BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pabrik Rokok (PR) Putra Maju Jaya yang berlokasi di Jalan Raya Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Kota Sidoarjo, 61272. B. Jenis Penelitian Penelitian ini meggunakan jenis penelitian survey. Menurut Sugiyono (2016:6) motode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan). Survey dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner pada responden (karyawan) yang kemudian dilakukan pengolahan data untuk menguji hipotesis. C. Populasi dan Sample 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:80). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Sigarete Tretek Tangan (SKT) bagian giling yang berjumlah 65 orang dengan status karyawan tidak tetap. 44
2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2016 : 81). Pada penelitian ini menggunakan total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2016:85). Alasan pengambilan total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan responden yaitu karyawan sigarete kretek tangan (SKT) bagian giling yang berjumlah 65 orang. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel bebas dengan artian berdiri sendiri atau tidak berdampak pada variabel lainnya. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Motivasi Kerja dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) b. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel terikat dalam arti tidak dapat berdiri sendiri dan dapat dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel terikat yaitu variabel yang dapat dipengaruhi karena adaya variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kinerja (Y) 45
E. Definisi Operasional Variabel dan Indikator 1. Variabel Independen ( X ) a. Motivasi Kerja (X1) Motivasi kerja sebagai daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya, dengan pengertian bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan. Indikator dari motivasi kerja yaitu : 1) Eksistensi Kebutuhan ini berkaitan dengan pemenuhan upah dan jaminan kesehatan yang diberikan perusahaan untuk karyawan SKT PR. Putra Maju Jaya. 2) Hubungan Kebutuhan berhubungan karyawan SKT PR. Putra Maju Jaya dengan karyawan lain ataupun pemimpin perusahaan dan rasa ingin di hormati di lingkungan kerja. 3) Pertumbuhan Kebutuhan pertumbuhan karyawan SKT PR. Putra Maju Jaya dengan kemampuan kerja yang dimiliki mendorong melakukan pekerjaan dengan baik. 46
b. Keselamatan dan Kesehatan kerja karyawan (X2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala daya upaya pemikiran yang dilakukan dalam rangka mencegah, menanggulangi dan mengurangi terjadinya kecelakan dan dampak melalui langkah-langkah identifikasi, analisis dan pengendalian bahaya dengan menerapkan pengendalian bahaya secara tepat dan melaksanakan perundang undangan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Indikator keselatan dan kesehatan kerja meliputi : 1) Keadaan tempat lingkungan kerja Keadaan ruang kerja Karyawan SKT pada PR Putra Maju Jaya yang nyaman ketika karyawan bekerja. 2) Pengaturan udara Pergantian udara yang baik di ruang kerja karyawan SKT pada PR. Putra Maju Jaya. 3) Pengaturan penerangan Penerangan cahaya yang cukup di ruang kerja karyawan SKT PR. Putra Maju Jaya. 4) Pemakaian peralatan kerja Pemberian dan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang baik kepada karyawan SKT PR. Putra Maju Jaya kerika mereka bekerja. 47
5) Kondisi Fisik dan Mental Kayawan Stamina karyawan SKT PR. Putra Maju Jaya yang baik dan emosi yang stabil serta sikap karyawan yang cermat dalam bekerja. 2. Variabel Dependen (Y) Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dilakukan oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator dari kinerja meliputi: a. Kualitas Karyawan mampu menghasilkan produk sesuai dengan stabdar mutu PR. Putra Maju Jaya. b. Kuantitas Jumlah produk batang rokok yang dihasilkan oleh karyawan bagian giling sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perusahaan. c. Ketepatan Waktu Karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan perusahaan. F. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu data perusahaan yang diperoleh alam bentuk angka atau dapat dihitung, dan diperoleh dari hasil jawaban responden dari kuesioner yang telah disebarkan. 48
