III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan pada percobaan adalah domba Garut jantan lepas sapih umur 6 bulan dengan bobot badan relatif sama yaitu 8-12 kilogram sebanyak 24 ekor. Untuk memudahkan dalam tahap koleksi feses, digunakan domba Garut jantan agar feses yang di tampung untuk sampel tidak tercampur dengan urin. Domba Garut tersebut dipelihara selama 12 minggu di Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba, Margawati, Garut, Jawa Barat. Domba penelitian tersebut diberi 6 perlakuan dengan 4 kali ulangan. 2.1.2. Ransum Percobaan Leguminosa pohon yang terdiri atas kaliandra dan indigofera diperoleh dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Perbibitan Pengembangan Ternak Domba dan Kambing, Margawati, Garut. Adapun kandungan nutrien bahan pakan penelitian terdapat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Nutrien Hijauan Leguminosa Penelitian No Hijauan BK PK LK SK Abu TDN Tanin saponin...%... 1 Calliandra 1 31,56 27,31 2,35 23,91 5,19 62,69 11,00 3 8,61 2 2 Indigofera 26,67 29,31 2,46 19,86 9,08 62,64 0,08 4 0,41 4 Sumber : 1) Hasil Analisis Kimia di Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran (2017) 2) Balai Penelitian Ternak (2009) 3) Tangendjaja dan Wina (1998) 4) Abdullah dkk (2012)
Konsentrat terdiri atas dedak padi, pollard, ampas kecap, bungkil kelapa, molases, dan mineral, diperoleh dari KSU Tanjungsari. Adapun kandungan nutrien bahan pakan penelitian terdapat pada Tabel 2. Tabel 2. Kandungan Nutrien Bahan Pakan Penelitian Bahan Pakan BK PK LK SK Abu BETN TDN...%... R. Gajah Mini 1 24,40 10,04 0,94 30,38 14,55 44,09 54,60* Calliandra 1 31,56 27,31 2,35 23,91 5,19 39,29 62,69 Indigofera 1 26,67 29,32 2,46 19,86 9,08 41,24 62,64 Dedak Padi 2 88,93 9,90 4,10 11,60 11,70 48,70 74,00 Pollard 2 88,50 18,50 3,89 9,78 5,93 61,9 69,20 Ampas Kecap 3 85,50 30,81 8,23 22,77 26,85 22,97 66,00 BungkilKelapa 2 88,95 21,60 10,20 1210 49,70 85,00 85,00 Molases 2 77,00 5,40 0,30 10,00 10,40 74,00 70,70 Sumber : 1) Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (2017) 2) Hartadi, dkk. (1993) 3) Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (2016) * Hasil Perhitungan : Rumus : -26,685 + 1,334 (SK) + 6,598 (LK) + 1,423 (BETN) + 0,967 (PK) 0,002 (SK) 2 0,670 (LK) 2 0,024 (SK) (BETN) 0,055 (LK) (BETN) 0,146 (LK) (PK) + 0,039 (EE) 2 (PK)
Tabel 3. Komposisi Ransum Penelitian Berdasarkan Bahan Kering Bahan Pakan Persentase (%) P1 P2 P3 P4 P5 P6 R. Gajah Mini 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 Calliandra 0,00 15,00 0,00 30,00 0,00 15,00 Indigofera 0,00 0,00 15,00 0,00 30,00 15,00 Dedak Padi 14,31 8,35 6,95 0,00 0,00 0,00 Pollard 5,99 1,63 1,83 0,00 0,00 0,00 Ampas Kecap 5,95 1,07 1,68 0,00 0,00 0,00 Bungkil Kelapa 7,6 1,94 2,54 0,00 0,00 0,00 Molases 1,00 1,00 1,00 0,00 0,00 0,00 Mineral Mix 1,00 1,00 1,00 0,00 0,00 0,00 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Kandungan Nutrien Bahan Kering 31,16 28,46 27,77 26,18 25,04 25,60 Protein Kasar 12,00 13,06 13,57 15,22 15,82 15,52 Lemak Kasar 3,95 2,54 2,48 1,36 1,40 1,38 Serat Kasar 25,31 26,56 26,02 28,44 27,22 27,83 Abu 15,06 13,55 14,19 11,74 12,91 12,33 BETN 43,80 43,79 43,95 42,65 43,24 42,94 TDN 60,00 58,00 58,00 57,03 57,01 57,02 Sumber : Hasil Perhitungan (2017) 3.2. Alat dan Bahan Penelitian Peralatan dan bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Timbangan kapasitas 100 kilogram, digunakan untuk menimbang domba. 2. Timbangan digital kapasitas 10 kilogram, digunakan untuk menimbang masing masing bahan pakan yang diberikan dan juga feses. 3. Jaring, digunakan untuk tempat menampung feses. 4. Ember, digunakan untuk tempat memindahkan feses. 5. Plastik, digunakan sebagai tempat feses yang akan dijadikan sampel. 6. Seperangkat Alat Tulis, berupa pulpen dan buku catatan yang digunakan untuk mencatat data yang telah diperoleh saat penelitian. 7. Borak 5% sebanyak 1,5 liter.
