PERATURAN SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 16480/UN4.2/OT.10/2017 TENTANG DEWAN KEHORMATAN UNIVERSITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN Menimbang: Mengingat Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Senat Akademik Nomor 16475/UN4.A/SN.01/2016 tentang Dewan Professor Universitas Hasanuddin :1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Pendidikan Tinggi dan Penyelenggaraan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2014 Tentang Penetapan Universitas Hasanuddin Sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 303); 1
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Statuta Universitas Hasanuddin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 171); 5. Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor: 35806/UN4/SN.01/2015 Tentang Pengangkatan Anggota Senat Akademik Pertama Kali Universitas Hasanuddin; 6. Peraturan Senat Akademik Nomor: 41291/UN4.A/SN.07/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Senat Akademik Universitas Hasanuddin; dan 7. Peraturan Senat Akademik Universitas Hasanuddin nomor 16475/UN4.A/SN.01/2016 tahun 2016 Tentang Dewan Profesor Univeristas Hasanuddin. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN TENTANG DEWAN KEHORMATAN UNIVERSITAS BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Senat Akademik ini yang dimaksud dengan: 1. Universitas Hasanuddin yang selanjutnya disebut Unhas adalah Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. 2. Majelis Wali Amanat yang selanjutnya disingkat MWA adalah MWA Unhas yang menetapkan, memberikan pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan pengawasan di bidang non akademik. 2
3. Senat Akademik yang selanjutnya disingkat SA adalah SA Unhas yang menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan, dan melakukan pengawasan di bidang akademik. 4. Rektor adalah Rektor Unhas yang memimpin penyelenggaraan dan pengelolaan Unhas. 5. Dewan Profesor yang selanjutnya disingkat DP adalah perangkat SA yang menjalankan fungsi pengembangan keilmuan, penegakan etika dan pengembangan budaya akademik. 6. Dewan Kehormatan Universitas yang selanjutnya disingkat DKU adalah perangkat DP yang menjalankan fungsi penegakan etika dan nilai-nilai keunhasan. 7. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 8. Profesor adalah Dosen Unhas yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri untuk menduduki jabatan fungsional sebagai Profesor. 9. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat dengan tugas utama menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi di Unhas. 10. Kode Etik adalah pedoman perilaku yang menjadi acuan dasar dalam melaksanakan tugas dan kewenangan sebagai sivitas akademika dan tenaga kependidikan. 11. Majelis Kode Etik Universitas Hasanuddin yang disingkat MKEU adalah majelis yang dibentuk oleh DKU yang bersifat ad-hoc untuk memeriksa dugaan pelanggaran. 3
BAB II KEDUDUKAN, TUGAS, DAN WEWENANG Bagian Pertama Kedudukan Pasal 2 (1) DKU adalah perangkat DP dan bertanggungjawab kepada DP. (2) DKU berkedudukan dan berkantor di Unhas. Bagian Kedua Tugas Pasal 3 (1) Menegakkan kehormatan dan marwah Unhas. (2) Menanamkan nilai-nilai ke-unhas-an bagi seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan (3) Menjadi pelopor dalam mengembangkan nilai-nilai etika sivitas akademika dan tenaga kependidikan. (4) Memberi pertimbangan kepada Rektor melalui DP untuk membuat pakta integritas bagi yang akan menduduki jabatan dalam lingkup Unhas. Bagian Ketiga Wewenang Pasal 4 (1) DKU dapat membentuk majelis kode etik yang bersifat ad-hoc. (2) DKU dalam menjalankan kewenangannya dapat mengundang pihak-pihak terkait dalam lingkungan di dalam dan di luar Unhas. 4
BAB III KEPENGURUSAN DKU Pasal 5 (1) Kepengurusan DKU terdiri atas 1 (satu) Ketua dan 1 (satu) Sekretaris dan 7 (tujuh) Anggota. (2) Pengurus DKU dipilih dari anggota DP. (3) Ketua DKU dipilih dari anggota DP unsur SA (4) Persyaratan menjadi anggota kepungurusan DKU: a. mempunyai integritas dan kapasitas kepemimpinan; b. berumur maksimal 66 (enam puluh enam tahun) pada saat ditetapkan; c. sehat jasmani dan rohani; dan d. tidak sedang memangku jabatan struktural di dalam maupun di luar Unhas. BAB IV TATA CARA PEMILIHAN KEPENGURUSAN DKU Pemilihan Pimpinan dan anggota DKU Pasal 6 (1) Pemilihan pimpinan dan anggota DKU dilaksanakan dalam rapat DP (2) Pemilihan sebagaiman yang dimaksud pada Ayat (1) dengan ketentuan sebagai berikut : a. Rapat pemilihan pimpinan dan anggota DKU diadakan atas undangan Ketua DP yang disampaikan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum pemilihan; b. Rapat dinyatakan sah jika dihadiri lebih dari setengah anggota DP; c. Apabila jumlah yang hadir sebagaimana ditentukan pada ayat (b) belum terpenuhi, maka rapat ditunda sekali selama 15 (lima belas) menit dan selanjutnya rapat dibuka dan dinyatakan sah untuk diselenggarakan dan mengambil keputusan; 5
d. Pemilihan pimpinan DKU dilakukan oleh anggota terpilih melalui musyawah dan mufakat; atau e. Apabila cara sebagaimana yang dimaksud pada ayat d tidak dapat menghasilkan ketua dan sekretaris maka pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara. Bagian Kedua Masa Jabatan Pasal 7 Masa jabatan kepengurusan DKU mengikuti kepungurusan Dewan Profesor dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya. Bagian Ketiga Pemberhentian Kepengurusan DKU Pasal 8 Pengurus DKU diberhentikan karena: 1. berakhir masa kepengurusan DKU; 2. berhalangan tetap; 3. mengundurkan diri; 4. tersangkut masalah etika dan hukum; dan 5. Memangku jabatan struktural di dalam dan di luar Universitas. 6
BAB V ALAT KELENGKAPAN DKU Majelis Kode Etik Universitas Pasal 9 (1) Majelis kode etik dibentuk oleh DKU. (2) Majelis Kode etik bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh sivitas akademika Unhas. (3) Majelis kode etik wajib melaporkan hasil pemeriksaannya disertai rekomendasi kepada DKU. (4) Majelis kode etik beranggotakan maksimal 7 (tujuh) orang termasuk ketua dan sekretaris yang merangkap sebagai anggota. BAB VI PENUTUP Pasal 10 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Makassar Pada Tanggal: 25 Oktober 2017 Ketua Senat Akademik, H.M. Tahir Kasnawi NIP 194809131978031001 7