BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Bolavoli merupakan suatu permainan yang diciptakan oleh William G.Morgan pada tahun 1895. G.Morgan kemudian melanjutkan idenya yaitu mengembangkan permainan ini agar dapat menjadi cabang olahraga yang di pertandingkan. Permainan bolavoli adalah permainan beregu yang melibatkan 6 orang pemain setiap regu. Permainan ini berlangsung dengan cara memvoli bola dengan kedua tangan hilir mudik melewati pita atas net. memvoli artinya memainkan atau memantulkan bola sebelum bola jatuh atau sebelum bola menyentuh lantai. Prinsip permainannya adalah memasukan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan. Berdasarkan kenyataan bahwa bola tidak dapat menyentuh lantai, maka setiap pemain dituntut untuk terampil memainkan bola dengan baik. Setiap regu hanya dapat memainkan bola didaerahnya sebanyak tiga kali sentuhan kecuali seorang pemain melakukan sentuhan berturut turut (Irsyada, 2000:13-14). Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan beregu, maka antara pemain harus bekerja sama dan saling mendukung agar menjadi regu yang kompak dan tangguh. Dengan demikian penguasan teknik dasar permainan bolavoli secara individual sangat diperlukan bagi seorang pemain bolavoli. Kesempurnaan dalam melaksanakan tehnik-tehnik dasar hanya dapat di kuasai dengan baik jika melakukan latihan yang teratur dan terprogram secara tepat. Metode-metode latihan yang tepat akan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh seorang pemain. Teknik dasar bolavoli merupakan unsur yang sangat penting dalam permainan bolavoli, tanpa penguasaan teknik dasar yang baik, maka permainan tidak dapat dimainkan dengan sempurna. Teknik dasar dalam permainan bolavoli antara lain servis, pasing bawah, pasing atas, semes, dan blok Menurut Roesdiyanto (1992:24) teknik dasar permainan bolavoli adalah suatu proses dasar tubuh untuk melakukan ke aktifan jasmani dan penguasaan 1
2 keterampilan pratek sebaik-baiknya dalam permainan bolavoli dan dapat menyelesaikan permainan dengan baik. Teknik dasar merupakan unsur dalam permainan bolavoli itu sendiri, tanpa penguasaan teknik dasar dengan baik, permainan tidak dapat dimainkan dengan sebaik-baiknya. Selain teknik dasar yang harus dikuasai, taktik dalam permainan bolavoli juga berperan penting dalam permainan untuk mendapatkan kemenangan. Taktik bertahan menggunakan teknik dasar dasar pasing bawah, teknik dasar teknik pasing dan teknik dasar blok dalam bertahan pasing bawah lebih sering dipakai dibandingkan dengan pasing atas karena menahan serangan dari lawan yang dilakukan dengan semes datangnya bola akan begitu keras, apabila menahan serangan itu menggunakan pasing atas kemungkinan jari-jari kita tidak akan kuat. Pasing atas juga dipakai dalam bertahan tetapi tidak begitu dominan seperti pasing bawah, teknik ini dapat dipakai pada saat serangan dari lawan yang mengenai blok dan bolanya melambung di atas kepala yang tidak mungkin diambil dengan pasing bawah, bisa juga dipakai apabila ada serangan yang lemah. Taktik bertahan dalam permainan bolavoli adalah menahan dan membaca serangan dari lawan agar bola melambung di udara (tidak jatuh ke lantai) dan mudah diterima oleh teman satu regunya sendiri. Taktik permainan bolavoli menurut Roesdiyanto (1992:24) adalah siasat/akal yang dipergunakan oleh pemain baik secara perorangan maupun regu dalam pertandingan bolavoli dengan tujuan mencari kemenangan. Taktik dengan berbagai kemungkinan dan beberapa variasi merupakan suatu bagian yang penting dalam semua cabang olahraga beregu, terutama pada permainan bolavoli, penggunaan taktik didalam suatu permainan sangat besar gunanya dalam mencapai suatu hasil yang diharapkan. Agar menjadi seorang pemain bolavoli yang baik, maka taktik dalam permainan bolavoli harus betul-betul dikuasai. Apabila taktik telah dikuasai dengan baik, maka peningkatan prestasi dalam permainan yang bermutu akan tercapai. Teknik dan taktik permainan bolavoli berperan dalam kerjasama tim untuk menyusun serangan maupun pertahanan. Dalam bolavoli banyak orang beranggapan bahwa semes adalah bagian yang paling menarik, tetapi teknik bertahan juga dapat membangkitkan daya tarik bagi para penggemar.
