BAB I PENDAHULUAN. yang integral dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHLUAN. Pembelajaran Fiqih mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

BAB I PENDAHULUAN. satuan pendidikan, dimana anak didik belajar. Proses belajar di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. guru agar anak didik mudah memahami materi yang diberikan. Jika guru kurang

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendidikan dan yang ditegaskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I P E N D A H U L U A N. sebagai individu yang bermasyarakat dan berguna. Lebih jauh lagi. Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Agama, kerena semakin tinggi kualitas suatu bangsa, semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang bersangkutan di mana anak didik belajar. Di sekolah inilah anak

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Standar Pendidikan Nasional dalam Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

Judul BAB I PENDAHULUAN

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanat dari Allah SWT dan sudah seharusnya orang tua. mendampingi dan mengawali perkembangan anak, sehingga anak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur an Allah menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat. martabat orang yang berilmu. Oleh karena itu Allah berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

Transkripsi:

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa selalu terkait dengan masalah pendidikan, karena pendidikan merupakan bagian yang integral dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.pendidikan adalah merupakan usaha yang direncanakan untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pendidikan merupakan syarat mutlak dalam meningkatkan mutu dan kualitas masyarakat, bangsa dan Negara.Pendidikan ini bisa dilaksanakan melalui lembaga formal, informal, maupun nonformal.sekolah sebagai salah satu lembaga formal yang menyelenggarakan pendidikan mempunyai peran penting dalam usaha mendewasakan anak didik dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna. Hal ini akan menunjang terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang RI No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

3 berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab. 1 Selain pendidikan umum disekolah perlu disampaikan pendidikan agama, agar anak didik tidak hanya cerdas dengan pengetahuan umum saja tetapi juga cerdas dengan pengetahuan agama.oleh karena itu di sekolah-sekolah, baik itu MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA/SMK diajarkan Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Islam adalah latihan mental, moral, dan fisik (jasmani) yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah Swt. Tujuan pendidikan Islam itu sendiri adalah memperkenalkan kepada anak akan akidah Islam dan dasar-dasarnya, asal usul ibadat dan cara-cara melaksanakannya dengan betul, dengan membiasakan mereka berhati-hati, mematuhi akidah-akidah agama, dan menjalankan serta menghormati syiar-syiar Islam. Menyadari pentingnya motivasi dan pendidikan agama, maka perlu perhatian dan usaha yang intensif, agar para siswa dapat mengerti, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan. Dengan sendirinya hal ini akan membantu terwujudnya tujuan pendidikan Islam secara khusus dan tujuan pendidikan Nasional secara umum. Upaya mewujudkan hal tersebut salah satunya adalah dengan memperhatikan strategi dan metode dalam pembelajaran. 1 Departemen Pendidikan Nasional, UU No. 20 Th. 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7.

4 Dalam menyampaikan suatu pelajaran seorang guru harus bisa menyesuaikan metode dan strategi pembelajaran agar anak didik mudah menerima dan memahami pelajaran yang disampaikan. Seperti halnya pada pembelajaran shalat, seorang guru tidak hanya menyampaikan materi lewat metode ceramah saja, tetapi juga perlu dipadukan dengan metode yang lain seperti metode demonstrasi.hal ini bertujuan agar pengetahuan dan pemahaman siswa bisa lebih meningkat. Penulis tertarik mengangkat masalah shalat karena shalat merupakan hal yang menyangkut masalah ibadah kepada Allah Swt. Shalat merupakan rukun Islam yang kedua dan shalat merupakan tiang agama.apabila seseorang mendirikan shalat maka dia membangun agamanya dan apabila seseorang meninggalkan shalat maka dia merobohkan agamanya.shalat juga dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar. Seperti Firman Allah Swt dalam Al-Qur an Surah Al Ankabut ayat 45: Shalat juga dapat mendamaikan hati seseorang, selain itu shalat juga dapat menyehatkan badan.namun kenyataan yang terjadi sekarang, masih banyak orang Islam yang melakukan shalat tidak sempurna baik dari segi bacaannya maupun gerakannya. Ada juga yang melalaikan shalatnya, bahkan ada yang meninggalkan shalatnya padahal dia adalah seorang muslim. Hal ini karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran dalam menjalankan perintah agama. Penulis merasa

