III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di kandang percobaan CV. WEBS FARM, dusun Klandungan, desa Landung Sari Malang, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari sampai Maret 2016. Analisis proksimat untuk bahan pakan TMR, silase TMR, pakan tebon dengan kosentrat dan uji feses yang dilakukan sampai 6 ulangan pengambilan data di Laboratorium Nutrisi Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. 3.2 Materi dan Alat 3.2.1 Materi Penelitian Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah pedet jantan PFH umur 9 bulan sebanyak 9 ekor. Materi dibagi menjadi 3 kelompok sekaligus sebagai ulangan pada setiap kelompok. 3.2.2. Bahan dan Alat Bahan pakan yang digunakan TMR, Silase TMR, dan pakan tebon dengan tambahan kosentrat yang dikelompokan berdasarkan berat badan. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ember, nampan, alat ukur timbangan digital untuk menimbang pakan, timbangan digital sapi, molen pencampur pakan, peralatan kebersihan, penampungan feses, dan alat untuk analisis uji proksimat. Kandang yang digunakan dengan panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter untuk setiap individu dengan tempat pakan dari bak plastik dan minum jerigen yang dibelah 2. 12
Bahan yang digunakan adalah TMR, silase TMR, dan pakan tebon jagung dengan tambahan kosentrat lengkap dengan kandungan nutrisi disajikan pada Tabel 3.1 s/d 3.4. Tabel 3.1. Komposisi TMR Bahan Komposisi dalam ransum % Bekatul 38 Bungkil Kelapa 36 Urea 1.5 Jagung 12 Mineral 1 Tetes 3 Kulit Kacang 8.5 Jumlah 100 Tabel 3.2. Komposisi Nutrisi Pakan Pakan TMR Silase TMR Kosentrat Tebon BK K adar air Kadar abu` BO PK LK SK BET N ME TDN 88.32 11.68 10.01 89.99 16.52 9.94 14.78 37.08 2437.80 68.04 48.02 51.98 11.29 88.71 14.64 9.02 22.00 43.05 2550.40 77.29 48.02 51.98 11.29 88.71 14.64 9.02 22.00 43.05 2550.40 77.29 14.62 85.38 7.44 92.56 9.07 5.68 22.66 55.15 2663.50 49.60 Laboratorium Nutrisi Muhammadiyah Malang Tabel 3.3. Komposisi Silase TMR Bahan Pembuatan Awal % Pembutan Seterusnya % TMR 52.4 52.4 Silase TMR - 3 Air 46 43.6 Tetes 1 1 Starter 0,6 - Jumlah 100 100 Pakan hijauan menggunakan tebon jagung dengan tambahan konsentrat disetiap pagi dan komposisi konsentrat sebagai berikut : 13
Tabel 3.4. Komposisi Kosentrat Bahan Jumlah Dalam Ransum % Kopra 15 Polar 42 Dedak Padi 40 Tetes 2.5 Mineral 0.5 Jumlah 100 3.3. Batasan Variabel dan Cara Perhitungan Variabel yang diamati dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 : 1. Variabel Bebas, yaitu TMR, silase TMR, dan Pakan tebon jagung dengan konsentrat yang diberikan sebagai pakan dengan pemberian yang berbeda pada setiap perlakuan. 2. Variabel Terikat, yaitu tingkat kecernaan Bahan Kering, Bahan Organik pedet jantan PFH lepas sapih. Cara perhitungan tingkat kecernaan : Perhitungan kecernaan (Harris, 1970) Kc (%) = KBK kg BK FESES (kg ) KBK(kg ) x100% Cara perhitungan Kosumsi : Kosumsi = Pemberian (BK) Sisa (BK) Cara perhitungan kencernaan : `KcBk = kandungan BK pakan (%) x Kosumsi (BK) = (X) = kandungan BK feses (%) x feses (BK) = (Y) KcBk (%)= X Y X X100 % 14
3.4. Metode Penelitian KcBo = kandungan BK pakan (%) x Kosumsi (BK) = (X) = kandungan BK feses (%) x feses (BK) = (Y) KcBo (%) = X Y X100% X Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, pengukuran tingkat kecernaan bahan kering dan bahan organik pedet jantan PFH. 3.4.1. Rancangan Percobaan Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan 6 ulangan pengambilan data. Ternak dikelompokan berdasarkan berat badan yang hampir sama dengan perlakuan berbeda. Penelitian ini menggunakan 9 ternak sapi PFH jantan, dibagi kedalam 3 kelompok perlakuan berdasarkan berat badan. Seluruh perlakuan diulang sebanyak 6 kali pada setiap kelompok untuk mendapatkan hasil rataan data yang akurat. Masa adaptasi pakan selama 8 hari dengan pengambilan data sebanyak 3 kali dalam seminggu dan diambil rata rata, Sehingga total penelitian selama 60 hari. 3.4.2. Denah Percobaan Tabel 3.4.2.1. Denah Percobaan X Berat Badan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 P1 (TMR) 104 116 126 P2 (silase TMR) 105 115 133 P3 (Pakan tebon dan kosentrat) 101 111 123 Rataan pengelompokan sapi dengan berat badan 100 110 kg, 110 120 kg, dan 120 133 kg. 15
3.5. Metode Analisis Data Data kuantitatif pada penelitian ini akan dianalisis dengan metode analisis variansi (anava) dan dilanjutkan ke uji BNT jika anava berpengaruh nyata atau sangat nyata. Tabel 3.5.1. Analisis Variansi Sumber keragaman F tabel Db JK KT F hitung 0,05 0,01 Perlakuan t-1 JKp KTp KTp KTg Acak (t-1)(r-1) JKg KTg Total (txr)-1 JKt Perhitungan : FK = (Ʃyij )2 N JKT = Ʃyij^2-FK JKP = Ʃyi.^2 r - FK JKB JKG = Ʃy.j^2 t FK = JKT - JKP JKB Selanjutnya apabila terdapat pengaruh nyata pada penelitian ini, dilakukan uji lanjutan yaitu dengan Uji Beda Nyata (BNT) Terkecil dengan menggunakan rumus : BNT α = t α x 2KTG r 16
Keterangan : α = tingkat significant (1% dan 5%) t = nilai tabel BNT pada taraf 0,05 dan 0,01 KTG = kuadrat tengah galat r = ulangan 3.6. Rencana Pelaksanaan 3.6.1. Persiapan Penelitian ini dilaksanakan selama 60 hari yaitu, 2 minggu pertama tahap persiapan dengan membersihkan kandang dan penimbangan berat badan untuk menentukan kelompok sapi (kecil,sedang,besar). Pembuatan silase TMR dengan menambahkan air yang sudah bercampur dengan starter (lactobacillus plantarum) kepada TMR sebanyak 45.5% (air),0.5% (starter) menggunakan (lactobacillus plantarum). Pemberian pakan TMR, silase TMR, dan pakan tebon jagung dengan tambahan konsentrat diberikan 2 kali sehari pagi jam 07.30 sampai 10.30 dan sore hari pukul 15.00 sampai 17.00 sedangkan pemberian air minum secara adlibitum. 3.6.2. Pegambilan Data Pengambilan data berupa penimbangan pakan dan sisa yang diberikan serta penimbangan feses pagi dan sore. Penimbangan pakan setiap hari dan sisa pakan ditimbang untuk mengetahui berapa jumlah konsumsi dalam sehari. Penimbangan feses dilakukan setiap 3 hari berturut - turut setiap akhir minggu lalu diambil 0.5 kg untuk dikeringkan dengan sinar matahari setelah kering dihomogenkan dan diambil sebanyak 100 gram untuk uji proksimat. Uji proksimat pakan maupun feses (kering angin-angin) dilakukan di Laboratorium 17
Nutrisi Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Hasil uji laboratorium akan digunakan sebagai data untuk mengetahui apakah dari beberapa jenis pakan yang diberikan terdapat pengaruh terhadap tingkat kencernaan bahan kering dan bahan organik sapi PFH. Pengujian analisis proksimat dengan beberapa metode AOAC70 dengan langkah kerja sebagai berikut : 1. Penetapan kadar bahan kering Memblender bahan agar terpotong kecil - kecil sampai halus. Memasukkan cawan porselin kosong kedalam oven dengan suhu 105 0 C selama 1 jam kemudian memasukkan cawan kedalam eksikator selama 20 menit lalu menimbang cawan. (A) Menimbang sampel 2 gram lalu memasukan kedalam cawan lalu mencatat. (B) Memasukkan cawan dan sampel kedalam oven dengan suhu 105 0 C selama 4 jam kemudian memasukkan kedalam eksikator selama 20 menit lalu menimbang. (C) Perhitungan rumus : Kadar BK = C A X100% B 2. Penetapan kadar air Perhitungan rumus : Kadar Air = 100 - BK = Air % 18
3. Penetapan kadar abu Menimbang cawan porselin yang telah dioven (A gram) Menimbang sample 2 gram dan memasukkan dalam cawan porselin. Kemudian memasukkan kedalam tanur dengan suhu 600 0 C selama 1 jam. Menunggu temperature sampai 100 0 C dan memauskkan kedalam eksikator selama 20 menit lalu menimbang (Cgram). Perhitungan rumus kadar abu : Kadar Abu = C A X100% B Perhitungan rumus kadar BO : Kadar BO = 100 ABU% 19