dengan (selalu berbuat baik) kepada tetangga, sehingga aku mengira bahwa ia akan mendapat warisan." (HR. Bukhari no. 6015, dan Muslim no. 2625)

HAJR (BOIKOT) Hajr adalah menghalangi manusia dari mendayagunakan hartanya karena sebab syar'i. Hikmah disyari'atkan hajar: Allah Azza wa Jalla memerintahkan menjaga harta dan menjadikan di antara sarana-sarana hal itu adalah hajr kepada orang yang tidak bisa mendayagunakan hartanya, seperti orang gila, atau dalam pendayagunaannya mengandung penyia-nyiaan harta seperti anak kecil, atau dalam pendayagunaannya mengandung pemborosan seperti orang bodoh, atau ia mendayagunakan sesuatu yang ada di tangannya yang membahayakan hak orang lain seperti orang bangkrut yang diberatkan oleh hutanghutang. Maka Allah Subhanahu wa Ta ala mensyari'atkan hajr untuk memelihara harta mereka. Hajr terbagi dua: 1. Hajr untuk orang lain: seperti hajr kepada orang yang bangkrut untuk orang-orang yang memberi pinjaman kepadanya. 2. Hajr untuk dirinya: seperti hajr kepada anak kecil, orang bodoh, dan orang gila untuk memelihara hartanya.

Orang yang bangkrut adalah orang yang hutangnya melebihi hartanya, dan hakim menghajarnya (menghalanginya melakukan transaksi) dengan tuntutan orang-orang yang memberi pinjaman kepadanya atau sebagian mereka. Haram atasnya melakukan transaksi yang membahayakan orang-orang yang memberi pinjaman kepadanya, dan transaksinya tidak sah, sekalipun belum dihalangi (oleh hakim) atasnya. Siapa yang hartanya sejumlah hutangnya atau lebih banyak, tidak dihalangi atasnya dan ia disuruh melunasinya. Maka jika ia menolak, ia ditahan dengan permintaan pemiliknya. Dan jika ia bersikeras dan menolak menjual hartanya, hakim menjualnya dan membayarkannya. Barang siapa yang hartanya lebih sedikit dari kewajiban hutangnya yang jatuh tempo, maka dia seorang yang bangkrut yang wajib dihalangi atasnya dan menginformasikan kepada manusia dengannya agar mereka tidak terperdaya dengannya, dan dihalangi atasnya dengan permintaan orang-orang yang memberi pinjaman kepadanya, atau sebagian mereka. Apabila telah sempurna hajr kepada orang yang bangkrut, terputuslah tuntutan darinya, dan ia tidak boleh melakukan transaksi dengan hartanya. Maka hakim menjual hartanya dan membagi harganya sejumlah

hutang-hutang kepada orang-orang yang memberi pinjaman yang jatuh tempo. Jika tidak tersisa sesuatu atasnya, terlepaslah hajr darinya karena hilangnya sesuatu yang mewajibkannya. Apabila hakim telah membagi harta orang yang bangkrut di antara para kreditornya, terlepaslah tuntutan darinya dan tidak boleh menekan dan menahannya karena hutang ini, tetapi dia dilepas dan diberikan tempo sampai Allah Azza wa Jalla memberi rizqi kepadanya dan menutupi hutang yang tersisa untuk para kreditornya. Dan barang siapa yang tidak mampu membayar hutangnya, ia tidak boleh dituntut dengannya dan haram menahannya, dan wajib menunggunya dan melepaskannya adalah sunnah, karena firman Allah Ta ala: و إ ن ك ان ذ و ع س ر ةر ف ن ظ ر ة إ ل م ي س ر ةر و أ ن ت ص ادق وا خ ي ر لاك م إ ن ك نت م ت ع ل م ون "Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui" (QS. Al- Baqarah/2:280)

Keutamaan menunggu orang yang susah: Menunggu orang yang susah, apabila sudah jatuh tempo padanya merupakan suatu pahala besar, karena sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: ب ك س ر ا ف ل ه ل ي و رم م ث ل ه ص د ق ة. أخرجه أمحد م ن أ ن ظ ر م ع "Barangsiapa memberi penangguhan kepada orang yang kesusahan membayar hutang, terhitung baginya sedekah setiap harinya." (Shahih. HR. Ahmad no. 23434, Lihat Irwa' al-ghalil No. 1438) Barang siapa yang menemukan barangnya di sisi orang yang bangkrut, maka ia paling berhak dengannya, apabila ia belum mengambil sedikitpun dari harganya, dan orang yang bangkrut masih hidup, dan benda tersebut dengan sifatnya pada miliknya, belum berubah. Menghalangi orang yang bodoh, anak kecil, dan orang gila, tidak memerlukan hakim. Ayah yang mengurus mereka, jika ia seorang yang adil lagi cerdas, kemudian yang menerima wasiat, kemudian hakim, dan wali harus menggunakan dengan yang paling berguna untuk mereka. Hajr hilang dari anak kecil karena dua perkara: 1. Baligh, seperti yang telah terdahulu.

2. Cerdas, yaitu baik dalam menggunakan harta, dengan diberikan harta dan dicoba dengan melakukan jual beli, sehingga diketahui baiknya dalam melakukan transaksi. Firman Allah Subhanahu wa Ta ala: و اب ت ل وا ال ي ت ام ى ح ا ت إ ذ ا ب ل غ وا الن ك اح ف إ ن آن س ت م م ن ه م ر ش دا ف اد ف ع وا إ ل ي ه م أ م و ا ل م "Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya" (QS. An- Nisaa/4:6) Apabila orang yang gila telah berakal dan cerdas, atau orang yang bodoh sudah cerdas, yaitu ia baik menggunakan harta, maka ia tidak lalai dan tidak menggunakannya pada yang haram, atau pada yang tidak berfaedah, hilanglah hajr dari keduanya dan dikembalikan harta itu kepada mereka. Kecurangan (tidak mau membayar hutang) orang yang kaya menghalalkan kehormatan dan menghukumnya, maka disyari'atkan menahan orang yang terhutang yang mampu tapi curang sebagai pelajaran baginya. Adapun

orang yang susah, maka baginya adalah hak ditunggu, dan memaafkan lebih baik dan lebih terpuji.[]