Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Deri, 2008) dari Warwick medical school, Institute of Education dan

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

1

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya mampu mengatasi setiap masalah kesehatan, terlebih dengan. semakin beranekaragamnya penyakit dan faktor-faktor yang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di

RUTINITAS PIJAT BAYI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 3-12 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

Hubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta perkembangan otaknya. Yaitu dengan cara berinteraksi secara

HUBUNGAN FREKUENSI PIJAT DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI RUMAH BERSALIN RACHMI NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATKAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA BULAN DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan Di BPS Bunda Bukittinggi

PENGARUH HEALTH EDUCATION

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. Kongres World Health Organization (WHO) tentang pengobatan tradisional

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN NEONATUS DINI DI RUMAH BERSALIN SEHAT NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI, DURASI MENYUSUI DENGAN BERAT BADAN BAYI DI POLIKLINIK BERSALIN MARIANI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENGELUARAN COLOSTRUM DI WILAYAH PUSKESMAS POLANHARJO KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Non Equivalent Control Groups, yaitu penelitian dilakukan sebelum dan

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI BAYI DI BPM APRI OGAN ILIR

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

Sugiarti dan Vera Talumepa

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA

GAMBARAN POLA PERILAKU IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 7-12 BULAN DI KLINIK BABY SPA ANANDA AMBARAWA

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya.

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Abstrak. Pengetahuan, Teknik Marmet, Pijat Oksitosin, Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin, Kelancaran Pengeluaran ASI.

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yaitu

METODE MEMPERBANYAK PRODUKSI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN TEHNIK MARMET DAN BREAST CARE DI RSUD KARANGANYAR

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap

PENGARUH TEKNIK MARMET TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG

PENGARUH FISIOTERAPI ORAL TERHADAP REFLEKS HISAP PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

STUDI PENGARUH KONSUMSI SUSU KEDELAI TERHADAP KADAR KALSIUM DALAM ASI (AIR SUSU IBU)

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

EFFECT OF HEALTH EDUCATION WITH DEMONSTRATION OF KNOWLEDGE OF INFANT MASSAGE IN GAMPING JATISAWIT IHC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya

Naili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya

HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERTUMBUHAN FISIK BAYI USIA 6-12 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. satupun produk formula yang dapat menyamai keunggulan ASI. ASI. ASI mengikuti pola pertumbuhan dan kebutuhan bayi untuk proses

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI BPS SARASWATI SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN Miah Adroeni 2, Asri Hidayat 3

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. vitamin dan mineral yang merupakan zat-zat yang dibutuhkan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No 198 Semarang. Mom me Organic Baby And Kids Spa memiliki dua

Transkripsi:

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Heni Hirawati Pranoto*), Sugeng Maryanto**) ABSTRAK Latar Belakang : Pijat adalah terapi sentuhan tertua yang sudah sangat terkenal dan populer di seluruh dunia termasuk Indonesia. Apalagi pijat bayi yang terbukti murah, mudah dan biasa dilakukan. Terapi pijat ini manfaatnya antara lain : merangsang fungsi sistem pencernaan, menambah nafsu makan sehingga dapat meningkatkan kenaikan berat badan. Berdasarkan wawancara didapatkan sebagian besar ibu melakukan pijat bayi di dukun bayi tetapi tidak rutin karena harus mengeluarkan biaya, padahal sebenarnya hal tersebut dapat dilakukan sendiri oleh ibu dengan sedikit penjelasan melalui media video dan praktek pemijatan. Metode : Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan longitudinal. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi umur 1-3 bulan di Desa Candirejo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten sebanyak 35 dan sampel yang diambil sebanyak 30 dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan pada 2 kelompok sampel kemudian dikategorikan, sedangkan untuk berat badan bayi diukur dengan menimbang kemudian diklasifikasikan berdasarkan KMS. Dilakukan perbandingan berat badan bayi antara kelompok I dan kelompok II. Analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji Chi-square (χ 2 ), penelitian dinyatakan signifikan jika α 0,05 dan p < α. Hasil : Hasil penelitian didapatkan p value < α yaitu 0,030. Dari data tersebut menunjukkan ada perbedaan peningkatan berat badan bayi yang diberi terapi pijat dengan bayi yang tidak diberi terapi pijat. Terapi pijat pada bayi merupakan faktor pendukung untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pemberian terapi pijat bayi sudah selayaknya merupakan kebiasaan bagi ibu yang memiliki bayi. Kata kunci : efektifitas pijat bayi, berat badan bayi 1

PENDAHULUAN Pijat adalah terapi sentuhan tertua yang sudah sangat lama dikenal manusia dan yang paling populer. Pijat merupakans seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak berabad-abad silam dan telah dipraktekkan hampir di seluruh dunia., termasuk Indonesia. Seni pijat diajarkan secara turun temurun walaupun pada awalnya tidak diketahui dengan jelas bagaimana pijat dan sentuh dapat berpengaruh demikian positif pada tubuh manusia. 7 Masyarakat sering melakukan pemijatan secara tradisional, apalagi pijat bayi minim terbukti murah (karena dapat dilakukan oleh orang tua bayi sendiri), mudah dan telah biasa dilakukan di Indonesia, sehingga bukan hal yang baru pada kultur kita. Namun demikian masih perlu penelitian lanjutan untuk memastikan hasil-hasil penelitian terhadap terapi sentuhan dan pijatan ini. 7 Dewasa ini telah dikembangkan tentang terapi pijat bayi, berupa sentuhan yang merupakan seni memijat yang telah diilmiahkan. Para pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh dan pijat pada bayi banyak manfaatnya. Terapi sentuh, terutama pijat menghasilkan dampak fisiologis yang menguntungkan seperti dapat mempengaruhi kesehatan dan keadaan fisik, emosi dan spiritual anak. 12,13. Terapi pijat ini mempunyai manfaat antara lain merangsang fungsi sistem pencernaan, menambah nafsu makan sehingga dapat meningkatkan kenaikan berat badan. Disamping itu memperbaiki sirkulasi darah, pernafasan, meningkatkan kesiagaan, menjadikan bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan anak (bonding). Sedangkan manfaat bagi ibu dapat meningkatkan produksi ASI karena semakin sering dilakukan pemijatan pada bayi maka aktivitas nervus vagus akan semakin meningkat yang menyebabkan bayi cepat lapar sehingga reflek hisap bayi ketika menyusu ibunya akan semakin kuat, bayi akan lebih sering menyusu ibunya. Akibatnya ASI akan lebih banyak diproduksi jika semakin sering disekresi. 7 Masyarakat belum banyak yang mengetahui tentang terapi pijat pada bayi. Hal tersebut belum tentu disebabkan karena tingkat pengetahuan secara umum yang masih rendah, tetapi kemungkinan karena belum mengetahui tentang terapi pijat bayi itu sendiri. Identifikasi masalah penelitian dilakukan dengan cara mencari informasi di bidan-bidan desa maupun ibu yang mempunyai bayi, perihal terkait dengan pijat bayi. Berdasarkan wawancara diperoleh informasi bahwa sebagian besar ibu melakukan pijat bayi di dukun bayi akan tetapi tidak rutin karena harus mengeluarkan biaya tiap kali memijatkan bayinya. Hal ini sebenarnya bisa dilakukan sendiri oleh ibu dengan sedikit penjelasan melalui tayangan video dan praktek pemijatan dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan memperluas wawasan kepada para ibu khususnya tentang terapi pijat bayi serta dapat meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan motivasi ibu untuk melakukan terapi pijat bayi pada bayi mereka. Dengan demikian dapat meningkatkan hubungan psikologis ibu dan bayi serta penghematan biaya dalam menjaga kesehatan bayi. Berdasarkan kenyataan yang ada di tempat penelitian, maka perlu diadakan penelitian dengan rumusan masalah adalah Apakah terapi pijat bayi efektif meningkatkan berat badan bayi di Desa Candirejo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi pijat bayi dengan peningkatan berat badan bayi di 2

Desa Candirejo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan longitudinal, yaitu suatu pendekatan dimana subjek yang diukur dilakukan intervensi kemudian diikuti efek yang terjadi selama kurun waktu tertentu. 5 Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 1-3 bulan di Desa candirejo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten yaitu sebanyak 35 dan mengambil sampel sebanyak 30 dengan teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling. Kriteria sampel adalah bayi usia 1-3 bulan dan bayi tidak pernah salit parah sampai usianya 6 bulan. Tempat penelitian dilaksanakan di Desa Candirejo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten. Waktu penelitian pada Bulan Februari sampai dengan September 2008. Pengumpulan data dilakukan pada 2 kelompok sampel. Kelompok I adalah kelompok tanpa intervensi terapi pijat pada bayi dan kelompok II adalah kelompok dengan intervensi terapi pijat. Intervensi dilakukan pada kelompok II dengan melakukan pemijatan pada bayi oleh peneliti, yang sebelumnya peneliti memperlihatkan pemijatan pada bayi melalui video dan menjelaskan tentang terapi pijat bayi. Pemijatan dilakukan rutin seminggu 2 kali selama 4 bulan. Sedangkan untuk mengukur berat badan bayi menggunakan timbangan. Pengukuran berat badan bayi dilakukan pada saat awal intervensi dan pada akhir observasi, kemudian diklasifikasikan menurut grafik berat badan menurut umur yang ada pada KMS (Kartu Menuju Sehat). Klasifikasi berat badan tersebut sebagai berikut : a) Baik : jika berada diwarna hijau b) Cukup : jika berada diwarna kuning tua c) Kurang : jika mendekati dan atau berada di bawah garis merah. Kemudian dilakukan perbandingan berat badan antara kelompok I dan II. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi, digunakan untuk mengetahui berat badan masing-masing kelompok. Analisis bivariat Analisis bivariat menggunakan uji chi square (χ 2 ) pada α 0,05, digunakan untuk mengetahui perbedaan berat badan dua kelompok. Interpretasi hasil analisis menunjukkan ada beda jika nilai p < α, yang artinya terapi pijat bayi efektif terhadap peningkatan berat badan bayi. HASIL A. Peningkatan berat badan bayi yang Tabel 1. Distribusi frekuensi berat badan yang diberi terapi pijat di Desa Kabupaten Berat Jumlah Persen (%) badan Baik 10 66,7 Cukup 5 33,3 Kurang 0 0 Total 15 100 Dari tabel 1 sebagian besar peningkatan berat badan bayi yang diberi terapi pijat adalah baik sebanyak 10 bayi (66,7%), peningkatan berat badan cukup sebanyak 3

5 bayi (33,3%) dan tidak ada berat badan kurang. B. Peningkatan berat badan bayi yang tidak Tabel 2. Distribusi frekuensi berat badan yang tidak terapi pijat di Desa Kabupaten Berat Jumlah Persen (%) badan Baik 3 20 Cukup 11 73,3 Kurang 1 6,7 Total 15 100 Dari tabel 1 sebagian besar peningkatan berat badan bayi yang tidak terapi pijat adalah cukup sebanyak 11 (73,3%), peningkatan berat badan baik sebanyak 5 bayi (33,3%) dan yang paling sedikit adalah kurang peningkatan berat badan sebanyak 1 bayi (6,7%). C. Perbedaan peningkatan berat badan bayi yang diberi terapi pijat dan yang tidak diberikan terapi pijat di di Desa Kabupaten Tabel 3. Perbedaan peningkatan berat badan bayi yang diberi terapi pijat dan yang tidak diberikan terapi pijat di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Berat Badan Terapi Pijat ya Tidak total f % f % F % p value Baik 10 76,9 3 23,1 13 100 0,030 Cukup 5 31,3 11 73,3 16 100 Kurang 0 0 1 100 1 100 Jumlah 15 42,9 15 57,1 30 100 Berdasarkan uji chi square (χ 2 ), p value 0,030 dan α 0,05, p value < α maka Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya adalah ada perbedaan peningkatan berat badan bayi yang diberi terapi pijat dengan bayi yang tidak. PEMBAHASAN A. Peningkatan berat badan bayi yang Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa sebagian besar 76,9% bayi yang diberikan terapi pijat bayi mengalami kenaikan berat badan, dengan kata lain bayi yang mendapatkan terapi pijat hasil pengukuran berat badan berdasarkan umur dengan menggunakan KMS berada di warna hijau. Hal tersebut menunjukkan bahwa terapi pijat bayi sangat menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bahwa dengan pemijatan yang teratur akan membantu meningktkan hormon pertumbuhan yang dihasilkan kelenjar pituitari. Pijatan dapat merangsang saraf vagus yang akan membantu proses pelepasan hormon penyerap makanan seperti insulin ataupun glukosa. Dengan demikian, ASI 4

