HUBUNGAN POLA ASUH DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASUPAN PRODUK PANGAN ASAL HEWAN PADA BAYI

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat terpenuhi. Namun masalah gizi bukan hanya berdampak pada

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dengan pesat dalam 4 dekade

BAB I PENDAHULUAN. lebih dramatis dikatakan bahwa anak merupakan penanaman modal sosial

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Balita merupakan kelompok masyarakat yang rentan gizi. Kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

Henrika Hetti Gulo 1, Evawany 2, Jumirah 3. Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, ABSTRACT

Gusti Kumala Dewi*, Eneng Yuli Santika**

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

STUDI DETERMINAN KEJADIAN STUNTED PADA ANAK BALITA PENGUNJUNG POSYANDU WILAYAH KERJA DINKES KOTAPALEMBANG TAHUN 2013

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

BAB I PENDAHULUAN. besar. Masalah perbaikan gizi masuk dalam salah satu tujuan MDGs tersebut.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Hubungan Frekuensi Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan Berat Badan Anak Usia di Bawah Dua Tahun

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau diobati dengan akses yang mudah dan intervensi yang terjangkau. Kasus utama

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA JAGAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 : PENDAHULUAN. diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. (1) anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya serta dapat menyebabkan

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan


HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKANORANG TUA DAN STATUS GIZI BALITA DI DESANGARGOSARI KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh TITANIA DWI SARTIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian balita dalam kurun waktu 1990 hingga 2015 (WHO, 2015).

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dari orang dewasa (Soetjiningsih, 2004). Gizi merupakan

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menurunkan prevalensi kurang gizi sesuai Deklarasi World Food Summit 1996

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GIZI KURANG PADA BALITA DI DESA BANYUANYAR KECAMATAN KALIBARU BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

1

Transkripsi:

HUBUNGAN POLA ASUH DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALU THE CORRELATION OF PARENTING AND MOTHERS'KNOWLEDGE WITH INFANTS' NUTRITION STATUS IN BHAYANGKARA HOSPITAL OF PALU 1 Ni Luh Lina Yanti, 2 Abdul Hakim Laenggeng, 3 Eka Prasetia Hati Baculu 1,2,3 Bagian Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu (Email: lina.yanti.439@gmail.com ) ( Email: ah.laenggeng@yahoo.co.id) (Email: ekaprasetiahati@gmail.com) Alamat Korespondensi: Ni Luh Lina Yanti Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu HP : +62852-9999-2798 Email : lina.yanti.439@gmail.com ABSTRAK Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia. Jumlah penderita kurang gizi di dunia mencapai 104 juta anak dan keadaan kurang gizi merupakan penyebab kematian anak sebesar sepertiga dari seluruh kematian di dunia. Berdasarkan hasil penelitian seksi gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2016 menunjukkan bahwa tidak kurang dari 10,25% balita kurang gizi (BB/U <-2 SD media baku WHO- NCHS) dan 5,54% balita gizi buruk (BB/U<-3SD media baku WHO-NCHS). Prevalensi ini lebih tinggi dari angka nasional yang tercantum pada SKRT 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh dan pengetahuan ibu terhadap status gizi balita di Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu asidental sampling. Jumlah sampel yaitu 96 responden yang ditentukan dengan menggunakan rumus Estimasi Proporsi. Hasil penelitian menjukan bahwa ada hubungan antara pola asuh dengan status gizi balita di Rumah Sakit Bhayangkara Palu hal ini dibuktikan dengan uji chi-square dengan hasil nilai P=0,000 (P<0,05) dan ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di Rumah Sakit Bhayangkara palu hal ini dibuktikan dengan uji chi-square dengan hasil nilai P=0,02 (P<0,05). Di harapkan petugas kesehatan khususnya penanggung jawab program gizi agar lebih baik lagi dalam melaksanakan program-program kerja yang berorientasi pada peningkatan status kesehatan masyarakat khusunya dibidang gizi. Kata Kunci : Pola asuh, pengetahuan, status gizi ABSTRAK Nutrition is one of the main problems in the world population. The number of malnourished patients in the world reaches 104 million children and it is the cause of children's deaths of one third of all deaths in the world. A research result of the Nutrition Section of Health Department of Central Sulawesi in 2016 shows that 10.25% of infants are malnourished (BB/U <-2SD raw media WHO-NCHS) and 5.54% are malnutritioned children (BB/U<-3SD raw media WHO-NCHS). This prevalence is higher than the national figure 650

