BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

Penyebaran Kuisioner

PENERAPAN METODE AHP DALAM MENENTUKAN JALUR PENGOBATAN PADA PENDERITA WASIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

Pengertian Metode AHP

IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK REKOMENDASI TEMPAT KOST PADA APLIKASI KOST ONLINE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analytic Hierarchy Process

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

Sabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

AHP (Analytical Hierarchy Process)

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele.

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

DARTAR ISI Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 3 Metodologi Penelitian

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

Penentuan Skala Prioritas Penanganan Jalan Kabupaten di Kabupaten Kudus Dengan Metode Analytical Hierarchy Process

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KENDARAAN DINAS PEJABAT MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

P11 AHP. A. Sidiq P.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Peralihan Moda Transportasi Jasa Pengiriman Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP): Studi Kasus PT. XYZ

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II LANDASAN TEORI. negara, atau instansi. Sedangkan transportasi adalah pengangkutan atau

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT

Laporan Rancangan DRONE SUGGESTION SYSTEM

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dinas Menggunakan Analytical Hierarchy Process

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KOTA DI KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pembuatan skripsi ini penulis menggunakan cara atau metode Analytical hierarchy process (AHP). Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atu tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki. Dalam kasus ini penulis menggunakan metode AHP karena memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. 34

35 Gambar 4.1 Struktur hirarki AHP dalam menentukan transportasi online roda dua yang di pilih oleh pegguna. Sumber : Hasil olahan data sendiri (2017)

36 Adapun penjelasan dari ketiga elemen diatas dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 4.1 Penjelasan hirarki AHP dalam menentukan transportasi online roda dua yang di pilih oleh pegguna. Tujuan menentukan transportasi online roda dua yang di pilih oleh pegguna. Penjelasan Sasaran yang ingin dicapai agar penulis mengetahui transportasi online roda dua mana yang dipilih oleh pengguna. Kriteria Harga Penjelasan Perbandingan harga yang dipilih oleh pengguna secara umum. Kemudahan aplikasi Kemudahan yang dicapai dalam penggunaan aplikasi transportasi online roda dua. Pelayanan driver Tingkat pelayanan yang membuat pengguna transportasi online roda dua merasa nyaman menggunakan transportasi online. Sub-kriteria Penjelasan

37 Harga Perbandingan harga dari ketiga kriteria mana yang di pilih oleh pengguna. Promosi Perbandingan potongan harga atau promosi dari ketiga alternatif, mana yang dipilih oleh pengguna. pembayaran pembayaran yang dimiliki oleh ketiga alternatif, mana yang pilih oleh pengguna. Fitur Dari ketiga alternatif, mana yang memiliki fitur yang memudahkan pengguna serta yang paling dipilih pengguna. penggunaan aplikasi Dari ketiga alternatif mana yang paling mudah digunakan, dimengerti oleh pengguna, dan dipilih oleh pengguna. Produk Dari ketiga alternatif mana yang paling banyak memiliki inovasi produk untuk memudahkan pengguna. mengemudi Tingkat kenyamanan pengguna transportasi online roda dua dipengaruhi oleh seberapa aman driver mengendarai kendaraan.

38 Respon driver Seberapa cepat driver mengkonfirmasi pengguna saat menerima pemesanan. Navigasi Tingkat kenyamanan pengguna juga ipengaruhi oleh pengetahuan driver terhadap rute perjalanan. Alternatif GRAB Penjelasan Grab adalah perusahaan teknologi asal Malaysia yang berkantor di singapura yang menyediakan aplikasi layanan transportasi angkutan umum meliputi kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. GO-JEK Go-Jek merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini di dirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. UBER Uber adalah perusahaan rintisan dan perusahaan jaringan transportasi asal san fransisco, California, yang menciptakan

39 aplikasi penyedia transportasi yang menghubungkan antara mitra pengemudi dengan penumpang. Uber didirikan bulan maret 2009 oleh Travis Kalanick dan Garrett Camp. Sumber : Hasil olahan data sendiri (2017) 4.2 Menentukan Prioritas Elemen (Comparative Judgmenet) Setiap elemen dari kriteria dan alternative dibandingkan secara berpasangan untuk mendapatkan penilaian tentang kepentingan relative dua elemen dan dituliskan dalam bentuk perbandingan matriks perbandingan (pairwaise comparation). Angka- angka yang akan dimasukkan dalam matriks perbandingan berpasangan diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh para responden. Dan bentuk kuisioner yang dibagikan kepasa responden seperti di bawah ini Tabel 4.2 Level 1: Perbandingan Kriteria Utama Dalam Pemilihan Transportasi Online, Kriteria manakah yang lebih penting dibandingkan kriteria-kriteria berikut? Berapa Tingkat Kepentingannya? Harga Kemudahan aplikasi Harga Pelayanan driver Kemudahan aplikasi Pelayanan driver

