ANALISIS KOLAM PENAMPUNG LIMBAH SAWIT DI ATAS TANAH LUNAK DENGAN PERMODELAN ELEMENT HINGGA (STUDI KASUS PT. BSS LUBUK BASUNG)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pulau-pulau : Kalimantan, Sumatera dan Irian Jaya. Gambut adalah tanah lunak,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat rendah dan mempunyai sifat mudah mampat jika terdapat beban yang

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di daerah kota yang padat dan sekaligus daerah dimana

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di daerah Kalimantan timur memiliki tanah organic clay yang menutupi

PERBAIKAN TANAH DASAR AKIBAT TIMBUNAN PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No. 1 Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2018

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

Analisis Stabilitas dan Penurunan pada Timbunan Mortar Busa Ringan Menggunakan Metode Elemen Hingga

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

PERMODELAN TIMBUNAN PADA TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS. Rosmiyati A. Bella *) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

Pengaruh Perkuatan Sheetpile terhadap Deformasi Area Sekitar Timbunan pada Tanah Lunak Menggunakan Metode Partial Floating Sheetpile (PFS)

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

TUGAS AKHIR. Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Sarjana di Program Studi Teknik Sipil. Disusun Oleh NIM NIM

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Propinsi Riau yang berada di daerah pesisir dan dataran. rendah menyebabkan sebagian besar daerahnya mempunyai tanah dasar

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Bangunan yang direncanakan diatas suatu lapisan tanah liat lunak harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III DATA PERENCANAAN

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

BAB I PENDAHULUAN. Jalan Palembang - Indralaya dibangun disepanjang tanah rawa yang secara

STUDI KAPASITAS DUKUNG PONDASI LANGSUNG DENGAN ALAS PASIR PADA TANAH KELEMPUNGAN YANG DIPERKUAT LAPISAN GEOTEKSTIL

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

STUDI DAYA DUKUNG PONDASI TIANG TONGKAT BETON DENGAN TAPAK GRID


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

DESAIN KEBUTUHAN PVD UNTUK TANAH LUNAK

1 BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi terluas yang memiliki

Denny Nugraha NRP : Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani, MT. ABSTRAK

Pemodelan 3D pada Perbaikan Tanah Lunak Menggunakan Metode Deep Mixed Column

ANALISIS PENURUNAN TANAH DASAR PROYEK SEMARANG PUMPING STATION AND RETARDING POND BERDASAR EMPIRIS DAN NUMERIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun langkah penelitian adalah:

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB 1 PENDAHULUAN. bervariasi diantaranya yaitu sebagai filter (lapisan penyaring), separator (lapisan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat

REKAYASA GEOTEKNIK DALAM DISAIN DAM TIMBUNAN TANAH

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

I. PENDAHULUAN. bangunan, jalan (subgrade), tanggul maupun bendungan. dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Pembangunan konstruksi di

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah lunak. Beberapa solusi perkuatan untuk tanah lunak antara lain adalah

ANALISIS PENURUNAN PONDASI GEDUNG DENGAN PEMODELAN ELASTIK-PLASTIK (Studi Kasus: Penurunan Gedung KPP-Samarinda) TESIS MAGISTER

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM 1.2. LATAR BELAKANG MASALAH

Karakterisasi Sifat Fisis dan Mekanis Tanah Lunak di Gedebage

ANALISIS STABILITAS LERENG BERTINGKAT DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

I. PENDAHULUAN. berbagai bahan penyusun tanah seperti bahan organik dan bahan mineral lain.

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian membentuk delta, dengan jenis tanah berupa pasir laut dan very soft

I. PENDAHULUAN. beban lainnya yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke

PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan tuntutan pembangunan infrastruktur pada masa ini sangat

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI MELAYANG (FLOATING FOUNDATION) PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PLAXIS VERSI 8.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sedang dihadapi masyarakat di Provinsi Sumatera

BAB II TINJALAN PUSTAKA. Keanekaragaman jenis tanah yang ada di alam mempunyai berbagai macam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pengaruh Ukuran dan Kedalaman Geotekstil Teranyam Tipe HRX 200 terhadap Daya Dukung Ultimit dan Penurunan Tanah Lempung Lunak

Bab 5. Kesimpulan Dan Saran

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

BAB I PENDAHULUAN. kembang susut yang relatif tinggi dan mempunyai penurunan yang besar.

BAYU TEGUH ARIANTO NIM : D NIRM :

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh beratnya beban yang harus ditanggung oleh tanah berbutir halus.

ANALISIS TIMBUNAN DI ATAS TANAH LUNAK TERSTABILISASI SERBUK KACA DAN SERBUK KERAMIK DENGAN PROGRAM GEO5

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

KORELASI PARAMETER KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN UJI TRIAKSIAL DAN UJI GESER LANGSUNG PADA TANAH LEMPUNG SUBSTITUSI PASIR

BAB III LANDASAN TEORI

STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN KERIKIL UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG (CBR) DI LABORATORIUM SEBAGAI BAHAN TIMBUNAN

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH TIMBUNAN PADA LAPIS TANAH DASAR (STUDI KASUS JALAN SOEKARNO-HATTA PALEMBANG)

Bab 1. Pendahuluan Pengaruh variasi kepadatan awal terhadap perilaku kembang susut tanah lempung ekspansif di Godong -Purwodadi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap kuat geser dan tekan bebas dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembangnya suatu daerah dan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MUHADI, 2013

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu)

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

2.8.5 Penurunan Kualitas Udara Penurunan Kualitas Air Kerusakan Permukaan Tanah Sumber dan Macam Bahan Pencemar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENURUNAN PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM KAPUR

PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN PERKUATAN ANYAMAN KAWAT (STUDI KASUS : KAWASAN TINOOR)

PENGARUH TINGGI GALIAN TERHADAP STABILITAS LERENG TANAH LUNAK ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISIS KOLAM PENAMPUNG LIMBAH SAWIT DI ATAS TANAH LUNAK DENGAN PERMODELAN ELEMENT HINGGA (STUDI KASUS PT. BSS LUBUK BASUNG) Yorizal Putra 1, Abdul Hakam 2, Bambang Istijono 3 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang. Email: yorizalputra010@gmail.com 2 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang. Email: abdulhakam2008@gmail.com, 3 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang. Email: bistijono@gmail.com ABSTRACT The palm oil waste released by the factory must be accommodated or placed in a place so that the waste from the factory does not pollute the surrounding community environment. The waste collection pool made by the factory must have good criteria. The criteria for a good pool of waste according to geotechnical science is to have strong soil carrying capacity and design of buildings that are suitable with the soil conditions in the field. In this study there is soft soil built on it is a waste storage place. Soft soil has a low carrying capacity, to build buildings above it must have geotechnical reinforcement. The purpose of this study was to analysis a waste collection pond on soft soil with finite element modeling, namely plaxis program. From the results of the analysis it was found that the waste collection pond which has reinforcement has a higher resistance and does not easily collapse. Keywords : the waste, soft soil, analysis, plaxis ABSTRAK Limbah yang dikeluarkan oleh prabrik harus ditampung atau diletakkan pada suatu tempat, agar limbah dari pabrik tidak mencemari lingkungan masyarakat disekitarnya. Kolam penampung limbah yang dibuat oleh pihak pabrik haruslah memiliki kriteria yang bagus. Kriteria kolam tempat penampung limbah yang bagus menurut ilmu geoteknik adalah memiliki daya dukung tanah yang kuat dan desain bangunan yang cocok dengan kondisi tanah yang ada di lapangan. Pada penelitian ini terdapat tanah lunak yang dibangun di atasnya adalah tempat penampung limbah. Tanah lunak memiliki daya dukung tanah yang rendah, untuk membangun bangunan diatasnya haruslah memiliki perkuatan geoteknik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kolam penampung limbah diatas tanah lunak dengan permodelan elemen hingga yaitu program plaxis. Dari hasil analisis didapatkan bahwa kolam penampung limbah yang memiliki perkuatan memiliki ketahanan yang lebih tinggi dan tidak mudah runtuh Kata Kunci : limbah, tanah lunak, analisis, plaxis 21

1. PENDAHULUAN Tanah lunak tidak bagus dalam konstruksi, hal ini dikarenakan tanah lunak memiliki daya dukung tanah yang rendah dan tingkat konsolidasi yang tinggi. Daya dukung tanah yang rendah seringkali terjadi permasalahan konstruksi, seperti kerugian konstruksi biaya yang mahal, waktu pengerjaan dan bisa mengancam keselamatan konstruksi. Tanah lunak mempunyai cirikas yang tidak kohesif, mempunyai butiran yang besar, mempunyai gaya geser yang kecil dan mempunyai kemampatan yang besar (www.library.binus.ac.id). Tanah lempung lunak secara umum mempunyai sifat-sifat sebagi berikut: Memiliki kuat geser rendah Memiliki kadar air yang tinggi Memiliki tingkat sensitifitas tanah yang tinggi Menyusut bila kering dan membang bila basah Volumenya bisa berubah ubah yang diakibatkan oleh beban Merupakan material kedap air Menurut Terzaghi (1967) tanah lempung kohesif digolingkan sebgai tanah yang lunak apabila memiliki daya dukung lebih kecil dari 0,5 kg/cm2 dan nilai standard penetration test lebih kecil dari 4 (N-value<4). Berdasarkan uji lapangan, tanah lunak secara fisik dapat diremas dengan mudah oleh jari-jari tangan. Menurut Toha(1989), sifat umum tanah lunak adalah memiliki kadar air 80-100%, batas cair 80-110%, batas plastis 30-45%, saat dites sieve analysis, maka butiran yang lolos oleh saringan no 200 akan lebih besar dari 90% serta memiliki kuat geser 20-40 kn/m2. Gambar 1. Tanah lunak 22

2. PERKUATAN TANAH LUNAK Bangunan diatas tanah lunak dapat diperbaiki dengan banyak metoda dan membutuhkan biaya yang beragam. Terdapat lima metode yang diterapkan dalam perkuatan tanah lunak : 2.1 Geotekstil Geosintetik adalah material yang sangat populer dalam proyek konstruksi di Indonesia terutama dalam pembangunan jalan di atas tanah lunak seperti di pulau Sumatera dan Kalimantan yang banyak terdapat tanah gambut. Selain itu geosintetik juga diaplikasikan sebagai filter pada konstruksi penahan gelombang baik di tepian pantai maupun lepas pantai. Istilah geosintetik mengacu pada material sintetik yang digunakan dalam permasalahan geoteknik. Material sintetik merupakan hasil polimerisasi dari industri-industri kimia atau minyak bumi. (https://tekniksipilumb.wordpress.com) 2.2 Drainase Vertikal Gambar 2. Geosintetik (https://nuansajambi.com) Prinsip kerja dari drainase vertikal adalah mengeluarkan air yang terkandung di dalam tanah melalui drainase vertikal yang sudah terpasang. Agar hasilnya lebih maksimal, pemasangan vertical drain biasanya dipadukan dengan pekerjaan pre-load seperti penimbunan tanah supaya air semakin cepat tertekan keluar akibat tanah menerima beban yang besar. Gambar 3. Drainase vertikal (https://ecodrainindonesia.co.id) 23

2.3 Cerucuk Bambu (Corduroy) Perbaikan tanah dengan metode cerucuk bambu dilakukan dengan meletakkan bantalan sedemikian rupa sehingga tanah yang dihamparkan tidak tercampur dengan tanah asli yang terletak di bawahnya. Dengan demikian tanah timbunan tersebut akan membentuk suatu lapisan kesatuan yang berada di atas tanah yang asli. 3. DAMPAK KERUSAKAN BANGUNAN DI ATAS TANAH LUNAK Lokasi pabrik sawit yang dibangun kolam penampungan limbah terdapat di daerah rawa dan memiliki tanah gambut, sehingga mengakibatkan kegagalan konstruksi pada kolam penampungan limbah. Kegagalan konstruksi ini membuat limbah yang ditampung menjadi merembes keluar area pabrik dan masuk ke area perkebunan masyarakat disekitarnya, sehingga pihak yang dirugikan bukan hanya pihak pabrik tapi juga masyarakat disekitarnya. Kejadian yang seperti ini dapat dihindari dengan cara desain geoteknik yang sesuai dengan kondisi tanah lunak. Gambar 4. Kerusakan bangunan 4. KLASIFIKASI DAN INVESTIGASI TANAH Klasifikasi dan investigasi tanah dilakukan bertujuan untuk mengetahui parameter tanah yang terdapat pada lokasi penelitian. Investigasi tanah dilakukan dengan dua cara, yaitu investigasi lapangan dan laboratorium. Investigasi lapangan terdiri dari pengujian sondir dan pengujian DCP, sedangkan investigasi laboratorium terdiri dari : Uji geser langsung Uji kuat tekan bebas (UCST) Uji berat volume dan kadar air Uji analisa saringan Uji batas`cair (LL) dan batas plastis (PL). Berikut ini adalah hasil dari investigasi laboratorium dan lapangan : Hasil investigasi laboratorium. 24

Tabel 1. Tabel data tanah timbunan dan tanah asli Parameter Tanah timbunan Tanah asli DS1 DS2 DS3 DS4 UDS1 UDS2 UDS3 Satuan 17,083 17,083 17,083 17,083 17,100 17,100 17,100 kn/m 3 w - - - - 45,49 40,64 51,93 % LL 41,587 40,103 39.487 41,600 41,32 34,94 37,72 % PL 31,845 33,005 33,292 33,900 33,15 27,23 28,74 % PI 10,012 7,098 6,194 7,600 8,17 7,7 8,98 % q u 52,400 - - 38,800 56,00 15,00 21,00 kn/m 2 q u re 22,300 - - 17,300 10,00 4,00 3,50 kn/m 2 S t 2,348 - - 2,237 5,51 3,7 3,5 Kerikil 0.033 3,900 3,567 0,333 1,07 1,17 1,73 % Pasir 33,567 50,833 65,500 33,133 42,10 44,20 41,37 % Lempung 66,400 45,267 30,933 66,533 56,83 54,63 56,90 % c 8,000 26,200 19,200 8,000 5,00 9,00 17,00 kn/m 2 17,160 33,413 33,413 26,808 36,60 35,06 35,60 o Dari Tabel 1 berdasarkan uji pada tanah asli dapat disimpulkan bahwa tanahnya adalah tanah lunak, karena mempunyai nilai kohesif yang rendah dan nilai q u yang rendah. Hasil investigasi lapangan Gambar 5. Uji sondir dan DCP 25

Dari hasil pengujian sondir didapatkan bahwa kedalam tanah keras terdapat pada kedalaman 5 m dan memiliki nilai qc yang rendah pada kedalam 0-5 m. Ini menandakan bahwa terdapat lapisan tanah lunak sampai kedalam 5 m. Hasil pengujian DCP menunjukkan nilai CBR yang relatif rendah, yang menandakan tanah tidak padat. 5. BENTUK KOLAM PENAMPUNG LIMBAH Desain kolam penampung limbah adalah berbentuk persegi panjang dengan ukuran lebar 50 m, panjang 100 m. Bentuk potongan kolam seperti embankment dengan ukuran tinggi 5 m, lebar bawah 16 m dan lebar atas 10 m, seperti pada gambar 6. Kolam penampung limbah ini awalnya dibuat tanpa menggunakan perkuatan, karena sering terjadinya longsor pada timbunan, akhirnya bangunan penampung limbah ini dibuat memiliki dinding penahan tanah dengan ketebalan 0,3 m. Gambar 6. Bentuk kolam penampung limbah 6. PERMODELAN DENGAN ELEMENT HINGGA Permodelan bentuk kolam penampung limbah dengan program plaxis dilakukan dengan dua model: Model tanpa perkuatan Model dengan perkuatan Permodelan dengan plaxis diambil dari bentuk gambar potongan kolam seperti pada Gambar 6. Data data yang diperlukan dalam permodelan palxis diambil dari investigasi tanah di lapangan dan investigasi tanah di laboratorium, sedangkan data data yang diperlukan lainnya didapatkan dari korelasi data tanah. Model perkuatannya adalah dinding penahan tanah dengan ketebalan 0,3 m dan bentuknya mengikuti bentuk timbunan itu sendiri. Dalam permodelan elemen hingga, tanah dianggap sebagai geomaterial yang mengikuti hukum konstitutif Mohr-Coulomb (Hakam 2017). Sedangkan limbahnya dimodelkan sebagai elemen linear elastik. Analisis dilakukan dalam dua kondisi dengan ukuran diamensi dan parameter yang sama. 26

6.1 Model Tanpa Perkuatan Dari hasil permodelan dengan plaxis didapatkan hasil model tanpa perkuatan tanah timbunan yang berada di atas tanah lunah tidak mampu menahan dari timbunan itu sendiri. Luas tanah dengan spot warna putih sebagai elemen dalam keadaan tegang pada Gambar 7. Bintik putih pada bagian timbunan sangat banyak, yang menunjukkan massa tanah yang bekerja menahan agar daya tariknya sampai batas kekuatannya terjadi hampir keseluruhan pada tanah timbunan. 6.2 Model dengan Perkuatan Gambar 7. Permodelan tanpa perkuatan. Pada Gambar 8, permodelan memakai perkuatan (warna biru tebal pada lereng timbunan) dari hasil permodelan dengan plaxis didapatkan hasil model memakai perkuatan tanah timbunan yang berada di atas tanah lunak mampu menaha dari timbunan itu sendiri dan beban limbah yang berada di sampingnya. Ditandai dengan bintik putih (tension cut off point) pada model memakai perkuatan lebih sedikit dari pada model tidak memakai perkuatan. yang menunjukkan massa tanah yang bekerja menahan agar daya tariknya sampai batas kekuatannya terjadi pada sebagian lereng timbunannya saja 27

Gambar 8. Permodelan memakai perkuatan 7. KESIMPULAN 1. Limbah pabrik sangat berbahaya bagi lingkungan alam dan manusia. 2. Bangunan untuk penampung limbah haruslah kuat dan tahan lama. 3. Hasil investigasi lapangan menunjukkan tanah lunak dengan kedalam 5 m. 4. Desain kolam penampung limbah adalah berbentuk persegi panjang dengan ukuran lebar 50 m, panjang 100 m. 5. Bentuk potongan kolam seperti embakment dengan ukuran tinggi 5 m, lebar bawah 16 m dan lebar atas 10 m. 6. Permodelan dengan element hingga dilakukan dengan 2 model, tanpa perkuatan dan memakai perkuatan. 7. Hasil model tanpa perkuatan tanah timbunan yang berada di atas tanah lunak tidak mampu menahan dari timbunan itu sendiri. 8. Hasil model memakai perkuatan tanah timbunan yang berada di atas tanah lunak mampu menahan dari timbunan itu sendiri. 8. DAFTAR PUSTAKA 2016. Tanah Lunak. www.library.binus.ac.id Terzaghi, K., Peck, R. B. 1987. Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa. Erlangga, Jakarta. Toha. 1989. Sifat Sifat Tanah. Erlangga, Jakarta 28

2016. Perbaikan Tanah dengan Geosintetik. https://tekniksipilumb.wordpress.com Perbaikan Tanah. (2016). Vertikal Drain. Diperoleh 4 November 2018, dari https://ecodrainindonesia.co.id Hakam, A., Ophiyandri T., Istijono B., Darjanto H. Dan Ma'ruf, M.F. 2017. Vegetations as Beach Protection: Simulations of Root Protection Mechanism Against Abrasion. 4th ICEE, accepted, Padang. 29