yang diberikan akan dimetabolisme secara optimal, bayi akan menetek dengan kuat sehingga produksi ASI semakin banyak. 5 Terapi pijat akan membuat perasaan nyaman bagi bayi. Kondisi tersebut akan meningkatkan kualitas tidurnya. Dengan kualitas tidurnya yang baik, pertumbuhan dan perkembangan bayi berjalan dengan sempurna. Pijat bayi akan dapat meringankan ketenganan otot sehingga menenangkan emosi dan membantu meredakan beberapa trauma serta kecemasan yang berkaitan dengan proses persalinan. 13 Terapi pijat jika dilakukan secara rutin akan membuat bayi menjadi sehat, pertumbuhan berat badan berjalan baik. Disamping itu, orang tua akan menemukan bahwa memijat bayi menjadi sesuatu yang bersifat naluriah. Kontak kasih sayang antara orang tua dan bayi memberikan rasa nyaman bagi kedua pihak. B. Peningkatan berat badan bayi yang tidak Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar bayi yang tidak diberi terapi pijat memiliki berat badan cukup yaitu 73,3%. Hal ini menunjukkan bahwa bayi yang tidak diberi terapi pijat dapat tumbuh dengan normal tetapi belum optimal. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan bayi, diantaranya adalah nutrisi, genetika, status kesehatan dan lingkungan. Pemberian nutrisi yang baik akan memberikan kecukupan gizi pada bayi. ASI sebagai makanan utama bayi mempunyai peranan penting dalam menunjang tumbuh kembang bayi. Terapi pijat pada bayi merupakan faktor pendukung untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Bahwa terapi pijat yang rutin dilakukan akan membuat bayi sehat dan mengurangi masalah kesehatan yang sering terjadi, seperti kolik, sembelit, pilek, lesu/malas. Dengan pemberian terapi pijat bayi tidak hanya semakin dekat dengan ibu, namun akan berdampak pada kondisi kesehatan yang optimal. Kondisi inilah yang mendukung tercapainya peningkatan berat badan lebih baik. 12 Kebiasaan di masyarakat yang masih menganggap bahwa pijat bayi merupakan keahlian dukun bayi akan membuat ketidakteraturan dalam pemijatan bayi. Orang tua merasa tidak mampu untuk melakukan pijat bayi. Pada akhirnya pertumbuhan dan perkembangan yang seharusnya dapat berjalan optimal, hanya dapat dicapai dalam kondisi sedang. C. Perbedaan peningkatan berat badan bayi yang diberi terapi pijat dengan bayi yang tidak diberi terapi pijat di Desa Kabupaten Berdasarkan uji chi square (χ 2 ), p value 0,030 dan α 0,05, p value < α maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan peningkatan berat badan bayi yang diberi terapi pijat dengan bayi yang tidak n. Terapi pijat bayi seharusnya merupakan merupakan kebiasaan bagi ibu yang memiliki bayi. Bayi yang diberi terapi pijat akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Hal ini sesuai dengan penelitian, yang 5

menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur yang dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari mengalami kenaikan berat badan perhari 20%-47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. 7 Bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itulah sebabnya berat badan bayi yang diberi terapi pijat meningkat lebih banyak dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan terapi pijat. 7 Penyerapan yang baik akan menjadikan bayi cepat lapar sehingga sering menyusu. Kondisi ini membuat produksi ASI semakin banyak. Dengan demikian akan memberikan kecukupan nutrisi yang baik bagi bayi. Hubungan antara ibu dan bayi akan semakin erat dan kesehatan bayi lebih optimal. Pemberian terapi pijat bayi di masyarakat dapat menjadi salah satu cara dalam upaya penurunan angka kematian dan kesakitan bayi. Dengan tumbuh kembang yang baik / optimal diharapkan akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, kuat dan berkualitas. peningkatan berat badan sebanyak 1 bayi (6,7%). 3. Ada perbedaan peningkatan berat badan bayi yang diberi terapi pijat dengan bayi yang tidak diberi terapi pijat di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten, dengan p value < α yaitu 0,030. SIMPULAN 1. Sebagian besar peningkatan berat badan bayi yang diberi terapi pijat adalah baik sebanyak 10 bayi (66,7%), peningkatan berat badan cukup sebanyak 5 bayi (33,3%) dan tidak ada berat badan kurang. 2. Sebagian besar peningkatan berat badan bayi yang tidak terapi pijat adalah cukup sebanyak 11 (73,3%), peningkatan berat badan baik sebanyak 5 bayi (33,3%) dan yang paling sedikit adalah kurang 6

DAFTAR PUSTAKA 1. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Yang Menyejukkan. Jakarta : PT. Ladang pustaka inti media. 13. Walker, P. (2003). Pijat Bayi Untuk Pemula. Jakarta : Primamedia Pustaka. 2. Azwar, S. (1998). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar. 3. Govern, P. (2002). Touch Therapy Soothes Infant in Unit. June 21, 2002, [URL] http ://www.baby massage.com. 4. Jelliffe, DB. (1989). The Assessment of The Comunity. Geneva, WHO. 5. Notoadmodjo, S. (2002). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 6..(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 7. Roesli, U. (2001). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : PT. Trubus Agriwidya. 8. Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. 9. Supariasa, IGN; Bakri, B; Fajar F. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. 10. Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Perawatan Anak. Jakarta : EGC. 11. Tobing, N., Indriana, I., Riadi, C., dan Purbasantika, G. (2001). Serba-serbi Bayi Baru. Jakarta : PT. Grafika Multi Warna. 12. Turner, R., Nanayakkara, S., dan Soetrisno, I. (2002). Seni Memijat Bayi 7