40 Keterangan : 1 : Sama pentingnya 7 : Jauh lebih penting 3 : Sedikit lebih penting 9 : Mutlak lebih penting dari pada 5 : lebih penting dari pada 2, 4, 6, 8 : Nilai antara dua perbandingan Tabel 4.3 Level 2 : Perbandingan Subkriteria Berdasarkan tipe Harga Berdasarkan Sub Kriteria Tipe Harga, Sub kriteria manakah yang lebih penting dari perbandingan berikut? Berapa Tingkat Kepentingannya? harga Harga Promosi Promosi pembayaran pembayaran Level 2 : aplikasi Tabel 4.4 Perbandingan Subkriteria Berdasarkan tipe kemudahan Berdasarkan Sub Kriteria Tipe kemudahan aplikasi, Sub kriteria manakah yang lebih penting dari perbandingan berikut? Berapa Tingkat Kepentingannya? Fitur penggunaan aplikasi Fitur Produk aplikasi penggunaan Produk

41 Tabel 4.5 Level 2 : Perbandingan Subkriteria Berdasarkan tipe pelayanan Driver Berdasarkan Sub Kriteria Tipe pelayanan driver, Sub kriteria manakah yang lebih penting dari perbandingan berikut? Berapa Tingkat Kepentingannya? mengemudi mengemudi Respon driver Respon driver Navigasi Navigasi Tabel 4.6 Level 3 : perbandingan alternatif Berdasarkan Sub Kriteria Tipe Lingkungan, Sub kriteria manakah yang lebih penting dari perbandingan berikut? Berapa Tingkat Kepentingannya? GRAB GRAB GO-JEK GO-JEK UBER UBER berikut : Adapun cara pengisian kuesioner yang dilakukan dengan cara- cara sebagai 1. Dalam mengisi kuesioner reponden diminta untuk memberikan presepsi atau pertimbangan terhadap setiap perbandingan berpasangan dari masing- masing kriteria, subkriteria dan alternatif pemilihan pulau berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan intuisi responden selama ini.

42 2. Untuk membantu responden dalam memberikan pertimbangan, tingkat kepentingan yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Skala Penilaian AHP TINGKAT DEFINISI KETERANGAN 1 3 5 7 9 2,4,6,8 Kedua elemen sama penting Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada yang lainnya Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya Elemen yang satu jelas sangat penting daripada elemen yang lainnya Elemen yang satu mutlak sangat penting daripada elemen yang lainnya Nilai tengah diantara dua perbandingan yang berdekatan Kedua elemen memiliki pengaruh yang sama Penilaian sedikit lebih memihak pada salah satu elemen dibanding pasangannya Penilaian sangat memihak pada salah satu elemen dibanding pasangannya Salah satu elemen sangat berpengaruh dan dominasinya tampak secara nyata Bukti bahwa salah satu elemen sangat penting daripada pasangannya adalah sangat jelas Nilai ini diberikan jika terdapat keraguan diantara kedua peniaian yang berdekatan Kebalikannya Jika elemen x mempunyai salah satu nilai di atas pada saat dibandingkan dengan elemen y, maka elemen y mempunyai nilai kebalikan bila dibandingkan dengan elemen x Sumber : Saaty 3. Responden diminta untuk memberi tanda silang (X) atau contreng pada angka yang sesuai. Gunakan menilaian yang konsisten

43 4. Penilaian di lakukan dengan menggunakan bilangan ganjil, bila ada keraguan dalam perbandingan tingkat kepentingan antara faktor tersebut,,maka dapat di atasi dengan jalan mengisi bilangan genap diantara dua bilangan ganjil di atas. Setelah data kuesioner yang di dapat dari 20 responden dan dikumpulkan, maka perlu dibuat rata- rata untuk masing- masing elemen dan unsur untuk mengalikan semua unsur atau elemen matrik banding yang seletak kemudian diakar pangkatkan dengan banyaknya responden, sehingga didapatkan tabel perhitungan rata- rata untuk masing- masing elemen, seperti tabel di bawah ini: Tabel 4.8 perbandingan rata rata kriteria utama Berdasarkan Kriteria KEMUDAHAN HARGA APLIKASI Sumber : hasil olahan data sendiri (2017) PELAYANAN DRIVER HARGA 1 4,02 4,2 KEMUDAHAN APLIKASI 0,25 1 4,06 PELAYANAN DRIVER 0,24 0,25 1 Jumlah 1,49 5,27 9,26

44 Tabel 4.9 perbandingan rata rata subkriteria Berdasarkan subkriteria "HARGA" harga Promosi harga 1 3,89 3,96 Promosi 0,26 1 3,43 pembayaran 0,25 0,29 1 Jumlah 1,51 5,18 8,4 pembayaran Berdasarkan Subkriteria"kemudahan aplikasi" pemakaian Fitur aplikasi Produk Fitur 1 3,56 3,34 pemakaian aplikasi 0,28 1 4,07 Produk 0,3 0,25 1 Jumlah 1,58 4,81 8,41 Berdasarkan Subkriteria"pelayanan driver" mengemudi Respon driver Navigasi mengemudi 1 3,9 3,84 Respon driver 0,26 1 3,55 Navigasi 0,26 0,28 1 Jumlah 1,52 5,18 8,38 Sumber :Hasil olahan data sendiri (2017)

45 Tabel 4.10 perbandingan alternatif Berdasarkan alternatif GO- GRAB JEK UBER GRAB 1 3,47 3,96 GO-JEK 0,29 1 4,87 UBER 0,25 0,21 1 Jumlah 1,54 4,68 9,83 Sumber : hasil olahan data sendiri (2017) 4.3 Menentukan Sintesis (Synthesis of Priority) Setelah membuat matriks berpasangan, langakah selanjutnya adalah mengalikan nilai vactor eigen dengan matriks semula, lalu menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali dengan nilai vactor eigen yang bersangkutan hingga nilai terakhir. Berikut adalah vactor eigen dari setiap perbandingan :

46 Tabel 4.11 vaktor eigen kriteria utama Berdasarkan kriteria HARGA Kemudahan aplikasi Pelayanan Driver Rata2 HARGA 0,67 1 0,45 0,63 Kemudahan aplikasi 0,17 0 0,44 0,27 Pelayanan driver 0,16 0 0,11 0,1 Vaktor Eigen 1 Sumber : Hasil olahan data sendiri (2017) Tabel 4.12 vaktor eigen subkriteria berdasarkan subkriteria "HARGA" harga Promosi Pembayaran Rata2 Harga 1 0,75 0,47 0,63 Promosi 0 0,19 0,41 0,26 pembayaran 0 0,06 0,12 0,11 Vaktor eigen 1 Berdasarkan Subkriteria "kemudahan aplikasi Pemakaian Fitur Aplikasi produk Rata2 Fitur 0,63 1 0,4 0,59 pemakaian aplikasi 0,18 0 0,48 0,29 Produk 0,19 0 0,12 0,12 Vaktor Eigen 1

47 Berdasarkan Subkriteria "pelayanan driver" mengemudi Respon driver Navigasi Rata2 mengemudi 1 0,75 0,46 0,62 Respon driver 0 0,19 0,42 0,26 Navigasi 0 0,05 0,12 0,12 vaktor eigen Sumber : Hasil olahan data sendiri (2017) 1 Tabel 4.13 vaktor eigen berdasarkan alternatif Berdasarkan subkriteria "alternatif" GRAB GO- JEK UBER Rata2 GRAB 0,65 1 0,4 0,6 GO-JEK 0,19 0 0,5 0,3 UBER 0,16 0 0,1 0,1 vaktor eigen Sumber : Hasil olahan data sendiri (2017) 1

48 Nilai rata- rata hasil dari pembagian relasi terakhir ini merupakan principal eigen value maksimum (λmaks) dan Pada tahap ini akan dicari juga CI (Consistency Index) dan CR (Consistency Rasio) setelah diketahui value maksimal (λmaks) agar dapat menghitung CRH (Rasio Consistency Hierarchi). Pada kasus di atas proses konsistensi akan dikerjakan sebanyak 5 kali, meliputi : 1. CI (Consistency Index) dan CR (Consistency Rasio) pada kriteria utama. 2. CI (Consistency Index) dan CR (Consistency Rasio) pada subkriteria HARGA. 3. CI (Consistency Index) dan CR (Consistency Rasio) pada subkriteria kemudahan aplikasi. 4. CI (Consistency Index) dan CR (Consistency Rasio) pada subkriteria pelayanan driver. 5. CI (Consistency Index) dan CR (Consistency Rasio) pada alternatif. Tabel 4.14 Logical Consistency kriteria utama Logical Consistency "kriteria utama" λ 1 4,02 4,2 0,63 = 0,63 1,07 0,44 2,14 0,63 3,39 max 3,21426 0,25 1 4,06 X 0,27 = 0,16 0,27 0,43 = 0,85 : 0,27 = 3,2 CI 0,107129 0,24 0,25 1 0,1 = 0,15 0,07 0,1 0,32 0,1 3,05 CR 0,184705 Sumber : Hasil olahan data sendiri (2017)

