BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membantu mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotori

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan setiap individu dapat meningkatkan potensi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memerankan peran yang sangat penting dalam membentuk

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan seorang anak dipengaruhi oleh tiga lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat telah membawa konsekuensi bagi dunia pendidikan agar segera

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

I. PENDAHULUAN. yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah, terutama dalam bidang

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol maupun kalimat yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan dilakukan untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan syarat perkembangan. Pendidikan harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB IV PENUTUP. Dari analisis mengenai; Kurikulum 2006 dalam Perspektif Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu. atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

Kata kunci : Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, prestasi belajar Sosiologi

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan dalam Undang-undang (UU) No.12 tahun 2012 Bab I pasal I ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menemukan pribadinya di dalam kedewasaan masing-masing individu secara maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membantu mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berguna bagi kehidupan siswa baik sekarang maupun untuk waktu mendatang. Pendidikan digunakan sebagai indikator kemajuan suatu bangsa yang sangat penting dalam mendukung pembangunan. Untuk menghasilkan output yang berkualitas dalam proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh berhasil tidaknya kegiatan belajar. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai oleh siswa, dikarenakan prestasi belajar merupakan hasil yang telah dilakukan atau dikerjakan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia Bab 1 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Berbicara tentang pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Rendahnya mutu pendidikan dan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia sangatlah memprihatinkanan. Data pendidikan tahun 2015 menyebutkan bahwa angka putus sekolah dasar telah menurun dari 0,62% pada tahun 2000 menjadi 0,26% pada tahun 2015. Angka literasi usia 15-24 tahun pun telah mengalami peningkatan dari 98,7% ke 99,7% di dalam kurun waktu satu dekade sejak 2005. Walaupun begitu untuk mencapai targeting Global Monitoring Report (GMR) yakni anak-anak untuk lulus sekolah menengah atas (SMA), Indonesia baru sekitar 76% (https://www.bernas.id/21795-inilah-hasil-penilaian-unesco-terhadappendidikan-di-indonesia.html) 1

2 Hal ini didukung laporan UNESCO bahwa tahun 2017 Indonesia menduduki peringkat 5 se-asean dengan 11% murid gagal menuntaskan pendidikan alias keluar dari sekolah. Karenanya pendidikan di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. (https://news.okezone.com/read/2017/11/24/18/1820178/daftar-negara-aseandengan-peringkat-pendidikan-tertinggi) Dari laporan UNESCO tahun 2017 di atas nampak jelas ketertinggalan pendidikan di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand. Maka dari itu masalah dalam dunia pendidikan mendapatkan perhatian sungguh-sungguh dari pemerintah Indonesia. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah melakukan berbagai usaha dalam hal pendidikan, yaitu pembangunan dan pembaharuan dalam bidang pendidikan. Pembangunan yang dilakukan mulai dari pembangunan sarana dan prasarana yang menunjang kelancaran pendidikan, pengembangan kurikulum dan peningkatan kualitas tenaga pendidikan antara lain guru, dosen dan lain-lain. Namun mutu pendidikan juga belum dapat meningkat dan tercapai secara optimal. Mutu pendidikan berkaitan dengan prestasi belajar. Menurut Tirtonegoro (2006: 43) prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar merupakan gambaran konkret keberhasilan proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Prestasi belajar peserta didik di Indonesia tergolong rendah jika dibandingkan dengan negaranegara berkembang lainnya. Prestasi belajar dapat dikatakan sebagai hasil usaha peserta didik dalam proses belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Prestasi belajar ini merupakan hasil penilaian yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap hasil usaha peserta didik dalam belajar. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan peserta didik. Bentuk konkret penilaian hasil belajar dinyatakan dalam angka, huruf atau kalimat yang diberikan guru.