3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Tahap Persiapan Penelitian a. Menyiapkan domba Garut jantan yang memiliki bobot badan ±8-12 kilogram sebanyak 24 ekor. Masing-masing domba dikandangkan dalam kandang individu. b. Menyiapkan tempat pakan dan tempat minum pada masing-masing kandang. c. Menyiapkan tempat penampungan feses pada setiap kandang penelitian. 3.3.2. Tahap Penelitian Tahap penelitian dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: Tahap Prelium Tahap prelium bertujuan untuk membiasakan ternak penelitian dengan ransum penelitian yang digunakan. Lamanya tahap ini yaitu 7 hari. Setiap hari ternak diberi ransum sesuai dengan perlakuan dengan cara 1 kali sehari pemberian konsentrat dan 3 kali sehari pemberian rumput dan leguminosa pohon yang terdiri dari kaliandra dan indigofera. Tahap Koleksi Data Setelah 7 hari tahap prelium, dilanjutkan dengan tahap koleksi data yaitu pengambilan feses untuk sampel selama 7 hari. Setiap hari ransum serta sisa ransum ditimbang sehingga diketahui jumlah ransum yang dikonsumsi. Semua feses yang dikeluarkan ditimbang setiap hari dan diambil sampelnya sebanyak 10% pada setiap ekor ternak. Sampel feses sebelum dikeringkan disemprot asam borak 5%. Sampel feses dikeringkan kemudian disimpan untuk analisis N di laboratorium. 3.4. Peubah yang Diukur 3.4.1. Produksi Feses Produksi feses setiap ekor ternak ditimbang setiap hari selama 7 hari. Jumlah produksi feses dihitung berdasarkan bahan kering. 3.4.2. Kandungan N Feses
Feses yang dihasilkan dihitung kandungan N-nya. Kandungan N dianalisis menggunakan analisis proksimat yaitu metode Kjeldahl. Kandungan N Feses (%) = C x B x 14 x 0,001 A x 100 Keterangan : A : Berat sampel (gram) B : Normalitas HCl (N) C : Volume HCl yang terpakai (ml) 3.5. Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga ada 24 unit percobaan. Adapun masing-masing perlakuan adalah sebagai berikut : P1 = 70% Rumput + 30% Konsentrat P2= 70% Rumput + 15% Konsentrat+ 15% Callindra calothyrsus P3 = 70% Rumput + 15% Konsentrat + 15% Indigofera sp. P4 = 70% Rumput + 30% Calliandra calothyrsus P5 = 70% Rumput + 30% Indigofera sp. P6 = 70% Rumput + 15% Calliandra calothyrsus + 15% Indigofera sp. Model matematika yang digunakannya adalah sebagai berikut: Y ij = µ + α i + ε ij Keterangan : Yij : Nilai pengamatan perlakuan ke-i ulangan ke-j µ : Nilai rataan populasi α i : Pengaruh perlakuan ke-i ɛij : Kesalahan (galat) percobaan ke-i ulangan ke-j i : 1, 2, 3, 4, 5, 6
j : 1, 2, 3, 4, Tabel 4. Daftar Analisis Ragam Sumber Keragaman db JK KT F hitung F0,05 Perlakuan t-1=5 JKP KTP KTP 2.77 Galat t(r-1)=18 JKG KTG KTG Total tr-1=23 JKT Sumber : (Gaspersz, 1995) Keterangan : db : Derajat Bebas JK : Jumlah Kuadrat KT : Kuadrat Tengah Hipotesis yang akan diuji adalah : H0 : P1 = P2 = P3 = P4 = P5 = P6 berarti tidak ada pengaruh antar perlakuan. H1 : P1 P2 P3 P4 P5 P6 atau paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak sama. Kaidah Keputusan: 1. Jika Fhitung Ftabel (0,05) artinya perlakuan tidak berpengaruh nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1. 2. Jika Fhitung Ftabel (0,05) artinya perlakuan berpengaruh nyata (significant), tolak H0 dan terima H1.
Jika perlakuan berpengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji jarak berganda duncan dengan rumus : LSR = SSR x S y S y = KTG r dimana: S y r KTG LSR SSR : Standard error : Ulangan : Kuadrat Tengah Galat : Least Significant Range Test : Studentized Significant Range Kaidah Keputusan: Jika selisih antar perlakuan (d) dibandingkan dengan LSR ternyata: d LSR maka tidak berbeda nyata, d > LSR maka berbeda nyata.