2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini : a. Data primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dan diolah serta disajikan melalui survey atau pengamatan langsung. Data ini secara langsung diperoleh oleh peneliti dalam bentuk wawancara dan kuesioner yang didapatkan langsung dari responden yaitu karyawan SKT bagian linting PR. Putra Maju Jaya. b. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data karyawan serta data produksi bagian Sigarete Kretek Tangan (SKT) pada PR. Putra Maju Jaya. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan yang terstruktur karena paeneliti ingin mendapatkan data yang lengkap dan sistematis. 2. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden 49
yang akan diteliti. Kuesioner dalam penelitian ini sesuai dengan indikator motivasi kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta kinerja karyawan. H. Teknik Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala Likert merupakan skala untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang atas fenomena sosial (Sugiyono, 2016:93). Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item item instrumen yang dapat berupa pertanyaan ataupun pernyataan. Skala likert ini menggunakan bentuk checklist. Jawaban atas itemitem tersebut dituangkan dalam pilihan dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju dengan pemberian bobot 1 sampai dengan 5. Pendapat yang paling positif diberikan angka 5 dan pendapat yang negatif diberi angka 1 yang dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut: Pilihan Jawaban Tabel 3.1 Skor Angket Penelitian Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Cukup Setuju (CS) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 50
1. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, yang berarti jawaban dari Motivasi Kerja mempunyai indikasi sangat tinggi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai indikasi yang sangat baik. Sedangkan kinerja karyawan yang mempunyai indikasi sangat tinggi dalam pengukurannya. 2. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4, yang berarti jawaban dari Motivasi Kerja mempunyai indikasi yang tinggi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai indikasi yang baik. Sedangkan kinerja karyawan mempunyai indikasi tinggi dalam pengukurannya. 3. Jawaban Cukup Setuju (CS) diberi skor 3, yang berarti jawaban dari Motivasi Kerja mempunyai indikasi cukup, serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai indikasi cukup. Sedangkan kinerja karyawan mempunyai indikasi cukup dalam pengukurannya. 4. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, yang berarti jawaban dari Motivasi Kerja mempunyai indikasi rendah, serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai indikasi rendah. Sedangkan kinerja karyawan yang mempunyai indikasi rendah dalam pengukurannya. 5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1, yang berarti jawaban dari Motivasi Kerja mempunyai indikasi sangat rendah, serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai indikasi sangat rendah. Sedangkan kinerja karyawan yang mempunyai indikasi sangat rendah dalam pengukurannya. 51
I. Uji Instrumen 1. Uji validitas Supriyono dan Machfudz (2010:249) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur. Suatu instrument akan dikatakan valid jika mempunyai validitas tinggi dan mampu mengukur variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dengan metode produk moment. Dengan rumus : Dimana : }} r N : Koefisien korelasi product moment : Jumlah subjek uji coba : Jumlah skor butir pertanyaan : Jumlah skor butir pertanyaan kuadrat : Jumlah skor total : Jumlah skor total kuadrat : Jumlah perkalian skor butir dengan skor total Apabila r sudah diketahui, maka selanjutnya membandingkan hasil dari r perhitungan dengan r yang terdapat dalam tabel. Jika hasil nilai dari r hitung lebih besar dari r dalam tabel pada alpha tertentu maka dikatakan signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan adalah valid, sedangkan apabila r hitung lebih kecil pada r dalam tabel maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Kriteria yang diterapkan adalah r hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari rtabel (nilai kritis) pada taraf signifikan = 0,05, jika koefisien 52
korelasi lebih besar dari nilai kritis maka alat tersebut dapat dikatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur kehandalan, ketetapan atau konsistensi suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan handal jika jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan dalam kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, untuk mengukur reliabilitas menggunakan rumus alpha sebagai berikut : ( ) ( ) r : reabilitas instrument k : banyaknya butiran pertanyaan σb2 : banyaknya varian butir di kuadratkan στ2 : jumlah varian total dikuadratkan Apabila r hitung lebih berdasar pada r tabel, maka data yang digunakan adalah realibel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka data yang digunakan tidak realibel. Suatu instrumen penelitian dikatakan realibel apabila nilai alpha > atau = 0,6. J. Teknik Analisis Data 1. Rentang skala Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang digunakan. Analisis rentang skala ini digunakan untuk mendeskripsikan motivasi kerja, keselamatan & kesehatan kerja, dan kinerja karyawan pada PR. Putra Maju Jaya Sidoarjo dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 53
