BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan sempurna

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari mempunyai keperluan yang bermacam-macam untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. aspek muamalah (hubungan manusia dengan sesama manusia).

GAME RISING FORCE ONLINE

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

Halal Network atau Multi Level Marketing Berbasis

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. atas dasar suka sama suka atau bisa juga memindahkan hak milik kepada orang

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

online. Mulai dari pencarian campaign hingga transfer uang donasi dapat dilakukan Website Kitabisa menawarkan kepada setiap orang yang ingin melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

BAB IV. disepakati diawal. Adapun perubahan harga sebelah pihak yang dilakukan. oleh si pembeli tanpa ada kesepakatan kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah saw. diberi amanat oleh Allah swt. untuk menyampaikan kepada. tercapainya kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang lengkap dan bersifat universal, berisikan ajaran-ajaran

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran terhadap adat akan berdampak pada ketidak seimbangan dan

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga harus terjadi interaksi antarsesama manusia untuk memenuhi kebutuhan yang mereka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

SPEED DIESEL DI SUMBER KURNIA MANDIRI KECAMATAN

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. diberikannya akal kepada manusia. Dengan akal itulah manusia dapat berpikir sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Islam mengajarkan berbagai macam hukum yang menjadikan aturanaturan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, baik hubungan dengan Allah swt. maupun hubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpit, menindih atau berkumpul, sedangkan arti kiasanya ialah watha

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. dipatuhi tetapi juga tauhid, akhlak dan muamalah, misalnya ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. wawancara kepada para responden dan informan, maka diperoleh 4 (empat) kasus

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan sempurna dibandingkan dengan ciptaan Allah yang lain. Diantara kesempurnaannya adalah dengan diberikannya akal kepada manusia. Dengan akal itulah manusia dapat berfikir tentang dirinya maupun hal-hal lain. Setiap manusia tidak sama kepandaian, keahlian, keinginan, kebencian dan sebagainya. Oleh karena itu, setiap manusia memerlukan bantuan, hubungan dan pergaulan satu sama lainnya agar mereka bisa mencapai kebutuhan, salah satunya dengan bermuamalah. Salah satu kegiatan dalam bermuamalah adalah jual beli (perdagangan). Jual beli merupakan suatu transaksi yang paling sering dilakukan dalam masyarakat. Jual beli adalah hubungan timbal balik, dimana pihak yang satu (si penjual) berjanji untuk menyerahkan hak atas suatu barang, sedangkan pihak yang lain (si pembeli) berjanji untuk membayar sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik atas barang tersebut. 1 Mengenai jual beli ini, Allah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 275: 1 R. Subekti, Aneka Perjanjian, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993), h. 1 1

2 Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. 2 Dan surah An Nisa ayat 29 yang berbunyi: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. 3 2 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, (Jakarta: Internasa, 1992), h. 69 3 Ibid, h. 122

3 Dalam ayat di atas terlihat jelas bahwa jual beli merupakan sesuatu yang diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan hukum syara. Islam menanamkan suatu konsep kejujuran kepada pribadi-pribadi yang menjalankannya seperti kejujuran dalam berkata, bertindak atau berbuat, baik untuk kepentingan sendiri atau masyarakat. Islam mengakui adanya kebebasan secara pribadi untuk berusaha mencari segala karunianya. Janganlah kegiatan perdagangan dicemari dengan perkara-perkara yang diharamkan seperti mengelirukan, mengkhianat, jual beli yang mengandung unsur tipuan, paksaan dan merugikan orang lain. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW: ع ن ا ب ه ر ي ر ة ق ال : ن ي ر س و ل اهلل ص ل ى اهلل ع ل ي ه و س ل م ع ن ب ي ع ا ل ص اة و ع ن ب ي ع 4 ا ل ر ر. )رواه مسلم( Artinya: Dari Abu Hurairah, beliau berkata: Rasulullah SAW melarang jual beli kerikil (bai ul hashaat) dan jual beli yang sifatnya tidak jelas (bai ul gharar). 5 (HR. Muslim) Apabila penjual dan pembeli saling menipu/merahasiakan tentang apa yang seharusnya dikatakan, maka tidak akan ada nilai manfaat dari barang yang diperjualbelikannya. Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan, terdapat sebuah kasus yang terjadi di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yakni mengenai tengkulak gabah (yang dikenal masyarakat dengan 4 Imam Abi Al Husain Muslim Ibn al Hajjaj al Qusyairi an Naisaburi, Shahih Muslim, (Beirut: Darul Fikr, 1993), Juz II, h. 4 5 Adib Bisri Musthafa, Terjemah Shahih Muslim, (Semarang: Asy Syifa, 1993), Jilid 3, h. 4

4 sebutan pambalantik, yakni pedagang perantara yang membeli hasil bumi dan sebagainya dari petani atau pemilik pertama) 6 yang membeli gabah dari petani untuk dijual kembali kepada masyarakat dalam bentuk beras. Dimana tengkulak tersebut apabila ingin membeli gabah dari petani, maka ia selalu membawa gantang (yakni ukuran isi atau takaran yang biasanya untuk menyukat/menakar beras, kacang-kacangan dan sebagainya, kira-kira sama dengan 3,125 Kg) 7 sendiri yang berbeda ukuran dari ukuran gantang yang lazim digunakan yakni lebih besar. Sehingga tengkulak tersebut akan mendapatkan jumlah gabah lebih banyak juga keuntungan yang lebih besar. Sedangkan bagi petani mengalami kerugian. Selain jumlah gabah menjadi berkurang, untung yang juga sudah diperkirakan dari penjualan gabah menjadi berkurang karena perbedaan gantang tersebut. Masyarakat di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah menyebutnya dengan istilah gantang garunum karena pertani merasa dirugikan oleh tengkulak dan tidak bisa berbuat apa-apa kemudian manggarunum (mengggerutu, yakni perkataan yang tergumam terus menerus karena rasa mendongkol atau tidak puas dengan keadaan atau peristiwa yang dialaminya) 8 di belakang merasa dirugikan oleh tengkulak tersebut. Hukum Islam sangat mengutamakan kejujuran dalam berjual beli. Salah satunya adalah dengan ketepatan dalam mengukur, menakar dan menimbang. Allah SWT menyuruh agar dalam berjual beli (berdagang) 6 Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Ed. 3, Cet. 2, h. 1174 7 Ibid, h. 333 8 Ibid, h. 361

