BAB I PENDAHULUAN. 126). Terpilihnya bahasa Inggris sebagai bahasa asing pertama di Indonesia di antara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang memadai sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang profesional. Salah satu syarat untuk mencapainya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 33 Ayat 3 tentang Bahasa Pengantar, bahasa asing dapat

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Mata kuliah bahasa Inggris di perguruan tinggi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

METHODS OF TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE. Oleh: Ruslina Tri Astuti

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui bahasa, setiap individu dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran writing. Writing merupakan keterampilan yang melibatkan banyak aspek, yaitu kemampuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunikasi secara lisan maupun dalam komunikasi secara tertulis. kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

SILABUS MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS. Universitas ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN. Kompetensi

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa yang berguna bagi dirinya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, perlu. diupayakan sistem pembelajaran yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

Trik Sukses di Tes Toefl

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ERROR ANALYSIS IN WRITTEN LANGUAGE OF SIXTH SEMESTER STUDENTS, ENGLISH DEPARTMENT OF BINA NUSANTARA UNIVERSITY

Tips Lolos ELPT. Begini caranya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

I. PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang keberadaannya kini sudah

I. PENDAHULUAN. mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

PENERAPAN METODE DIRECT METHOD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VIII-A MTS NEGERI MODEL PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dandi Oktaviana Maulid, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris. Penguasaan jumlah kosa kata yang memadai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa Inggris sering diawali dengan mempelajari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

BAGIAN I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini. Mengapa? karena hal itu disebabkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT PENGEMBANGAN BAHASA (PPB) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

E. Distribusi Mata Kuliah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktifitas menulis adalah suatu bentuk manifestasi kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjadi cerdas, bertanggung jawab dan produktif. Berbagai upaya. perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY DALAM KONSEP READING MELALUI PENERAPAN METODE GUESS WORD PADA SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 BIREUEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan berbagai pembahasan yng telah dilakukan pada bab-bab

KURIKULUM 2009 (JALUR SKRIPSI)

Disetiapparagrapakan terdiri dari 3 bagianyang akan menjadipengembang paragrap tersebut.tiga bagianyang dimaksuditu adalah:

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia berkembang ke arah yang lebih maju. Oleh karena itu, tiada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di antara berbagai bahasa asing yang terdapat di Indonesia, bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa asing yang pertama sesuai dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 096/1967 tanggal 12 Desember 1967 (Kartono, 1980: 126). Terpilihnya bahasa Inggris sebagai bahasa asing pertama di Indonesia di antara bahasa asing lainnya didasarkan pada beberapa pertimbangan seperti yang diutarakan Kartono ( 1980: 125 ) bahwa: bahasa nasional kita pada saat ini belum dapat dipakai sebagai alat komunikasi dengan dunia luar dalam rangka politik luar negeri dan untuk menjalin persahabatan dengan bangsa bangsa lain, dan kenyataan bahwa bahasa Inggris mempunyai kurang lebih 300 juta penutur asli dan telah menjadi bahasa komunikasi internasional, bahasa ilmu pengetahuan, teknologi modern, perdagangan, politik, dan dipakai hampir disemua bidang, maka bahasa Inggris jelas harus diberi pioritas pertama untuk dipelajari diantara bahasa bahasa asing yang lain. Sesuai dengan kedudukannya itu bahasa Inggris secara wajib diajar di sekolah sekolah, mulai dari sekolah menengah pertama bahkan ada yang memulainya di sekolah dasar sampai dengan semua jurusan dari fakultas di perguruan tinggi. Pada lembaga lembaga tersebut bahasa Inggris diajarkan terutama untuk memupuk serta meningkatkan kemampuan membaca untuk mengikuti perkembangan serta memanfaatkan ilmu dalan berbagai lapangan dan bidang studi yang biasanya dikomunikasikan dalam bahasa Inggris.

