BAB I IT ALL BEGINS. Mendapatkan tugas untuk merancang bangunan di tepi sungai (riverfront architecture)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati,

BAB II LESSONS FROM THE PAST. merupakan sebuah tahap yang krusial. Apa yang perancang dapatkan dan telaah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang

BAB I WHAT? Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

ABSTRAK KAJIAN AKULTURATIF INTERIOR ISTANA MAIMUN DI MEDAN-SUMATERA UTARA (Periode Sultan Makmun Alrasyid Perkasa Alamsyah, )

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

BAB II TIME TO FIX THE CURRENT STATE. Venusitas, kekuatan Firmitas, dan fungsi Utilitas (Vitruvius). Yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar BelakangProyek. Hunian tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Hunian merupakan

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

BAB I PENDAHULUAN kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan

BAB 2 FROM NOTHING TO SOMETHING

BAB II RUANG BAGI KEHIDUPAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dapat dilihat terus mengalami perkembangan kearah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. kota Jakarta pada akhirnya menuntut tersedianya wadah fisik untuk menampung

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap material bangunan mempunyai siklus hidup, dimulai dari

BAB I INTRODUCING. revitalisasi kawasan yang berlokasi di Blok bekas fungsi bangunan: Gedung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I THE REALITY. rata memiliki usia lebih dari 100 tahun. Keberadaan bangunan bangunan bersejarah

INHERITANCE FOR THE FUTURE YENNY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, ibukota negara Indonesia, merupakan kota yang terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

BAB I KONDISI PINGGIRAN SUNGAI DELI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hubungan antara kota dengan kawasan tepi air telah terjalin sejak awal peradaban manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Maksud perencanaan dan perancangan hotel resort ini adalah :

Integrasi Sistim Surya Orientasi Bangunan Sudut Kemiringan Kolektor Luas Bidang Kolektor...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tingkat Kebutuhan Hunian dan Kepadatan Penduduk Yogyakarta

HOTEL RESOR BERKONSEP BUTIK DI KAWASAN CANDI BOROBUDUR Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. 1. Tingginya Mobilitas Penggunaan Jalan di Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan isu green accounting tersebut di tahun 1980-an. Di

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persoalan kecenderungan meningkatnya permintaan dan kurangnya penyediaan di

BAB I PENDAHULUAN. Belanda pada tahun 1619 yang dipimpin oleh Jan Pieterzoon Coen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang

BAB I. Jakarta berbondong-bondong untuk tinggal, belajar, dan bekerja di ibukota. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

lib.archiplan.ugm.ac.id

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

THE NEW ATHMOSPHERE IS IN HERE (ARSITEKTUR KONTEKSTUAL)

BAB I PENDAHULUAN. : Kelurahan Pulo Brayan Lama (Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BOUTIQUE HOTEL DI MANADO SUPERIMPOSE ARCHITECTURE

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1 Panduan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka 2 Ibid

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan :Pengembangan wilayah (Regional Development) adalah upa ya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

`BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

BAB I PENDAHULUAN STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Program Komputer Acuan Bahasa c 2010 Ferli Deni Iskandar

Transkripsi:

BAB I IT ALL BEGINS Mendapatkan tugas untuk merancang bangunan di tepi sungai (riverfront architecture) dengan sebuah tema besar A River Runs Through It, membuat perancang bingung sejenak. Betapa tidak, melihat kondisi sungai di Kota Medan yang begitu tidak terawat. Sungai di Kota Medan, salah satunya Sungai Deli, hanya difungsikan sebagai saluran pembuangan akhir yang mengakibatkan sungai tersebut tampak kotor (Gambar 1.1). Berbeda dengan negara-negara lain, di mana proyek-proyek riverfront kian marak untuk direalisasikan, masyarakat di negara-negara tersebut telah sadar betapa pentingnya untuk merawat dan melestarikan kebersihan sungai. Salah satunya Jepang yang kini mampu menjaga saluran riol kota mereka sedemikian bersih, hingga ikan-ikan hias mampu hidup di sana. Selain sebagai hiasan, ikan-ikan tersebut juga berperan sebagai pendeteksi jika ada limbah yang bocor ke riol kota (Gambar 1.2). Gambar 1.1 Keadaan Sungai Deli sekarang 4

5 Gambar 1.2 Saluran riol kota di Jepang yang bersih (Sumber: www.facebook.com/kehidupandijepang) Berbicara mengenai riverfront architecture, apa sebenarnya maksud dari riverfront architecture itu sendiri? Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, secara harfiah yaitu arsitektur muka sungai. Lalu, apa bedanya dengan karya arsitektur lain pada umumnya? Seperti yang telah perancang tuturkan di atas, manusia kini mulai menyadari manfaat dari sungai yang bersih. Oleh karena itu, proyek-proyek yang di bangun pada tepi sungai tidak lagi boleh mencemari sungai, bahkan pada proyek riverfront architecture diharuskan untuk membuat sungai menjadi sebuah potensi yang mampu meningkatkan kualitas rancangan. Andai keadaan sungai di Kota Medan bisa seperti Gambar 1.2, sepertinya tidak akan susah dalam merancang proyek riverfront karena potensi keindahan sungai sudah terlihat melalui kebersihan dan kejernihan air sungai, ditambah dengan ikan-ikan hias yang hidup di sungai itu.

