BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kandungan gizi limbah tersebut rendah. kulitnya tidak dimanfaatkan kembali. Kulit buah semangka terdapat

dokumen-dokumen yang mirip
KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian yang khusus dari masyarakat dilingkungan sekitar. dapat dimanfaatkan salah satunya limbah ampas tahu.

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBUATAN SOYGHURT KAYA ANTIOKSIDAN dengan SUBSTITUSI EKSTRAK WORTEL (Daucus carrota) SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, kandungan airnya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dadih merupakan hasil olahan susu fermentasi yang berasal dari Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sinar matahari berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Santoso (2009) menyatakan bahwa yoghurt merupakan produk susu. yang difermentasi. Fermentasi susu merupakan bentuk pengolahan susu

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB I PENDAHULUAN. macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN YOGHURT SUSU KECAMBAH KACANG HIJAU

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

BAB I PENDAHULUAN. dalam susu dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Di dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat sangat memperhatikan pentingnya pengaruh makanan dan

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai :(1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan permintaan pasar dan perkembangan IPTEK dalam bidang pertanian di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun mengakibatkan semakin bertambah produksi buah-buahan sehingga bertambah pula limbah yang dihasilkan. Pemanfaatan limbah kurang mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat di Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan limbah dikarenakan pengetahuan masyarakat terhadap kandungan gizi limbah tersebut rendah. Tanaman semangka kadang hanya dimanfaatkan buahnya saja sedangkan kulitnya tidak dimanfaatkan kembali. Kulit buah semangka terdapat kandungan gizi yang tidak kalah penting dari daging buahnya, menurut Wibowo (2013) kulit semangka berukuran 2,5 cm x 2,5 cm diketahui mengandung sekitar 1,8 kalori. Selain itu, walaupun kandungan nutrisi makro dalam kulit semangka tidak sebanyak dalam daging buahnya, namun satu cangkir porsi kulit semangka dapat memberikan sekitar 2% dari kebutuhan vitamin C harian serta 1% dari kebutuhan vitamin B6 harian. Menurut Mita (2010) kulit buah semangka kaya akan vitamin, mineral, enzim, dan klorofil. Vitamin-vitamin yang terdapat pada kulit buah semangka meliputi vitamin A, Vitamin B2, vitamin B6. Kulit buah semangka juga mengandung sebagian besar citrulline, asam amino, besi, magnesium, fosfor, kalium, seng, betakaroten, dan likopen yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. 1

2 Kandungan vitamin E, vitamin C, dan protein yang cukup banyak pada kulit buah semangka dapat digunakan untuk menghaluskan kulit, rambut, dan membuat rambut tampak berkilau. Sedangkan betakaroten dan likopen yang terdapat pada kulit buah semangka dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan untuk mengencangkan kulit wajah dan mencegah timbulnya keriput pada wajah. Kulit buah semangka dapat diinovasikan dengan dijadikan minuman sehat yaitu fruitghurt. Hasil penelitian Ismayanti et al. (2013) kadar fenolat total pada jus kulit buah semangka bulat tidak berbeda nyata dengan jus kulit buah semangka lonjong, sebesar 18,702 mg/g dan 19,186 mg/g dan nilai IC 50 jus kulit buah semangka bulat sebesar 214,369 ppm dan semangka lonjong sebesar 376,266 ppm lemah jika dibandingkan dengan vitamin C. Fruitghurt merupakan produk hasil fermentasi dari buah-buahan maupun kulit buah-buahan. Prinsip pembuatan fruitghurt yaitu dengan memfermentasikan sari buah atau campuran dari berbagai sari buah-buahan dengan menggunakan bakteri Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophillus. Hasil penelitian Silalahi (2009), menunjukkan bahwa semakin lama waktu fermentasi maka asam laktat yang dihasilkan semakin banyak dan asam laktat yang banyak dihasilkan dari campuran Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophillus. Hasil penelitian Sumantri (2004), menunjukkan bahwa kadar asam laktat yang paling optimal diperoleh pada suhu 40 0 C dengan lama waktu fermentasi 24 jam. Hasil analisa varian terhadap asam laktat dapat disimpulkan adanya pengaruh suhu pada proses

