BAB I PENDAHULUAN. 1 Ibnu Majah, Sunan Ibni Majah (Beirut: Dar al-ilmi, 1982), jil. 1, h. 620.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

Hadits-hadits Shohih Tentang

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

Dunia telah menjadi DESA BESAR, Dunia tanpa Batas (pelaksanaan Haji, Pertandingan Sepak Bola dll, bisa dilihat secara langsung ASRORI, MA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

ISLAM IS THE BEST CHOICE

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:


Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

MUZARA'AH dan MUSAQAH

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

PERAYAAN NATAL BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL

)ر واه ابن ماجو( BAB I PENDAHULUAN

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

BAB III PANDANGAN DAN ANALISIS DESI SRI WULANDARI TERHADAP SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN Al-AL-QARD{ AL-H{ASAN

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. peluang sebesar-besarnya kepada setiap anak Indonesia, untuk memperoleh

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

TAFSIR SURAT AL- AADIYAAT

PENERAPAN NILAI-NILAI AKHLAK DALAM MENUNTUT ILMU DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. I, Pasal 1, Ayat 1. 3 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. 5 (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 21.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindakan seseorang yang didasarkan pada pengetahuan yang didapatkan melalui proses belajar lebih tinggi dibandingkan tindakan seorang yang lain yang tidak didasarkan pengetahuan hasil belajar. Dalam Islam posisi orang yang mempunyai pengetahuan lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak memiliki pengetahuan. Hal ini disebutkan dalam Alquran QS al- Mujadilah: 11: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS al-mujadilah: 11) Rasulullah sendiri menegaskan kewajiban belajar atau menuntut ilmu bagi umat muslim. Dalam sebuah hadis disebutkan: ح د ث ن ا ه ش ام ب ن ع م ار ح د ث ن ا ح ف ص ب ن س ل ي م ان ح د ث ن ا ك ث ري ب ن ش ن ظ ري ع ن م م د ب ن س ري ين ع ن أ ن س ب ن م ال ك ق ال ق ال ر س ول الل ه ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م ط ل ب ال ع ل م ف ر يض ة ع ل ى ك ل م س ل م Hisyam bin Ammar berkata kepada kami: Hafs bin Sulaiman berkatakan kepada: Katsir bin Sinzir berkata kepada kami dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. 1 1 Ibnu Majah, Sunan Ibni Majah (Beirut: Dar al-ilmi, 1982), jil. 1, h. 620. 1

2 Lebih lanjut, pentingnya kegiatan pendidikan, disetarakan oleh Rasul dengan berjihad, seperti disebutkan dalam hadis: ح د ث ن ا ن ص ر ب ن ع ل ي ق ال ح د ث ن ا خ ال د ب ن ي ز يد ال ع ت ك ي ع ن أ ب ج ع ف ر الر از ي ع ن الر ب يع ب ن أ ن س ع ن أ ن س ب ن م ال ك ق ال ق ال ر س ول الل ه ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م م ن خ ر ج ف ط ل ب ال ع ل م ك ان ف س ب يل الل ه ح ت ي ر ج ع Nasr bin Ali berkata kepada kami: Khalid bin Yazid al-allaki berkata kepada kami dari Abu Ja far ar-razi dari ar-rabih bin Anas dari Anas bin Malik, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw.: Barang siapa keluar menuntut ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali. 2 Pada hakekatnya, proses belajar merupakan proses untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Akibat dari belajar adalah perubahan tingkah laku yang pada gilirannya akan mengakibatkan perubahan dalam cara berpikir dan berperilaku seseorang. ketika seorang yang belajar berhasil memahami sesuatu dan berdasarkan pemahaman tersebut ia bertindak, maka dapat dikatakan pembelajaran telah mencapai tujuan. Dalam perencanaan pembelajaran, pembentukan, perbaikan dan penataan kurikulum merupakan hal yang penting. Sebagai penentu arah tujuan pendidikan, kurikulum harus mendapatkan perhatian penting dari pihak pendidikan untuk diperhatikan. Kurikulum adalah program yakni rencana yang ditempuh sekolah untuk mencapai tujuan. Penafsiran lain terhadap kurikulum adalah segala sesuatu yang diharapkan, dianggap akan dipelajari oleh siswa baik sikap dan ketrampilan tertentu). Selain itu, kurikulum juga dapat dianggap sebagai pengalaman siswa. 3 Seiring dengannya, berbagai aspek lain dalam pembelajaran juga harus diperhatikan dalam hal menciptakan pendidikan yang unggul, seperti sarana pembelajaran, tenaga pengajar, waktu dan sebagainya. 2 At-Tirmidzi, Sunan at-tirmidzi (Beirut: Dar Ashwar, t.t.), jil. 9, h. 244. 3 S. Nasution, Asas-Asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 5-9.

