BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (2013) mengatakan seseorang dikatakan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dipakai. Beberapa perkembangan tersebut, misalnya digunakanya bola pintar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

Pengaruh Latihan Plyometric (Yusuf Sanggantara) 1. Oleh : Yusuf Sanggantara, fakultas ilmu keolahragaan

TERHADAP HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga.menurut Harsuki dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN BARRIER HOPS TERHADAP KUALITAS TENDANGAN BOLA LAMBUNG JAUH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

PENGARUH PELATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP HASIL TENDANGAN JAUH PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DI KELAS X SMA NEGERI 1 TAPA

BAB I PENDAHULUAN. sendiri adalah pemainan beregu, yang masing-masing regu terdiri dari sebelas

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dari Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah SAW memegang kedua pundak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

2016 PERBANDINGAN HASIL TENDANGAN PENJAGA GAWANG ANTARA TEKNIK HALF VOLLEY, DROP KICK, DAN FORWARD KICK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan kualitas permainan sepakbola pada awalnya mengacu kepada

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN.

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010

LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk shooting yang paling sering digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

BAB I PENDAHULUAN. pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. adalah belum efektifnya metode latihan di klub-klub olahraga, kondisi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, baik oleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (2013) mengatakan seseorang dikatakan dalam keadaan sehat yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial. Orang yang tidak berpenyakit pun belum tentu bisa dikatakan sehat. Bagi setiap orang menjaga kesehatan sangatlah penting, salah satunya adalah dngan aktivitas fisik seperti olahraga sangatlah penting untuk dilakukan. Tanpa di informasikan masyarakat sudah tahu bahwa olahraga adalah suatu kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik untuk meningkatkan prestasi maupun hanya untuk kebutuhan dalam menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat atau sekedar mencari hiburan. Olahraga merupakan salah satu kebutuhan yang penting untuk kalangan masyarakat, bisa kita lihat di sekeliling kita banyak orang sedang melakukan aktivitas olahraga baik itu outdoor maupun indoor. Olahraga yang banyak digemari oleh kalangan masyarakat salah satunya adalah sepakbola. Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang saat ini banyak dikelola secara profesional sehingga dapat melahirkan pemain-pemain profesional serta olahraga sepakbola bisa dilakukan untuk kegiatan hiburan bagi masyarakat, selain tidak menguras kantong dan mudah dilakukan dimana saja (Sajoto, 1998). 1

2 Dikalangan masyarakat sepak bola juga telah menjadi salah satu olahraga yang paling digemari. Sepakbola adalah permainan beregu, yang setiap regu terdiri dari sebelas orang pemain salah satunya adalah penjaga gawang,cara memainkannya dengan cara menendang sebuah bola yang diperebutkan oleh para pemain dari dua kesebelasan yang berbeda dengan bermaksud memasukan bola ke gawang lawan. Melihat antusiasnya masyarakat untuk mengikuti pelatihan sepak bola menjadikan lahirnya klub-klub sepakbola baik itu tingkat kabupaten,provinsi bahkan klub-klub besar. Hal ini bisa dikarenakan sepak bola merupakan salah satu olahraga yang mudah dimainkan oleh siapa saja baik itu anak-anak, remaja maupun orang dewasa. (Chu, 2013). Chu (2013) Mengatakan dalam bukunya, beberapa tehnik yang harus dikuasai oleh pemain sepakbola salah satunya adalah tehnik menendang bola, tehnik menendang bola merupakan salah satu tehnik yang dominan dilakukan dalam permainan sepakbola. Seperti menendang menggunakan kaki bagian dalam, menendang menggunakan kaki bagian luar, menendang menggunakan punggung kaki dalam, menendang dengan ujung kaki dan menendang menggunakan kaki bagian belakang atau tumit. Dalam permainan sepakbola gerakan-gerakan yang paling sering dilakukan adalah gerakan berlari, gerakan melompat, menendang bola, menghentakkan bola, menggiring bola, menghentikan bola dan menangkap bola bagi penjaga gawang. Wilayah Jawa Timur adalah salah satu wilayah yang banyak digelar pertandingan-pertandingan yang bersifat resmi maupun non-resmi yang melibatkan tim kesebelasan dari tingkat daerah. Sehingga dari tim kesebelasan 2

3 yang ada di daerah tersebut berusaha membina dan menciptakan suatu tim sepakbola yang handal dan tangguh dengan cara memberikan latihan-latihan dengan materi pada semua pemainnya agar dapat bermain sepakbola dengan baik dan sesuai dengan standar. Gerakan menendang adalah gerakan yang paling banyak dilakukan dalam permainan Sepakbola. Bahkan anak-anak usia balita sudah bisa melakukan gerakan menendang pada bola. Jika seorang pemain sepakbola memiliki kemampuan tehnik menendang dengan baik, maka pemain tersebut akan mampu bermain sepakbola secara efisien dan bisa mencetak gol dengan baik. Agar menghasilkan tendangan lambung yang tinggi dibutuhkan kekuatan pada otot tungkai secara maksimal, selain untuk melatih kekuatan pada otot tungkai juga untuk mengurangi resiko terjadinya cedara pada atlet. oleh karena itu perlu dilakukan latihan plyometric untuk melatih power otot tungkai. Agar menghasilkan tendangan bola yang parabola dengan jarak tendangan yang dihasilkan semakin jauh gunakan kura-kura kaki bagian dalam untuk menendang bola (Nugroho,2014). SSB putra majapahit adalah sekolah sepakbola yang berada di Kabupaten Mojokerto terletak di Kecamatan Ngoro. Dalam kegiatan latihan sehari hari dilakukan di lapangan yang sudah disediakan. Terbentuknya klub sepakbola Putra Majapahit dikarenakan banyaknya anak-anak yang sangat antusias bermain sepakbola, akan tetapi tidak ada pembinaan yang bisa meningkatkan potensi mereka. SSB Putra Majapahit termasuk salah satu SSB yang di kenal di kalangan masyarakat kecamatan ngoro. Prestasi yang dicatat oleh klub SSB Putra Majapahit 3

4 memiliki nilai yang cukup baik untuk sebuah klub sepakbola pemula. Yang menjadi masalah dalam klub sepakbola putra majapahit adalah kemampuan melakukan tendangan jarak jauh yang masing-masing siswa belum mendapatkan hasil yang maksimal. Dari faktor tehnik maupun faktor fisik para siswa belum mempunyai kekuatan yang yang cukup untuk melakukan tendangan jarak jauh secara maksimal. Salah satu latihan Plyometric untuk meningkatkan kemampuan daya ledak pada otot tungkai adalah dengan latihan plyometric Barrier Hops (Loncat rintangan). Menendang bola melambung agar menghasilkan tendangan yang jauh maka gerakan eksplosif otot tungkai sangat dibutuhkan untuk memperoleh gaya yang besar. Pengamatan dilapangan, pemain-pemain asing (Eropa) bisa menendang bola sampai 2/3 lapangan sedangkan bagi pemain Indonesia + 50 meter. Selain itu juga, para pemain yang mengikuti latihan Sepakbola belum mempunyai tendangan lambung yang jauh, padahal fungsi tendangan lambung sangat besar manfaatnya, diantaranya menjauhkan dari titik aman (Dekat gawang), untuk mencetak gol (Shooting), umpan lambung jarak jauh. Dari sini peneliti ingin menggunakan metode baru yang lebih efektif dan efisien yang berkembang di abad 2000, yaitu Plyometric. adapun latihan yang digunakan Barrier Hops. Apakah diantara latihan tersebut ada pengaruhnya terhadap tendangan lambung jarak jauh (Nugroho,2014). Plyometric merupakan bentuk metode latihan untuk mengembangkan kondisi fisik dengan sasaran utama adalah latihan power tungkai. Plyometric ditujukan kepada latihan yang menggunakan pergerakan otot-otot untuk menahan 4

5 beban ke atas dan menghasilkan power. Contoh latihan plyometric diantaranya adalah dengan menggunakan metode latihan Barrier hops (loncat rintangan). (Wahjoedi dalam Ismaningsih, 2015). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti pada salah satu sekolah sepakbola di Mojokerto, bahwa kemampuan menendangg para siswa dinilai kurang sehingga menurunkan tingkat prestasi SSB tersebut. Pada penelitian ini subjek yang diteliti adalah siswa SSB putra majapahit Mojokerto yang bertujuan untuk meningkatkan jauhnya tendangan sehingga bias mencetak gol untuk meningkatkan prestasi. Berdasarkan hal yang telah diuraikan,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Latihan Plyometric Barrier Hops Terhadap Peningkatan Tendangan Jarak Jauh di SSB Putra Majapahit Mojokerto. B. Rumusan Masalah Bagaimana Pengaruh Latihan Plyometric Barrier Hops Terhadap Peningkatan Tendangan Jarak Jauh di SSB Putra Majapahit Mojokerto?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui Pengaruh Latihan Pengaruh Latihan Plyometric Barrier Hops Terhadap Peningkatan Tendangan Jarak Jauh di SSB Putra Majapahit Mojokerto. 2. Tujuan Khusus 5

6 a. Mengidentifikasi Pengaruh sebelum diberikan Latihan Plyometric Barrier Hops Terhadap Peningkatan Tendangan Jarak Jauh di SSB Putra Majapahit Mojokerto. b. Mengidentifikasi pengaruh setelah diberikan Latihan Plyometric Barrier Hops Terhadap Peningkatan Tendangan Jarak Jauh di SSB Putra Majapahit Mojokerto. c. Menganalisis perbedaan sebelum dan setelah diberikan Latihan Plyometric Barrier Hops Terhadap Peningkatan Tendangan Jarak Jauh di SSB Putra Majapahit Mojokerto. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan tentang latihan Plyometric Barrir Hops dapat meningkatkan kelincahan dan kekuatan pada otot. b. Bagi Masyarakat Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang latihan plyometric barrir Hops dapat meningkatkan kelincahan dalam permainan sepak bola. 6

7 2. Manfaat Praktisi a. Bagi Pelatih Dapat dijadikan salah satu metode latihan untuk meningkatkan kelincahan pada anak didiknya. b. Bagi Siswa Dapat menjadi tolak ukur kemampuannya dalam bermain sepak bola dan sebagai salah satu metode latihan untuk meningkatkan kelincahan. c. Bagi Ilmu Pengetahuan Dapat menambah pengetahuan dan wawasan, bahwa plyometric merupakan salah satu metode latihan yang bisa digunakan untuk meningkatkan kelincahan. E. Keaslian Penelitian 1. Agung, Sundoro 2013 (Skripsi UNNES Program pendidikan Ilmu Keolahragaan). Dalam penelitian ini sampel menggunakan purposive sampling, sampel sebanyak 24 resonden. Metode penelitian ini adalah eksperimental. Instrument penelitian dengan tes tendangan jarak jauh. Setelah dilakukan latihan menendang dengan jarak yang sudah ditentukan terdapat perbedaan dari hasil pre-test dan post-test dengan nilai 0,05%. 2. Sanggantara, Yusuf 2016. (Skripsi UNNES Program pendidikan Ilmu Keolahragaan). Kesamaan dari penelitian ini dengan penelitian agung sandoro dari UNNES Jenis penelitian ini adalah sama-sama 7

8 eksperimental. Metode yang digunakan adalah metode pre-test dan posttest untuk mengetahui pengaruh latihan dan power tungkai terhadap jauhnya tendangan bola lambung. Hasil nilai rata-rata jauhnya tendangan saat pre test adalah sebesar 41,89 m sedangkan jauhnya rerata tendangan bola lambung saat post test sebesar 44,57 m. Ternyata besarnya rata-rata setelah diberikan metode latihan plyometric meningkat sebesar 2,68 m atau sebesar 6,39 %. Jadi, jenis latihan yang digunakan oleh yusuf sanggantara dalam penelitiannya hasilnya lebih maksimal dibandingkan dengan sundoro agung yang melakukan latihan knee tuck jump. 3. Sanggantara, yusuf 2016. ( Jurnal Skripsi/ Skripsi UNNES Program pendidikan Ilmu Keolahragaan). dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Latihan Plyometrics dan Weight Training terhadap Tinggi Loncatan pada Atlet Bolavoli Putri PAB Yogyakarta. Dalam enelitian ini dilihat hasil jauhnya loncatan sesuai IMT para responden. Hasil uji hipotesis menggunakan uji-t antar variabel pretest posttest diperoleh t hitung untuk kelompok plyometric sebesar 13,286 dengan p = 0,000 atau nilai p < 0,01. Sedang untuk kelompok weight training diperoleh t hitung = 9,000 dengan p = 0,000 atau nilai p < 0,01. Jadi, latihan plyometrics dan weight training mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap peningkatan tinggi loncatan pada atlet bolavoli putri PAB Yogyakarta. 8