2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TENTANG ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA PEMBELAJARAN IPS

dokumen-dokumen yang mirip
T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. alam, ledakan penduduk, pengangguran dan lain-lain. Permasalahanpermasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Efa Rosfita, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan. pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang berkualitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang siap menghadapi masa depan. Salah satu jenjang pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. rendah, gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Savitri Purbaningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Nurjannah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian ini dari Amelliyani Salsabil, mahasiswa fakultas ilmu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang atau dengan kata lain guru mempunyai cara yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat dunia pada era global harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

M, 2016 PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN. bunyi sedangkan bentuk tulisan memakai symbol berupa huruf.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sub sistem pendidikan nasional yang memegang peranan

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penalaran menurut ensiklopedi Wikipedia adalah proses berpikir yang bertolak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. pesat. Manusia dituntut memiliki keterampilan berpikir kritis, sistematis,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh. Mata pelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkannya tradisi belajar yang dilandasi oleh semangat dan nilai. keragaman pendapat dan keterbukaan.

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Proses ini akan berjalan efektif apabila individu-individu yang terlibat

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan kualitas pendidikan ini menjadi suatu keharusan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar. Menurut

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi dalam proses belajar merupakan hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip

2006 agar peserta didik memiliki kemampuan diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini banyak terjadi perubahan dan pembaharuan ke arah yang lebih baik.

V. SIMPULAN DAN SARAN. penelitian tindakan kelas VII G SMP Negeri 12 Bandar Lampung semester genap

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut adanya. pemecahan masalah itulah yang kita kenal dengan diskusi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meliputi, tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas,

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari proses belajar mengajar di sekolah, sebab sekolah. Dalam pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011).

Transkripsi:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung pada saat pembelajaran IPS berlangsung, dengan ditemukannya beberapa permasahan yang muncul. Permasalahan tersebut diantaranya sebagai berikut: pertama, siswa kurang memiliki rasa ingin tahu. Pada saat pembelajaran IPS berlangsung, jarang sekali siswa yang bertanya, bahkan setiap guru memberi kesempatan siswa bertanya, tidak ada satupun siswa yang mau bertanya. Setelah beberapa kali kesempatan diberikan, akhirnya ada satu siswa yang bertanya dari jumlah 32 siswa. Kedua, siswa kurang terlibat dalam mengemukakan pendapat, gagasan atau ide bahkan menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Kondisi kelas saat pembelajaran IPS berlangsung, siswa cenderung pasif. Siswa hanya mendengarkan dan mencatat saja. Hal ini juga tidak terlepas dari peran guru dalam menyampaikan materi. Penyampaian materi yang dilakukan guru bersifat monoton, guru hanya menjelaskan sesuai dengan yang ada di buku. Padahal, pembelajaran IPS mempunyai konteks materi terkait kehidupan masyarakat dengan lingkungannya. Indikka (dalam Falupi, 2016, hlm. 4) menyatakan bahwa: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu pengetahuan yang lebih banyak berkaitan dengan kehidupan manusia dan lingkungannya. Seseorang individu dituntut untuk mampu bersosialisasi, beradaptasi dengan baik dalam lingkungan masyarakatnya agar menjadi warga negara yang baik. Oleh karena itu pembelajaran IPS harus dapat mempersiapkan peserta didik untuk mampu berfungsi di dalam masyarakat. Pendapat diatas menjelaskan bahwa pembelajaran IPS erat kaitannya dalam mempelajari kehidupan manusia. Apabila materi dihubungkan dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitar atau dilakukan secara kontekstual berdasarkan pengalaman-pengalaman siswa, tentu akan mendorong siswa ikut merasakan pengalaman secara nyata, sehingga siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran. 1

2 Masalah ketiga, kurangnya keberanian siswa dalam menyimpulkan materi pembelajaran. Ketika guru memberikan kesempatan siswa untuk menyimpulkan, siswa secara serentak menyimpulkan. Namun, ketika guru meminta salah satu siswa menjelaskan, siswa menjadi diam. Keempat, sebagian besar siswa yang telah diwawancarai menganggap bahwa pembelajaran IPS itu membosankan dan membuat kantuk. Padahal pembelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang diharapkan dapat menciptakan siswa menjadi warga negara yang baik dan diperlukan di lingkungan masyarakat. Banks (dalam Sapriya, dkk., 2008, hlm. 3) mengungkapkan bahwa Pelajaran IPS merupakan bagian dari kurikulum sekolah dasar dan menengah yang mempunyai tanggung jawab pokok membantu para siswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang diperlukan dalam hidup bernegara di lingkungan masyarakatnya. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut, siswa perlu menyukai terlebih dahulu mata pelajarannya, sehingga siswa dapat menangkap materi yang disampaikan pada pembelajaran IPS. Pada akhirnya tujuan dari pembelajaran IPS dapat tercapai. Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut, bahwa siswa kelas VIII B kurangnya memiliki kemampuan berpikir kritis. Seperti yang diungkapkan oleh Sapriya (2007, hlm. 20) bahwa dengan adanya kondisi dimana siswa tidak memiliki keberanian dalam berpendapat, berargumen, berekspresi, yang mengindikasikan bahwa siswa kurang memiliki kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran IPS. Berpikir kritis sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang, sehingga dengan berpikir kritis seseorang dapat lebih peka terhadap persoalan yang ada di lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (1983, hlm. 97) bahwa : Kemampuan berpikir kritis perlu dimiliki setiap anggota masyarakat, oleh sebab banyak sekali persoalan dalam kehidupan yang harus dipecahkan dan diselesaikan. Pemecahan masalah-masalah ini tidak dapat dilaksanakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang mekanis atau dengan kebiasaan-kebiasaan yang rutin saja. Itu sebabnya sekolah-sekolah menganut paham demokrasi, latihan berpikir kritis ini sangat diutamakan.

3 Pembelajaran IPS sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang mempunyai konteks materi terkait kehidupan manusia dengan lingkungannya sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Sebagaimana tujuan dari pembelajaran IPS menurut Sapriya (2011, hlm.201) menjelaskan tujuan IPS SMP/MTs. sebagai berikut: 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global. Pada poin dua, bahwa tujuan pembelajaran IPS yaitu siswa diharapkan memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Kemampuan berpikir kritis diperlukan agar siswa tidak hanya belajar sebatas memperoleh pengetahuan di dalam kelas saja. Lebih dari itu siswa harus mempunyai kemampuan berpikir kritis, dimana semakin banyaknya masalah-masalah yang muncul di masyarakat, khususnya mengenai isu-isu lingkungan hidup. Dengan kemampuan berpikir kritis siswa dapat mengenal masalah-masalah serta dapat memecahkan masalah yang terjadi. Salah satu cara yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran IPS untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah menerapkan model Problem Based Instruction (PBI). Menurut Komalasari (2014, hlm. 59) Problem Based Instruction (PBI) merupakan model pembelajaran yang memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Lebih jauh Sugiharto (2015, hlm. 32) berpendapat bahwa : Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) lebih mengedepankan keterlibatan siswa dalam setiap proses pembelajaran dimana pengetahuan siswa dibangun oleh dirinya sendiri, yang lebih menarik lagi siswa diajak terlibat dalam mengenal masalah dan proses pemecahannya. Siswa dituntut bukan hanya sekedar menghapal akan

4 tetapi siswa harus mampu memahami, mencari tahu penyebab yang mengakibatkan sebuah permasalahan terjadi sehingga kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dapat lebih dikembangkan. PBI yang merupakan model pembelajaran berdasarkan masalah, dimana mengambil suatu permasalahan yang ada di kehidupan nyata siswa untuk dianalisis bagaimana masalah tersebut terjadi serta solusi apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, sehingga dalam model pembelajaran PBI ini siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan berpikir tinggi. Adapun tujuan dari PBI adalah untuk memotivasi siswa agar terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah. Dengan terlibatnya siswa dalam pemecahan masalah akan mengembangkan kemampuan berpikir siswa, khususnya dalam kemampuan berpikir kritis terhadap suatu permasalahan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, peneliti melakukan sebuah penelitian tindakan dalam mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut dengan merumuskan judul Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa tentang Isu-isu Lingkungan Hidup melalui Model Problem Based Instruction (PBI) pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merencanakan model problem based instruction pada pembelajaran IPS di kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup? 2. Bagaimana melaksanakan pembelajaran IPS dengan menggunakan model problem based instruction untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup di kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung? 3. Bagaimana peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup setelah melaksanakan model problem based instruction pada pembelajaran IPS di kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung?

5 4. Bagaimana mengembangkan solusi untuk mengatasi kendala yang muncul pada saat menerapkan model problem based instruction dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup di kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Mengembangkan perencanaan model problem based instruction untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup pada pembelajaran IPS di kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung. 2. Menerapkan model problem based instruction untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup pada pembelajaran IPS di kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung. 3. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup melalui penerapan model problem based instruction pada pembelajaran IPS di kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung. 4. Mencari solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam menerapkan model problem based instruction untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup pada pembelajaran IPS di kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung. D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa manfaat yang diharapkan, yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat dari Segi Teori Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup melalui model problem based instruction pada pembelajaran IPS serta dapat dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya. 2. Manfaat dari Segi Praktik Manfaat dari segi praktik, yaitu bagi : a. Siswa

6 Pembelajaran IPS dengan menggunakan model problem based instruction diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup, sehingga siswa lebih tanggap terhadap isu-isu atau masalah lingkungan yang terjadi, dan muncul keinginan untuk mengatasi atau memberi solusi mengenai masalah lingkungan yang terjadi. b. Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan dapat dijadikan sebagai referensi guru dalam menerapkan model problem based instruction yang merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup pada pembelajaran IPS. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab I merupakan bahasan mengenai Pendahuluan, bagian awal dari penulisan skripsi. Bagian pendahuluan memaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II membahas mengenai Kajian Pustaka, yang berhubungan dengan permasalahan yang diambil dari rumusan masalah yang dibahas. Kajian pustaka yang peneliti kaji, yaitu: Kemampuan Berpikir Kritis, Isu-isu Lingkungan Hidup, Model Problem Based Instruction (PBI), dan Pembelajaran IPS. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III membahas mengenai Metodologi Penelitian. Metodologi penelitian ini berisi mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti mulai dari lokasi dan subjek penelitian, metodologi penelitian, desain penelitian, definisi operasional, prosedur pelaksanaan penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

7 BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab IV membahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan peneliti. Pada bab ini berisikan profil SMP Pasundan 6 Bandung, serta deskripsi mengenai beberapa siklus penelitian yang disetiap siklus terdiri dari beberapa tindakan, dan juga berisi analisis peneliti mengenai hasil penelitian yang dikaji dan disandingkan dengan kajian pustaka. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab V Membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagai jawaban atas pertanyaan dalam rumusan masalah serta rekomendasi yang diajukan peneliti berdasarkan proses dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.