listed in SKRT 2016. Therefore this research aims at determining the relationship between mothers' parenting and knowledge on the nutritional status of infants at Bhayangkara Hospital, Palu. This research uses cross sectional method with accidental sampling technique. The number of samples is 96 respondents taken by using the formula of Proportion Estimation. The result of this research shows that there is a correlation between parenting with infants' nutrition status at Bhayangkara Hospital of Palu. It is proved by chi-square test with P = 0,000 (P <0,05) and there is a correlation between mothers' knowledge with infants' nutrition status at Bhayangkara Hospital of Palu. It is proved by chi-square test with result value P = 0,02 (P <0,05). It is expected that the health workers particularly those are in charge of nutrition to improve their programs implementation oriented on improving the health status of the community especially in nutrition aspect. Keywords : Parenting, knowledge, nutrition status PENDAHULUAN Masalah gizi merupakan salah satu poin penting yang menjadi kesepakatan global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Setiap Negara secara bertahap harus mengurangi jumlah balita yang bergizi buruk atau kurang gizi sehingga mencapai 15,5% pada tahun 2015 (Bappenas, 2012). Pola asuh merupakan salah satu faktor yang erat kaitannya dengan tumbuh kembang anak mencakup beberapa hal yaitu makanan yang merupakan sumber gizi, vaksinasi, ASI eksklusif, pengobatan saat sakit, tempat tinggal, kebersihan lingkungan, pakaian dan lain - lain (Soetjiningsih, 2012). Hasil penelitian (Rahdian Padma Kusuma Putra, 2015) hubungan pola asuh dan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi dan kesehatan anak balita yaitu sebagian besar pola asuh makan dari sampel balita telah mendapatkan pola asuh makan yang termasuk kategori baik yaitu sebesar 58%. Pengetahuan juga sangat berpengaruh terhadap status gizi anak balita, kurangnya pengetahuan tentang konsumsi makanan, keragaman bahan maupun jenis masakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi balita. Untuk dapat menyusun menu seseorang perlu memiliki pengetahuan mengenai bahan makanan dan zat gizi, kebutuhan gizi seseorang serta pengetahuan hidangan dan pengolahannya. Keadaan ini menunjukkan bahwa ketidaktahuan akan manfaat makanan bagi kesehatan tubuh mempunyai sebab buruknya mutu gizi makanan keluarga, khususnya makanan anak balita (Rahmawati, 2013). Prevalensi pendek secara nasional tahun 2013 adalah 37,2%, yang berarti terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2012 (35,6%) dan 2011 (36,8%). Secara nasional Palu menduduki urutan keenam untuk masalah stunting(kemenkes RI, 2013). Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional telah bertekad menurunkan prevalensi gizi 651

kurang dari 18,4% menjadi 15% dan menurunkan prevalensi balita pendek dan sangat pendek dari 36,8% menjadi 32% (Dinkes kota Palu, 2016). Hasil penelitian seksi gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2016 menunjukkan bahwa tidak kurang dari 10,25% balita kurang gizi (BB/U<-2 SD media baku WHO- NCHS) dan 5,54% balita gizi buruk (BB/U<-3SD media baku WHO-NCHS). Prevalensi ini lebih tinggi dari angka nasional yang tercantum pada SKRT 2016 (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah). Berdasarkan survei awal di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, didapatkan 188 balita usia 6-24 bulan dan terdapat beberapa masalah status gizi seperti masih di dapat stunting (pendek) dan status gizi kurang 8,5% dari 188 balita usia 6-24 bulan (RS Bhayangkara, 2016). Hal ini dikarenakan pola konsumsi masyarakat Indonesia, rata-rata masih kekurangan protein tetapi berlebihan karbohidrat. Salah satu upaya untuk mencukupi kebutuhan protein hewani dalam konsumsi sehari-hari adalah dengan mengkonsumsi ikan. Ikan sebagai bahan pangan mempunyai kandungan nilai gizi yang tinggi dengan kandungan mineral, vitamin, lemak dan protein yang tersusun dalam asam amino esensial yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan kecerdasan anak (Suryati, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh dan pengetahuan ibu terhadap status gizi balita di Rumah Sakit Bhayangkara Palu. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini yang digunakan adalah cross sectional yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis hubungan pola asuh dan pengetahuan ibu terhadap status gizi anak balita di Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Bhayangkara Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018 di Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu yang memiliki Balita yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Sampel pada penelitian ini adalah balita yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Palu dengan tehnik pengambilan sampel secara asidental sampling. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terhadap data yang berjudul angka-angka dan cara pembahasannya dengan uji statistik. Analisis data yang digunakan yaitu bivariat dan univariat dengan menggunakan SPSS dengan uji statistik uji Chi-Square dengan tingkat keercayaan 5%. Bentuk penyajian data adalah penyajian dalam bentuk tabel dan narasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian. 652