Peningkatan kemampuan membaca ini sesuai dengan hakekat pengajaran bahasa Inggris di Indonesia sebagai TEFL (Teaching English as a foreign Language). Selain itu, pengajaran bahasa Inggris dengan ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam dari padahanya penguasaan keterampilan berbahasa, diselenggarakan disekolah sekolah yang mengajarkan aspek aspek kebahasaan, sastra dan metode pengajarannya, seperti yang dilaksanakan di fakultas keguruan. Ada 4 kemampuan dalam berbahasa inggris yang harus kita ketahui yaitu speaking skills, reading skills, listening skills dan writing skills. 1. Speaking Skill Dalam Speaking skill teknik berbicara yang dipelajari berupa pengucapan kata-kata yang berbahasa inggris, selain itu dengan Speaking Skill merupakan English aktif artinya kita bisa berbicara bahasa inggris. 2. Reading Skill Dalam reading skill kita juga mempelajari bagaimana membaca kata-kata dalam bahasa inggris serta memperbanyaki kosa kata bahasa inggris (Vocabulary). dalam reading skill ada tekniknya yaitu membaca cepat atau scaning, artinya kita membaca bahasa inggris secara menyeluruh dalam waktu yang singkat dan membaca point dari setiap bacaan tersebut. Reading skill kita bisa mengetahui tentang Main idea, topic dari sebuah bacaan berbahasa inggris dan juga kalimat pendukung tulisan tersebut. 3. Listening Skill Listening Skill merupakan kemampuan bahasa inggris dalam mendengar seseorang yang berbicara lalu menjadikan kita akan pengucapan kata tersebut, pada umumnya jika kita berasal dari negara asia tenggara bahasa inggrisnya lebih mudah untuk di dengarkan

karena logat atau cara berbicaranya sama seperti bahasa kita dalam pengucapannya. untuk belajar bahasa inggris dalam bidang listening skill perbanyaklah mendengarkan lagu atau film yang berbahasa inggris lalu simaklah kata demi kata sehingga kita bisa mengetahui bagaimana mengucapkan yang benar. 4. Writing Skill Dalam writing skill merupakan kemampuan yang lumayan rumit karena dalam menulis bahasa inggris kita harus tahu grammar dan susunan kata tersebut juka salah menuliskan grammar atau lain sebagainya maka makna yang terkandung akan beda nantinya, dalam writing skill ada yang namanya tenses yaitu susunan kata yang sesuai dengan waktu kejadiannya seperti (Present tense, present continuous tense, past tense, past continuous tense, present past tense dan juga modal dan lain sebagainya) untuk bisa menulis bahasa inggris kita harus menguasai semua tenses tersebut sehingga untuk kedepannya kita menjadi lebih baik lagi. Dari empat skill yang harus dikuasai dalam bahasa inggris maka untuk hal ini peneliti hanya fokus kepada reading skill untuk mahasiswa itu sendiri. Terutama bagi para lulusan dari universitas, kemampuan membaca, disamping kemampuan bahasa lainnya (mendengarkan, berbicara dan menulis) merupakan kemahiran yang teramat penting. Hal ini disebabkan karena para lulusan tersebut dituntut untuk senantiasa mengembangkan diri dalam profesi yang ditekuninya baik sebagai pengajar bahasa inggris maupun sebagai bahasa lain (sastrawan, penterjemah ). Keadaan ini hanya dapat tercapai apabila mereka memiliki kemampuan membaca yang tinggi, sehingga juga meningkatkan motivasi mereka untuk memperdalam ilmunya pada masa-masa mendatang.

Mengacu pada pengalaman peneliti sebagai pengajar di Politeknik LP3I Medan Kampus Marelan, maka pembelajaran bahasa ingggris belumlah terwujud dengan maksimal. Sejauh ini strategi pembelajaran diterapkan belum memberi hasil yang optimal dalam pembelajaran bahasa inggris. Meskipun bahasa inggris telah diajarkan di Sekolah, ternyata masih banyak mahasiswa yang belum mahir berbahasa inggris. Bahkan alumni atau sarjana bahasa inggris juga kadang-kadang masih mengalami kesulitan berbahasa tersebut, khususnya secara aktif-produktif (berbicara dan menulis ) dan secara pasif-resepsif (mendengarkan dan membaca). Begitu juga para mahasiswa yang berada di Politeknik Lp3i Medan Kampus Marelan yang belum bisa berbahasa inggris dari apa yang di harapkan secara produktif dan pasif-resepsif. Untuk itu penulis fokus pada permasalahan reading yang ada di Politeknik Lp3i Medan Kampus Marelan. Hal tersebut dapat ditunjukan oleh nilai ratarata reading mahasiswa yang tidak mencapai standart minimal B dengan score nilai di atas 75 menurut peraturan yang dikeluarkan oleh Politeknik LP3I Medan Kampus Marelan. Tabel 1.1 Daftar Nilai Reading Mahasiswa Politeknik LP3I Medan Kampus Marelan Tahun 2014-2016 NO Tahun Akademik Semester ganjil Semester Genap 1 2014/2015 6,5 6,8 2 2015/2016 7,0 7,0 Sumber : Hasil UAS Kampus LP3I Untuk mengatasi hal tersebut, maka salah satunya adalah harus ada pendalaman materi yang kuat tentang pembelajaran bahasa inggris yang fokus pada reading tersebut khususnya di Poiteknik LP3I Medan Kampus Marelan. Dengan adanya pondasi yang kuat

tersebut, maka diharapkan para mahasiswa akan dapat lebih mudah mempelajari dan memahami bahasa inggris tersebut pada jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, permasalahan pembelajaran bahasa inggris di Politeknik LP3I Medan adalah terbatasnya penggunaan bahasa ini dalam komunikasi sehari-hari sehingga sulitnya mahasiswa dalam memahami bacaan bahasa inggris. Hal ini sesuai dengan kedudukannya sebagai bahasa asing (foreign language) bukan sebagai kedua (second language), sehingga bahasa inggris umumnya hanya dipakai dalam lingkungan kelas, kampus, kantor atau situasi yang terbatas seperti seminar tentang pembelajaran bahasa inggris. Dalam keadaan seperti ini kemampuan yang paling mungkin dikembangkan adalah keterampilan membaca yang merupakan kunci untuk meningkatkan kemampuan yang lain. Seseorang yang banyak membaca akan dapat memahami berbagai macam struktur kalimat, menambah kosakata dan memiliki latar belakang pengetahuan yang luas. Ketiga hal ini akan membantunya dalam memahami bahasa lisan (kemampuan mendengarkan), mengungkapkan diri secara lisan (berbicara) dan secara tertulis (menulis atau mengarang ). Quantum reading adalah strategi pembelajaran yang berkembang dari metode pembelajaran quantum teaching. Menurut DePorter (2004) kiat kiat untuk membaca ada enam yaitu mempersiapkan diri, meminimalkan gangguan, duduk dengan sikap tegap, luangkan waktu beberapa saat untuk menenangkan pikiran, menggunakan jari atau alat untuk menunjuk. Dan melihat sekilas isi bacaan sebelum memulai membaca. Dick dan Carey (1985:87) yang menjelaskan information about the group s general characteristic can be very helpful in planning instruction tailored to the group s needs. adapun yang termasuk karakteristik siswa adalah seluruh latar belakang yang dibawa oleh siswa kedalam situasi pembelajaran. Namun, dalam studi ini dimaksud