Keterangan : Rs : Rentang Skala n : Jumlah sample m : Jumlah alternatif jawaban Berdasarkan rumus diatas, maka diperoleh rentang skala dengan perhitungan sebagai berikut : Rs = R = R = 52 Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh rentang skala sebesar 52, sehingga skala penelitian setiap kriteria sebagai berikut : Tabel 3.2 Rentang Skala Variabel Motivasi Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Kinerja Skor Motivasi kerja Keselamatan dan kesehatan kerja Kinerja 65 117 Sangat Rendah Sangat Buruk Sangat Rendah 118 170 Rendah Buruk Rendah 171 223 Cukup Cukup Cukup 224 276 Tinggi Baik Tinggi 277 329 Sangat Tinggi Sangat Baik Sangat Tinggi 2. Regresi Linier Berganda Teknik analisis linier berganda dipergunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel 54
terikat (dependen). Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah motivasi kerja dan k3 sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah kinerja karyawan. Berikut persamaan regresi yang digunakan dengan menggunakan rumus : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan : Y : Kinerja karyawan a : Konstanta b 1,b 2 : Koefisien Regresi X 1 : Variabel motivasi kerja X 2 : Variabel keselamatan dan kesehatan kerja e : Variabel Pengganggu (error) K. Uji Hipotesis Penelitian ini menganalisis tiga hipotesis sebagai berikut: H1 : Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan H2 : K3 berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan H3 : Motivasi kerja dan K3 berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Berikut uji hipotesis yang digunakan untuk menganalisis ketiga hipotesis tersebut : 1. F-test Uji F bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara simultan atau bersama sama antara variabel independen dalam halini yaitu variabel motivasi kerja dan K3 terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Analisis dilakukan dengan membandingkan 55
besarnya nilai F hitung dengan F tabel. Jika diukur dengan menggunakan rumus : F hitung = Dimana : R 2 k n : Koefisien determinasi : Jumlah variabel bebas : Banyaknya sampel Penolakan hipotesis atas dasar signifikan pada taraf 5% (taraf kepercayaan 95%) dengan kriteria : Jika F hitung F tabel < F hitung, maka H o ditolak dan H a diterima, yang berarti ada pengaruh secara simultan antara variabel independent terhadap variabel dependent. Jika F hitung F tabel, maka H o diterima dan H a ditolak, yag berarti tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel independent terhadap variabel dependent. Gambar 3.1 Kurva F Ho Ditolak dan Ha diterima Ho Ditolak dan Ha diterima Daerah Penerimaan Ho -3,14 3,14 Berdasarkan kurva diatas, perhitungan F tabel dengan kriteria tingkat signifikansi, sebesar 0,05 dan derajat kebebasan dƒ 1 = k 1 (jumlah variabel 1), yaitu 3 1 = 2 dan dƒ 2 = n k (jumlah sampel jumlah variabel), yaitu 65 3 = 62. Sehingga diperoleh F tabel yaitu 3,14. 56
2. t-test Analisis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara parsial variabel independen dalam hal ini yaitu variabel motivasi kerja dan K3 terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Pengujian dilakukan dengan membandingkan besarnya nilai t hitung dengan t tabel. Uji t diukur dengan menggunakan rumus : Keterangan : t hitung = b : koefesien regresi Sb : standart deviasi dari variabel bebas Berikut kriteria pengujian yang digunakan: a. Jika -t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independent terhadap variabel dependent b. Jika t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel, makan Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada pengaruh signifikan antara variabel independent terhadap variabel dependent. Gambar 3.2 Kurva t Ho Ditolak dan Ha diterima Ho Ditolak dan Ha diterima Daerah Penerimaan Ho -1,67 1,67 57
Berdasarkan kurva diatas, perhitungan t tabel menggunakan kriteria tingkat signifikan sebesar 0,05 dan derajat kebebasan = (n-k) atau banyaknya sampel dikurangi jumlah variabel, yaitu 65 3 = 62, sehingga diperoleh hasil t tabel sebesar 1,67 58