5 perihatin dengan masalah ini dan berupaya agar generasi muda sekarang tidak jauh dari agama dan dapat menjalankan perintah agama dengan baik dan benar.salah satu upaya penulis yaitu dengan menyampaikan materi pembelajaran tentang shalat dengan metode dan strategi yang dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan siswa. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu. Dalam pelaksanaan demonstrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat memperhatikan dan mengamati terhadap objek yang akan didemonstrasikan, sebelum proses demonstrasi guru sudah mempersiapkan alat-alat yang dipergunakan dalam demonstrasi tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu model pembelajaran yang lebih tepat dan menarik, dimana siswa dapat belajar secara langsung yaitu dengan mempraktekkan langsung atau demonstrasi secara langsung pada waktu pembelajaran Penulis melihat bahwa di MIN Muara Halayung pemahaman siswa dalam hal shalat, terutama shalat fardhu masih kurang dan perlu ditingkatkan, oleh karena itu penulis ingin mempraktikkan Strategi Demonstrasi pada pembelajaran shalat fardhu dengan harapan agar pengetahuan dan pemahaman siswa dapat lebih meningkat, siswa mampu mamahami dan mempraktikkan shalat dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar. Untuk membuktikannya maka penulis akan mengangkat dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang akan dituangkan dalam

6 judul: Meningkatkan Kemampuan Praktek Shalat Dalam Pembelajaran Fiqih Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas I MIN Muara Halayung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Agar terhindar dari kesalah pahaman terhadap istilah yang ada dalam judul Penelitian tindakan kelas ini, maka penulis menjelaskan beberapa istilah dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut: Meningkatkan berasal dari kata dasar Tingkat yang berarti susunan berlapis-lapis. Sedang yang dimaksud penulis Meningkatkan adalah menaikkan (derajat, taraf dan sebagainya) pengetahuan anak agar menjadi lebih baik yaitu meningkatkan kemampuan dan prestasi belajar siswa terhadap materi Fiqih tentang pelaksanaan Praktek Shalat dengan baik dan benar. Sedangkan Kemampuan Praktek adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan untuk mempraktekkan tentang objek yang sedang dipelajari oleh siswa. Motode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau menunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering diserta dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.

7 Jadi, yang dimaksud dengan judul di atas adalah bagaimana usaha seorang guru dalam menaikkan derajat kemampuan siswa melakukan Praktek Shalat Pada Kelas I semester II di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Muara Halayung. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah, dapat di identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Siswa pasif dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar Fiqih 2. Siswa terlihat jenuh dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar Fiqih tentang materi shalat 3. Pembelajaran materi fiqih masih monoton 4. Belum ditemukan model pembelajaran yang tepat 5. Belum ada kolaborasi antara guru dan siswa. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang ingin dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana cara menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan dalam praktek shalat siswa kelas I MIN Muara Halayung Kab Banjar? 2. Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan praktek shalat siswa kelas I MIN Muara Halayung Kab Banjar?

8 D. Cara Pemecahan Masalah Dari Permasalahan yang di hadapi siswa kurang mampu berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran Fiqih, maka dilakukan tindakan kelas dengan menerapkan metode demonstrasi, tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I Semester II MIN Muara Halayung selama 2 siklus dengan 4 kali pertemuan tatap muka. E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Dengan diterapkannya metode demonstrasi dalam pembelajaran Fiqih dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mempraktekkan Shalat dengan baik dan benar pada siswa kelas I semester II MIN Muara Halayung. 2. Sikap siswa setuju dan senang diterapkannya metode demonstrasi pada pembelajaran Fiqih dalam mempraktekkan cara shalat dengan baik dan benar pada siswa kelas I MIN Muara Halayung F. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Tujuan penelitian tindakan kelas adalah: 1. Untuk mengetahui cara menggunakan metode demonstrasi dalam mempraktekkan shalat pada siswa kelas I MIN Muara Halayung Kabupaten Banjar.

9 2. Untuk mengetahuai kemampuan siswa melalui metode demonstrasi dalam mempraktekkan cara shalat pada siswa kelas I MIN Muara Halayung Kabupaten Banjar. G. Manfaat Penelitian 1. Sekolah Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran dan mutu sekolah. 2. Guru a. Sebagai bahan bagi guru untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan pengetahuan siswa. b. Sebagai metode yang baru digunakan dalam meningkatkan pengetahuan siswa, sehingga menjadi bahan informasi dan perbandingan serta sebagai bahan dasar bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian ini secara mendalam di masa akan datang. c. Meningkatkan kecakapan akademis. d. Meningkatkan cara belajar aktif. e. Untuk memperkaya wawasan bagi penulis dalam dunia pendidikan, khususnya dalam meningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan metode demonstrasi 3. Siswa a. Dapat meningkatkan pemahaman siswa.

10 b. Pembelajaran Fiqih melalui metode demonstrasi akan membangkitkan motivasi belajar. c. Meningkatkan ketertiban siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

11 DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA Departemen Pendidikan Nasional, UU No. 20 Th. 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung, Citra Umbara, 2003. Kerajaan Saudi Arabia, Al-Qur an dan Terjemah, Medinah Munawwarah, Mujamma Al Malik Fahd Li Thiba at Al Mush-Haf Asy Syarif, 2003. Mudhiah, Course Design, Banjarmasin, Antasari Press, 2010. Zain, Aswan, Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Cet. Ke-2, 2010.