Brown umur 80 minggu sebanyak 200 ekor dengan bobot badan awal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AMPAS KECAP DALAM PAKAN AYAM PETELUR TUA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, PRODUKSI TELUR DAN KONVERSI PAKAN SKRIPSI.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AMPAS KECAP DALAM RANSUM AYAM PETELUR TUA TERHADAP KECERNAAN PROTEIN, RASIO EFISIENSI PROTEIN DAN RETENSI NITROGEN SKRIPSI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei Bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. kecap dalam ransum dilaksanakan pada tanggal 28 November 28 Januari 2017.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Desember Januari 2015 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai kualitas kimiawi telur ayam hasil dari penggunaan

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN SUMBER PROTEIN BERBEDA TERHADAP BOBOT AKHIR, POTONGAN KARKAS DAN MASSA PROTEIN DAGING AYAM LOKAL PERSILANGAN SKRIPSI.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO S E M A R A N G

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

PENGARUH PENGGUNAAN GATHOT (KETELA TERFERMENTASI) DALAM RANSUM TERHADAP KADAR KOLESTEROL, LDL DAN HDL AYAM BROILER SKRIPSI. Oleh ARIF MUSTAGHFIRIN

,Vol. 32, No. 1 Maret 2014

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

BAB III MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari April 2014, di peternakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

Transkripsi:

12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Tepung Ampas Kecap dalam Pakan Ayam Petelur Umur 80 Minggu terhadap Kandungan Kolesterol, HDL dan LDL Kuning Telur telah di laksanakan pada bulan September- Desember 2016 di Blebat Farm, Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, di Laboratorium Produksi Ternak Unggas, di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi Materi yang digunakan saat penelitian yaitu ayam petelur strain Lohman Brown umur 80 minggu sebanyak 200 ekor dengan bobot badan awal 1932,75±189,50 gram. Bahan pakan yang digunakan dalam menyususn ransum terdiri dari bekatul, jagung, bungkil kedelai, dedak, tepung ikan, Poultry Meat Meal (PMM), Meat Bone Meal (MBM), kapur, lysin, metionin, premix dan ampas kecap. Sebagian bahan pakan yang digunakan diperoleh pada tempat yang berbeda. Kandungan nutrisi bahan pakan dapat dilihat pada Tabel 1. Pakan komersial produksi PT. Japfa Comfeed digunakan sebagai pakan adaptasi selama 16 hari, Pakan perlakuan diberikan setelah adaptasi, dengan kandungan protein kasar 18,5% dan energi metabolisme 2800 kkal/kg. Susunan pakan dan kandungan nutrisi pakan perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2. Alat-alat yang digunakan yaitu thermohygometer untuk mengukur suhu dan kelembaban.

13 Timbangan kapasitas 5 kg dan 150 kg untuk menimbang bahan pakan. Egg tray digunakan sebagai tempat telur. Kandang baterai sebanyak 20 unit dengan ukuran 18x40x45 cm dilengkapi dengan tempat pakan dan minum sederhana dari pipa paralon PVC. Look book harian untuk mencatat data yang diperoleh tiap harinya. Bahan Pakan Tabel 1. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan EM 2) PK 1) SK 1) LK 1) Ca 1) P 1) Lisin 3) Metionin 3) (kkal/kg) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) Jagung 2829,42 9,59 2,74 3,42 0,03 0,00 0,26 0,18 Bekatul 3253,32 13,88 18,54 15,92 0,00 6,69 0,50 0,19 Bungkil 3213,03 51,35 7,53 0,75 0,05 0,69 2,90 0,65 Kedelai Tepung 2933,69 29,79 2,53 6,42 6,42 6,24 5,00 1,80 Ikan MBM 2769,16 52,34 5,40 9,08 2,37 1,89 5,96 0,60 PMM 3555,47 45,43 8,25 14,44 1,01 2,24 0,00 0,00 Ampas Kecap 3786,47 34,27 12,03 18,13 0,20 0,57 1,03 1,67 Lysin 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 90 0,00 methionin 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 90,00 Kapur 0,00 0,00 0,00 0,00 80,00 0,00 0,00 0,00 Premix 0,00 0,00 0,00 0,00 2,79 0,51 0,00 0,00 1) Analisis Proksimat Bahan Pakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, UNDIP; 2) Perhitungan berdasarkan 70% GE (Patrick dan Schaible, 1980); 3) Wahju (2004) Hasil energi metabolis (EM) diperoleh dari, perhitungan gross energi (GE) yang diperoleh dari uji bomb Calorimeter. Hasil yang diperoleh dimasukan dalam tabel sebagai kandungan energi metabolis (EM) bahan pakan yang digunakan dalam menyusun ransum. Rumus energi matabolisme (EM) adalah sebagai berikut: EM = gros energi (GE) 70% (Patrick dan Schaible, 1980)