HASIL PENELITIAN Dari tabel 1. dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pola asuh baik yaitu sebanyak 62 orang (64,6%) dan yang memiliki pola asuh tidak baik yaitu 34 orang (35,4%). Hasil Uji Chi-Square menunjukkan Nilai P = 0,000 (P<0,05) maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Pola Asuh dengan status gizi pada balita di Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Berdasarkan hasil analisis ditemukan hasil OR=17.481 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pola asuh beresiko 17kali terhadap status gizi balita. Dari tabel 2. dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 55 orang (57.3%) dan yang memiliki pengetahuan rendah yaitu sebanyak 41 orang (42.7%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan Nilai P = 0.02 (P<0,05) Maka hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai OR=3.792 maka ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan ibu 3.7 kali beresiko terhadap status gizi balita. PEMBAHASAN Hubungan pola asuh berkaitan erat dengan status gizi balita di RS Bhayangkara Palu. Dalam penelitian ini peneliti melihat bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat asuh balita cukup baik sehingga peneliti berkesimpulan bahwa Pola Asuh merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi balita di Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Pola pengasuhan anak sebagai penyebab tidak langsung yang mempengaruhi status gizi balita, didefinisikan sebagai perilaku pengasuhan orang tua yangmeliputi pemberian ASI dan makanan pendamping ASI (MP ASI), perawatan ibu hamil dan menyusui, perawatan anak selama sakit, stimulasi psikososial, pola asuh makan,dan pola asuh kesehatan. Pola pengasuhan anak yang berkaitan erat dengan konsumsi dan status gizi yaitu pola asuh makan. Adapun stimulasi psikososial, sebagai bagiandari pengasuhan anak, merupakan stimulasi edukasional yang membantu perkembangan kognitif, fisik, dan motorik, serta kemampuan sosial-emosional anak. Status gizi yang baik disertai stimulasi psikososial yang optimal dapat menunjang perkembangan kognitif anak secara optimal (Proboningrum dkk, 2016). Hubungan pengetahuan ibu berakaitan erat dengan status gizi di RS Bhayangkara Palu. Pengetahuan ibu yang buruk didasarkan pada rendahnya pendidikan seseorang lebih menentukan rendahnya pengetahuan seseorang tentang status gizi dan kurangnya penyuluhan dari tenaga kesehatan. Pengetahuan yang buruk juga didapatkan pada responden yang mempunyai pekerjaan aktif di luar rumah sehingga untuk mendapatkan pengetahuan tentang 653

gizi masih kurang (Laila Daratu, 2018). Ibu yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan memiliki balita dengan status gizi baik, begitupun sebaliknya. Hal ini disebabkan karena ibu yang memiliki pengetahuan gizi yang cukup akan lebih memiliki informasi yang terkait dengan pemenuhan gizi balita dengan baik. Oleh sebab itu, ibu perlu mendapat penyuluhan tentang gizi yang benar bagi balita supaya dapat menyediakan pangan yang tepat bagi balita untuk mempertahankan status gizi yang baik maupun meningkatkan status gizi yang masih dalam kondisi kurang (Aby Riestanti dkk, 2016). KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pola asuh anak dan pengetahuan ibu dengan status gizi balita di RS Bhayangkara Palu. Penelitian ini menyarankan agar Rumah Sakit Bhayangkara Palu khususnya penanggungjawab program gizi agar lebih baik lagi dalam melaksanakan program-program kerja yang berorientasi pada peningkatan status kesehatan masyarakat khusunya dibidang Gizi. DAFTAR PUSTAKA Aby Riestanti dkk. 2016. Hubungan Pengetahuan Ibu dan Pola Konsumsi dengan Status Gizi Balita. Jurnal Pendidikan Teknik Boga Vol. 5 No. 2. Bappenas. 2012. Petunjuk Teknis Petugas Palpasi Survey Pemetaan. Jakarta. Dinas Kesehatan Kota Palu. 2016. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah. Palu. Dinas Kesehatan Propinsi Sul-Teng, 2012, Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah. Palu. Proboningrum, dkk. 2016. Pola Asuh, Stimulasi Psikososial dan Status Gizi Balita. Jurnal Nutrisia Vol. 18 No. 1. Putra, Rahdian Padma Kusuma. 2015. Hubungan Pola Asuh dan Pengetahuan Ibu dengan Kesehatan Anak Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 2. Rahmawati. 2013. Pengetahuan terhadap Status Gizi. Jakarta. Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta. 654

LAMPIRAN Tabel 1. Distribusi Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Balita di Rumah Sakit Bhayangkara Palu Status gizi Total P Pola Asuh Tidak normal Normal Value OR N % F % F % Tidak Baik 16 41.7 18 52.9 34 100 Baik 3 4.8 59 95.2 62 100 0,000 17.481 Total 19 19.8 77 80.2 96 100 Sumber: Data Primer, 2018 Tabel 2. Distribusi Hubungan Pengetahuan dengan Status Gizi Balita di Rumah Sakit Bhayangkara Palu Status gizi Total P Pengetahuan Tidak Normal Ibu normal N % Value OR F % F % Rendah 13 31.7 28 68.3 41 100 Tinggi 6 10.9 49 89.1 55 100 0.02 3.792 Total 19 19.8 77 80.2 96 100 Sumber: Data Primer, 2018 655