dengan karakteristik siswa adalah kemampuan yang telah dimiliki siswa untuk memahami teks mengkategorikan mereka sebagai pembaca yang baik, sedang dan lemah. Karakteristik yang lain adalah gaya belajar kognitif yang menentukan bagaimana siswa mengolah informasi yang didapatkannya. Gaya kognitif dalam kajian penelitian dibedakan, yaitu : (1) field dependent (ketergantungan pada lingkungan), dan (2) field independent (ketidak tergantungan pada lingkungan). Bagi mahasiswa yang memiliki kecenderungan ketergantungan pada lingkungan akan memandang suatu pola sebagai keseluruhan dan kerap lebih berorientasi pada sesama manusia serta hubungan social. Tapi sebaliknya mahasiswa yang cenderung tidak tergantung pada lingkungan lebih cenderung memperhatikan bagian dan komponen dalam suatu pola dan kerap pula lebih berorientasi pada penyelesaian tugas dari pada hubungan sosial yang lincah. Sehubungan dengan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka peneliti mencoba mengkaji masalah ini dengan judul penelitian Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Kognitif terhadap Memahami Bacaan Bahasa Inggris di Politeknik LP3I Medan Kampus Marelan. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu: Bagaimanakah strategi penyampaian urutan materi ajar yang baik? Apakah susunan pembelajaran yang dirancang sudah sistematis atau logis? Urutan bagaimanakah yang lebih dapat membantu proses belajar Mahasiswa? Apakah penyajian pembelajaran dilakukan secara terperinci sebelum melanjutkan materi berikutnya? Apabila dosen menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda apakah hasil belajar yang diproleh Mahasiswa berbeda?

Apakah tujuan pembelajaran yang berbeda membutuhkan kondisi pembelajaran yang berbeda pula? Apakah perbedaan karakteristik mahasiswa mempengaruhi hasil belajar? Apakah strategi pembelajaran tertentu tepat diberikan kepada Mahasiswa yang memiliki karakteristik tertentu? Apakah mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field independent memperoleh pemahaman bahasa Inggris yang lebih tinggi dari mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field dependent? Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya kognitif terhadap pemahaman bahasa Inggris? C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti melakukan pembatasan sebagai berikut: 1. Strategi pembelajaran dibatasi pada strategi pembelajaran Quantum reading dan strategi pembelajaran ekspositori. 2. Gaya kognitif dibatasi pada gaya kognitif field independent dan gaya kognitif field dependent. 3. Pemahaman bacaan bahasa Inggris dibatasi pada perolehan pemahaman terhadap materi reading bacaan yang disajikan yang diukur melalui tes. D. Perumusan Masalah 1. Apakah hasil belajar pemahaman bacaan bahasa Inggris kelompok mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum reading lebih tinggi dari pada kelompok mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori? 2. Apakah pemahaman bacaan bahasa Inggris kelompok mahasiswa yang memiliki gaya belajar kognitif field independent lebih tinggi dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki gaya belajar kognitif field dependent?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya kognitif terhadap pemahaman bacaan bahasa Inggris. E. Tujuan penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah: 1. Pemahaman bacaan Inggris kelompok mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Quantum reading lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. 2. Pemahaman bacaan bahasa Inggris kelompok mahasiswa yang memiliki gaya belajar kognitif field independent lebih tinggi dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki gaya belajar kognitif field dependent. 3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya kognitif terhadap pemahaman bacaan bahasa Inggris. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan pengetahuan tentang teori teori yang berkaitan dengan cara penyampaian materi dengan menerapkan strategi pembelajaran Quantum reading dan strategi pembelajaran ekspositori, dan hasil belajar mahasiswa, khususnya pemahaman bacaan bahasa Inggris. Oleh karena itu secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pijakan oleh peneliti peneliti lanjutan terhadap variabel variabel yang relevan. Sedangkan manfaat praktis penelitian ini: 1. Diharapkan dapat dipakai sebagai bahan informasi dalam mengambil kebijakan memperbaiki pembelajaran dalam bidang studi bahasa Inggris di Politeknik LP3I Medan Kampus Marelan.

2. Memperkenalkan penerapan pengelolaan pembelajaran dengan cara penyampaian materi dengan menerapkan strategi pembelajaran Quantum reading dan strategi pembelajaran ekspositori yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman bacaan bahasa Inggris. 3. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh cara penyampaian materi dan gaya kognitif terhadap pemahaman bacaan bahasa Inggris. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan sebagai kerangka acuan untuk penelitian selanjutnya yang sejenis dengan penelitian ini.