BAB I PENDAHULUAN. secara kuantitas memeluk agama Islam. Dengan jumlah penduduk tersebut, maka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kebutuhan. Semakin tinggi taraf hidup dari tingkat sosial atau masyarakat,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat terpenuhi. Semua ini tergantung pada kemampuan masing-masing orang

BAB I PENDAHULUAN. Modal dengan jumlah tertentu untuk membiayai proses usaha dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. terus melakukan peningkatan pendapatan dari produk inti PT. Pegadaian (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis terhadap penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup. sehingga terjadi hubungan saling memberi dan saling menerima.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

Pelaksanaan Penyaluran Kredit Guna Bhakti (KGB) Pada Bank Bjb Cabang Pembantu Ujung Berung

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat material maupun

BAB I PENDAHULUAN. dapat terpenuhi. Semua ini tergantung pada kemampuan masing-masing orang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ekonomi yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. diuangkan kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Meskipun ada yang. Emas menarik dijadikan sarana investasi. Beberapa literatur

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang sering dipermasalahkan dan merupakan kendala utama adalah

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (BPRS). Menurut data statistik Oktober 2011 Bank Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I. Pendahuluan. 10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Ada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional. Kegiatan utama dari perbankan syariah adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi, dan politik maupun

BAB I PENDAHULUAN. bersifat hutang dikenal dengan nama obligasi (Husnan, 2001:4).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

Kartika dan Nur, Analisis Penerapan Akuntansi Gadai Syariah (Rahn) Pada Pegadaian Syariah Cabang Jember

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

1 Hadits Riwayat Muslim, didukung oleh Hadits-hadits Riwayat Bukhori dan Nasa i.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. bank mungkin giat dalam mempromosikan penawaran dan mengumpulkan

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan hidup, terutama kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teguh pada tali Allah (hablum min Allah) dan tali perjanjian sesama manusia

DAFTAR ISI. xxiii. No Halaman

BAB IV MEKANISME AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN PRODUK MULIA DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perekonomian dalam masyarakat di suatu Negara, bank sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

PENERAPAN WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH. Oleh : Rega Felix, S.H.

Lembaga keuangan memiliki peranan penting dalam hal pembangunan. dan perkembangan perekonomian negara, karena fungsi utama dari lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pedesaan. Dalam istilah sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduknya mencapai 250 juta jiwa. 1 Dan negara dengan penduduk yang beragama Islam terbesar di dunia atau secara kuantitas memeluk agama Islam. Dengan jumlah penduduk tersebut, maka terdapat perbedaan pula pada penghasilan setiap orangnya. Ada masyarakat yang berpenghasilan tinggi, namun ada pula yang berpenghasilan rendah. Masyarakat tersebut sering bingung untuk menginvestasikan sebagian penghasilannya. Terdapat banyak alternatif pilihan yang ditawarkan untuk melakukan investasi. Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: investasi pada financial asset dan investasi pada real asset. Investasi pada financial asset dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan dapat dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, dan lainnya. Sedangkan investasi pada real asset dapat dilakukan dengan pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan, dan yang lainnya. 2 Selain itu ada sebagian orang menginvestasikan uang tersebut ke dalam bentuk emas, baik dalam bentuk perhiasan maupun emas batangan/lantakan. 1 Liputan 6, BKKBN: Tahun Ini Penduduk Indonesia Capai 250 Juta Jiwa, http://m.liputan. com/health/read/521272, (8 Februari 2017). 2 Nurul Huda, Investasi pada Pasar Modal Syariah (Jakarta: Kencana, 2007), hlm.8. 1

2 Emas adalah barang berharga yang sudah digunakan sejak zaman raja-raja sebelum masehi. 3 Emas dinilai memiliki nilai yang stabil dan tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi yang sedang bergejolak. Tingkat likuiditas emas juga tinggi, sehingga bila sewaktu-waktu memerlukan dana maka emas dengan mudah bisa dijual. 4 Dan emas dapat menaikkan status sosial seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga emas merupakan pilihan tepat sebagai bentuk investasi. Kegiatan investasi emas tidak hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang berpenghasilan tinggi saja, namun juga bisa dilakukan masyarakat kelas menengah. Karena membeli emas untuk tujuan investasi tidak hanya bisa dilakukan secara kontan, akan tetapi dapat dilakukan dengan cara cici/angsuran. Investasi emas secara tidak tunai sempat diragukan kebolehannya. Namun Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor: 77/DSN-MUI/V/2010 tentang jual beli emas secara tidak tunai menjelaskan bahwa cicil emas diperbolehkan selama tidak menjadi alat tukar (uang) karena dapat menyebabkan riba. Selain itu ada batasan dan ketentuan dalam praktiknya, yaitu: (1) harga tidak boleh bertambah selama jangka waktu perjanjian meskipun ada perjanjian waktu setelah jatuh tempo, (2) Emas yang dibeli dengan pembayaran tidak tunai boleh dijadikan jaminan, (3) Emas yang dijadikan jaminan sebagaimana dimaksud dalam angka dua tidak boleh diperjualbelikan atau dijadikan obyek akad lain yang menyebabkan perpindahan kepemilikan. 5 hlm.60. 3 Istijanto Oei, Kiat Investasi Valas, Emas, Saham (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009), 4 Miyosi Ariefiansyah, Investasi Emas: Cara Kaya Untuk Semua Umur dan Semua Kalangan (Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2011), hlm. 56-57. 5 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional No 77/DSN-MUI/IV/2010, (Jakarta: MUI, 2010), hlm. 11.

3 Dalil yang merujuk pada pembolehan jual beli yaitu pada alquran surah Al- Baqarah ayat 275..........Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... 6 Kegiatan membeli emas secara cicil sekarang dapat dilakukan pada Lembaga Keuangan Syariah maupun Lembaga Non Keuangan Syariah. Beberapa lembaga syariah yang menyediakan produk yang memungkinkan para nasabahnya memiliki emas secara cicil seperti: (1) Bank BNI Syariah dengan produk Pembiayaan Emas ib Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan untuk membeli emas logam mulai dalam bentuk batangan yang diangsur secara rutin setiap bulannya. 7 (2) Bank Kalsel Syariah dengan produk Kepemilikan Emas ib Ar-Rahman yang merupakan pembiayaan bagi nasabah yang menginginkan kepemilikan emas dengan cara yang mudah, dapat dicicil dan aman tersimpan di bank. Akad yang digunakan adalah akad murabahah dengan margin keuntungan bank sesuai kesepakatan. 8 (3) Bank BRI Syariah dengan produk Kepemilikan Logam Mulia BRI Syariah ib merupakan pinjaman dana khusus untuk pembelian emas dengan 6 Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya (Semarang: As-Syifa, 2010), hlm.118. 7 BNI Syariah, BNI Syariah Kepemilikan Emas, http://www.bnisyariah.co.id/id-id, (20 April 2017). 8 Bank KalSel, Produk dan Layanan Pembiayaan Kepemilikan Emas Ar-Rahman, www.bankkalsel.co.id/index.php, ( 6 Juli 2017).