5 dilangsungkan dengan menyempurnakan ukuran, takaran dan timbangan, sehingga tidak terjadi kemungkinan adanya penipuan atau kecurangan yang hanya menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain. Muamalah yang digariskan dalam Islam ialah saling rela dan menguntungkan antara penjual dan pembeli, tidak ada tipu menipu dan saling curang mencurangi. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam mengenai praktik jual beli gabah ini yang kemudian penulis tuangkan ke dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang berjudul PRAKTIK JUAL BELI GABAH DI KECAMATAN BATU BENAWA KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran praktik, sebab dan akibat dari praktik jual beli gabah di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap kasus jual beli gabah di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah? C. Tujuan Penelitian mengetahui: Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk

6 1. Gambaran praktik, sebab dan akibat dari praktik jual beli gabah di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 2. Tinjauan hukum Islam terhadap kasus jual beli gabah di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah. D. Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan berguna untuk: 1. Memberikan kontribusi pemikiran dan wawasan kepada seluruh lapisan masyarakat apabila dihadapkan pada persoalan mengenai praktik jual beli gabah, terutama masyarakat di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 2. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan keislaman khususnya di bidang Muamalat. 3. Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka memperkaya khazanah kepustakaan IAIN Antasari Banjarmasin. E. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Praktik, yaitu pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori. 9 9 Ibid, h. 892

7 2. Jual beli, yaitu persetujuan saling mengikat antara penjual yakni pihak yang menyerahkan barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang dijual. 10 3. Gabah, yaitu butir padi yang sudah lepas dari tangkainya dan masih berkulit (antah). 11 Praktik jual beli gabah di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah praktik jual beli gabah dimana petani selaku penjual gabah merasa dirugikan oleh tengkulak selaku pembeli gabah karena tengkulak menggunakan gantang dengan ukuran lebih besar dibandingkan dengan gantang ukuran standar milik petani atau yang lazim digunakan pada saat pembelian gabah sehingga menyebabkan petani mengalami kerugian. F. Tinjauan Pustaka Mengenai praktik jual beli ini telah banyak dibahas oleh para mahasiswa dalam penulisan skripsi sebelumnya. Misalnya saja skripsi yang ditulis oleh saudari Juhairiah NIM. 0101144442 dengan skripsinya yang berjudul Praktik Jual Beli Padi di Desa Sungai Salai Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin, yang secara singkat membahas mengenai jual beli padi dengan dua pilihan harga yang ditetapkan oleh pembeli selaku pedagang beras terhadap petani selaku penjual. Pada pilihan pertama padi dibeli dengan harga murah namun dibayar langsung dan pada pilihan kedua padi dibeli dengan harga mahal namun dengan syarat dititipkan dan dibayar setelah masa 10 Ibid, h. 478 11 Ibid, h. 324

8 penitipan berakhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menurut hukum Islam praktik jual beli ini ada yang dikatakan sah karena telah memenuhi rukun dan syarat dalam jual beli, yakni setelah penjual menyerahkan padi yang dijualnya, si pembeli pun langsung membayar harga dari penjualan padi tersebut. Ada pula yang termasuk dalam jual beli murabahah, yakni jual beli yang didahului oleh penitipan yang akadnya berlangsung pada saat pembeli membayar harga dari penjualan padi tersebut. Ada pula yang termasuk dalam jual beli yang tidak dibenarkan dalam Islam karena tidak adanya kesepakatan diantara kedua belah pihak mengenai 2 (dua) pilihan harga tersebut. Berbeda dengan permasalahan yang penulis teliti yakni mengenai praktik jual beli gabah dimana di sana ditemukan adanya kecurangan yang dilakukan oleh pembeli atau tengkulak karena adanya perbedaan gantang yang pada akhirnya merugikan petani selaku penjual. Ternyata diketahui gantang milik tengkulak lebih besar dibandingkan dengan gantang ukuran standar milik petani, sehingga jumlah gabah milik petani berkurang dan untung yang juga sudah diperkirakan juga ikut berkurang. Tetapi dalam hal ini petani selaku penjual tidak dapat berbuat apa-apa, ia hanya bisa manggarunum (menggerutu) di belakang merasa dirugikan tengkulak. G. Sistematika Penulisan Penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

9 Bab I merupakan pendahuluan, yang memuat: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, definisi operasional, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan. Bab II merupakan landasan teori (ketentuan umum tentang jual beli), yang memuat: pengertian jual beli, dasar hukum jual beli, rukun dan syarat jual beli, bentuk-bentuk jual beli yang dilarang, takaran dalam jual beli, serta Al Urf dan macam-macamnya. Bab III merupakan metodologi penelitian, yang memuat: jenis dan pendekatan, desain penelitian, objek penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan dan analisis data. Bab IV merupakan penyajian data dan analisis, yang memuat: gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi data (deskripsi kasus perkasus kemudian disajikan dalam bentuk matriks) kemudian dianalisis sesuai dengan tinjauan hukum Islam tentang permasalahan yang diteliti. Bab V merupakan penutup, yang memuat: simpulan dan saran.