14 3.2. Metode 3.2.1. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga terdapat 20 unit percoban dan setiap unit terdapat 10 ekor ayam. Perlakuan penggunaan tepung ampas kecap sebagai berikut: T0 : Pakan kontrol (tanpa ampas kecap) T1 : Pakan dengan tepung ampas kecap 10 % T2 : Pakan dengan tepung ampas kecap 12,5 % T3 : Pakan dengan tepung ampas kecap 15 % Tabel 2. Susunan Pakan dan Kandungan Nutrisi Pakan Percobaan T0 T1 T2 T3 Bahan Pakan... (%)... Jagung 55,00 55,00 55,00 55,00 Bekatul 15,00 11,30 10,30 9,30 Bungkil Kedelai 15,50 12,00 10,50 9,00 Tepung Ikan 4,00 2,00 2,00 2,00 MBM 2,00 2,00 2,00 2,00 PMM 2,80 2,00 2,00 2,00 Ampas Kecap 0,00 10,00 12,50 15,00 Lysin 0,10 0,10 0,10 0,10 Methionin 0,10 0,10 0,10 0,10 Kapur 4,50 4,50 4,50 4,50 Premix 1,00 1,00 1,00 1,00 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 EM (Kkal/kg) 2.814,20 2.872,86 2.886,79 2.900,71 PK (%) 18,83 18,98 18,93 18,88 SK (%) 5,90 6,03 6,03 6,04 LK (%) 5,23 6,18 6,46 6,75 Ca (%) 3,99 3,87 3,87 3,88 P (%) 0,72 0,54 0,53 0,52 Lysin (%) 1,08 0,96 0,94 0,91 Methionin (%) 0,40 0,50 0,53 0,56 Analisis Proksimat Bahan Pakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, UNDIP

15 3.2.2. Tahap Persiapan Tahap persiapan meliputi penyediaan dan analisis proksimat bahan pakan, persiapan kandang dan peralatan yang akan digunakan. Bahan pakan yang digunakan berupa ampas kecap berasal dari pabrik kecap Mirama, pasar johar, Semarang Kota. Bahan pakan selain ampas kecap diperoleh dari dari Abdi Lestarie Poultry Shop Kaliwungu, Kabupaten Kendal dan PMM diperoleh dari Prova Poultry Shop, Tlogosari, Semarang serta premix diperoleh dari Widuri Poultry Shop, Sukorejo. Ampas kecap yang diperoleh direndam dalam larutan asam asetat dengan ph 3 selama 24 jam dengan perbandingan 1 kg ampas kecap, 2 L air dan 6 ml asam asetat. Pencucian dengan air mengalir, penirisan dan pengeringan dengan sinar matahari sampai kering, kemudian penggilingan menggunkan grinder, selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran. 7. Analisis proksimat, Ca, P dan NaCl dari bahan pakan dilakukan di Labolatorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Persiapan kandang untuk pemeliharaan berupa penyiapan kandang, desinfeksi, istirahat kandang, peralatan kandang, formulasi ransum dan pengadaan ayam petelur. Formulasi ransum ayam petelur dilakukan di Labolatorium Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.2.3.Tahap Pelaksanaan Adaptasi pakan dilakukan selama 16 hari yaitu dengan rincian 4 hari menggunakan 75% pakan jadi dan 25% pakan perlakuan, 4 hari selanjutnya

16 menggunakan 50% pakan jadi dan 50% pakan perlakuan, 4 hari selanjutnya menggunakan 25% pakan jadi dan 75% pakan perlakuan, 4 hari terakhir menggunakan 100% pakan perlakuan. Pemberian pakan diberikan sebanyak 2 kali yaitu pada pagi hari pukul 07.00 WIB sebanyak 60% dan pada sore hari pukul 14.00 WIB sebanyak 40% yang sebelumnya telah ditimbang terlebih dahulu pada pagi hari. Pemberian air minum ad libitum dan perhitungan sisa pakan dilakukan setiap 1 minggu sekali. Pengambilan telur setiap hari dilakukan sebanyak 2 kali untuk menghindari kerusakan telur dan telur pecah yaitu pada pukul 09.00 dan 14.00 WIB dan penimbangan telur dilakukan setiap hari. Pengambilan data dilakukan pada minggu terakhir penelitian, yaitu sebanyak 2 butir telur pada setiap unit perccobaan. Telur yang diperoleh diambil ke dua kuning telurnya kemudian dicampur dan dianalisis kandungan kolesterol, HDL dan LDLnya (Lampiran. 8). 3.2.4.Variabel yang Diamati Variabel yang diamati dalam penelitian ini antara lain : 1. Kolesterol kuning telur (mg/g) Kolesterol kunung telur dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Kolesterol total = [LDL kuning telur (ml/dl) x Faktor Pengenceran (30)] : 100 (Pisani dkk., 1995). 2. HDL (High Density Lipoprotein) kuning telur (mg/g) HDL kuning telur dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

17 HDL kuning telur = [HDL kuning telur (ml/dl) x Faktor Pengenceran (30)] : 100 (Pisani dkk., 1995). 3. LDL (Low Density Lipoprotein) kuning telur (mg/g) LDL kuning telur dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : LDL kuning telur = [LDL kuning telur (ml/dl) x Faktor Pengenceran (30)] : 100 (Pisani dkk., 1995). Selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran. 8 3.2.5 Analisis Statistik Model Linier RAL: Yij = µ +Ʈi + ƹij Dimana: Yij = Nilai pengamatan dari perlakuan ke I ulangan ke-j µ = Nilai rerata harapan (mean/nilai rataan populasi) Ʈi = Pengaruh faktor perlakuan ke-i ƹij = Pengaruh galat ke-ij dengan perlakuan tepung ampas kecap ke-i i = perlakuan tepung ampas kecap j = ulangan ke 1,2,3,4 dan 5 Data dianalisis dengan analisis ragam (analysis of varience) dengan uji F pada taraf 5 % untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter. Apabila terdapat pengaruh perlakuan terhadap paremeter, dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan MS. Excel 2013 untuk mengolah data hasil penelitian.

18 Hipotesis Statistik H0 : i = 0 tidak terdapat pengaruh perlakuan tepung ampas kecap terhadap kandungan kolesterol, HDL dan LDL kuning telur. H1 : i 0 paling tidak ada satu perlakuan tepung ampas kecap yang memberikan pengaruh berbeda terhadap kandungan kolesterol, HDL dan LDL kuning telur. Kriteria Pengujian Jika F Hitung F table 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika F Hitung F table 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima.