BAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Untuk memajukan kehidupan manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik dan sempurna. sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang fundamental dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Agama, kerena semakin tinggi kualitas suatu bangsa, semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. umat manusia merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi, untuk keperluan semua itu manusia. memerlukan alat, dan alat yang efektif adalah bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa secara berkelanjutan.untuk itu pendidikan harus menjadikan faktor

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. guru agar anak didik mudah memahami materi yang diberikan. Jika guru kurang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan. Dalam ajaran Islam, pendidikan adalah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. pikir seseorang untuk selalu melakukan inovasi dan perbaikan dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan sama sekali tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu. Untuk memajukan kehidupan manusia itulah, maka pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan teorikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Hal ini sejalan dengan anjuran Allah dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi: Alquran dan Hadits adalah sumber hukum Islam, keduanya menjadi pedoman hidup ummat Islam dalam kehidupan sehari-hari untuk memperoleh 1

2 kebahagiaan serta keselamatan hidup di dunia dan di akhirat. Betapa tidak, Alquran adalah hidayah yakni petunjuk bagi manusia menuju jalan yang lurus dalam mengembangkan kehidupan yang diridhai Allah Swt. Alquran juga pembeda antara yang haq dan yang batil. Siapa saja yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidupnya, Allah Swt. melalui lisan nabi Muhammad Saw. menjamin orang tersebut tidak akan tersesat dari jalan yang benar sebagaimana sabda Rasulullah Saw. dalam kitab Muwaththa Imam malik jilid 5 pada bab Annahyu an al-qaul bi al-qadr halaman 1323 No. Hadits 3338, yang berbunyi: ر ك ت ف ك ت ك ر ك ر ك ف ر ك ر ف لو ر ت م ر ر ر س ك ت ك ف ف م ر ف م ر ر ا ر و ت س ة ر ن رب ف ف ه )رو ه م ك( Dan sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi: Madrasah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional oleh karena itu disetiap madrasah dikembangkan pengetahuan umum yang memungkinkan untuk menciptakan manusia yang berkualitas, agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan terbentuknya masyarakat yang bisa hidup dalam keseimbangan antara materil dan spiritual sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 3 yang berbunyi:

3 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Quran Hadits adalah salah satu di antara beberapa mata pelajaran yang wajib diberikan dan dipelajari di madrasah tsanawiyah dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keyakinan siswa terhadap kandungan ayat-ayat Alquran dan Hadits. Kemurnian dan kesempurnaan Alquran sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari serta mata pelajaran Quran Hadits menuntut agar siswa memiliki kemampuan untuk membaca Alquran dengan baik dan benar. Pemilihan bahan dan metode dalam mengajar mata pelajaran Quran Hadits tidak bisa sembarangan. Penggunaan bahasa pengantar juga harus disesuaikan dengan perkembangan anak didik sehingga anak didik dapat mudah mengerti bahan pelajaran yang diberikan. Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat, kelas yang tidak bergairah dan kondisi anak yang kurang sesuai dengan sifat dan tujuan pembelajaran. Dalam pelaksanaan suatu metode tentunya tidak akan terlaksana dengan mudah, ada faktor-faktor yang mempengaruhi. Oleh karena itu metode yang sesuai akan sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan pengajaran itu sendiri. Namun harus pula diingat bahwa betapapun bagusnya suatu metode tentunya tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya hubungan baik antara pendidik 1 Undang-Undang RI No. 20 th 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), (Bandung: Citra Umbara, 2003) h.7.

4 dengan terdidik. Di samping berbagai pernyataan di atas, kompetensi seorang guru juga harus terpenuhi dengan baik. Seorang guru yang mampu menyajikan pelajaran secara terampil dalam menggunakan metode, mampu mengembangkannya dengan teknik-teknik pengajaran yang baru lebih kreatif dan inovatif sesungguhnya maka akan terjadi interaksi yang baik dan proses belajar mengajar ini akan memberikan pengaruh yang sangat positif terhadap anak. Mata pelajaran Quran Hadits akan lebih sesuai/padu apabila didampingi dengan metode drill (latihan), karena dengan metode drill ini guru akan lebih mudah untuk membimbing siswa dalam melafalkan ayat-ayat Alquran dengan baik dan benar serta dengan menggunakan metode ini guru juga akan lebih mudah untuk megetahui kesalahan-kesalahan pada bacaan siswa. Selain dari itu dengan menggunakan metode ini semua siswa secara otomatis akan terbiasa dan terlatih untuk selalu membaca Alquran disetiap kesempatan yang mereka miliki. Dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran Quran Hadits sangat perlu diadakan latihan untuk menguasai keterampilan-keterampilan dalam membaca Alquran, maka salah satu metode penyajian pelajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut ialah teknik latihan atau drill. Metode drill ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagi suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur dalam melaksanakannya dapat membina anak dalam

5 meningkatkan penguasaan keterampilan tersebut, bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. 2 Menurut penjajakan sementara dari penulis, di MTs Al-Islamiyah SMIP 1946 Banjarmasin adalah sekolah yang cukup bagus dalam penerapan dan pengembangan metode pengajaran, khususnya penerapan metode drill pada mata pelajaran Quran Hadits, terbukti dengan setelah diterapkanya metode drill tersebut siwa terlatih untuk membaca Alquran, makharajul hurufnya, kelancaran dan tajwidnya dalam membaca Alquran cukup bagus. Ini semua didukung oleh berbagai faktor yang ada di sekolah tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas penulis mencoba mendiskripsikan dalam skiripsi yang berjudul; Penerapan Metode Drill pada Mata Pelajaran Quran Hadits di MTs Al-Islamiyah SMIP 1946 Banjarmasin. B. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang masalah penelitian di atas dapat dikembangkan pokok masalah yang perlu diungkapkan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana penerapan metode drill pada mata pelajaran Quran Hadits di MTs Al-Islamiyah SMIP 1946 Banjarmasin? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penerapan metode drill pada mata pelajaran Quran Hadits di MTs Al-Islamiyah SMIP 1946 Banjarmasin? 2 Dra. Roestiah N.K, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1991) h.125.

6 C. Definisi Operasional 1. Penerapan Adalah suatu usaha untuk mengutarakan, menjelaskan dan melaksanakan suatu program atau rencana yang telah disusun secara sistematis dalam bentuk nyata di lapangan yang bersifat kongkrit. 3 Jadi penerapan yang dimaksud disini adalah upaya serta proses dalam melaksanakan metode drill pada mata pelajaran Quran Hadits untuk materi-materi tajwid 2. Metode Drill Adalah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur dalam melaksanakannya dapat membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan tersebut, bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. 4 Dengan demikian yang dimaksud dengan judul di atas adalah penerapan metode drill pada mata pelajaran Quran Hadits untuk materi-materi tajwid, yang dilihat dari segi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi sehingga dapat meningkatkan penguasaan keterampilan dalam membaca Alquran. h.46. 3 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Besar Bahsa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982) 4 Dra.Roestiah N.K, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1991) h.125.

7 D. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang melatar belakangi seharusnya penelitian ini dilakukan yaitu: 1. Mengingat perlu adanya upaya guru agama dalam menerapkan metode drill dalam mata pelajaran Quran Hadits, guna mencapai tujuan yang lebih baik. 2. Metode drill dalam pengajaran mata pelajaran Quran Hadits jarang dilakukan oleh guru. Oleh karena itu penelitian tentang penerapan metode drill dalam pengajaran mata pelajaran Quran Hadits merupakan sesuatu yang baru, dan sepengetahuan penulis di IAIN Antasari belum ada yang meneliti. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan dari penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui penerapaan metode drill pada mata pelajaran Quran Hadits di MTs Al-Islamiyah SMIP 1946 Banjarmasin. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode drill pada mata pelajran Quran Hadits di MTs Al-Islamiyah SMIP 1946 Banjarmasin. F. Signifikansi Penelitian sebagai: Dari hasil penelitian ini, maka penulis mengharapkan dapat berguna

8 1. Masukkan bagi guru mata pelajaran Quran Hadits di MTs Al-Islamiyah SMIP 1946 Banjarmasin. untuk pengajaran yang lebih baik, efektif dan efesien. 2. Bahan informasi dan perbandingan bagi penelitian berikutnya, untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam tentang penerapan metode drill dalam pada mata pelajaran Quran Hadits. G. Sistematika Penulisan Dalam hal ini penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang di dalamnya berisi latar belakang, rumusan masalah, definisi operasional, alasan memilih judul, tujuan penelitian, dan signifikansi penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teori, tentang pengertian mata pelajaran quran hadits, tujuan mata pelajaran quran hadits, fungsi mata pelajaran quran hadits, ruang lingkup mata pelajaran quran hadits, pengertian metode, pengertian metode drill dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode drill pada mata pelajaran quran hadits. Bab III Metode penelitian, tempat, subjek dan objek penelitian, data sumber data dan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data serta prosedur penelitian Bab IV Laporan hasil penelitian, yang di dalamnya berisi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. BAB V Penutup, berisi simpulan dan saran.

9

10