BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh siswa Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SDN 05 KARANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang selalu ada di

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan yang erat dengan ketrerampilan-keterampilan lainnya.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberadaan bahasa daerah merupakan salah satu kebanggaan Bangsa

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I PENDAHULUAN. lembaga formal inilah yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan. untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dasar adalah dengan

I. PENDAHULUAN. Bahasa tersebut digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, dan

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

RIA ANGGRAINI A

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di sekolah dasar bertujuan memberikan bekal

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipengaruhi oleh lingkungan dan instrumen pengajaran, komponen yang. pendidik dengan peserta didik yang didukung oleh proses.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa dan Sastra Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang mempersiapkan standar kompetensi dalam Kurikulum 2004, menetapkan bahwa kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan menggunakan bahasa Inggris. Dengan demikian, bahasa Inggris berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi selain sebagai alat untuk membina hubungan interpersonal, bertukar informasi serta menikmati estetika bahasa dalam budaya Inggris. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di dalam sebuah keluarga maupun di lingkungan formal. Dengan bahasa manusia dapat memberi nama segala sesuatu yang terlihat oleh mata dan melalui bahasa pula kebudayaan bangsa dibentuk, dibina, dikembangkan serta diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Dengan adanya bahasa di muka bumi ini, manusia dapat memikirkan suatu masalah secara teratur, terus menerus serta berkelanjutan. Sebaliknya, tanpa bahasa peradaban manusia tidak mungkin akan berkembang bahkan identitasnya sebagai manusia yang senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat berlangsung dengan baik. Dalam lingkungan formal (sekolah) bahasa sudah diajarkan sejak dini. Proses belajar-mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu 1

2 pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan kegiatan yang menuntut guru berperan penuh dalam menentukan perkembangan anak. Guru bertugas membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar. Dalam pengajaran atau proses belajar mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas dan tanggung merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru sebagai jawab tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif, dan kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Peningkatan akademik pada umumnya menjadi tuntutan masyarakat. Faktor utama yang paling menentukan meningkatnya mutu akademik siswa ialah pengelolaan kegiatan belajar mengajar oleh guru. Proses belajar perlu diarahkan untuk membina pola pikir, keterampilan, kebiasaan yang terbuka dan bertanggung jawab, dan mampu menyesuaikan diri secara manusiawi terhadap perubahan di segala bidang termasuk kehidupan manusia. Mengajar tidak hanya sekedar pengalihan pengetahuan dan keterampilan. Mengajar harus mampu membina kemahiran peserta didik untuk kreatif, dapat menghadapi segala situasi. Setiap usaha mengajar bertujuan untuk menumbuhkan atau menyempurnakan pola tingkah laku tertentu dari siswa, yaitu sejumlah kegiatan yang lazim dilakukan manusia untuk bertahan hidup dan untuk memperbaiki hidupnya. Guru sebagai komunikator diharapkan dapat menggunakan bahasa yang baik 2

3 dan mudah dimengerti, terutama dalam penyampaian materi pelajaran. Siswa tidak akan mungkin bisa memahami bahan pembelajaran yang disampaikan guru apabila dalam penyampaiannya tidak menggunakan bahasa yang komunikatif. Guru harus dapat mempersiapkan diri baik dari segi penguasaan materi maupun keterampilan berbicara dan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang luas. Kondisi seperti ini akan dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran yang disampaikan. Siswa akan lebih kreatif untuk menciptakan ide-ide baru. Guru bukan hanya berperan dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saja. Mereka juga berfungsi meningkatkan keterampilan-keterampilan lainnya serta menumbuhkan budaya kreatif dan aktif di kalangan siswa. Untuk membangkitkan kreativitas siswa, guru harus dapat menumbuhkan rasa ingin tahu alamiah, memotivasi, menumbuhkan percaya diri dan memancing siswa untuk mengekspresikan bentuk kreativitasnya dalam bentuk nyata. Mengingat betapa pentingnya bahasa Inggris, maka sudah sepantasnya bahasa Inggris diajarkan, karena bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional. Oleh karena itu, pengembangan bahasa Inggris yang baik dan terarah perlu mendapat perhatian dan penanganan secara sungguh-sungguh. Sekolah sebagai lembaga pendidikan resmi atau formal dipandang sebagai salah satu tempat yang mempunyai peranan yang sangat penting untuk melaksanakan tugas tersebut. Sekolah merupakan tempat untuk melangsungkan proses pendidikan dan pengajaran kepada siswa, sehingga pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dapat lebih ditingkatkan. Pengajaran bahasa Inggris di sekolah pada hakikatnya merupakan salah satu sarana dalam rangka mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Inggris yang terarah dan terprogram. Oleh karena itu, melalui proses pengajaran bahasa 3

4 Inggris tersebut, diharapkan peserta didik memiliki kemampuan yang memadai untuk dapat menggunakan bahasa Inggris secara baik dan benar sesuai dengan tujuan atau keperluan berkomunikasi dan konteks pemakaiannya sehingga pada gilirannya siswa benar-benar dapat menguasai dan mampu berbahasa secara aktif (berbicara dan menulis) maupun reseptif (menyimak dan membaca). Menurut Tarigan, setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan empat keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Keterampilan tersebut adalah terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca dan terampil menulis. Ke empat keterampilan tersebut diharapkan benar-benar dikuasai oleh siswa dalam berbahasa. Sehubungan dengan pernyataan di atas, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar kemampuan untuk menguasai kosakata sangat penting untuk melanjutkan ke jenjang keterampilan lainnya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kemampuan kosakata bahasa Inggris peserta didik kelas II MIN Mandala Murung Mesjid Daha Utara masih tergolong rendah. Menurut hasil wawancara dan tukar pendapat dengan peserta didik dan guru kelas II MIN Mandala Murung Mesjid Daha Utara, rendahnya penguasaan kosakata bahasa Inggris disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) peserta didik masih tergantung dengan bahasa Ibu, (2) peserta didik merasa jenuh dengan cara mengajar guru yang terkesan monoton, (3) guru mengalami kesulitan untuk menentukan pembelajaran yang tepat, (4) peserta didik belum menyadari alternatif media bahwa penguasaan kosakata sangat penting bagi kelanjutan dalam belajar, (5) peserta didik masih senang bermain sendiri maupun dengan teman sebangkunya, dan (6) fasilitas yang kurang memadahi. Dari keadaan letak sekolah yang agak terpencil, maka tak jarang bahasa 4

5 banjar masih digunakan guru untuk dalam menyampaikan materi dan begitu pula peserta didik masih banyak yang menggunakan bahasa banjar untuk bertanya. Sehingga itu bisa menghambat penguasaan kosakata bahasa Inggris dengan baik dan guru hanya menerangkan apa yang ada dalam buku teks yang membuat siswa jenuh dan bosan dengan pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, pada waktu pelajaran tidak semua siswa memperhatikan dengan baik, ada yang bermain sendiri, ada yang bermain dengan teman sebangku atau teman yang berada dibelakangnya atau pun didepannya sehingga secara tidak langsung menggangu aktifitas belajar. Untuk menarik perhatian siswa dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris, maka peneliti mengambil alternatif dalam kegiatan belajar mengajar yaitu dengan menggunakan media gambar (visual) untuk memfokuskan perhatian siswa yang sebelumnya belum pernah digunakan guru dalam pembelajaran. Kekayaan kosakata (vocabulary) yang makin luas ini sangat bermanfaat dalam menunjang proses belajar siswa. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan oleh guru untuk dapat mewujudkannya. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa adalah gambar. Gambar dapat menimbulkan kreatifitas siswa yang beragam dalam membahasakannya. Kebebasan siswa dalam membahasakan gambar dapat memunculkan perbedaan dalam mengucapkannya. Salah satu keunggulan media gambar yaitu dapat memperjelas suatu permasalahan, maksudnya dengan melihat media gambar yang bahasan, maka siswa akan lebih jelas terhadap jelas dan sesuai dengan pokok pokok bahasan atau materi yang disampaikan guru. Guna mendukung kreativitas dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris, guru harus pandai-pandai menggunakan sebuah media pembelajaran untuk mendukung 5

6 keberhasilan siswa dalam upaya meningkatkan penguasaan kosakata tersebut. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Disamping itu guru juga dituntut dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan. Salah satu media yang dapat digunakan guru dalam upaya meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris adalah media gambar. Penulis memilih judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Vocabulary Melalui Media Visual Pada Siswa Kelas II di MIN Mandala Murung Mesjid Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, karena di dalam proses belajar-mengajar yang ada di kelas II MIN Mandala Murung Mesjid Daha Utara masih belum menggunakan media pembelajaran tersebut. Penulis mencoba untuk mengemukakan sebuah metode pembelajaran dengan pemanfaatan gambar untuk penguasaan kosakata bahasa Inggris sebagai metode alternatif. B. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan kemampuan vocabulary media visual? 2. Bagaimana kemampuan penguasaan vocabulary siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media visual? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui upaya guru untuk meningkatkan kemampuan penguasaan vocabulary melalui media visual. 2. Mengetahui kemampuan penguasaan vocabulary siswa setelah mengikuti 6

7 pembelajaran dengan menggunakan media visual. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi guru a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris terutama dalam penerapan vocabulary. b. Memberikan informasi bagi guru untuk menentukan media pembelajaran yang tepat demi meningkatkan kemampuan vocabulary. c. Sebagai masukan bagi guru untuk melibatkan siswa secara aktif sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas pembelajaran. 2. Bagi siswa Meningkatkan kemampuan vocabulary siswa melalui media visual. 3. Bagi sekolah Meningkatkan kualitas pendidikan melalui penggunaan media pembelajaran. E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap judul di atas, maka penulis memberikan definisi judul tersebut sebagai berikut: 1. Upaya Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, upaya adalah ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya), daya upaya. 1 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 995 7

8 2. Meningkatkan Meningkatkan, berarti menaikkan (derajat, taraf dan sebagainya), mempertinggi, memperhebat. 2 3. Vocabulary Vocabulary adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. 3 4. Media Visual Media visual adalah Media visual adalah alat atau sarana komunikasi yang dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata). 4 2 Ibid.,. hlm. 950 3 http://maulana-bahasainggris.blogspot.com/2007/12/pengertian-vocabulary.html. diakses tanggal 27 Juli 2011 4 http://karodalnet.blogspot.com/2011/10/pengertian-media-visual.html. diakses tanggal 27 Juli 2011 8

9 9