49 Setelah didapatkan value maksimum (λmaks) pada kriteria utama, maka berikutnya mencari nilai value maksimal (λmaks) pada subkriteria HARGA : Tabel 4.15 Logical Consistency subkriteria Logical Consistency subkriteria "HARGA" 1 3,89 3,965 0,63 0,628 1,001 0,453 2,08 0,63 3,31 λ max 3,17 0,257 1 3,434 0,26 = 0,162 0,257 0,392 = 0,81 : 0,26 = 3,15 CI 0,08 0,252 0,291 1 0,11 0,159 0,075 0,114 0,35 0,11 3,05 CR 0,15 Logical Consistency subkriteria "kenudahan aplikasi" λ 1 3,561 3,337 0,59 0,59 0,59 0,4 1,58 0,59 2,68 max 3,000661 = = : = 0,281 1 4,073 0,29 0,166 0,29 0,488 0,94 0,29 3,25 CI 0,00033 0,3 0,246 1 0,12 0,177 0,071 0,12 0,37 0,12 3,07 CR 0,00057 Logical Consistency "pelayanan dirver" λ 1 3,9 3,84 0,62 0,623 1,02 0,442 2,1 0,62 3,35 max 3,326397 = = : = 0,26 1 3,55 0,26 0,16 0,262 0,409 0,8 0,26 3,17 CI 0,1632 0,26 0,28 1 0,12 0,162 0,074 0,162 0,4 0,12 3,46 CR 0,28138 Sumber :Hasil olahan data sendiri (2017) Dan terakhir adalah mencari nilai value maksimal (λmaks) pada Alternatif : Tabel 4.16 Logical Consistency alternatif Logical Consistency "alternatif" 1 3,473 3,955 0,6 0,598 1,038 0,408 2,04 0,6 3,42 λ max 3,245 0,288 1 4,872 0,3 = 0,172 0,299 0,503 = 0,97 : 0,3 = 3,26 CI 0,123 0,253 0,205 1 0,1 0,151 0,061 0,103 0,32 0,1 3,06 CR 0,212 Sumber : Hasil olahan data sendiri (2017)

50 4.4 Perkalian Gabungan Vector Eigen Setelah mengetahui nilai CR maka menghitung perkalian antara gabungan vector eigen dari level 3 (alternatif Pemilihan transportasi online roda dua di DKI Jakarta) dengan vector eigen dari level 1 (kriteria utama). Berikut : 0,6 0,63 0,4 0,16 0,06 0,6 GRAB 0,3 X 0,27 = 0,2 0,08 0,03 = 0,3 GO-JEK 0,1 0,1 0,1 0,03 0,01 0,1 UBER Dari vector eigen keputusan pada level alternatif analisis pemilihan transportasi online roda dua di DKI Jakarta dapat diketahui bahwa : 1. Alternatif utama adalah GRAB dengan bobot prioritas tertinggi yaitu 0,6 atau 60 % 2. Alternatif kedua adalah GO-JEK dengan bobot prioritas kedua yaitu 0,3 atau 30% 3. Alternatif ketiga adalah UBER dengan bobot priotritas ketiga yaitu 0,1 atau 10 %

51 Diagram 4.17 Pie Chart Pemilihan Transportasi Online Roda Dua di DKI Jakarta Pie Chart Pemilihan Transportasi Online Roda Dua Di DKI Jakarta 10% 30% 60% GRAB GOOJEK UBER 4.7 Perhitungan M, M, dan CRH M = CI kriteria utama + [ rata rata Vector Eigen kriteria utama] (CI level alternatif) M = 0,1071 + 0,02 X 0,12 M = 0,1093 M = RI Level Tujuan + [rata rata Vector Eigen kriteria utama] (RI level alternatif) = 0,58 + 0,02 X 0,58 = 0,5902

52 CRH = M/ M = 0,1093 : 0,5902 = 0,1852 Karena nilai CRH < 0.1 (10%), maka Hirarki secara keseluruhan bersifat konsisten, sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat diterima. Artinya keputusan yang ditetapkan dapat diandalkan.