BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM NUSA KENARI ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan kegiatan usaha dan meningkatkan kinerja perusahaan daerah untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan perekonomian Kabupaten Alor serta meningkatkan penyelenggaraan pelayanan air minum kepada masyarakat, perlu dilakukan penguatan permodalan perusahaan daerah dengan cara penyertaan modal pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Nusa Kenari Alor; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 75 Peraturan Pemerintan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 75 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pasal 71 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedomana Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, investasi Pemerintah Daerah berupa penyertaan modal ditetapkan dengan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah pada Perusahaan Daerah Air Minum Nusa Kenari Alor; 1
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah- Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 2
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ALOR dan BUPATI ALOR MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM NUSA KENARI ALOR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Alor. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintahan Kabupaten Alor. 3. Bupati adalah Bupati Alor. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Alor. 5. Badan Usaha Milik Daerah adalah Badan Usaha yang seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. 6. Perusahaan Daerah adalah Perusahaan yang modal seluruhnya atau sebagian berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan. 7. Perusahaan Daerah Air Minum Nusa Kenari Alor yang selanjutnya disingkat PDAM adalah Perusahaan Daerah milik Pemerintah Daerah. 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kaupaten Alor. 9. Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. 10. Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga, deviden, royalti, manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 11. Modal Daerah adalah kekayaan pemerintah daerah baik berupa uang, maupun barang yang dapat dinilai dengan uang seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, inventaris, surat-surat berharga, dan hak-hak lainnya. 3
12. Penyertaan Modal adalah setiap usaha dalam menyertakan modal daerah pada suatu usaha bersama dengan PDMH, dengan suatu imbalan tertentu. 13. Perusahaan Daerah adalah Perusahaan yang modal seluruhnya atau sebagian berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan. 14. Tahun berjalan adalah waktu menurut perhitungan tahun anggaran yang sedang berlangsung. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud Penyertaan Modal Daerah adalah untuk meningkatkan fungsi dan perannya dalam meningkatkan daya saing usaha menuju peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah. (2) Tujuan Penyertaan Modal Daerah dilakukan untuk mendorong peningkatan pelayanan air minum dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan fungsi pelayanan sosial, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian daerah dan peningkatan pendapatan asli daerah guna menunjang pembangunan daerah. (3) Untuk mencapai tujuan sebagaimana maksud pada ayat (2) maka penyertaan modal dilaksanakan berdasarkan prinsip ekonomi yang menguntungkan dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah. BAB III BENTUK DAN BESARAN PENYERTAAN MODAL Pasal 3 (1) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada PDAM ditetapkan dalam bentuk uang. (2) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. Pasal 4 Besaran Penyertaan Modal Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dianggarkan dalam APBD sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 dengan rincian tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 4
Pasal 5 (1) Dalam hal diperlukan penambahan Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan berdasarkan kemampuan keuangan daerah dengan terlebih dahulu ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran berkenaan pada pos pembiayaan pengeluaran yang pelaksanaan teknis penyertaannya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (2) Realisasi Penyertaan Modal Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam setiap tahapannya akan didahului dengan Memorandum Of Understanding antara Pemerintah Daerah dengan PDAM. Pasal 6 (1) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pada tahun berjalan. (2) Dalam hal administrasi pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan atas pelaksanaan penyertaan modal tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan pada tahun berjalan. BAB IV PEMBAGIAN KEUNTUNGAN Pasal 7 (1) Bagian keuntungan dari Penyertaan Modal Pemerintah Daerah yang perhitungkan setiap akhir tahun buku PDAM, menjadi hak daerah. (2) Bagian keuntungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disetorkan ke Kas Daerah yang merupakan komponen pendapatan asli daerah. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 8 (1) Pembinaan dan Pengawasan berkaitan dengan ruang lingkup kegiatan Penyertaan Modal dilakukan oleh Bupati. (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati dibantu oleh Dewan Pembinan dan Dewan Pengawas. (3) Pedoman pembinaan dan pengawasan terhadap PDAM diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. 5
BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Alor. Ditetapkan di Kalabahi pada tanggal 10 Maret 2014 BUPATI ALOR, SIMEON TH. PALLY Diundangkan di Kalabahi pada tanggal 10 Maret 2014 PLT. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ALOR, HOPNI BUKANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TAHUN 2014 NOMOR 07 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 006/2014 6
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM NUSA KENARI ALOR I. UMUM Bahwa sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang memberikan keleluasaan kepada Daerah untuk melaksanakan Otonomi Daera secara nyata dan bertanggungjawab. Kondisi ini mengandung makna bahwa Daerah harus mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Daerah, untuk itu diperlukan upaya-upaya dan usaha-usaha dalam peningkatan pendapatan asli daerah melalui Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Nusa Kenari Alor agar dapat meningkatkan penyelenggaraan pelayanan Air Minum kepada masyarakat Kabupaten Alor. Tujuan dilakukannya usaha-usaha penyertaan modal adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat karena semakin tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan dan penyediaan fasilitas-fasilitas kegiatan perekonomian, maka perlu ditopang dengan pembiayaan pemerintah daerah dengan tetap memperhatikan fungsi pelayanan sosial, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian daerah dan meningkatkan pendapatan asli daerah. Untuk tertibnya pelaksanaan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, sesuai dengan Pasal 75 Peraturan Pemerintan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pasal 71 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, Penyertaan Modal Daerah pada Perusahaan Daerah dapat dilaksanakan apabila jumlah yang disertakan tersebut dalam tahun anggaran terlebih dahulu telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah. 7
II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 518 8
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR : 7 TAHUN 2014 TANGGAL: 10 MARET 2014 NO RINCIAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM NUSA KENARI ALOR SUMBER DANA APBD NILAI INVESTASI (Rp.) SEBUTAN 1. TA. 2002 100.000.000,- Seratus Juta Rupiah 2. TA. 2003 600.000.000,- Enam Ratus Juta Rupiah 3. TA. 2004 100.000.000,- Seratus Juta Rupiah 4. TA. 2006 250.000.000,- Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah 5. TA. 2007 1.000.000.000,- Satu Milyar Rupiah Total 2.050.000.000,- Dua milyar Lima Puluh Juta Rupiah BUPATI ALOR, SIMEON TH. PALLY 9