BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1169, 2018 KEMENDAGRI. Orta Sekretariat Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TUGAS DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Ind

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasion

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2000 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No b. bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Dana Otonomi Khusus, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam P

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 4. Undang-Und

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik I

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peratura

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Perundang- Undangan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Neg

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA

2017, No Perekonomian selaku Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tam

2018, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2018, No Menteri Dalam Negeri tentang Kewaspadaan Dini di Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2017, No tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DAERAH OTONOM BARU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Transfer ke Daerah dan Dana Desa, persetujuan atas pembagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk provinsi/kabupaten/kota yang d

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENETAPAN KAWASAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2018, No Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tamb

2016, No ditentukan penggunaannya dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan uang daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PENGGUNAAN SAKSI AHLI

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lem

2017, No Nomor 112); 3. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 tentang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indone

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG TIM KOORDINASI MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG TIM PENERTIBAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Repu

2016, No Rakyat tentang Pembentukan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Menginga

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2015, No RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531); 3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamba

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

, No.2010 Indonesia Nomor 5234); 3. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tent

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2017 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PERMEN-KP/2015 TENTANG UNIT KERJA MENTERI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2018, No Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan perubahan organis

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Inovasi Daerah adalah semua bentuk pembaharuan da

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pariwisata Danau Toba tentang Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengarah Badan Otorita Pengelola Kawasan Pari

- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Perbatasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 79); 3. Peraturan Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 5

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional;

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1169, 2018 KEMENDAGRI. Orta Sekretariat Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2015 tentang Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2015 tentang Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 184); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4. Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah yang selanjutnya disingkat DPOD adalah dewan yang memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai rancangan kebijakan otonomi daerah.

-3-5. Penataan Daerah adalah upaya menata kembali daerah otonom yang ada berdasarkan parameter tertentu melalui pembentukan daerah dan penyesuaian daerah. 6. Dana Perimbangan adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi yang terdiri atas dana transfer umum dan dana transfer khusus. 7. Dana Otonomi Khusus adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus suatu daerah, sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua menjadi Undang-Undang, dan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. 8. Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk menyelenggaraan urusan keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. 9. Dana Desa adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. 10. Sidang DPOD adalah forum anggota DPOD dalam memberikan pertimbangan kepada Presiden Republik Indonesia. 11. Tim Teknis adalah para pejabat pimpinan tinggi madya dari kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian

-4- yang menjadi anggota DPOD. 12. Kelompok Kerja yang selanjutnya disebut Pokja adalah para pejabat pimpinan tinggi pratama dari kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian yang menjadi anggota DPOD. 13. Tenaga Ahli adalah orang yang ahli dalam bidang pemerintahan dan ahli dalam bidang keuangan yang membantu melaksanakan tugas Sekretariat DPOD. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Sekretariat DPOD berkedudukan di Kementerian Dalam Negeri. (2) Menteri selaku Sekretaris DPOD memimpin Sekretariat DPOD yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Wakil Presiden selaku Ketua DPOD. (3) Sekretariat DPOD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pelaksanaan tugas harian dipimpin oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah. Pasal 3 Sekretariat DPOD mempunyai tugas: a. memberikan pelayanan teknis administrasi untuk pelaksanaan tugas DPOD; b. menyusun rencana kerja dan strategi kebijakan sesuai dengan kebutuhan untuk bahan Sidang DPOD; dan c. menyiapkan bahan penyusunan dan perumusan pertimbangan rancangan kebijakan DPOD yang meliputi: 1. penataan daerah; 2. dana untuk penyelenggaraan otonomi khusus; 3. dana perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; dan 4. penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan/atau perselisihan antara

-5- daerah dengan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian. Pasal 4 Sekretariat DPOD dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, menyelenggarakan fungsi: a. pelayanan teknis administrasi untuk pelaksanaan tugas dan fungsi DPOD; b. penyusunan rencana kerja, strategi dan kebijakan DPOD; c. penyusunan penyelenggaraan rapat DPOD; d. penyusunan bahan untuk penyelenggaraan Sidang DPOD; e. penyusun risalah dan berita acara rapat dan Sidang DPOD; f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta kajian sebagai bahan kebijakan DPOD; g. penyusunan bahan rancangan kebijakan DPOD, yang meliputi: 1. pertimbangan atas rancangan kebijakan terhadap kajian dan penilaian atas usulan pembentukan daerah otonom baru; 2. pertimbangan atas rancangan kebijakan penyelesaian permasalahan yang diakibatkan oleh adanya pembentukan daerah dan penyesuaian daerah; 3. pertimbangan atas rancangan kebijakan dana penyelenggaraan otonomi khusus untuk setiap tahun anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 4. pertimbangan atas rancangan kebijakan, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan dana bagi hasil, setiap tahun anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 5. pertimbangan atas kebijakan penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dan/atau perselisihan kewenangan antara pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota dengan

-6- kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian; dan h. penyusunan serta pengkajian bahan rancangan pertimbangan kebijakan tentang Dana Desa. BAB III SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA Bagian Kesatu Susunan Organisasi Sekretariat Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah Pasal 5 Susunan organisasi Sekretariat DPOD terdiri atas: a. Menteri selaku Sekretaris; b. Menteri yang menyelenggarakan urusan bidang keuangan selaku Wakil Sekretaris; c. Direktur Jenderal Otonomi Daerah selaku Kepala Pelaksana Harian Sekretariat DPOD merangkap sebagai Ketua Tim Teknis DPOD Bidang Pemerintahan; d. Direktur yang membidangi fasilitasi DPOD pada Kementerian Dalam Negeri selaku Wakil Kepala Pelaksana Harian Sekretariat DPOD merangkap sebagai Ketua Pokja Bidang Penataan Daerah; e. Direktur Jenderal yang membidangi Perimbangan Keuangan pada kementerian menyelenggarakan urusan bidang keuangan selaku Ketua Tim Teknis DPOD Bidang Perimbangan Keuangan; f. Direktur pada Kementerian Dalam Negeri yang sesuai dengan tugas fungsi terkait permasalahan urusan pemerintahan selaku Ketua Pokja Bidang Urusan Pemerintahan; g. Direktur yang membidangi Dana Perimbangan pada kementerian yang menyelenggarakan urusan bidang keuangan selaku Ketua Pokja Bidang Dana Perimbangan; h. Direktur yang membidangi Dana Otonomi Khusus, Dana Tambahan Infrastruktur, Dana Keistimewaan dan Dana

-7- Desa pada kementerian yang menyelenggarakan urusan bidang keuangan selaku Ketua Pokja Bidang Nondana Perimbangan; dan i. Tenaga Ahli. Bagian Kedua Pelaksana Harian Sekretariat Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah Pasal 6 (1) Kepala Pelaksana Harian Sekretariat DPOD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c mempunyai tugas mengoordinasikan penyiapan bahan penyusunan dan perumusan pertimbangan rancangan kebijakan yang meliputi: a. Penataan Daerah; b. Dana untuk penyelenggaraan Otonomi Khusus; c. Dana Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; d. penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan/atau perselisihan kewenangan antara Pemerintah Daerah dengan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian; dan e. merumuskan strategi kebijakan untuk bahan Sidang DPOD sesuai dengan kebutuhan. (2) Kepala Pelaksana Harian Sekretariat DPOD melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan agenda bahan dan penyelenggaraan Sidang DPOD; b. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta kajian sebagai bahan kebijakan DPOD; dan c. koordinasi dalam penyusunan dan perumusan bahan rancangan kebijakan DPOD yang meliputi: 1. pertimbangan terhadap kajian dan penilaian atas usulan pembentukan daerah;

-8-2. pertimbangan atas rancangan kebijakan penyelesaian permasalahan yang diakibatkan oleh adanya pembentukan daerah dan penyesuaian daerah; 3. pertimbangan atas rancangan kebijakan dana untuk penyelenggaraan Otonomi Khusus yang terdiri atas Dana Otonomi Khusus, dana tambahan infrastruktur dan Dana Keistimewaan; 4. pertimbangan atas rancangan kebijakan dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus untuk setiap tahun anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 5. pertimbangan atas kebijakan penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah dan/atau perselisihan antara daerah provinsi, daerah kabupaten/kota dengan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian; dan 6. pertimbangan rancangan kebijakan Dana Desa. (3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) Kepala Pelaksana Harian dibantu oleh Wakil Kepala Pelaksana Harian Sekretariat DPOD. Pasal 7 (1) Wakil Kepala Pelaksana Harian Sekretariat DPOD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d mempunyai tugas: a. merencanakan, mengoordinasikan dan mengevaluasi kegiatan operasional Sekretariat DPOD; b. memberikan pelayanan teknis administrasi untuk pelaksanaan tugas DPOD; dan c. menyusun agenda rencana kerja dan menyiapkan bahan penyusunan serta perumusan kebijakan. (2) Wakil Kepala Pelaksana Harian Sekretariat DPOD melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:

