KEMUBAZIRAN DAN BENTUK TIDAK BAKU PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X 3 SMA ISLAM TA ALLUMUL HUDA BUMIAYU TAHUN AJARAN 2007/2008

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

SKRIPSI. Disusun oleh DANANG A DAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berinteraksi dengan yang lainnya. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

TITIK ARIYANI HALIMAH A

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI PADA MAKALAH ILMIAH MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal di sekolah memegang peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, isi pikiran, maupun maksud keinginannya melalui bahasa, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam mengungkapkan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

K BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

KEMUBAZIRAN DAN BENTUK TIDAK BAKU PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X 3 SMA ISLAM TA ALLUMUL HUDA BUMIAYU TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 (S1) Jurusan pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : NIA MONTI KHANNA A 310 040 105 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam suatu kelompok masyarakat. Pentingnya bahasa dalam masyarakat dapat dibuktikan dalam komunikasi sehari-hari dan teknologi sekarang ini. Orang menyadari kedudukan dan fungsi bahasa akan berusaha untuk memanfaatkan dan memelihara bahasa denga baik dan benar (Al Wasilah, 1985:9). Hal ini sependapat dengan Pateda yang menyatakan bahwa untuk memenuhi hasratnya sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan alat berupa bahasa (1990:4). Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi terselenggaranya suatu kelompok sosial tanpa adanya komunikasi. Untuk dapat berkomunikasi antar anggota suatu kelompok sosial diperlukan suatu media yang disebut bahasa. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam tindak komunikasi, baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan. Seseorang dikatakan mampu berbahasa bila ia mampu menggunakan bahasa tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan tolok ukur kemampuan berbahasa dapat dilihat dari kemampuan seseorang menggunakan bahasa tersebut, baik secara lisan maupun tulisan. Untuk itulah dengan manusia dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, dan kemauannya kepada orang lain. 1

2 Menulis adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman hdupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, enak dibaca, dan dipahami oleh orang lain. Adapun Tarigan (1986:21) berpendapat bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang-orang dapat membaca dan lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik. Tujuan tulis-menulis atau karang-mengarang adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap dan isi pikiran secara jelas dan efektif, kepada para pembaca. Berdasarkan uraian di atas bahwa menulis atau tulisan adalah dua hal yang sangat berkaitan, karena tulisan atau karangan adalah hasil kegiatan menulis. Untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik memiliki beberapa ciri diantaranya, yaitu bermakna rias atau lugas, serta memenuhi kaidah kebahasaan, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, menuntut sejumlah pengetahuan dan ketrampilan (Akhadiah, 1989:2). Batasan tersebut menjelaskan bahwa suatu tulisan yang baik itu harus mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap dan pikiran jelas secara efektif kepada para pembaca. Dengan demikian dalam tulisan atau karangan tidak lepas dari kalimat yang efektif yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan, pikiran, pandangan dalam arti pembaca yang identik dengan apa yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Di samping itu

3 kalimat yang efektif selalu berusaha agar gagasan pokok selalu mendapat tekanan penonjolan dalam pikiran pembaca dan pendengar. Kemampuan menyusun kalimat efektif perlu diperhatikan karena berbahasa menurut Suharianto (1984:9) adalah kegiatan menyusun kalimat efektif dapat diketahui dari karangan siswa, karena melalui karangan tersebut siswa menerangkan gagasan dalam ragam tulis. Berdasarkan pendapat Suharianto di atas, langkah awal menyusun sebuah karangan adalah menyusun kalimat. Agar makna dari informasi yang disampikan melalui kalimat itu mengenai jelas, dan mudah dipahami kalimat itu harus efektif. Kalimat efektif memikirkan persyaratan laju disamping persyaratan struktur selain, polanya harus benar, kalimat itu harus mempunyai tenaga yang menarik dan di dalam karya tulis membentuk kerjasama lewat sistem yang bervariasi. Tenaga yang menarik dan sistem yang bervariasi itulah yang memungkinkan proses penyampaian dan penerimaan tadi berlangsung lebih sempurna (Razak, 1993:56). Mengarang adalah suatu kreativitas dalam mengembangkan daya imajinasi penulis untuk menggambarkan sesuatu yang kita lihat ataupun yang ada dibenak kita. Namun kita tidak boleh hanya sekedar mengarang tanpa mengetahui makna yang terkandung dalam karangan yang kita buat. Narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tutur yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan kecil (Keraf, 2001: 136). Menurut Marwoto, dkk (1985: 152) narasi adalah suatu peristiwa yang disusun sedemikian rupa

4 sehingga menimbulkan pengertian-pengertian yang menafsirkan interpretasi penulisnya. Dari batasan-batasan di atas diketahui bahwa menulis narasi diperlukan kemampuan menggunakan tata bahasa dan ketrampilan berbahasa yang baik sehingga penulis dapat lebih mudah mengungkapkan kejadian, peritiwa, yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Akan tetapi, di dalam kegiatan menulis masih banyak siswa yang menggunakan kalimat yang tidak efektif. Banyak penilaian yang diberikan terhadap pengajaran bahasa Indonesia terutama penggunaan kalimat efektif dalam karangan siswa belum mencapai hasil yang memuaskan, diantaranya penyebabnya adalah keterbatasan kosakata, dan ketidakcermatan dalam penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga menimbulkan kesalahan berbahasa atau kemubaziran kalimat. Dengan adanya latar belakang masalah tersebut di atas, penulis merasa tertarik dan berkeinginan untuk meneliti tentang Kemubaziran kata pada karangan narasi siswa kelas X.3 SMA Islam Ta Allumul Huda Bumiayu tahun ajaran 2007/2008.. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah merupakan hal yang sangat penting agar tidak terlalu menyimpang dari masalah yang ditentukan, pembatasan masalah ini terfokus pada kalimat mubazir dan bentuk tidak baku pada karangan narasi siswa kelas X. 3 SMA Islam Ta allumul Huda Bumiayu.

5 C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana wujud kalimat mubazir pada karangan narasi siswa kelas X.3 SMA Islam Ta allumul Huda Bumiayu? 2. Bagaimanakah bentuk kata tidak baku yang digunakan dalam kalimat pada karangan narasi siswa kelas X.3 SMA Islam Ta allumul Huda Bumiayu? D. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan wujud kalimat pada karangan narasi siswa kelas X.3 SMA Islam Ta allumul Huda Bumiayu. 2. Mendeskripsikan bentuk kata tidak baku yang digunakan dalam kalimat pada karangan narasi siswa kelas X.3 SMA Islam Ta allumul Huda Bumiayu. E. Manfaat Penelitian 1. Siswa sebagai bahan pijakan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan siswa di bidang mengarang serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. 2. Guru untuk mengetahui sejauhmana anak telah menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar sehingga guru dapat mengambil kesimpulan hal-hal apa saja yang harus disajikan kepada siswa.

6 F. Sitematika Penulisan Bab I Pendahuluan, berisi: latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab II Landasan teori, berisi: tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. Bab III Metode penelitian berisi: lokasi, jenis penelitian, sumber data, objek penelitian, teknik analisis data dan sistematika penulisan. Ba IV Hasil penelitian, berisi deskripsi data dan analisis kemubaziran dan bentuk tidak baku. Bab V Penutup, berisi simpulan dan saran.