3 Pembaharuan dalam pendidikan harus terus berlangsung untuk menciptakan pendidikan yang dinamis, dapat merespon kebutuhan masyarakat. Pembaharuan membutuhkan kreativitas. Penggairahan pendidikan, peningkatan mutu pendidik, melengkapi sarana dan prasarana yang memadai, memotivasi peserta didik dan sebagainya merupakan bagian harus diperhatikan dan harus diperbaharui setiap waktu. Indonesia memiliki suatu sistim pendidikan yang dikenal dengan istilah sistim pendidikan nasional. Sistim pendidikan yang diberlakukan di Indonesia didasarkan pada keragaman corak budaya dan nilai-nilai yang berkembang pada masyarakatnya. Sistem pendidikan nasional Indonesia disusun berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dan dijiwai oleh kebudayaan Indonesia. Tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, mempunyai moral yang luhur, berpikir sehat dan mampu berkomunikasi secara sosial, memiliki badan yang sehat dan membangun manusia yang bertanggungjawab. Sistim pendidikan nasional Indonesia menginginkan pembangunan lembaga kependidikan yang mandiri, kreatif dalam melakukan pengembangan yang bermuara pada lembaga yang menjunjung tinggi etika yang luhur. Sejalan dengan hal tersebut, institusi pendidikan di Indonesia seharusnya mampu mengembangkan dirinya secara maksimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ia sediakan agar keberadaannya tetap terjaga dan menjadi solusi di bidang pendidikan bagi masyarakat. Sama halnya dengan madrasah Tsanawiyah sebagai sebagai salah satu institusi pendidikan Islam, seharusnya mampu untuk melakukan berbagai pengembangan dalam bidang pendidikan dengan fokus pengembangan kualitas pendidikan. Seiring dengan Kemunculan berbagai lembaga pendidikan di Indonesia, persaingan antara lembaga pendidikan semakin terasa dan ketat. Pengembangan, Pembaharuan dan perbaikan mutlak diperlukan oleh madrasah Tsanawiyah agar ia dapat tetap hidup dan memainkan peran dalam pengembangan pendidikan Islam pada masa

4 sekarang ini. Ketika ia bersikap statis, tidak berkembang dan tidak berinovasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat, maka lambat laun keberadaannya akan dilupakan masyarakat. Pengembangan dan inovasi tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas guru, variasi metode pembelajaran, dan tentu saja perbaikan dan pembenahan kurikulum yang diterapkan. Untuk tujuan pengembangan kualitas pendidikan, sejak tahun 2006, pemerintah negara Indonesia telah menetapkan dan mewajibkan seluruh institusi pendidikan nasional untuk memiliki dan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau lebih lazim disebut dengan KTSP. Berlakunya KTSP dalam proses pendidikan merupakan salah satu usaha pemerintah untuk memajukan pendidikan nasional dengan menetapkan standar pendidikan dan mewajibkan seluruh lembaga pendidikan untuk menerapkannya. KTSP juga dapat dilihat sebagai peluang pengembangan pendidikan dan lembaganya secara mandiri. KTSP memberikan kesempatan bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan konsep pendidikan yang sesuai dengan keadaan masyarakat. Selain itu, KTSP juga memberikan guru peluang sebesar-besarnya untuk merancang konsep pendidikan yang lebih sesuai dengan sekolahnya. Seiring dengan peluang yang disediakan oleh KTSP, tanggung jawab pengembangan pendidikan juga berada di tangan institusi lembaga pendidikan, dalam hal ini pengelola lembaga dan para guru yang terlibat di dalamnya. Untuk dapat mengembangkan pendidikan, khususnya di bidang kurikulum, guru sebagai bagian dari institut pendidikan harus memahami seluk beluk KTSP. Demikian halnya dengan guru mata pelajaran agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Negeri Rantauprapat yang memegang peranan penting dalam pengelolalaan dan pelaksanaan kurikulum selama proses pembelajaran di dalam kelas. Pendidikan agama Islam di madrasah diajarkan melalui beberapa mata pelajaran seperti Fikih, Qur an-hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam. Bagaimana peran para guru

5 dalam pengembangan kurikulum menjadi penting untuk melihat apakah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan telah diterapkan sesuai dengan regulasi peraturan perundang-undangan atau tidak. Untuk hal itu, penulis ingin melakukan penelitian dalam bentuk tesis tentang Aplikasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Agama di MTs Negeri Rantauprapat. B. Fokus Masalah KTSP yang diteliti dalam penelitian ini hanya kurikulum yang digunakan untuk pendidikan agama Islam yang diajarkan melalui beberapa mata pelajaran, yakni: Fikih, Qur an-hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam. karena itu, fokus masalah dalam penelitian ini meliputi: 1. Penyusunan KTSP dalam meningkatkan mutu pembelajaran dalam mata pelajaran Fiqh, Qur an-hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam. 2. Penysunan silabus dan RPP sebagai acuan dalam pembelajaran Fiqh, Qur an-hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam. 3. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tuntutan KTSP untuk meningkatkan mutu pembelajaran Fiqh, Qur an-hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam. 4. Pelaksanaan sistem evaluasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada mata pelajaran Fiqh, Qur an-hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam. C. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus masalah seperti yang telah diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penyusunan KTSP oleh pihak sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran dalam mata pelajaran Fiqh, Qur an- Hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam?

6 2. Bagaimana penyusunan silabus dan RPP sebagai acuan dalam pembelajaran Fiqh, Qur an-hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam? 3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Fikih, Alquran-Hadis, Akidah Akhlak dan Sejarah Kebudayaan Islam untuk meningkatkan mutu pembelajaran? 4. Bagaimana pelaksanaan sistem evaluasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada mata pelajaran Fiqh, Qur an-hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam? D. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah seperti dikemukakan di atas, maka adapun tujuan peneliltian ini adalaha sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penyusunan KTSP dalam meningkatkan mutu pembelajaran dalam mata pelajaran Fiqh, Qur an-hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam. 2. Untuk mengetahui penysunan silabus dan RPP sebagai acuan dalam pembelajaran Fiqh, Qur an-hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam 3. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Fikih, Alquran-Hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam untuk meningkatkan mutu pembelajaran. 4. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem evaluasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada mata pelajaran Fiqh, Qur an-hadits, Aqidah Akhlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam. E. Kegunaan Penelitian Penelitian mempunyai manfaat dari dua sudut pandang berbeda, teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian berguna sebagai pengayaan dalam ilmu pendidikan Islam. Sedangkan pada tingkat praktis, penelitian berguna untuk pihak-pihak tertentu, sebagai berikut:

7 1. Sebagai bahan evaluasi dan masukan dalam pelaksanaan KTSP di lembaga pendidikan Islam di Sumatera Utara secara umum dan MTsN Rantauprapat secara khusus untuk MAPENDA Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara. 2. Penelitian ini juga berguna sebagai masukan untuk melakukan evaluasi pembelajaran pendidikan agama dalam meningkatkan mutu pembelajaran di MTsN Rantauprapat, khususnya bagi Kepala Sekolah. 3. Untuk para guru bidang studi agama khususnya dan semua guru pada umumnya, penelitian ini berguna sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi diri, sehingga dapat melakukan perbaikan dalam pelaksanaan KTSP pada masa mendatang.