LAPORAN STUDI PELANGGARAN PEMASANGAN BAHAN KAMPANYE PEMILU 2019 PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI LINGKUNGAN. Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum, selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan dengan agak akurat partisipasi serta aspirasi masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi

No.849, 2014 BAWASLU. Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BANJARBARU NOMOR 39/Kpts/KPU-Kota /Tahun 2013 TENTANG

-3- MEMUTUSKAN: Pasal I

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adala

2013, No.41 2 Mengingat haknya untuk ikut serta dalam kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perw

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.304, 2010 KOMISI PEMILIHAN UMUM. Kampanye. Pilkada. Pedoman Teknis.

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAWASLU. Dana Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 2012

2015, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umu

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BAWASLU. Pemilihan Umum. Anggota DPR. Luar Negeri. Pengawasan. Pedoman. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

Komisi Pemilihan Umum Jl. Iman Bonjol No. 29 Jakarta Pusat Telepon : ( ) Fax:

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tindakan agar pemanfaatan ruang sesuai rencana dapat terwujud. Kegiatan

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRASI PEMILIHAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 34 Tahun : 2013

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130, Tambahan Lembaran N

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II PELAKSANA PENGAWASAN

WALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 20 TAHUN 2009 TENT ANG

LAPORAN TAHAPAN KAMPANYE PADA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN 2014 DIVISI TEKNIS PENYELENGGARA, HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN HUPMAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 3 - Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA CIREBON. NOMOR 60 / Kpts / KPU Kota / 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG KAMPANYE PEMILIHAN UMUM OLEH PEJABAT NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

i. akuntabel; j. efektif; k. efisien; dan l. integritas.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Poster calon legislative yang dipasang di pohon. Sumbr :

- 2 - Nasional Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;

- 2 - MEMUTUSKAN : mencakup

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA BAGI PEJABAT NEGARA DALAM MELAKSANAKAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I KETENTUAN UMUM

2017, No b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 124, Pasal 128, dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Ba

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

LAPORAN STUDI PELANGGARAN PEMASANGAN BAHAN KAMPANYE PEMILU 2019 PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI LINGKUNGAN Oleh: WALHI SUMATERA BARAT dan PBHI SUMATERA BARAT Gambar 1. Bahan Kampanye Peserta PEMILU 2019 di Pohon, Dok. Walhi Sumbar LATAR BELAKANG Pemilihan Umum (PEMILU) merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat tingkat Pusat dan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Penyelenggaraan PEMILU 2019, harus dapat menjamin tercapainya cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yaitu untuk Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 1

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Kualitas PEMILU 2019 adalah kunci untuk agenda perlindungan dan pemenuhan HAM, memutus mata rantai penjahat lingkungan dan pelanggar HAM, memulihkan lingkungan, merebut dan mengunakan kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat dan menyelesaikan berbagai sengkarut soal-soal bangsa yang berkelindan. Olehnya yang HARUS DIPILIH dan TERPILIH adalah KEADILAN EKOLOGIS melalui POLITISI PEDULI LINGKUNGAN. Salah satu indikator paling mudah untuk menentukan politisi bersih yang mendukung agenda keadilan ekologis adalah melalui kampanye. Rakyat dengan mudah mengetahui kualitas peserta PEMILU. Kampanye adalah kegiatan peserta PEMILU untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri peserta PEMILU. Kampanye dilakukan diantaranya melalui penyebaran bahan kampanye dan pemasangan alat peraga di tempat umum. Namun penting diperhatikan, kampanye juga bahagian dari pendidikan politik masyarakat yang harus dilaksanakan secara bertanggung jawab. Untuk maksud itulah, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Barat bekerjasama dengan Perhimpunan Bantuan Hukum Dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Sumatera Barat melakukan studi terkait Pelanggaran Kampanye PEMILU 2019, terutama dalam penyebaran bahan kampanye peserta PEMILU 2019. Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 2

METODOLOGI STUDI Metodologi studi yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan survey menghitung sebaran jumlah Bahan Kampanye (terutama poster) yang dipasang pada pohon dan fasilitas umum khususnya tiang listrik. Instrumen untuk analisis informasi dan data yang telah terkumpul mengunakan Undang-Undang 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum terakhir diubah dengan PERBAWASLU 33 tahun 2018 tentang Perubahan atas PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum, PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum diubah dengan PKPU 28 tahun 2018 tentang Perubahan atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum dan terakhir diubah dengan PKPU 33 tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum. WAKTU DAN LOKASI Survey pertama dilakukan pada hari Selasa / 19 Februari 2019 dengan 3 route jalur dalam Kota Padang yaitu : (1). Kantor Pos Padang Khatib Sulaiman Tabing Lubuk Buaya Perbatasan Padang Pariaman. (2). Kantor Pos Padang Jalan Andalas Jalan M Hatta Gerbang Kampus Universitas Andalas dan (3). Kantor Pos Padang Jalan Sutan Syahrir Bungus Teluk Kabung Perbatasan Pesisir Selatan. Survey kedua dilakukan pada hari Rabu tanggal 3 April 2019 di 2 route jalur dari dalam Kota Padang menuju ke Kabupaten Solok dan Padang Pariaman, yaitu : (1). Kantor Gubernur Sumatera Barat Lubuk Begalung - Tugu Ayam Kabupaten Solok, (2). Kantor Gubernur Sumatera Barat- Tabing - Tugu Ikan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman. Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 3

PELAKSANAAN STUDI 1. Survey Pertama Survey pertama difokuskan terhadap bahan kampanye (poster) yang disebarkan pada tempat yang dilarang yaitu pohon dan tiang listrik. Survey ini menghitung kategori keterlibatan partai peserta PEMILU 2019, kategori Calon Legislatif yang mengikuti PEMILU 2019 yaitu Caleg untuk DPR RI, DPRD Provinsi Sumatera Barat dan Caleg DPRD Kota Padang. Gambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa persentase terbesar peserta pemilu yang melakukan pelangggaran aturan pemasangan APK dari 14 partai peserta adalah partai PAN dengan 20 % diikuti oleh partai Gerindra 14% dan partai PKB 12 %. Salah satu partai yang ditemukan 1 Bahan Kampanye dipasang Pohon pada 3 route jalur dalam Kota Padang tersebut adalah partai Garuda karena jumlahnya sedikit sehingga saat pengolahan data dengan system persentase jumlah pelanggaran maka Partai Garuda dilihat tingkat Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 4

pelanggaran 0 %, sangat rendah dibanding dengan peserta PEMILU lainnya. Pelanggaran paling banyak ditemui pada jalur III yaitu Kantor Pos Padang - Perbatasan Pesisir Selatan. Pada jalur tersebut ditemui 300 Bahan Kampanye (poster) yang dipasang di pohon dan fasitlitas umum. Gambar 3. Pelanggaran Pemasangan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Oleh Caleg Dari total 604 Bahan Kampanye (Poster) yang ditemui melanggar aturan pemasangan, 43% diantaranya adalah Bahan Kampanye (Poster) Calon Legislatif DPRD Kota Padang dengan jumlah 262 poster, Calon Legislatif DPR RI 31% dengan jumlah 185 poster dan sisanya Caleg DPRD Provinsi dengan jumlah 157 poster atau 26%. Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 5

Gambar 4. Pelanggaran Pemasangan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan Tempat Pemasangan Berdasarkan tempat pemasangan Bahan Kampanye (poster) yang melanggar aturan paling banyak ditemui di pohon dengan jumlah 409 poster atau 68% dari dari total poster yang melanggar aturan pemasangan. Sedangkan Bahan Kampanye (poster) yang dipasang di fasilitas umum berjumlah 195 poster atau 32%. Pemasangan Bahan Kampanye (poster) di pohon paling banyak ditemui di jalur III dengan jumlah 182 poster. Pada jalur tersebut peserta PEMILU yang paling banyak memasang Bahan Kampanye (poster) di pohon adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 42 Poster. Pada jalur ini tidak ditemui Bahan Kampanye (poster) dari partai PDI Perjuangan, Golkar, Berkarya, Garuda dan Partai Solidaritas Indonesia. Pada jalur I terdapat 129 Bahan Kampanye (poster) yang dipasang di pohon. Bahan Kampanye (poster) yang paling banyak terpasang di pohon pada jalur I adalah Bahan Kampanye (poster) milik Partai Amanat Nasional dengan jumlah 62 poster yang terdiri dari Bahan Kampanye (poster) Caleg DPRD Kota Padang, Provinsi dan Caleg DPR RI. Di jalur I tidak ditemui Bahan Kampanye (poster) dari partai Garuda, Berkarya dan Demokrat. Jalur dengan pemasangan Bahan Kampanye (poster) di pohon yang paling sedikit terdapat pada jalur II dimana pada jalur tersebut terdapat Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 6

98 poster. Pada jalur II tersebut Bahan Kampanye (poster) paling banyak terpasang adalah Bahan Kampanye (poster) milik partai PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional dimana masing-masingnya berjumlah 21 dan 34. Pada jalur ini tidak ditemui Bahan Kampanye (poster) dari partai Garuda dan Hanura yang dipasang di pohon. Sedangkan Bahan Kampanye (poster) yang dipasang pada Fasilitas Umum paling banyak ditemui pada jalur III dengan jumlah 118 poster. Partai yang paling banyak memasang Bahan Kampanye (poster) pada fasilitas umum di jalur ini adalah Partai Kebangkitan Bangsa dengan jumlah 25 poster. Jalur yang paling sedikit ditemui pemasangan Bahan Kampanye (poster) pada fasilitas umum adalah jalur II dengan jumlah 30 poster. 2. Survey Kedua Gambar 5. Mendekati Hari H Pencoblosan PEMILU 2019 Pelanggaran Makin Marak Pada survey kedua, kami menurunkan 2 tim untuk melakukan penghitungan jumlah Bahan Kampanye (poster) yang dipasang di pohon pelindung yang ada disepanjang jalur. Fokus tim melakukan penghitungan Bahan Kampanye (poster) yang dipasang dipohon karena melihat secara kasat mata Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 7

jumlah Bahan Kampanye (poster) Peserta PEMILU 2019 yang dipakukan di pohon jumlahnya meningkat sangat signifikan menjelang hari H pencoblosan tanggal 17 April 2019 mendatang. Penghitungan pelanggaran pemasangan Bahan Kampanye (poster), selain peserta PEMILU dari Partai Politik, kami juga menghitung pelanggaran Bahan Kampanye (poster) yang dipasang oleh peserta PEMILU 2019 yang bertarung memperebutkan kursi DPD RI. Gambar 6. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Pemasangan BK PEMILU 2019 Dari hasil survey ke 2 pelanggaran aturan pemasangan Bahan Kampanye (poster) yang dilakukan pada dua jalur berbeda pada tanggal 3 April 2019 memperlihatkan adanya pergeseran partai peserta yang paling banyak melakukan pelanggaran. Jika pada survey pertama yang dilakukan pada tiga route jalur dalam Kota Padang partai yang melakukan pelanggaran paling banyak adalah Partai Amanat Nasional sedangkan pada survey kedua ini partai yang paling banyak melakukan Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 8

pelanggaran aturan pemasangan Bahan Kampanye (poster) adalah Partai Golongan Karya (GOLKAR). Berdasarkan keseluruhan pelanggaran yang ditemui pada survey kedua ini 23% diantaranya dilakukan oleh Partai Golongan Karya (GOLKAR) diikuti oleh Partai Keadilan Sejahtera 16% dan Partai Amanat Nasional 11 % selebihnya dilakukan oleh 11 Partai Peserta lainnya dengan rata-rata pelanggaran yang dilakukan dibawah 10 %. Gambar 7. Pelanggaran Pemasangan BK PEMILU 2019 Berdasarkan Kategori Dari total 1.944 Bahan Kampanye (poster) yang ditemukan melanggar aturan, 1.061 diantaranya ditemukan dipasang dijalur 1 dan 883 Bahan Kampanye (poster) ditemukan di jalur 2. Bahan Kampanye (poster) yang paling banyak melanggar aturan pemasangan adalah Bahan Kampanye (poster) dari Caleg DPR RI yaitu sejumlah 854 poster atau 44%. Berikutnya diikuti oleh Caleg DPRD Kabupaten/Kota dengan jumlah Bahan Kampanye (poster) 369, Calon DPD RI 373 Bahan Kampanye (poster) dan Caleg DPRD Provinsi Sumatera Barat 348 Bahan Kampanye (poster). Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 9

Gambar 8. Pelanggaran Pemasangan BK oleh Calon DPD RI Pada survey kedua ini, ditemukan 10 Calon Anggota DPD RI yang melakukan pelanggaran aturan pemasangan Bahan Kampanye (poster). Total jumlah Bahan Kampanye (poster) yang melanggar tersebut adalah 373 poster. Dari jumlah tersebut 44% diantaranya adalah Bahan Kampanye (poster) dari Calon Anggota DPD RI No. Urut 27 Desra Ediwan Anantanur dengan jumlah 164 poster. Bahan Kampanye (poster) tesebut paling banyak ditemui pada jalur I Kantor Gubernur-Tugu Ayam Kabupaten Solok yaitu sejumlah 110 poster. Selain itu pada tanggal 23 Februari 2019 dalam Diskusi Publik Mendorong Keadilan Ekologis dan Kedaulatan Rakyat atas Sumber Daya Alam di Kabupaten Tanah Datar yang dilaksanakan di Monokrom Café, Ketua BAWASLU Kabupaten Tanah Datar menyampaikan bahwa dalam satu hari penertiban APK/BK di Kabupaten Tanah Datar bersama Satpol PP yang mereka mengamankan 3.315 APK/BK yang di pasang di pohon dan dalam 2 hari penertiban ditemukan 5000 APK/BK yang melanggar aturan pemasangan APK/BK PEMILU 2019. Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 10

ANALISIS HASIL SURVEY Pengaturan Kampanye Pemilihan Umum tahun 2019, yang didalamnya mengatur tentang larangan pemasangan dan/atau penyebaran bahan kampanye telah diatur melalui : 1. Undang-Undang 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum; Salah satu metode kampanye PEMILU 2019 adalah dengan penyebaran bahan kampanye PEMILU kepada umum 1. Masa kampanye dengan metode ini mulai dilakukan sejak 3 hari setelah ditetapkan Daftar Calon Tetap anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota sampai dengan dimulainya Masa Tenang. 2 2. PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum terakhir diubah dengan PERBAWASLU 33 tahun 2018 tentang Perubahan atas PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum; Pelaksanaan kampanye PEMILU 2019 dengan metode penyebaran bahan kampanye PEMILU kepada umum pengawasannya dilakukan oleh Pengawas PEMILU, yang terdiri dari Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa, Panwaslu LN, dan Pengawas TPS. 3 Bahan kampanye harus dipastikan tidak sebarkan dan/atau ditempel di tempat ibadah termasuk halaman, rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan, gedung atau fasilitas milik pemerintah, lembaga pendidikan, jalan 1 Lihat pasal 275 ayat (1) huruf c 2 Lihat pasal 276 ayat (1) 3 Lihat pasal pasal 1 angka 17 jo pasal 19 ayat (1) huruf c Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 11

protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan. 4 Apabila ditemukan bahan kampanye yang melanggar ketentuan tersebut, maka Pengawas PEMILU memberikan rekomendasi penurunan dan pembersihan bahan kampanye kepada pihak terkait. Sedangkan dalam hal penurunan dan pembersihan pengawas PEMILU berkoordnasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja. 5 3. PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum diubah dengan PKPU 28 tahun 2018 tentang Perubahan atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum dan terkahir diubah dengan PKPU 33 tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum Peserta PEMILU 2019, dapat mencetak dan menyebarkan bahan kampanye, diantaranya dalam bentuk selabaran (flayer), brosur (leaflet), pamflet, psoter, stiker, pakaian, penutup kepala dll. 6 Terkait poster, ukuran yang dibolehkan adalah paling besar 40 (empat puluh) sentimeter x 60 (enam puluh) sentimeter. 7 Yang memuat paling sedikit visi, misi, dan program peserta PEMILU, dan mengunakan pengunaan bahan yang dapat didaur ulang yang bila dikonversi dengan uang nilainya paling tinggi Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah) 8 Bahan kampanye ( termasuk poster) dapat disebarkan pada kampanye pertemuan terbatas, tatap muka, dan/atau rapat umum. Namun, khusus 4 Lihat pasal 24 ayat (1) huruf d 5 Lihat pasal 26 ayat (1) dan (2) 6 Lihat pasal 30 ayat (1) dan ayat (2) 7 Lihat pasal 30 ayat (3) 8 Lihat pasal 30 ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 12

untuk stiker dilarang ditempat umum seperti di tempat ibadah termasuk halaman, rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan, gedung atau fasilitas milik pemerintah, lembaga pendidikan (gedung dan sekolah), jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik dan/atau taman dan pepohonan. 9 Pelaksana dan/atau tim kampanye dilarang menyebarkan Bahan Kampanye selain dalam bentuk dan ukuran yang telah ditentukan dalam pasal 30 ayat (2) dan ayat (3). 10 Apabila melanggar ketentuan ini, maka dikenakan sanksi administratif dan penurunan atau pembersihan bahan kampanye. Dalam pelaksanaanya pengawas PEMILU berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja. 11 Regulasi yang mengatur tegas tentang larangan pemasangan (penyebaran) bahan kampanye pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan hanya ditemukan pada PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum terakhir diubah dengan PERBAWASLU 33 tahun 2018 tentang Perubahan atas PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum. Sementara pada PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum diubah dengan PKPU 28 tahun 2018 tentang Perubahan atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum dan terkahir diubah dengan PKPU 33 tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum, hanya stiker saja yang dilarang di pasang (disebarkan) pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan. Sementara bahan kampanye 9 Lihat pasal 31 ayat (1) dan ayat (2) 10 Lihat pasal 73 ayat (1) 11 Pasal 78 ayat (1) dan ayat (2) Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 13

dalam bentuk lainnya, tidak masuk kedalam kategori yang dilarang dipasang pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan. Pengaturan larangan penyebaran bahan kampanye, terutama dalam bentuk poster yang diatur dalam PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum terakhir diubah dengan PERBAWASLU 33 tahun 2018 tentang Perubahan atas PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum dengan PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum diubah dengan PKPU 28 tahun 2018 tentang Perubahan atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum dan terkahir diubah dengan PKPU 33 tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum jelas TIDAK TERINTEGRASI dan terkesan AMBIGU. Dalam regulasi yang dikeluarkan oleh BAWASLU, semua bentuk bahan kampanye tegas dilarang dipasang pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan, tapi regulasi yang dikeluarkan oleh KPU hanya yang berbentuk stiker saja yang dilarang dipasang pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan. Dengan demikian, munculnya pelanggaran dalam bentuk pemasangan bahan kampanye dalam bentuk poster yang dipaku atau dipasang pada pohon dan tiang listrik dapat disebabkan oleh : 1. Sikap, tindakan, dan prilaku peserta PEMILU dan/atau pelaksana dan/atau tim kampanye yang tidak mau tunduk dan patuh pada regulasi yang dikeluarkan oleh BAWASLU; 2. Adanya celah pemasangan bahan kampanye (poster) pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan yang dibuka oleh regulasi yang dikeluarkan oleh KPU; Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 14

3. Lemahnya sistem, mekanisme dan sanksi hukum terhadap pelanggaran penyebaran bahan kampanye yang dipasang pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan yang dilakukan oleh peserta PEMILU dan/atau pelaksana dan/atau tim kampanye pada PEMILU 2019; 4. Lemahnya regulasi dan maraknya pelanggaran pemasangan bahan kampanye (poster) pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan mengindikasikan bahwa Penyelanggara PEMILU (KPU & Bawaslu) serta partai peserta PEMILU dan/atau pelaksana dan/atau tim kampanye pada PEMILU 2019 belum menempatkan agenda pembangunan berkelanjutan dan keadilan ekologis pada posisi yang prioritas. KESIMPULAN Dari hasil survey yang telah dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata semua peserta PEMILU baik dari Partai Politik ataupun peserta Independen melakukan pelanggaran atas pemasangan Bahan Kampanye (poster) mereka. Hal tersebut menunjukkan rendahnya tingkat kepatuhan peserta PEMILU terhadap aturan-aturan dalam pemasangan Bahan Kampanye (poster). Selain itu disini juga terlihat lemahnya kinerja dari BAWASLU dalam menertibkan Bahan Kampanye (poster) yang melanggar aturan. Jika anda ingin mengkonfirmasi hasil studi ini lebih lanjut, silahkan kirim email ke walhisumbar30@gmail.com. Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 15