BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Web Lahirnya internet dan website menjawab kebutuhan manusia akan tekhnologi saat ini, mendorong pola mikir mereka untuk terus meningkatkan standar kebutuhan informasi dan telekomunikasi. Bukan hanya perusahaan atau instansi pemerintahan saja, tetapi hampir semua organisasi yang ada, telah menggunakan media infomasi berbasis website karena dinilai lebih efisien dan mudah diakses dimana saja. Sehingga hal ini lebih memudahkan dalam proses pencarian informasi, transfer data, atau promosi. 2.1.1. Website Didalam sebuah website, ada beberapa komponen pendukung agar sebuah website dapat diakses oleh pemakai, diantaranya: 1. Internet Menurut Simarmata (2010:47) Internet Kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer. 2. Website Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling 6
7 masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (Hyperlink). (BOC Indonesia:2007) 3. Web Browser Sebuah program yang berfungsi sebagai media untuk membuka berbagai macam halaman situs yang ada dijaringan internet. (Ibrahim:2013) 4. Web Server Web Server adalah suatu program computer yang mempunyai tanggung jawab atas tugas menerima permintaan HTTP dari komputer klien, yang dikenal dengan nama Web Browser, dan melayani mereka dengan menyediakan respon HTTP berupa konten data, biasanya berupa halaman web yang terdiri dari dokumen HTML, dan objek terkait seperti gambar, dan lain-lain. (Madcoms, 2010:311) 2.1.2. Bahasa Pemrograman Bahasa Pemrograman yang digunakan dalam perancangan website, antara lain: 1. HTML Menurut Simarmata (2010:55) Bahasa terstandarisasi yang digunakan oleh browser untuk menciptakan antarmuka pengguna. 2. Adobe Dreamweaver Cs 8 Sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web atau maupun halaman web. Software semacam ini
8 biasanya disebut web authoring software, dan salah satu software dalam jenis ini adalah Macromedia Dreamweaver. (Wirawan:2015) 3. PHP Menurut Simarmata (2010:55) PHP adalah Bahasa skrip yang digunakan oleh host.. 4. CSS Menurut Madcoms (2009:89) CSS merupakan kependekan dari Cascading Style Sheet, yang digunakan untuk membantu anda mendesain isi halaman web. Bentuk penulisan CSS terdiri dari 3 bagian, yaitu Selector, Properti dan Nilai. 5. JQUERY Menurut Wahana Komputer (2012:8) JQUERY adalah sebuah library atau kumpulan fungsi-fungsi JavaScript. Oleh karena itu, hal pertama yang harus anda lakukan untuk menggunakan fungsi-fungsi JQUERY tersebut adalah anda harus mengintegrasikan atau menempelkan JQUERY ke dalam halaman web. 6. BOOTSTRAP BOOTSRAP adalah front-end Framework yang solek, bagus dan luar biasa yang mengedepankan tampilan untuk mobile device (Handphone, Smartphone.) guna mempercepat dan mempermudah pengembangan website. Boostrap menyediakan HTML, CSS dan Javascript siap pakai dan mudah untuk dikembangkan. (Fadul:2016)
9 2.1.3. Basis Data Menurut Fathansyah (2007:2) Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang terekam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasi lainnya. 1. XAMPP Menurut Madcoms (2009:1) XAMPP adalah Salah satu paket software web yang terdiri dari Apache, MySQL, PHP dan phpmyadmin. 2. MySQL MySQL adalah Sistem manajemen database sql yang bersifat open source dan paling popular saat ini. (Hastomo:2013) 2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall (Sukamto dan Shalahuddin, 2013:28) yang terbagi menjadi lima tahapan yaitu: 1. Analisa Kebutuhan Perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
10 2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan. 3. Pembuatan Kode Program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. 4. Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. 5. Pendukung (Support) atau pemeliharaan (Maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau
11 pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari tahap analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak baru. 2.2. Teori Pendukung 2.2.1. Struktur Navigasi Menurut Binanto (2010:269), menyatakan bahwa terdapat empat struktur dasar navigasi yang digunakan pada produk multimedia, yaitu: 1. Struktur Linear Pengguna akan melakukan navigasi secara beruruta dari frame atau byte informasi yang satu ke yang lainya. Sumber : Binanto (2010a:269) Gambar II.1. Struktur Linear 2. Struktur Hierarkis Struktur dasar ini disebut juga struktur linier dengan percabangan karena pengguna melakukan navigasi di sepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk oleh logika isi.
12 Sumber : Binanto (2010b:269) Gambar II.2. Struktur Hierarkis 3. Struktur NonLinier Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya. Sumber : Binanto (2010c:270) Gambar II.3. Struktur Non Linier
13 4. Struktur Komposit Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara nonlinier) tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi penting dan atau pada data yang terorganisasi secara logis pada suatu hierarki. Sumber : Binanto (2010d:270) Gambar II.4. Struktur Komposit 2.2.2. Entity Relationship Diagram 1. Definisi ERD Menurut Fathansyah (2007:72) Pemakaian istilah Model Keterhubungan Entitas dalam bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai padaman dari istilah asing:
14 Entity Relationship Model (E-R Model). Akan tetapi, istilah Model Entity Relationship telah demikian popular/umum digunakan dalam berbagai pembahasan tentang analisis/perancangan Basis Data.
15 2. Komponen ERD Komponen Entity Relationship Diagram menurut Fathansyah (2007:73) adalah sebagai berikut : 1. Entitas Merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sekelompok Entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah Himpunan Entitas (Entity Set). 2. Atribut Setiap Entitas pasti memiliki Atribut yang mendeskripsikan karakteristik (Properti) dari Entitas tersebut. Penentuan/pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah Entitas merupakan hal ypenting lainya dalam pembentukan model data. Penetapan atribut bagi sebuah entitas umumnya memang didasarkan pada fakta yang ada. 3. Relasi Menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitasentitas yang terdapat pada himpunan entitas-himpunan entitas tersebut membentuk Himpunan Relasi (Relationship sets). 4. Derajat Relationship Menurut Fathansyah (2007:77) Kardinalitas Relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
16 1. Satu ke Satu (One to One) ang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. 2. Satu ke Banyak (One to Many) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas A. 3. Banyak ke Satu (Man to One) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B. 4. Banyak ke Banyak (Many to Many) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
17 5. LRS (Logical Record Structure) Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-er akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan konvensi ke LRS. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut: 1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak. 2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-er 1:M (relasi bersatu dengan cardinaliy M ) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi. 3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru ) jika tingkat hubunganya M:M (Many to Many) dan memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan. 2.2.3 Pengujian Web Pengujian adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem atau komponen sistem untuk memperifikasi apakah sistem yang dibuat sudah memenuhi dari kebutuhan yang dispesifikasikan atau perbedaan hasil yang diharapkan dengan hasil yang terjadi. Menurut Sukamto dan Shalahudin (20013:275) Blackbox Testing yaitu Menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.