BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2017 s/d Desember 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

METODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

II. BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - November 2016 di Desa Dresi

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

Transkripsi:

18 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2017 s/d Desember 2017 di Laboratorium Terpadu dan Rumah Kasa Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (BALINGTAN), Pati, Jawa Tengah. Kabupaten Pati merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah secara geografis terletak di 644 56,80 LS 11102 06,96 BT dengan rata-rata ketinggian 10-35 m di atas permukaan laut. 3.1. Materi Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah tanah jenis inceptisol, padatan besi, biji kedelai varietas dering, kompos, aluminium foil, pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCl, amplop dan plastik. Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu pot sebanyak 24 buah sebagai tempat media tanam, timbangan manual kapasitas 20 kg untuk menimbang kompos dan tanah, timbangan analitik digunakan untuk menimbang pupuk dan sampel tanah serta kompos untuk analisis, cangkul digunakan untuk mengambil tanah, alat siram digunakan untuk menyiram tanaman, penggaris digunakan untuk mengukur tinggi tanaman, cetok digunakan untuk mengambil sampel tanah, label digunakan untuk memberi label setiap perlakuan, ayakan digunakan untuk mengayak sampel tanah pada saat preparasi, oven digunakan untuk mengukur kadar air tanah, motar digunakan untuk menghaluskan biji kedelai dan sampel tanah, nampan digunakan untuk mengeringkan sampel tanah, AAS (atomic absorption spectoscopy) digunakan

19 untuk mengukur logam berat besi, forteks dan shaker yang digunakan untuk menghomogenkan larutan, kertas untuk mencatat hasil pengamatan, serta kamera untuk mengabadikan langkah-langkah dan hasil penelitian. 3.2. Metode Penelitian Rancangan Percobaan. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4x2 dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi cemaran logam besi dengan 4 taraf perlakuan yaitu tanpa pemberian cemaran (kontrol = 0 ppm = T 0 ), pemberian cemaran 100 ppm (T 1 ), cemaran 200 ppm (T 2 ) dan cemaran 300 ppm (T 3 ). Faktor kedua adalah pemberian kompos terdiri dari 2 taraf perlakuan yaitu, P 0 = 0 kg (setara 0 ton/ha) dan P 1 = 1 kg (setara 222 ton/ha). Kombinasi perlakuan sebanyak 8 dengan ulangan 3 kali, sehingga terdapat 24 pot percobaan. Denah pengacakan perlakuan pada tiap petak percobaan tersaji pada Ilustrasi 1. T3P1 3 T0P0 2 T2P0 2 T2P1 2 T1P1 3 T1P1 1 T3P0 1 T3P0 2 T1P0 1 T2P1 3 T1P1 2 T0P0 1 T3P1 2 T3P0 3 T0P1 2 T2P0 1 T2P0 3 T0P1 1 T2P1 1 T3P1 1 T0P1 3 T1P0 2 T1P0 3 T0P0 3. Ilustrasi 1. Denah Pengacakan Perlakuan pada Petak Percobaan.

20 Prosedur Penelitian. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan media tanam, perlakuan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pengamatan. Tahap pertama yaitu persiapan media tanam dilakukan dengan menimbang tanah seberat 9 kg kemudian dimasukkan ke dalam pot. Tanah yang digunakan dalam penelitian adalah tanah inceptisol diambil dari kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Tanah di dalam pot diambil sedikit sebagai sampel untuk analisis tanah. Tahap perlakuan, pot yang sudah berisi media tanam kemudian dikontaminasi dengan larutan besi sesuai perlakuan. Larutan besi dibuat dengan cara padatan besi FeCl 3 sesuai perlakuan dilarutkan ke dalam air (masing-masing 0 gram/pot (setara 0 ppm), 2,6 g/pot (setara 100 ppm), 5,2 g/pot (setara 200 ppm), dan 7,8 g/pot (setara 300 ppm)). Larutan besi dikotaminankan sesuai perlakuan pada tanah dengan cara dituangkan sedikit demi sedikit kemudian diaduk rata. Tanah kemudian diinkubasi selama 4 hari dengan cara diberi air sampai kapasitas lapang dan dilakukan pengadukan dua kali sehari. Pengadukan bertujuan agar cemaran logam besi dalam tanah menjadi homogen. Pengaplikasian kompos dilakukan setelah inkubasi dengan cara mencampurkan kompos sesuai dengan dosis perlakuan ke tanah yang telah terkontaminasi larutan besi. Kompos yang akan digunakan sebelumnya dianalisis terlebih dahulu. Setelah penambahan kompos pada media tanam diambil sampel tanah untuk analisis logam pada tanah. Selanjutnya dilakukan penanaman dengan membuat lubang tanam dengan

21 kedalaman 3 5 cm kemudian dimasukkan benih kedelai dan ditutup kembali dengan tanah. Tahap perawatan tanaman kedelai dilakukan dengan cara menyiram tanaman setiap hari dan gulma yang ada dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman kedelai serta pengendalian hama dan penyakit. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk urea sebanyak 1 g/pot (setara 75 kg/ha), SP-36 sebanyak 1,67 g/pot (setara 100 kg/ha) dan KCl sebanyak 1,3 g/pot (setara 100 kg/ha) yang dilakukan selama tiga kali periode. Pemupukan dasar dilakukan pada 4 HST, pemupukan kedua dilakukan pada 25 HST dan pemupukan ke tiga pada 45 HST. Pemanenan kedelai varietas dering dilakukan pada saat tanaman berusia 81 hari atau ditandai dengan menguningnya daun tanaman kedelai. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik polong kemudian mencabut tanaman. Polong yang sudah dipetik kemudian dijemur. Parameter Pengamatan. Variabel yang diamati dalam penelitian meliputi: daya berkecambah, tinggi tanaman, jumlah daun, waktu berbunga, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot 100 biji, kadar logam besi dalam biji kedelai dan kadar logam besi dalam daun kedelai. 1. Daya berkecambah (%) Daya berkecambah dihitung pada saat 5 HST (hari setelah tanam). Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung jumlah kedelai yang berkecambah dalam masing-masing ember. Daya berkecambah (%) = x 100 % 2. Tinggi tanaman (cm)

22 Tinggi tanaman diukur menggunakan penggaris yang dimulai pada usia 1 MST (minggu setelah tanam) hingga 5 MST (sebelum berbunga) yang diukur dari pangkal batang di atas permukaan tanah sampai titik tumbuh tanaman. Pengamatan dilakukan satu kali setiap minggu. 3. Jumlah daun (helai) Jumlah daun dihitung satu kali setiap minggu pada saat fase vegetatif. 4. Waktu berbunga (hari) Menghitung waktu berbunga kedelai. Pengamatan dilakukan ketika bunga kedelai muncul pertama kali. 5. Jumlah polong isi per tanaman (polong) Menghitung polong yang ada biji kedelainya pada saat proses pemanenan. 6. Jumlah polong hampa per tanaman (polong) Dihitung jumlah polong yang tidak ada isinya pada saat proses pemanenan. 7. Bobot 100 biji (g) Dihitung setelah proses pemanenan dengan cara polong dikeringkan dengan cara dijemur kemudian dipisahkan dari kulit polong dan ditimbang bobot 100 biji menggunakan timbangan analitik. 8. Produksi Tanaman Dihitung dengan cara menimbang bijji kedelai per tanaman 9. Analisis kadar besi dalam biji kedelai Dilakukan analisis laboratorium untuk mengetahui konsentrasi logam Fe pada biji kedelai.

23 10. Analisis kadar besi dalam daun Dilakukan analisis laboratorium untuk mengetahui konsentrasi logam Fe pada daun kedelai. 3.3. Analisis Data Model linear. Model matematis persamaan linear yang digunakan untuk Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial adalah sebagai berikut: Y ijk = µ + T i + P j + (TP) ij + ε ijk. Keterangan : Y ijk = Hasil pengaruh konsentrasi logam besi ke-i dan pemberian kompos ke-j serta ulangan ke-k µ = nilai rata-rata umum dari total perlakuan T i = pengaruh dari konsentrasi logam besi ke-i (i = 1, 2, 3, 4) P j = pengaruh perlakuan pemberian kompos ke-j (j = 1, 2) (TP) ij = pengaruh interaksi antara konsentrasi logam besi ke-i dan pemberian kompos ke-j ε ijk = pengaruh galat percobaan yang disebabkan oleh pengaruh konsentrasi logam besi ke-i dan pemberian kompos ke-j Hipotesis Statistik. Hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah: 1. Pengaruh interaksi kompos dan konsentrasi ion logam besi H 0 : T 1 P 0 = T 1 P 1 = T 2 P 0 = T 2 P 1 = T 3 P 0 = T 3 P 1 = 0 Tidak ada pengaruh interaksi antara cemaran ion logam besi dan pemberian kompos terhadap respon yang diamati H 1 : Paling sedikit ada satu TiPj 0 Ada pengaruh interaksi antara cemaran ion logam besi dan pemberian kompos terhadap respon yang diamati 2. Pengaruh utama faktor konsentrasi logam besi

24 H 0 : P 0 = P 1 = 0 Tidak ada pengaruh pemberian kompos terhadap respon yang diamati H 1 : Paling sedikit ada satu P i 0 Ada pengaruh pemberian kompos terhadap respon yang diamati 3. Pengaruh utama faktor pemberian kompos H 0 : T 0 = T 1 = T 2 = T 3 = 0 Tidak ada pengaruh cemaran ion logam besi terhadap respon yang diamati H 1 : Paling sedikit ada satu Tj 0 Ada pengaruh cemaran ion logam besi terhadap respon yang diamati Analisis Statistik. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam (uji F) untuk melihat pengaruh perlakuan dan kemudian dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Duncan s Multiple Range Test = DMRT) pada taraf 5% untuk melihat perbedaan antar perlakuan..