3 fermentasi. Adapun manfaat dari fruitghurt bagi kesehatan adalah dapat membuat pencernaan lebih sehat, tidak hanya itu fruitghurt juga mengandung zat antioksidan (Vitamin C) sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. Hasil penelitian Sintasari (2014) selama fermentasi bakteri asam laktat melakukan proses metabolisme yang menghasilkan asam laktat yang terukur sebagai total asam. Total asam mengalami peningkatan seiring dengan semakin tingginya penambahan susu skim dan sukrosa. Dengan demikian penambahan susu skim 9% dan sukrosa 7% jumlah nutrisi yang dapat digunakan untuk proses metabolisme mikroba semakin besar. Hasil penelitian Triyono (2010) penambahan susu skim sebesar s 3 = 15 % memberikan perbedaan yang nyata, namun pada penambahan s 1 = 5% dan s 2 = 10% tidak berpengaruh nyata pada yoghurt kacang hijau. Semakin tinggi konsentrasinya semakin kuat aroma pada produk yoghurt kacang hijau. Penambahan susu skim pada soyghurt untuk menghilangkan bau langu sehingga aroma yang timbul yaitu khas yoghurt dengan aroma asam. Gula memiliki peranan yang sangat penting dalam pembuatan fruitghurt, karena berperan dalam pemberi rasa, pemberi stabilitas pada mikroorganisme dan sebagai pengawet alami yang mampu mengawetkan fruitghurt agar tidak cepat basi. Menurut Kalsum (2013) gula jawa merupakan jenis gula yang paling sehat dikonsumsi diantara jenis pemanis lainnya. Hal ini dikarenakan kandungan kalorinya rendah dan manfaatnya yang kaya untuk menjaga

4 kesehatan tubuh. Gula aren mengandung thiamine, riboflavin, nicotinic acid, dan protein. Pembuatan fruitghurt perlu adanya inovasi baru yaitu dengan ditambahkannya zat warna sehingga fruitghurt terlihat lebih menarik. Zat pewarna makanan adalah zat warna yang dicampurkan kedalam makanan. Menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988, zat pewarna makanan adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Menurut Winarno (1997), yang dimaksud dengan zat pewarna makanan adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Penambahan warna pada makanan dimaksudkan untuk memperbaiki warna makanan yang berubah atau menjadi pucat selama proses pengolahan atau untuk memberi warna pada makanan yang tidak berwarna agar kelihatan lebih menarik. Mengingat banyaknya penggunaan pewarna buatan yang bukan untuk bahan pangan, maka pewarna alami yang digunakan berasal dari kayu secang yang menghasilkan warna merah kekuningan disebabkan oleh adanya senyawa brazilein. Pada penelitian ini kulit buah semangka yang menjadi bahan dasar fruitghurt akan ditambahkan dengan pewarna alami dari kayu secang yang mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid ini befungsi sebagai antioksidan bagi tubuh manusia. Antioksidan melindungi jaringan terhadap kerusakan oksidatif akibat radikal bebas yang berasal dari proses-proses dalam tubuh atau dari luar dan memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C). Hasil penelitian Kurniati et al.

5 Ekstraksi zat warna brazilein dari kayu secang menggunakan alat soxhlet, menghasilkan ekstrak zat warna yang memiliki nilai serapan (absorbansi) sebesar 0,303 dengan ph 6. Uji stabilitas zat warna brazilein dari kayu secang yang diekstrak dengan pelarut etanol pada pengaruh ph stabil sampai ph 7 dan pada ph 8 warna berubah menjadi merah. Menurut Janpri (2012) kayu dan daun secang memiliki kandungan kimia yang bermanfaat. Kayu secang mengandung asam galat, tanin, resin, resorsin, brazilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, minyak atsiri. Adapun daunnya mengandung 0,16%-0,20% minyak atsiri yang berbau enak dan hampir tidak berwarna. Dari uraian diatas, maka mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil judul KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG. B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini agar tercapai maksud dan tujuan yang dikehendaki oleh penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah, sebagai berikut: 1. Subyek penelitian Gula aren, kayu secang dan kulit semangka. 2. Obyek penelitian Fruitghurt dari kulit buah semangka dengan penambahan gula aren dan kayu secang.

6 3. Parameter penelitian Kandungan vitamin C dan organoleptik (rasa, aroma, warna, tekstur). C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang perlu dibahas akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kandungan vitamin C dalam fruitghurt dari kulit buah semangka yang ditambahkan gula aren dan kayu secang yang bervariasi? 2. Bagaimana hasil uji organoleptik terhadap fruitghurt dari kulit buah semangka yang ditambahkan gula aren dan kayu secang yang bervariasi? D. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mengetahui kandungan vitamin C dalam fruitghurt dari kulit buah semangka yang ditambahkan gula aren dan kayu secang yang bervariasi. 2. Mengetahui hasil uji organoleptik pada fruitghurt dari kulit buah semangka yang ditambahkan gula aren dan kayu secang yang bervariasi. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya.

7 b. Menambah khasanah keilmuan, pengetahuan dan pengalaman bagi penulis. c. Penelitian ini memiliki kontribusi dalam bidang biologi, khususnya pemanfaatan kulit buah semangka. 2. Manfaat Umum a. Menambah informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang keanekaragaaman pengolahan minuman fermentasi terutama fruitghurt. b. Nilai guna dan nilai ekonomis kulit buah semangka dapat ditingkatkan. c. Hasil penelitian dapat dikembangkan sebagai sentra usaha kecil yang dapat menambah pendapatan masyarakat.