6 Dari tema besar tugas Perancangan Arsitektur 6, diperinci lagi menjadi beberapa tema kecil di mana kelompok perancang mendapat tema Urban Heritage Tourism dan lokasi untuk proyek perancang adalah Komplek Istana Maimun. Urban Heritage Tourism sendiri berarti pariwisata yang berkenaan dengan sejarah di dalam kota. Kota Medan memiliki banyak bangunan peninggalan bersejarah, di antaranya yaitu Istana Maimun, Masjid Raya dan Tjong A Fie Mansion. Sektor pariwisata ini sangat penting karena turisturis dari luar negeri sangat tertarik pada peninggalan bersejarah di Kota Medan. Istana Maimun selesai dibangun pada tahun 1888 yang berfungsi sebagai istana bagi Kesultanan Deli, yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Sinar (1991). Namun, bagaimana dengan kondisi lokasi pariwisata bersejarah tersebut kini? Kondisi Istana Maimun ketika perancang beserta kelompok mengunjunginya, ternyata dalam keadaan nyaris tidak terawat. Bagian luar hingga dalam bangunan istana tidak tertata dan dipelihara dengan baik dan benar. Apalagi kondisi perumahan keluarga sultan yang terletak di belakang istana dan dekat dengan sungai. Kondisi fisik Istana Maimun sendiri telah mengalami bebererapa perubahan karena istana juga menjadi tempat tinggal bagi Sultan dan keluarga keturunan Sultan. Tetapi, perubahan-perubahan ini mengurangi kesan megah dari Istana Maimun. Penghuni yang bertempat tinggal di dalam Istana Maimun seolah-olah hanya menganggap istana tersebut sebagai tempat tinggal mereka seperti rumah pada biasanya, bukan sebagai sebuah peninggalan bersejarah yang harus dijaga, dirawat kondisinya supaya tetap layak untuk disebut sebagai istana.

7 Gambar 1.3 Kondisi Istana Maimun yang diperlakukan seolah-olah menjadi rumah pada umumnya. Gambar 1.4 Keadaan Istana Maimun yang telah dimodifikasi Perancang membandingkan keadaan Istana Maimun dengan keadaan istana-istana di Malaysia, salah satunya Istana Maziah di Terengganu (Gambar 1.4), yang masih berdiri megah dan terkesan mewah. Memang, salah satu faktor yang membuat istana tersebut bisa tetap terawat karena Malaysia menggunakan bentuk pemerintahan monarki konstitusional, sehingga kerajaan masih merupakan elemen penting dalam negara tersebut. Hal ini mengakibatkan perawatan Istana Maziah menjadi suatu keharusan. Berbeda dengan negara kita yang menggunakan sistem pemerintahan republik yang

8 dipimpin oleh seorang presiden, sehingga kerajaan-kerajaan yang masih ada sekarang hanya sebagai "hiasan" di dalam negeri. Namun, bukankah pelestarian bangunan bersejarah penting, dalam hal ini Istana Maimun, seharusnya memang merupakan kewajiban bagi pengguna bangunan tersebut? Bukan seperti keadaan sekarang yang telah pudar sisi kemegahannya. Gambar 1.5 Istana Maziah yang masih berdiri megah dan terawat (Sumber: www.istana.terengganu.gov.my) Dari permasalahan-permasalahan di atas, diajukanlah gagasan untuk merestorasi Komplek Istana Maimun dengan tema urban heritage tourism yang bermaksud untuk meningkatkan potensi pariwisata yang ke depannya bisa mendapatkan keuntungan untuk memelihara bangunan Istana Maimun. Gagasan yang diajukan yaitu membangun apartemen dan hotel butik di dalam Komplek Istana Maimun. Gambar 1.6 Komplek perumahan di belakang Istana Maimun

9 Apartemen ini akan menjadi tempat relokasi tempat tinggal bagi penghuni di Komplek Istana Maimun sekarang (Gambar 1.6). Relokasi ini bertujuan agar bangunan Istana Maimun bisa dioptimalisasi menjadi sebuah bangunan bersejarah yang bisa dikunjungi turis. Apartemen ini juga akan dijual untuk umum sehingga bisa mengatasi defisit rumah di Kota Medan. Apartemen menjadi sebuah solusi yang lebih efektif dibanding hunian horizontal karena kurangnya lahan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan rumah tersebut. Hotel butik yang diajukan akan mendatangkan keuntungan dari turis-turis yang menginap di sana. Menurut Lucienne Anhar, tren hotel butik semakin menjamur dalam beberapa tahun terakhir. Setelah beberapa dekade ketika sektor penginapan dan perhotelan dikuasai oleh brand-brand besar seperti Hilton, Marriott, bisnis hotel butik kini mulai dilirik. Bukan hanya di Indonesia, namun begitu juga di luar negeri, terutama di negara-negara yang memiliki potensi pariwisata yang besar. Lalu, apa yang membedakan hotel butik dengan hotel pada umumnya? Hotel-hotel pada umumnya terikat pada ketentuan standarisasi yang monoton. Meskipun terletak di negara yang berbeda, namun fasilitas yang ditawarkan oleh hotel satu dengan hotel lainnya tidak berbeda jauh selain gaya arsitekturalnya. Hal ini berbeda dengan hotel butik. Hotel butik menjawab keinginan para turis yang ingin merasakan kejutan, yang positif tentunya. Para turis kini ingin melihat dan merasakan perbedaan pada tiap-tiap hotel yang mereka tempati. Di samping menawarkan servis yang nyaman dan ramah, hotel butik juga memberikan impresi yang unik kepada pengunjung hotel. Impresi tersebut bisa berupa sejarah kawasan hotel tersebut, maupun sisi sosiokultural dari penduduk sekitar. Dari penjelasan singkat di atas, hotel butik memang cocok dibangun di komplek ini karena komplek ini merupakan lokasi yang memiliki nilai sejarah.