4 pembayaran secara mengangsur atau mencicil dimana nasabah dapat membeli emas pada harga sekarang dan mencicil dengan harga emas sekarang sejalan dengan periode mencicil. 9 (4) Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan produk BSM Cicil Emas yang merupakan Cicil emas adalah pembiayaan kepemilikan emas dengan menggunakan akad murabahah. 10 (5) Pegadaian Syariah dengan produknya MULIA (Murabahah Logam Mulia Investasi Abadi), MULIA merupakan layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat secara tunai atau angsuran dengan proses mudah dan jangka waktu yang fleksibel. 11 Begitu banyak pilihan bagi masyarakat untuk melakukan investasi emas. Termasuk pada Bank Syariah Mandiri khususnya Bank Syariah Mandiri Cabang Tanjung dengan produk BSM cicil emas memberi kesempatan kepada masyarakat umum untuk memiliki emas batangan dengan cara mencicil. Bank Syariah Mandiri menawarkan kemudahan dan keamanan bagi para nasabah dalam transaksi cicilan emas. 12 Berdasarkan data yang diperoleh, produk BSM cicil emas dilakukan dengan cara angsuran dalam jumlah yang sama setiap bulannya. Sedangkan nilai pembiayaan jenis emas batangan maksimal 80 % dari harga jual dengan uang muka 20 %. Jangka 9 BRI Syariah, Gadai klm, www.brisyariah.co.id, (6 Juli 2017). 10 Bank Syariah mandiri, Manual Produk Pembiayaan Cicil Emas, 2015, hlm. II-A-2. 11 Pegadaian Syariah, Mulia, http://www.pegadaiansyariah.coid, (7 Juli 2017). 12 Bank Syariah Mandiri, Manual Produk Pembiayaan Cicil Emas, 2015, hlm. II-A-2.

5 waktu BSM cicil emas adalah lima tahun, waktu pembiayaan paling singkat satu tahun. 13 Sedangkan produk investasi emas pada Pegadaian Syariah yaitu MULIA (Murabahah Logam Mulia Investasi Abadi), produk ini merupakan layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat secara tunai atau angsuran dengan proses mudah dan jangka waktu yang fleksibel. Produk MULIA menyediakan pilihan emas batangan mulai dari 5 gram -1 kilogram dengan uang muka mulai dari 10% - 90% dari nilai logam mulia. Dan jangka waktu pembiayaan emas ini mulai dari 3 bulan sampai dengan 36 bulan. Kedua lembaga keuangan syariah tersebut yaitu Bank Syariah Mandiri Cabang Tanjung dan Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga sama-sama memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk melakukan investasi emas. Akan tetapi, pasti terdapat perbedaan keuntungan dari produk tersebut. Baik dari jenis produk, besar pembiayaan, jangka waktu, fasilitas, asuransi, maupun kemudahan lainnya. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan dan persamaan keuntungan investasi emas pada dua lembaga keuangan syariah dan menuangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul Perbandingan Keuntungan Investasi Emas Melalui Produk Bank Syariah dan Produk Pegadaian Syariah. 13 Ibid, hlm. IV-.A.1-IV-I-1.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana keuntungan investasi emas pada produk Bank Syariah dan produk Pegadaian Syariah? 2. Apa perbedaan dan persamaan keuntungan investasi emas pada produk Bank Syariah dan produk Pegadaian Syariah? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui keuntungan investasi emas yang ada pada Bank Syariah dan Pegadaian Syariah. 2. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan keuntungn investasi emas yang ada pada Bank Syariah dan Pegadaian Syariah. D. Signifikansi Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis ada 2 (dua) yaitu: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian digunakan untuk memperdalam pengetahuan dibidang investasi emas, khususnya untuk mengetahui perbandingan keuntungan investasi emas pada produk bank syariah dan produk pegadaian syariah.

7 2. Manfaat Praktis Adapun manfaat secara praktis adalah sebagai berikut: a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan berdasarkan pada ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. b. Bagi kalangan akademik, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi serta bahan perbandingan bagi penelitian yang lain. c. Bagi tempat penelitian, yaitu dapat menjadi bahan informasi mengenai perbandingan keuntungan investasi emas yang menjadi produk masingmasing. d. Bagi umum (nasabah/masyarakat), diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan menjadi bahan pertimbangan untuk dapat memilih tempat yang tepat dalam melakukan investasi emas, apakah pada bank syariah atau pegadaian syariah. E. Definisi Operasional 1. Perbandingan adalah membandingkan dua nilai atau lebih dari suatu besaran yang sejenis dan dinyatakan dengan cara yang sederhana. 14 Perbandingan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persamaan dan perbedaan keuntungan investasi emas pada bank syariah dan pegadaian syariah. 14 Wiki Buku, Subjek: Matematika Perbandingan, https://id.wikibooks.org/wiki/, (8 Juli 2017).

8 2. Keuntungan adalah mendapatkan untung (laba). 15 Keuntungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keuntungan dari segi produk investasi emas baik produk pada bank syariah dan pegadaian syariah. 3. Investasi adalah menempatkan aset baik berupa harta maupun dana pada sesuatu yang dapat menghasilkan atau meningkatkan nilainya pada masa yang akan datang. 16 Investasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah investasi emas pada produk MULIA (Murabahah Logam Mulia Investasi Abadi) dan BSM cicil emas. 4. Emas adalah logam berwarna kuning mengkilap. 17 Emas yang dimaksud pada penelitian ini adalah emas lantakan (batangan) 24 karat, emas antam 24 karat, koin dinar 22 karat, perhiasan emas antam 16 s.d. 24 karat yang dikeluarkan dan bersetifikat PT Antam yang merupakan jenis emas dalam produk Bank Syariah Mandiri Cabang Tanjung serta emas lantakan (batangan) dan logam mulia UBS yang merupakan jenis emas dalam produk Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga. 5. Bank syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan 15 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi III (Balai Pustaka, Jakarta: 2010), hlm. 1344. 16 Dwi Suwiknyo, Kamus Lengkap Ekonomi Islam (Yogyakarta: Total Media, 2009), hlm.119. hlm.60. 17 Istijanto Oei, Kiat Investasi Valas, Emas, Saham (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009),

9 imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil. 18 Bank syariah yang dimaksud yaitu Bank Syariah Mandiri Cabang Tanjung Jl. Ir. PHM. Noor, Pembataan, Murung Pudak, Kabupaten Tabalong. 6. Pegadaian syariah adalah sistem yang menjamin utang dengan barang yang dimiliki. Pegadaian syariah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Jl. Ahmad Yani No 73, Kebun Bunga, Kec. Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin. F. Kajian Pustaka Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, beberapa literatur yang didapatkan oleh penulis terkait dengan permasalahan yang diteliti adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Yunina Rahman, 2015, Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin, judul penelitiannya Analisa Komparatif Praktik Akad Gadai Emas antara Bank Syariah Mandiri dengan Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik akad gadai emas yang diterapkan pada Bank Syariah Mandiri dan Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin dan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan praktik akad gadai emas yang diterapkan antara Bank Syariah Mandiri dan Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. Jenis penelitian yang digunakan berupa deskriptif, sedangkan teknik yang digunakan dalam analisis data ini adalah 18 Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi 3 (Jakarta: Salemba Empat, 2014), hlm. 250.

10 menggunakan teknik induktif kemudian pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Yunina Rahman dengan penulis adalah sama-sama untuk meneliti perbedaan dan persamaan produk pada bank syariah dan pegadaian syariah. Sedangkan perbedaan terletak pada produk yang diteliti yaitu investasi emas yang berupa pembelian emas secara cicil atau kredit dan tabungan emas. 19 2. Penelitian yang dilakukan oleh Aziz Ariyanto, 2011, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, judul penelitiannya Studi Komparasi Aplikasi Gadai Emas serta Strategi Pengembangan Pada Bank Syariah dan Perum Pegadaian Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan praktik gadai emas dan strategi pengembangan yang digunakan pada bank syariah dan perum pegadaian syariah. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Yuridis Empiris yaitu suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan terlebih dahulu meneliti data sekunder yang ada kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer dilapangan. Data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan dengan menggunakan kuisioner atau wawancara, serta data sekunder yang diperoleh dengan metode studi pustaka. 20 Persamaan 19 Yunina Rahma Analisa Komparatif Praktik Akad Gadai Emas antara Bank Syariah Mandiri dengan Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga (Laporan Hasil Penelitian Pusat Penelitian UIN Antasari, Banjarmasin, 2015), hlm. VI. 20 Aziz Ariyanto, "Studi Komparasi Aplikasi Gadai Emas serta Strategi Pengembangan Pada Bank Syariah dan Perum Pegadaian Syariah (Laporan Hasil Penelitian Pusat Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015), hlm. VII. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707 /1/AZIS%20ARIYANTO-FSH.pdf, (30 Januari 2018)

11 penelitian yang dilakukan oleh Aziz Ariyanto dengan penulis adalah tempat penelitian secara umum, yaitu Bank Syariah dan Perum Pegadaian Syariah. Perbedaannya terlelak pada produk yang diteliti yaitu gadai emas, sedangkan penulis meneliti produk investasi emas berupa cicil emas. Selain itu perbedaannya terdapat pada tujuanya, Aziz Ariyanto ingin mengetahui perbedaan dan persamaan praktik gadai emas serta strategi pengembangan yang dilakukan pada bank syariah dan perum pegadaian syariah. Sedangkan penulis hanya bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan keuntungan investasi pada produk bank syariah dan pegadaian syariah. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Caesar Sidiq Purnama, 2016, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, judul penelitiannya Perbandingan Aplikasi Produk Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Kaliurang dan Pegadaian Syariah Unit Munggur Cabang Kasumanegara Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan praktik produk gadai emas yang ada di Bank Syariah Mandiri dan Pegadaian Syariah Unit Munggur cabang Kasumanegara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Caesar Sidiq Purnama adalah tempat penelitian, yaitu Bank Syariah Mandiri dan Pegadaian Syariah. Perbedaannya penelitian ini dengan penelitian penulis adalah kalau peneliti membandingkan keuntungan investasi

12 emas, sedangkan Caesar Sidiq Purnama membandingkan aplikasi produk gadai emas. 21 Dari kajian pustaka yang tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belum ada yang secara khusus membahas tentang perbandingan investasi emas melalui produk bank syariah dan pegadaian syariah. Sehingga penelitian yang penulis lakukan dapat dikatakan berbeda dengan skripsi yang sudah dilakukan baik didalam maupun diluar dilingakungan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin. G. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini disusun dalam 5 (lima) bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, dalam bab I ini berisi tentang uraian latar belakang masalah yang akan menguraikan alasan memilih judul dan gambaran dari permasalahan yang diteliti. Permasalahan yang tergambar dirumuskan dalam rumusan masalah. Setelah ini disusun tujuan penelitian yang merupakan hasil yang diinginkan. Signifikansi penelitian yang merupakan kegunaan hasil penelitian. Definisi operasional untuk membatasi istilah-istilah dalam penelitian yang bermakna umum atau luas. Kajian pustaka yang ditampilkan sebagai pembanding antara penelitian 21 Caesar Sidiq Purnama, Perbandingan Aplikasi Produk Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Kaliurang dan Pegadaian Syariah Unit Munggur Cabang Kasumanegara Yogyakarta (Laporan Hasil Penelitian Pusat Penelitian Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta, 2016), hlm. VI. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7949/halaman%20judul.pdf?sequence=2&ial lowed=y (30 Januari 2018)

13 terdahulu dengan penelitian yang dilakukan. Dan sistematika penulisan merupakan tata cara penulisan skripsi yang bersifat sistematis tersusun keseluruhan. Bab II Landasan Teori, pada bab ini akan dijabarkan mengenai masalahmasalah yang berhubungan dengan objek penelitian melalui teori yang mendukung dan relevan dari buku atau literatur lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun pada bab II ini berisi mengenai penjelasan tentang Konsep Keuntungan, Konsep Investasi, dan Investasi Emas. Bab III Metode Penelitian, pada bab ini berisi tentang metode penelitian yang lebih berfokus pada teknis metode penelitian. Bab ini meliputi jenis dan pendekatan penelitian, lokasi peneltian, data dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Penyajian Data dan Laporan Penelitian, pada bab ini berisi tentang hasil penelitian di Bank Syariah Mandiri Cabang Tanjung dan Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga. Selanjutnya membahas mengenai analisis data dan hasil analisis serta pembahasannya disesuaikan dengan metode penelitian pada bab III. Bab V Penutup, dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan terhadap permasahan yang telah dibahas dalam uraian sebelumnya, dan akan dikemukakan saran yang dianggap perlu.