3 Pertandingan yang seimbang antara tim yang mempunyai pertahan yang bagus terhadap serangan dari lawan akan menciptakan permainan panjang yang sangat menarik untuk ditonton. Taktik bertahan yang baik dapat mempermudah tim untuk melakukan transisi dari bertahan ke menyerang, sehingga apabila taktik bertahannya baik maka semakin mudah melakukan transisi dari bertahan ke menyerang. Berdasarkan hasil observasi awal pada klub Bolavoli Putra di Surakarta khususnya untuk penguasaan taktik bertahan, masih banyak atlet bolavoli yang belum mengerti formasi bertahan yang baik. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada hasil observasi dan wawancara antara peneliti dengan pelatih klub Bolavoli Putra di Surakarta. Kesenjangan antara harapan dan kenyataan penguasaan taktik bertahan di Klub Bolavoli Putra Surakarta di perlukan pemecahan yang dapat meningkatkan kemampuan taktik bertahan, maka akan dilakukan penerapan formasi pertahanan agar tujuan klub bolavoli dapat tercapai secara optimal. Mengingat formasi pertahanan merupakan kerjasama tim dalam menahan dan membaca serangan dari lawan agar bola melambung di udara (tidak jatuh ke lantai) dan mudah diterima oleh teman satu regunya sendiri, maka peneliti terdorong untuk meneliti dan mengembangkan sebuah produk berupa model latihan taktik bertahan yang representatif melalui penelitian yang berjudul: Pengembangan Model Latihan Taktik Bertahan dalambolavoli. (Studi pada Atlet Bolavoli Putra Tingkat Intermediet di Surakarta). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Penguasaan taktik bertahan belum maksimal 2. Belum adanya model latihan taktik bertahan untuk bolavoli.
4 C. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah kemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimanakah pelaksanaan dan hasil studi pendahuluan yang dilakukan untuk mengindetifikasi masalah kemampuan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta? 2. Produk model latihan taktik bertahan seperti apakah yang dapat meningkatkan kemampuan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta secara efektif dan efisien? a. Produk model latihan seperti apakah yang diduga dapat meningkatkan kemampuan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta? b. Bagaimanakah hasil evaluasi ahli terhadap pengembangan model latihan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta? c. Bagaimanakah hasil uji coba lapangan dari penerapan produk pengembangan model latihan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta? 3. Bagaimanakah pelaksanaan dan hasil uji keefektifan model latihan taktik beratahan untuk meningkatkan kemampuan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta? a. Bagaimanakah hasil uji signifikansi perbedaan kemampuan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta antara atlet yang melakukan latihan taktik bertahan menggunakan model latihan yang di kembangkan dengan atlet yang melakukan latihan taktik bertahan secara konvensional? b. Bagaimanakah perbandingan kemampuan taktik bertahan atlet putra tingkat intermediet di Surakarta berdasarkan perbedaan skor tes awal dan skor tes akhir antara kelompok yang melakukan latihan taktik bertahan menggunakan model latihan yang di kembangkan dengan atlet yang melakukan latihan taktik bertahan secara konvensional?
5 D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin di capai dari penelitian pengembangan model latihan bertahan dalam bolavoli adalah: 1. Mengetahui pelaksanaan dan hasil studi pendahuluan yang di lakukan untuk mengindetifikasi masalah kememampuan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta. 2. Mengetahui produk model latihan taktik bertahan seperti apakah yang dapat meningkatkan kemampuan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta secara efektifdanefisien. a. Menyusunproduk model latihan yang di duga dapat meningkatkan kemampuan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta. b. Melaksanakan dan mengetahui hasil evaluasi ahli terhadap pengembangan model latihan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta. c. Melaksanakan dan mengetahui hasil uji coba lapangan dari penerapan produk pengembangan model latihan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta. 3. Mengetahui pelaksanaan dan hasil uji keefektifan model latihan taktik beratahan untuk meningkatkan kemampuan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta. a. Mengetahui hasil uji signifikansi perbedaan kemampuan taktik bertahan atlet bolavoli putra tingkat intermediet di Surakarta antara atlet yang melakukan latihan taktik bertahan menggunakan model latihan yang di kembangkan dengan atlet yang melakukan latihan taktik bertahan secara konvensional. b. Mengetahui perbandingan kemampuan taktik bertahan atlet putra tingkat intermediet di Surakarta berdasarkan perbedaan skor tes awal dan skor tes akhir antara kelompok yang melakukan latihan taktik bertahan menggunakan model latihan yang di kembangkan dengan atlet yang melakukan latihan taktik bertahan secara konvensional.