3 Menurut Suryabrata (2008: 297) rapor itu merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar muridmuridnya selama masa tertentu itu (4 atau 6 bulan). Dengan demikian dapat diartikan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah proses pembelajaran, yang dinyatakan dengan nilai atau angka sesuai dengan batas ketuntasan minimum yang telah ditetapkan sekolah dalam bentuk rapor. Prestasi belajar ekonomi merupakan hasil belajar siswa untuk pelajaran ekonomi yang diperoleh dan dipelajari di sekolah. Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dan faktor-faktor tersebut juga berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi. Slameto (2010: 54-60) mengemukakan: Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti disiplin belajar, kondisi fisiologis (keadaan fisik siswa), kondisi psikologi (kecerdasan, bakat, minat, motivasi). Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti faktor lingkungan, keluarga, alat instrumen (kurikulum, sarana dan prasarana serta pendidik). Slameto (2010: 60) berpendapat bahwa orang tua adalah orang-orang yang paling dekat dengan siswa. Di dalam lingkungan keluarga, perhatian orang tua dalam belajar anak sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua merupakan salah satu faktor penting lain yang menentukan prestasi belajar siswa. Perhatian orang tua dapat diartikan sebagai suatu bentuk sikap orang tua yang memantau setiap perkembangan anaknya. Orang tua harus menyadari bahwa ia mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses belajar siswa. Ahmadi dan Supriyono (2013: 86) berpendapat bahwa kasih sayang dari orang tua, perhatian atau penghargaan kepada anak-anak menimbulkan mental sehat bagi anak. Perhatian orang tua memberikan dampak yang baik bagi anak seperti meningkatkan semangat dan motivasi belajar bagi sang anak. Perhatian dan bimbingan orang tua di rumah akan mempengaruhi kesiapan belajar siswa, baik belajar dirumah maupun di sekolah.

4 Selain perhatian orang tua, faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan faktor internal. Sardiman (2004: 75) menyatakan bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik pada setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Peserta didik akan berhasil dalam belajar apabila dalam dirinya ada keinginan untuk belajar. Peserta didik yang memiliki keinginan belajar atau motivasi belajar akan berpengaruh pada kegiatan belajar di sekolah sehingga peserta didik lebih aktif dalam proses belajar di kelas. Dengan motivasi belajar yang tinggi peserta didik akan belajar dengan giat dan tekun serta akan memiliki konsentrasi belajar yang penuh ketika proses belajar mengajar di sekolah. Peserta didik yang motivasinya rendah atau bahkan tidak memiliki motivasi belajar akan mengakibatkan prestasi belajarnya menurun. Dengan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi, diharapkan pada akhirnya siswa SMA Negeri 1 Karanganom dapat mencapai prestasi belajar ekonomi yang lebih baik. Oleh karena itu untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi prestasi belajar ekonomi maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul KONTRIBUSI PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARANGANOM TAHUN AJARAN 2017/2018. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasikan masalah-masalah yang terjadi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Karanganom tahun ajaran 2017/2018 sebagai berikut :

5 1. Orang tua siswa kurang memperhatikan kegiatan belajar dan hasil belajar anaknya serta kelengkapan alat belajar anaknya 2. Motivasi Belajar siswa yang sudah ada dalam diri siswa belum mampu dioptimalkan dengan baik untuk untuk mendapatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran ekonomi 3. Masih banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan materi ekonomi yang dilakukan oleh guru bidang studi C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang dikaitkan dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidak mungkin terjangkau dan terselesaikan semua, selain itu guna menghindari kemungkinan kesalahpahaman sehingga timbul penafsiran yang berbeda-beda yang akan mengakibatkan penyimpangan terhadap judul di atas, maka perlu diadakan pembatasan dan pemfokusan masalah, jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari, dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti sebagai berikut : 1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas XI IPS SMA NEGERI 1 KARANGANOM semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 2. Perhatian orang tua dibatasi pada perhatian orang tua terhadap anak 3. Motivasi belajar siswa dibatasi pada motivasi belajar mata pelajaran ekonomi 4. Penelitan hanya dilakukan pada prestasi belajar mata pelajaran ekonomi D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti dapat merumuskan latar belakang masalah sebagai berikut : 1. Adakah kontribusi perhatian orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Karanganom Tahun Ajaran 2017/2018? 2. Adakah kontribusi motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Karanganom Tahun Ajaran 2017/2018?

6 3. Adakah kontribusi perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Karanganom Tahun Ajaran 2017/2018? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kontribusi perhatian orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Karanganom Tahun Ajaran 2017/2018 2. Untuk mengetahui kontribusi motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Karanganom Tahun Ajaran 2017/2018 3. Untuk mengetahui kontribusi perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Karanganom Tahun Ajaran 2017/2018 F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini memberikan sumbangan untuk teori psikolgi pendidikan yang berhubungan dengan perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa. 2. Manfaat praktis Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait, sebagai berikut : a) Bagi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Karanganom, terkait dengan kontribusi perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi untuk meningkatkan mutu pendidikan b) Bagi orang tua siswa, memberikan pengetahuan pada orang tua bahwa perhatian dari orang tua memiliki peran yang penting dalam prestasi belajar siswa

7 c) Bagi siswa, agar siswa dapat memperbaiki cara belajarnya dan meningkatkan motivasi belajar pada dirinya untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal