BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Isteri terhadap tokoh Suami walaupun tokoh Suami keras kepala. Tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ini ketika penulis berproses untuk menciptakan tokoh Pria dengan Baju Kembang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai apresiator. Proses perancangan tokoh Nunung dalam naskah Tiga Dara

LAMPIRAN RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui beberapa pembahasan di bagian terdahulu, maka sekarang kita

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. pertunjukan yang mewakili kesukaan pada lagu-lagu lama, memilih naskah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Karya penyutradaraan Beauty and The Beast ini menjadi sebuah proses

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. oleh penulis dari hasil riset, wawancara, dan mengumpulkan data-data, pada

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Perjalanan proses teater pada kali ini, menggunakan naskah Jeblog karya

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Opera Batak merupakan pertunjukan teater rakyat yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP. disatukan dengan konsep awal yang akan dikerjakan, yakni glow in the dark.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A.

Pengembangan Model Pembelajaran Proses Kreatif Berteater

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. akhir yang telah dilakukan, juga mampu memberi kebijakan dan kebijaksanaan

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP

RENCANA PEMBELAJARAN. Written by Checked by Approved by valid date. Muhammad Azhari, M.Pd. Tim Verifikasi Prof. Waspodo, Ph.D.

MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, pengalaman, kreatifitas imajinasi manusia, sampai pada penelaahan

PEMERANAN TOKOH MARNO PADA NASKAH SERIBU KUNANG-KUNANG DI MANHATTAN ADAPTASI CERPEN UMAR KAYAM OLEH YUSSAK ANUGRAH

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

ABSTRAK ANALISIS TEKNIK PELATIHAN AKTOR VIA NEGATIVA JERZY GROTOWSKI PADA NASKAH ALJABAR KARYA ZAK SORGA

BAB IV PENUTUP. Proses penciptaan tata busana naskah lakon Spectacle Zero A Visual

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

PENCIPTAAN TOKOH MEDASING DALAM NASKAH MEDASING KARYA VEBRI AL-LINTANI

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENGEKSPRESIKAN DIALOG TOKOH YANG TERSINKRON KOMPETENSI JURUSAN DALAM PEMENTASAN DRAMA BERMETODE SOSIODRAMA

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

PENGGUNAAN MULTI MEDIA PADA PENCIPTAAN TATA ARTISTIK DALAM NASKAH MALAM TERAKHIR KARYA YUKIO MISHIMA, SUTRADARA AGUS SAMSURI

NILAI MORAL DALAM NASKAH DRAMA MAAF. MAAF. MAAF. POLITIK CINTA DASAMUKA KARYA N. RIANTIARNO SKRIPSI

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia : SDN. 12 Sungai Lareh Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MATA PELAJARAN : Seni Teater JENJANG PENDIDIKAN : Sekolah Menengah Kejuruan

Standar Kompetensi Guru SI/SK Kompetensi Guru Mapel KD Indikator Esensial

PENCIPTAAN TOKOH SANAH NASKAH KUDA-KUDA KARYA NOORCA MARENDRA MASSARDI

HASIL DAN PEMBAHASAN Menyikapi Kompetensi Dasar tentang Drama pada Kurikulum 2013

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. Publikasi Ilmiah. Penciptaan Tokoh Nina Dalam Naskah Merak Legam Saduran dari Naskah Black Swan Karya Andres Heinz

1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Zenith

TEKNIK PENYUTRADARAAN DRAMA MUSIKAL ABU DZAR AL GHIFARI KARYA AGUNG WASKITO SUTRADARA WELLY SURYANDOKO. Welly Suryandoko

yang mendekati mise en sciene barat atau dramaturgi barat, namun juga termasuk seni laku timur yang mengedepankan kekuatan dialog dalam naskahnya. Kon

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

TEKNIK PENYUTRADARAAN DRAMA MUSIKAL ABU DZAR AL GHIFARI KARYA AGUNG WASKITO SUTRADARA WELLY SURYANDOKO. Welly Suryandoko

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. The House of Bernarda Alba (La Casa De Bernarda Alba) karya Federico

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Teater hadir karena adanya cerita yang dapat diangkat dari. fenomena kehidupan yang terjadi lalu dituangkan kedalam cerita yang

Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

Perancangan Buku Visual Grafis tentang Pengetahuan Dasar Teater dan Latihan Keaktoran Untuk Remaja

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sendratasik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Surabaya, Arif Hidajad, S. Sn., M. Pd.

BAB II DRAMATURGI: ERVING GOFFMAN. yang namanya teori dramaturgi, Dramaturgi adalah teori yang

PENERIMAAN BUKU NASKAH DRAMA KACA (SEHIMPUN NASKAH LAKON)

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengalaman, semangat, ide, pemikiran, dan keyakinan dalam suatu

SILABUS. 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Apresiasi Drama Indonesia (Praktikum) Nomor Kode : IN 207

PENCIPTAAN TOKOH MEDASING DALAM NASKAH DRAMA MEDASING KARYA VEBRI AL-LINTANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesenian pada dasarnya adalah salah satu cara seseorang memasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

IMPLEMENTASI KEAKTORAN DENGAN TEKNIK BERMAIN DRAMA RENDRA PADA PEMBELAJARAN DRAMA KELAS XI MAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012 / 2013

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan selama ini. Pementasan naskah lakon Cupak Gerantang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

PENCIPTAAN TOKOH SEDANG DALAM NASKAH TERDAMPAR KARYA TERJEMAHAN A. KASIM AHMAD (JUDUL ASLI : NA PELNYM MORZU KARYA SLAWOMIR MROZEK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

HASIL KESEPAKATAN TEMU TEKNIS FESTIVAL TEATER KE-XX TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JAWA TIMUR BULAN BAHASA DAN SASTRA 2016

PENCIPTAAN TATA ARTISTIK PADA NASKAH BESUT WANI KARYA DAN SUTRADARA YUSUF EKO NUGROHO. Ferika Ratna Ayu Syaputri ,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. pengolahan bahan yang merupakan langkah awal dari proses ini.

BAB I PENDAHULUAN.

PEMERANAN TOKOH JANE DALAM NASKAH SERIBU KUNANG-KUNANG DI MANHATTAN KARYA UMAR KAYAM SADURAN YUSSAK ANUGERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Drama hadir atas proses yang panjang dan tidak hanya terhenti sebagai

ARTIKEL KARYA SENI PROSES PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA GONG BAGI SISWA KELAS XII AP 1 SMK PGRI PAYANANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB VII TATA RIAS. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa dapat memahami hakikat Tata Rias

DAFTAR ISI MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KARYA ILMIAH diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian sidang skripsi. oleh. Moh. Gufron

PENCIPTAAN TOKOH PRIA DENGAN BAJU KEMBANG KEMBANG DALAM NASKAH BUNGA DALAM MULUT KARYA LUIGI PIRANDELLO TERJEMAHAN LADY LESMANA

TATA ARTISTIK RISTIA KADIASTI

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, A. Kasim Seni Teater. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

KETENTUAN PELAKSANAAN FESTIVAL TEATER TINGKAT SMP/MTs KE-VI SE-JAWA TIMUR BULAN BAHASA DAN SASTRA 2016

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

ABSTRAK. meningkatkan mutu pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 34

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENCIPTAAN TOKOH LELAKI DALAM NASKAH KURA-KURA DAN BEKICOT KARYA EUGENE IONESCO SADURAN DHARNOTO. Oleh Firdaus A. Dg Parani.

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMERANAN DRAMA. Kata Kunci : Metode Bermain Peran dan Pemeranan Drama

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V KESIMPULAN

BAB VI TATA SUARA. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa mampu memahami hakikat Tata Suara dalam sebuah pertunjukan.

PENYUTRADARAAN NASKAH JEBLOG KARYA NAZARUDIN AZHAR

PERTUNJUKAN TEATER BAHASA JAWA KOMUNITAS SEGO GURIH SEBAGAI MEDIA PESAN *Elyandra Widharta

Transkripsi:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pertunjukan teater merupakan pertunjukkan hasil kerja kolektif dari berbagai elemen. Elemen tersebut meliputi tata artistik, tata cahaya, tata busana, tata rias, dan musik pengiring. Semua berkolaborasi sehingga tercipta kesatuan pertunjukkan yang utuh. Keutuhan tersebut tidak lepas dari peran sutradara. Sutradara berperan dalam penggabungan elemen, sehingga tercipta pertunjukkan yang harmonis. Kesuksesan pertunjukan lebih terlihat dalam diri aktor. Permainan aktor yang akan lebih terlihat oleh penonton. Keberhasilan aktor terlihat jika aktor terlepas dari pribadinya. Aktor dituntut untuk bisa berimajinasi seakan-akan dirinya sendiri adalah tokoh yang dimainkan. Naskah Tanda Cinta karya Nano Riantiarno menjadi pilihan untuk dipentaskan oleh penulis. Naskah tersebut membahas tentang kesetiaan tokoh Isteri terhadap tokoh Suami walaupun tokoh Suami keras kepala. Tidak hanya membahas persoalan rumah tangga. Nano Riantiarno menyisipkan permasalahan politik dalam setiap adegan. Tokoh-tokoh dalam naskah memiliki pola permainan berimbang. Tokoh Suami yang selalu menggebu ditanggapi dengan sabar oleh tokoh Isteri. Tokoh Isteri menjadi pilihan dalam perancangan pemeranan. Tokoh Isteri memiliki tantangan bagi penulis karena tokoh berusia 60 tahun sekaligus memiliki pola pikir yang berbeda. Tokoh Isteri merupakan tokoh yang hidup pada jaman lampau, sehingga memiliki pemikiran yang panjang sebelum 76

bertindak. Penulis memiliki pola pikir serba cepat dan memiliki ambisi untuk bertindak dengan pikiran yang pendek. Karakter yang harus dimainkan merupakan tokoh yang sabar dan setia pada tokoh Suami sedangkan penulis belum menikah, sehingga penulis harus memiliki kekuatan berimajinasi dan berkonsentrasi penuh. Seseorang yang sudah menikah memiliki pemikiran yang bercabang karena banyak yang harus dipikirkan. Seorang isteri akan memikirkan suami beserta anak-anaknya. Penulis yang belum merasakan pernikahan masih memikirkan diri sendiri, kurang adanya kepedulian akan hal lain. Penulis belum membagi misi dan visi hidup bersama seseorang. Sementara seorang isteri harus memikirkan visi dan misi hidup bersama. Tokoh Isteri juga mengasah kemampuan bisnis akting penulis. Tokoh Isteri jadi pendengar saat menghadapi tokoh Suami yang terus mengoceh saat membahas politik. Dialog dengan lawan main harus memiliki timing dan tempo yang pas. Jika hal-hal tersebut tidak pas, maka dialog akan lewat begitu saja tanpa menimbulkan kesan tertentu pada penonton. Proses perancangan tokoh Isteri tidaklah mudah. Setiap proses juga tidaklah sempurna. Penggarapan pementasan mengalami banyak kendala. Tim produksi yang tidak terbentuk menjadi kendala aktor dalam bermain. Proses latihan yang seharusnya dapat digunakan untuk berkonsentrasi penuh terhadap tokoh yang akan dimainkan, justru terpecah karena hal-hal produksi yang belum rampung. Kendala dalam proses penggarapan juga terjadi karena sutradara yang baru bisa dipastikan sebulan sebelum pementasan. Latihan yang seharusnya dilakukan hanya 4 jam saja menjadi 6 jam bahkan bisa sampai 8 jam sehari. 77

Latihan berjam-jam juga dikarenakan kesiapan tim pemusik yang baru bisa hadir secara lengkap seminggu sebelum pementasan. Kendala-kendala tersebutlah yang membuat penulis kurang fokus dalam latihan serta kurang eksplorasi dalam penggarapan. B. Saran Memerankan tokoh Isteri memerlukan observasi yang banyak dalam kehidupan nyata. Sehingga gerak yang lahir tidak semata-mata gerak tanpa motivasi, namun justru memiliki motivasi yang kuat. Observasi dilakukan bukan sebatas melihat dan memakainya untuk tokoh Isteri. Namun harus melalui kajian dan bedah naskah. Penulis disarankan juga memiliki interpretasi sendiri dalam membedah naskah. Sehingga peran yang akan dimainkan memiliki kebaruan dan tidak plagiat. Seorang aktor juga sebaiknya tidak meremehkan hal kecil dalam penciptaan tokohnya. Karena hal kecil yang dilihat dalam kehidupan nyata dicocokkan dan dapat dipakai dalam tokoh yang diciptakan. Sebaiknya memilih elemen pendukung yang benar-benar bisa berproses hingga akhir pementasan. Karena jika tidak, itu akan menjadi beban aktor dalam mementaskan sebuah tokoh. Konsentrasi akan terpecah karena memikirkan hal lain. Komunikasi dengan elemen lain seperti setting, penata cahaya, penata busana, makeup, musik pengiring dan sutradara juga sangat diperlukan. Karena jika elemen lain tidak sepenuhnya mendukung aktor, maka pementasan tidak hidup di atas panggung. Perlu adanya kesepakatan dengan pendukung lain. Jika hanya sekedarnya dalam membantu proses, proses tidak akan berjalan dengan maksimal. 78

Kepustakaan Akhudiat. 1980. Dialog dalam Naskah Drama Panggung dalam Serba-serbi Penyelenggaraan Ceramah & Diskusi Penulisan Naskah Drama Televisi di Televisi Republik Indonesia Stasiun Surabaya. Surabaya : Bina Ilmu Offset. Dewojati, Cahyaningrum. 2012. Drama Sejarah, Teori, dan Penerapannya. Yogyakarta : Javakarsa Media. Endraswara, Suwardi. 2014. Metode Pembelajaran Drama (Apresiasi, Ekspresi, dan Pengkajian). Jakarta : PT Buku Seru. Harymawan, RMA. 1993. Dramaturgi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Mitter, Shomit. 2002. Stanilavsky, Brecht, Grotowski, Brook Sistem pelatihan lakon terjemahan Yudiaryani. Yogyakarta : MSPI dan arti. Oida, Yoshi dan Lorna, Marshall. 2012. Ruang Tubuh Aktor. Edisi pertama. Diterjemahkan oleh : Arief Mardiono. Surabaya : Dewan Kesenian Jawa Timur. Ratnasari, Dwi dkk. 2015. Perselingkuhan dan Kesetiaan Dalam Sinetron Catatan Hati Seorang Istri (Suatu Studi Analisis Komunikasi Keluarga Dalam Perspektif Semiotika) dalam : Jurnal Konumikasi KAREBA Vol. 4. http://www.google.com/ diakses pada Jum at 19 Mei 2017 Jam 05:04. Riantiarno, Nano. 2008. Cermin Kecoa dan Tanda Cinta. Jakarta : Yayasan Komadjid.. 2011. Kitab Teater Tanya Jawab Seputar Seni Pertunjukan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Sahid, Nur. 2004. Semiotika Teater. Yogyakarta : Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta. Saludin, Muis. 2009. Kenali Kepribadian Anda dan Permasalahnya dari Sudut Pandang Teori Psikoanalisa. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sari, Kartika. 2012. Forgiveness pada Istri sebagai Upaya untuk Mengembalikan Keutuhan Rumah Tangga Akibat Perselingkuhan Suami dalam Jurnal, dalam : Jurnal Psikologi Undip vol. 11. http://media.kompanasiana.com/ Diakses pada Rabu, 22 Februari 2017 jam 23:48. Satoto, Soediro. 2012. Analisis Drama dan Teater. Yogyakarta : Penerbit Ombak (Anggota IKAPI). 79

Sitorus, Eka D. 2003. The Art Of Acting Seni Peran untuk Teater,Film dan TV. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Stanislavsky, Konstantin. 2006. My Life in Art. Terjemahan Max Arifin. Malang : Pustaka Kayutangan.. 2007. Persiapan Seorang Aktor. Terjemahan Asrul Sani. Jakarta: Pustaka Jaya.. 2008. Membangun Tokoh. Jakarta : Gramedia. Tjokroatmojo, dkk. 1985. Pendidikan Seni Drama (Suatu Pengantar). Surabaya : Usaha Nasional. Yudiaryani. 2002. Panggung Teater Dunia. Jogjakarta : Pustaka Gondho Suli. 80