-9- a. pelaksanaan pelayanan teknis administrasi untuk tugas dan fungsi DPOD; b. penyusunan dan perumusan rencana kerja, strategi dan kebijakan DPOD; c. penyusunan dan penyelenggaraan rapat; d. penyusunan risalah dan berita acara rapat dan Sidang DPOD; e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta kajian sebagai bahan kebijakan DPOD; f. penyusunan dan perumusan rencana kerja DPOD bidang Pemerintahan meliputi Penataan Daerah dan urusan Pemerintahan Daerah; g. penyusunan dan perumusan rencana kerja DPOD bidang Perimbangan meliputi Dana Perimbangan, Dana Otonomi Khusus, dana infrastruktur daerah, Dana Keistimewaan dan Dana Desa; h. penyusunan dan penyelenggaraan rapat Pokja bidang Pemerintahan dan bidang Perimbangan; i. penyusunan dan penyelenggaraan rapat Tim Teknis bidang Pemerintahan dan bidang Perimbangan; dan j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta kajian sebagai bahan kebijakan DPOD bidang Pemerintahan dan bidang Perimbangan. Bagian Ketiga Tim Teknis Sekretariat Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah Pasal 8 Kepala Pelaksana Harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dalam melaksanakan tugas dan fungsi dibantu oleh Tim Teknis bidang Pemerintahan dan Tim Teknis bidang Perimbangan Keuangan. Pasal 9 (1) Ketua Tim Teknis bidang Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c mempunyai tugas melaksanakan pengkajian untuk menyiapkan bahan

-10- Sidang DPOD untuk memberikan pertimbangan rancangan kebijakan bidang Penataan Daerah dan penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dan/atau perselisihan antara daerah dengan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian. (2) Ketua Tim Teknis bidang Pemerintahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan dan penyelenggaraan rapat Tim Teknis bidang Pemerintahan; b. penyusunan berita acara rapat Tim Teknis bidang Pemerintahan sebagai bahan untuk Sidang DPOD; c. penyusunan dan perumusan bahan rancangan kebijakan DPOD bidang Pemerintahan yang meliputi: 1. pertimbangan terhadap hasil penilaian dan kajian atas usulan pembentukan daerah; 2. pertimbangan atas rancangan kebijakan penyelesaian permasalahan yang diakibatkan oleh adanya pembentukan daerah dan penyesuaian daerah; dan 3. pertimbangan atas kebijakan penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dan/atau perselisihan antara daerah provinsi, daerah kabupaten/kota dengan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian; dan d. pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait. Pasal 10 (1) Ketua Tim Teknis bidang Perimbangan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e mempunyai tugas melaksanakan pengkajian untuk menyiapkan bahan rekomendasi penyusunan rancangan kebijakan bidang Dana Perimbangan, bidang Dana Otonomi Khusus, dana

-11- tambahan infrastruktur, Dana Keistimewaan dan Dana Desa. (2) Ketua Tim Teknis bidang Perimbangan Keuangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan dan penyelenggaraan rapat Tim Teknis bidang Perimbangan Keuangan; b. penyusunan berita acara rapat Tim Teknis bidang Perimbangan Keuangan sebagai bahan untuk Sidang DPOD; c. penyusunan dan perumusan bahan rancangan kebijakan DPOD yang meliputi: 1. pertimbangan atas rancangan kebijakan dana untuk penyelenggaraan otonomi khusus yang terdiri atas Dana Otonomi Khusus, dana tambahan infrastruktur dan Dana Keistimewaan; 2. pertimbangan atas rancangan kebijakan dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus, khusus untuk setiap tahun anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; dan 3. pertimbangan atas kebijakan penyelesaian permasalahan dalam Dana Otonomi Khusus, dana tambahan infrastruktur, Dana Keistimewaan, dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus; d. penyusunan dan perumusan serta pengkajian bahan pertimbangan rancangan kebijakan Dana Desa; dan e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait. Pasal 11 Ketua Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10, menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Tim Teknis yang disampaikan kepada Sekretaris DPOD melalui Kepala Pelaksana Harian Sekretariat DPOD.

-12- Pasal 12 Susunan Keanggotaan Tim Teknis Sekretariat DPOD ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Bagian Keempat Kelompok Kerja Sekretariat Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah Pasal 13 Tim Teknis bidang Pemerintahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dibantu oleh Pokja bidang Penataan Daerah dan Pokja bidang Urusan Pemerintahan Daerah. Pasal 14 (1) Ketua Pokja bidang Penataan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d mempunyai tugas melaksanakan pengkajian untuk menyiapkan bahan rapat Tim Teknis dan bahan Sidang DPOD untuk memberikan pertimbangan rancangan kebijakan bidang Penataan Daerah yang mencakup pembentukan dan penyesuaian daerah. (2) Ketua Pokja bidang Penataan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan dan penyelenggaraan rapat Pokja bidang Penataan Daerah; b. penyusunan berita acara rapat Pokja bidang Penataan Daerah sebagai bahan rapat Tim Teknis untuk bahan Sidang DPOD; c. penyusunan dan perumusan bahan rapat Tim Teknis dan bahan rancangan kebijakan DPOD bidang Pemerintahan yang meliputi: 1. pertimbangan terhadap hasil penilaian dan kajian atas usulan pembentukan daerah; dan 2. pertimbangan atas rancangan kebijakan penyelesaian permasalahan yang diakibatkan oleh

-13- adanya pembentukan daerah dan penyesuaian daerah; dan d. pemantauan dan pengevaluasian serta pengkajian pelaksanaan kebijakan tentang Penataan Daerah provinsi, daerah kabupaten/kota yang mencakup adanya pembentukan, penggabungan, dan penyesuaian daerah. Pasal 15 (1) Ketua Pokja bidang Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f, mempunyai tugas melaksanakan pengkajian untuk menyiapkan bahan rapat Tim Teknis dan bahan Sidang DPOD untuk memberikan pertimbangan kebijakan bidang urusan Pemerintahan Daerah dan/atau perselisihan antara daerah dengan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian. (2) Ketua Pokja bidang Urusan Pemerintahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan, dan penyelenggaraan rapat Pokja bidang Urusan Pemerintahan Daerah; b. penyusunan berita acara rapat Pokja bidang Urusan Pemerintahan Daerah sebagai bahan rapat Tim Teknis dan untuk bahan Sidang DPOD; c. penyusunan dan perumusan bahan rapat Tim Teknis dan bahan rancangan kebijakan DPOD bidang Urusan Pemerintahan Daerah untuk pertimbangan atas kebijakan penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dan/atau perselisihan antara daerah provinsi, daerah kabupaten/kota dengan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian; d. pemantauan dan pengevaluasian serta pengkajian pelaksanaan kebijakan tentang penilaian kemampuan daerah provinsi, daerah kabupaten/kota dalam melaksanakan elemen urusan pemerintahan, kelembagaan, personil, keuangan, perwakilan,

-14- pelayanan publik, kerja sama daerah, pembinaan dan pengawasan dan lainnya. Pasal 16 Tim Teknis bidang Perimbangan Keuangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dibantu oleh Pokja bidang Dana Perimbangan dan Pokja bidang Nondana Perimbangan. Pasal 17 (1) Ketua Pokja bidang Perimbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e, mempunyai tugas melaksanakan pengkajian untuk menyiapkan bahan rapat Tim Teknis rekomendasi penyusunan rancangan kebijakan bidang Dana Perimbangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pokja bidang Perimbangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan dan penyelenggaraan rapat Pokja bidang Perimbangan; b. penyusunan berita acara rapat Pokja bidang Perimbangan sebagai bahan rapat Tim Teknis dan untuk bahan Sidang DPOD; c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta kajian sebagai bahan rapat Tim Teknis untuk bahan kebijakan DPOD bidang Perimbangan; d. penyusunan dan perumusan bahan rancangan kebijakan DPOD untuk pertimbangan atas rancangan kebijakan dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus, khusus untuk setiap tahun anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. penyusunan dan perumusan bahan kebijakan dan perhitungan dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus, untuk setiap tahun anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; dan

-15- f. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan kebijakan tentang formula dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus, untuk setiap tahun anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 18 (1) Pokja bidang Nondana Perimbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf h mempunyai tugas melaksanakan pengkajian untuk menyiapkan bahan rapat Tim Teknis rekomendasi penyusunan rancangan kebijakan bidang Dana Otonomi Khusus, dana tambahan infrastruktur, Dana Keistimewaan dan Dana Desa. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pokja bidang Nondana Perimbangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan dan penyelenggaraan rapat Pokja bidang Nondana Perimbangan; b. penyusunan berita acara rapat Pokja bidang Nondana Perimbangan sebagai bahan rapat Tim Teknis dan untuk bahan Sidang DPOD; c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta kajian sebagai bahan rapat Tim Teknis dan untuk bahan kebijakan DPOD bidang Nondana Perimbangan Keuangan; d. penyusunan dan perumusan bahan rancangan kebijakan DPOD yang meliputi: 1. pertimbangan atas rancangan kebijakan nondana perimbangan yang terdiri atas Dana Otonomi Khusus, dana tambahan infrastruktur, Dana Keistimewaan dan Dana Desa; dan 2. pertimbangan atas kebijakan penyelesaian permasalahan dalam Dana Otonomi Khusus, dana tambahan infrastruktur, Dana Keistimewaan dan Dana Desa; e. penyusunan dan perumusan bahan kebijakan yang mencakup pengelolaan, pemanfaatan, dan

-16- pertanggungjawaban Dana Otonomi Khusus, dana tambahan infrastruktur, Dana Keistimewaan dan Dana Desa; dan f. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan kebijakan mencakup pengelolaan, pemanfaatan, pertanggungjawaban Dana Otonomi Khusus, dana tambahan infrastruktur, Dana Keistimewaan dan Dana Desa untuk setiap tahun anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 19 (1) Ketua Pokja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Pokja yang disampaikan kepada Ketua Tim Teknis bidang Pemerintahan. (2) Ketua Pokja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Pokja yang disampaikan kepada Ketua Tim Teknis bidang Perimbangan Keuangan. Pasal 20 Susunan Keanggotaan Pokja ditetapkan dengan Keputusan Menteri. BAB IV TENAGA AHLI Pasal 21 (1) Sekretariat DPOD dibantu oleh Tenaga Ahli. (2) Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memenuhi persyaratan yang meliputi: a. pendidikan paling rendah magister (strata 2) dibidang pemerintahan dan/atau keuangan; b. memiliki pengalaman dibidang pemerintahan dan/atau keuangan; c. memiliki pengalaman penelitian dan atau riset dibidang pemerintahan dan/atau keuangan; dan

-17- d. mempunyai wawasan luas mengenai penyelenggaraan pemerintahan dan bidang keuangan. Pasal 22 (1) Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 mempunyai tugas untuk membantu dan mendukung Sekretariat DPOD untuk penyiapan dan penyusunan bahan pertimbangan terkait kajian kebijakan dan rapat serta Sidang DPOD. (2) Tenaga Ahli dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan dan penyusunan rencana kerja DPOD; b. penyiapan dan penyusunan bahan rapat; c. penyiapan dan penyusunan bahan berita acara rapat; d. penyiapan dan penyusunan bahan evaluasi dan kajian terhadap substansi tugas fungsi; dan e. penyiapan dan penyusunan bahan rancangan kebijakan DPOD untuk pertimbangan atas rancangan kebijakan Penataan Daerah, urusan Pemerintahan Daerah, Dana Perimbangan, Dana Otonomi Khusus, dana tambahan infrastruktur, Dana Keistimewaan dan Dana Desa untuk setiap tahun anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 23 Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ditetapkan dengan Keputusan Menteri. BAB V PENDANAAN Pasal 24 Pendanaan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat DPOD bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

-18- BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku: a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2005 tentang Keanggotaan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah dari Unsur Perwakilan Pemerintah Daerah, Pakar Otonomi Daerah, dan Pakar Keuangan; dan b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2005 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tugas Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 26 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-19- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2018 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, ttd TJAHJO KUMOLO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 28 Agustus 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA