BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sintia Andriyani Arustandi, 2014 Analisis Kesulitan Belajar Yang Dihadapi Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. semakin baiknya kualitas bangsa tersebut. Di Indonesia pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Dengan kata lain prestasi belajar yang diperoleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

BAB I PENDAHULUAN NURUL FITRI ISTIQOMAH,2014

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

1. PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

2015 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dalam raport, indeks prestasi studi, angka dan predikat keberhasilan.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Sugihartono dkk, 2007:3-4), Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. yaitu manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum, dana, sarana, prasarana, dan siswa sendiri. diketahui sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju ke arah yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah peningkatan mutu pendidikan. Menurut Sujana (2005: 67)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. IPS merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

I. PENDAHULUAN. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No.

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, agar memperoleh prestasi harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Negara, karena anak-anak yang cerdas sebagai bibit unggul diharapkan kelak

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai (Suryosubroto, 2010: 2).

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Untuk itu diperlukan upaya pengajaran. dimensi kehidupan terutama dibidang pendidikan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia dalam melaksanakan fungsi kehidupan tidak terlepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dapat dicapai melalui proses belajar baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Belajar menurut Slameto (2003: 2) ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar tersebut memiliki ciri-ciri diantaranya perubahan terjadi secara sadar, bersifat kontinu dan fungsional, bersifat positif dan aktif, bukan bersifat sementara, bertujuan dan terarah, dan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Belajar di sekolah tidak senantiasa berhasil. Tidak sedikit siswa mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan dalam belajar. Pada dasarnya setiap siswa berhak memperoleh peluang untuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Namun dalam kenyataan yang tampak bahwa siswa satu dengan lainnya mempunyai perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang digunakan (Muhibbin Syah, 2010: 169). Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani (2013: 260) memandang siswa dengan berbagai perilaku dan karakteristiknya yang unik pasti akan dijumpai oleh seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang dilakukannya, sebagaimana dikemukakan bahwa:

Ada siswa yang sangat aktif, rajin mencatat dan mengerjakan tugas, sering bertanya, dan sebagainya. Namun, guru juga kadang menemui siswa yang sangat pasif, tidak pernah mengumpulkan tugas, membolos dan bentuk

2 perilaku lainnya seperti diam saja ketika ditanya oleh guru dan nilainya selalu rendah. Gejala-gejala siswa yang cenderung kurang baik dan kurang mendukung proses belajar dan pembelajaran perlu mendapatkan perhatian khusus dari guru. Hal ini disebabkan, gejala-gejala yang dianggap kurang baik dan tidak selayaknya dilakukan atau dialami oleh siswa, tetapi dilakukan atau dialaminya serta pencapaian prestasi belajar yang rendah pada dasarnya menunjukan adanya hambatan atau kesulitan belajar pada siswa yang bersangkutan. Misalnya, siswa tidak selayaknya takut mengikuti proses pembelajaran, tetapi merasa takut maka hal ini menujukan adanya kesulitan belajar. Kesulitan belajar pada intinya merupakan sebuah permasalahan yang menyebabkan seorang siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik seperti siswa lain pada umunya. Hal ini disebabkan faktor-faktor tertentu sehingga ia terlambat atau bahkan tidak dapat mencapai tujuan belajar dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Kesulitan belajar yang dialami siswa pada dasarnya tidak selalu disebabkan oleh rendahnya tingkat intelegensi atau kecerdasan siswa. Namun demikian, kesulitan belajar dapat disebabkan juga oleh banyak faktor seperti faktor-faktor fisiologis, psikologis, sarana dan prasarana dalam belajar dan pembelajaran serta faktor lingkungan belajarnya. ACALD (Association for Children and Adulth with Learning Disabilities) (Mulyono Abdurrahman, 2012: 5), menyatakan bahwa kesulitan belajar dapat muncul dalam bentuk penyesuaian sosial atau vokasional, keterampilan dalam kehidupan sehari-hari, atau harga diri. Anak berkesulitan belajar menurut ACALD (Association for Children and Adulth with Learning Disabilities) memperoleh prestasi belajar jauh di bawah potensi yang dimilikinya. Di Indonesia belum ada definisi yang baku tentang kesulitan belajar. Para guru umumnya memandang semua siswa yang memperoleh prestasi belajar rendah disebut siswa berkesulitan belajar. Dalam kondisi seperti itu, kiranya dapat dipertimbangkan untuk mengadopsi definisi yang dikemukakan oleh ACALD (Association for Children and Adulth with Learning Disabilities) untuk digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Keberhasilan atau kegagalan siswa dalam belajar salah satunya dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Siswa yang berhasil dalam belajar akan

3 menunjukan prestasi yang bagus dalam bentuk penguasaan bahan dan materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Hal ini dapat dilihat pada tingginya perolehan nilai ujian atau hasil evaluasi yang dicapai. Sebaliknya, siswa yang belum berhasil dan mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran akan ditandai dengan rendahnya nilai ujian yang diperoleh. Pencapaian prestasi yang diperoleh siswa di sekolah sering diukur dalam bentuk nilai, baik itu nilai ulangan harian, UTS, UAS, dan UN. Setelah dilakukan survey pada beberapa SMA Negeri di kota Bandung, ternyata masalah prestasi belajar yang rendah yang diindikasikan mengalami kesulitan dalam belajar ditemui pada siswa kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri di Kota Bandung. Berikut ini data nilai ujian akhir semester siswa di beberapa SMA Negeri di kota Bandung. Tabel 1.1 Data Rata-rata Nilai UAS Ekonomi Semester Ganjil Kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri di Kota Bandung Tahun 2013-2014 Rata-rata Nilai UAS No. Sekolah KKM 1 SMA Negeri 3 75 57,00 2 SMA Negeri 5 75 66,28 3 SMA Negeri 7 78 68.75 4 SMA Negeri 10 75 55.17 5 SMA Negeri 11 75 51.14 6 SMA Negeri 12 75 48.97 7 SMA Negeri 13 75 59.56 8 SMA Negeri 14 75 55.81 9 SMA Negeri 15 75 60,30 10 SMA Negeri 16 75 63.40 11 SMA Negeri 17 75 69,37 12 SMA Negeri 18 76 43.42 13 SMA Negeri 20 70 46.18 14 SMA Negeri 22 75 49.42 15 SMA Negeri 24 75 49.38 16 SMA Negeri 25 75 67.50 17 SMA Negeri 26 70 64.40 Sumber: Wakasek Kurikulum di Setiap Sekolah

4 Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pencapaian hasil ujian akhir semester di beberapa SMA Negeri di kota Bandung menunjukan masih banyak siswa yang memperoleh nilai yang kurang maksimal atau di bawah KKM dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat siswa yang mengalami kesulitan belajar sehingga memperoleh nilai yang kurang memuaskan. Untuk mengetahui gejala kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada mata pelajaran ekonomi, secara lebih khusus berdasarkan hasil prapenelitian di SMA Negeri 22 Bandung sebagai sampel prapenelitian kepada enam belas responden tampak sebagai berikut: Tabel 1.2 Gejala Kesulitan Belajar Siswa di SMA Negeri 22 Bandung Gejala Kesulitan Belajar Selalu Sering Kadangkadang Pernah Tidak Pernah Malas ketika belajar 37,50% 31,25% 25,00% 6,25% - Merasa khawatir ketika mengerjakan 18,75% 56,25% 18,75% - 6,25% ulangan Lamban untuk mengerti materi yang diberikan guru di kelas 18,75% 37,50% 43,75% - - Lamban untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru 25,00% 56,25% 18,75% - - Kurang semangat ketika belajar 31,25% 43,75% 25,00% - - Merasa sulit ketika mengerjakan soal jenis hitungan 37,50% 50,00% 12,50% - - Merasa sulit ketika memahami grafik atau kurva 31,25% 31,25% 37,50% - - Sumber: Pra Penelitian (data diolah) Berdasarkan data hasil pra penelitian dari enam belas siswa di SMA Negeri 22 Bandung dapat terlihat bahwa siswa tersebut mengalami gejala kesulitan belajar pada mata pelajaran ekonomi. Gejala-gejala tersebut terlihat dari perilaku siswa yang menunjukan rasa malas untuk belajar sebesar 37,50% ketika pelajaran ekonomi berlangsung. Lalu sebesar 56,25% siswa yang merasa khawatir ketika mengerjakan ulangan. Hal tersebut erat kaitannya dengan kemampuan siswa sebesar 43,75% lamban untuk mengerti terhadap materi yang diberikan guru di kelas, 56,25% siswa sering lamban untuk menyelesaikan tugas yang diberikan

5 guru, 43,75% siswa merasa kurang semangat ketika belajar. Selain itu, sebanyak 50,00% siswa yang merasa sering kesulitan ketika mengerjakan soal jenis hitungan dan 37,50% siswa merasa sulit ketika memahami grafik atau kurva pada mata pelajaran ekonomi. Gambar 1.1 Data Nilai UTS dan Nilai UAS Mata Pelajaran Ekonomi Semester Genap Kelas XI Jurusan IPS di SMA Negeri 22 Bandung Tahun 2013-2014 90 80 70 60 50 40 30 20 KKM Nilai UTS Nilai UAS 10 0 Sumber: Wakasek Kurikulum Data di atas merupakan prestasi belajar yang dicapai siswa dalam bentuk nilai ujian tengah semester dan nilai ujian akhir semester. Data tersebut mewakili responden dalam pra penelitan yang mengalami gejala kesulitan belajar. Data tersebut membuktikan dengan adanya kesulitan belajar yang dihadapi siswa dapat mengakibatkan pencapaian nilai yang kurang memuaskan. Kesulitan belajar merupakan suatu hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena hal ini akan berdampak buruk terhadap perkembangan sumber daya manusia, yang pada akhirnya akan menghambat pembangunan bangsa. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan yang telah diuraikan di atas, sehingga penulis memberi judul penelitian ini ANALISIS KESULITAN BELAJAR YANG

6 DIHADAPI SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri se-kota Bandung). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada mata pelajaran ekonomi? 2) Bagaimana prestasi belajar siswa dalam satu kelas pada mata pelajaran ekonomi? 3) Bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa dengan usaha yang dilakukannya pada mata pelajaran ekonomi? 4) Bagaimana siswa dalam melakukan tugas belajar pada mata pelajaran ekonomi? 5) Bagaimana sikap siswa selama proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi? 6) Bagaimana perilaku menyimpang siswa selama proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi? 7) Bagaimana emosional siswa dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) Kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada mata pelajaran ekonomi 2) Prestasi belajar siswa dalam satu kelas pada mata pelajaran ekonomi 3) Hasil belajar yang diperoleh siswa dengan usaha yang dilakukannya pada mata pelajaran ekonomi 4) Siswa dalam melakukan tugas belajar pada mata pelajaran ekonomi 5) Sikap siswa selama proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi 6) Perilaku menyimpang siswa selama proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi

7 7) Emosional siswa dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau bahan kajian lebih lanjut baik sebagai perluasan dari penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah kesulitan belajar siswa. b. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan kajian dalam mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang indikator kesulitan belajar siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sekolah sebagai referensi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang ditunjukan oleh keberhasilan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi. b. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan maanfaat bagi guru sebagai referensi untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi siswa, sehingga dapat memberikan hal yang positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi. c. Bagi Penulis 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan penulis khususnya tentang kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada mata pelajaran ekonomi. 2. Memberikan bekal bagi peneliti berupa pengalaman kemasyarakatan sebagai calon guru dimasa yang akan datang agar dapat mendidik

8 dan mengajar siswa dengan lebih memahami kondisi psikologis siswa tersebut.