6 E. Manfaat Penelitian Penelitian pengembangan ini dilakukan oleh peneliti setelah peneliti melakukan pengamatan, serta studi pendahuluan dan peneliti mengetahui bahwa belum adanya model-model latihan penguasaan taktik bertahan yang dalam hal ini merupakan salah satu hal yang fundamental dalam olahraga bolavoli karena merupakan usaha pertama pembendung serangan pada saat pertandingan. Hal ini sangat perlu untuk perlu di kembangkan karena untuk lebih memberikan panduan model-model latihan taktik bertahan yang nantinya di harapkan dapat dikuasai dengan baik. Ada pun beberapa manfaat yang dapat di peroleh dalam penelitian ini di jelaskan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian pengembangan model latihan taktik ber tahan ini di lakukan untuk memberikan model latihan yang baru atau untuk menambah perbendaharaan model-model latihan-latihan yang sudah ada sebelumnya guna mencapai tujuan yang lebih baik dari sebelumnya. Variasi-variasi model baru sangat di perlukan untuk peningkatan hasil penguasaan keterampilan taktik bertahan bolavoli. Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat menambah referensi baru tentang model-model latihan taktik bertahan bolavoli khususnya dan taktik-taktik bolavoli pada umumnya, agar dapat di gunakan secara maksimal. Di harapkan juga bahwa penelitian ini dapat di jadikan panduan untuk pemberian latihanlatihan berikutnya pada tim-tim bolavoli yang membina atlet tingkat intermediet. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti Penerapan teori dan praktek yang di dapat selama menempuh kuliah. Dan juga dapat memberikan tambahan wawasan tentang olahraga
7 bolavoli sacara menyeluruh sehingga dapat melakukan penerapan ilmu yang telah di peroleh dengan baik b. Bagi Klub Bolavoli di Kota Surakarta Sebagai bahan pustaka dan tambahan model latihan yang bisa diterapkan dan tambahan referensi belajar untuk peningkatan prestasi bolavoli. c. Bagi Pelatih Bolavoli Sebagai bahan pustaka dan referensi tentang penerapan modelmodel latihan taktik bertahan selanjutnya. d. Bagi Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Sebelas Maret Sebagai bahan pustaka dan tambahan referensi tentang modelmodel latihan taktik bolavoli.serta dapat di gunakan sebagai tambahan referensi metodologi penelitian agar lebih bervariatif dalam pembuatan penelitian di masa mendatang. F. Asumsi Penelitian Menurut Winarno (2007) asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang di jadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Asumsi penelitian ada dua, yaitu: 1. Asumsi substantive Asumsi substantive adalah asumsi yang berhubungan dengan kesenjangan antara kenyataan dan harapan yang di angkat menjadi masalah penelitian dan akan di teliti perlu di berikan asumsi terkait masalah tersebut yang merupakan kesimpulan dari tujuan penelitian yang direncanakan. Asumsi substantive penelitian ini adalah kemampuan taktik bertahan dapat di tingkatkan menggunakan model latihan taktik bertahan tang di kembangkan penulis
8 2. Asumsi metodologis Asumsi metodologis adalah asumsi yang berhubungan dengan metodologi penelitian yang di gunakan untuk penelitian. Pemilihan metodologi yang tepat dan sesuai dengan masalah yang di angkat sangat penting sehingga di perlukan rancangan metodologi awal untuk member batasan ruang lingkup penelitian dan memudahkan pelaksanaan dan analisis hasil penelitian. Asumsi metodologis penelitian ini adalah metodologi penelitian pengembangan karena di nilai cocok dengan masalah penelitianya itu rendahnya kemampuan taktik bertahan,maka di kembangkan model latihan taktik bertahan untuk meningkatkan kemampuan bertahan atlet putra tingkat intermediet di Surakarta.