WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 13 Tahun : 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2013 NOMOR 5

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SEMARANG - 1 -

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

- 2 - Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2013 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 8 Tahun : 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 6 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 1

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

melalui Penambahan Kepemilikan Modal Saham Pemerintah Kota Depok pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

SALINAN. d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 13 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KOTA DEPOK

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2016

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016

WALIKOTA PEMATANGSIANTAR PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 116 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2009 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 04 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PEMERINTAH KOTA PADANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI E.5

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREO PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 13 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 13 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 2 TAHUN 2016

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 12

P E R A T U R A N D A E R A H

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH TAHUN ANGGARAN

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara No

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 19 TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGUNG,

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 11 Tahun 2015 Seri E Nomor 8 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2013 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2012 N PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkatkan ketahanan kelembagaan, kemampuan penyangga terhadap krisis keuangan dan ekonomi, memperluas ruang gerak dalam melakukan perluasan usaha, dan meningkatkan layanan kepada masyarakat guna mendorong perekonomian di Kota Yogyakarta serta pendapatan daerah dari dividen Badan Usaha Milik Daerah, maka diperlukan adanya penambahan penyertaan modal kepada Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta; b. bahwa untuk peningkatan pelayanan penyediaan air bersih kepada masyarakat serta melaksanakan perbaikan sarana dan prasarana perpipaan untuk menurunkan tingkat kehilangan air, maka diperlukan penguatan

struktur permodalan melalui penambahan penyertaan modal kepada Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penambahan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada Badan Usaha Milik Daerah; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 53, Tambahan Lembaran Daerah Republik Indonesia Nomor 859); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangpemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 859); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4812); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA dan WALIKOTA YOGYAKARTA MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Penyertaan Modal adalah bentuk investasi Pemerintah Daerah jangka panjang yang bersifat permanen yang bertujuan untuk dimiliki secara berkelanjutan tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau tidak ditarik kembali, dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pendapatan daerah. 2. Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta yang selanjutnya disebut PT. Bank BPD DIY adalah Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. 3. Perusahaan Umum Daerah PDAM Tirtamarta yang selanjutnya disebut PDAM Tirtamarta adalah Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirtamarta Kota Yogyakarta. 4. Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. 5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Daerah yang dibahas dan disetujui bersama Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 6. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 7. Daerah adalah Kota Yogyakarta. 8. Walikota adalah Walikota Yogyakarta. Pasal 2 Maksud penambahan penyertaan modal dalam Peraturan Daerah ini sebagai upaya pengembangan usaha dan memperkuat struktur permodalan.

Pasal 3 (1) Penambahan Penyertaan Modal kepada PT. Bank BPD DIY bertujuan: a. memperkuat ketahanankelembagaan; b. memperluas ruang gerak bank dalam melakukan ekspansi bisnis; c. meningkatkan pelayanan kepada masyarakat; dan d. meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. (2) Penambahan Penyertaan Modal kepada PDAM Tirtamarta bertujuan: a. memperkuat kelembagaan; b. meningkatkan kemampuan dalam melakukan ekspansi bisnis; c. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat; dan d. Meningkatkan pendapatan asli daerah. Pasal 4 Ruang lingkup penambahan Penyertaan Modal kepada Badan Usaha Milik Daerah meliputi: a. PT. Bank BPD DIY;dan b. PDAM Tirtamarta. Pasal 5 Penambahan penyertaan modal dilaksanakan berdasarkan prinsipprinsip transparansi, akuntabilitas dan produktifitas. BAB II BESARAN PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL Bagian Kesatu PT. BANK BPD DIY Pasal 6 (1) Pemerintah Daerah melakukan penambahan Penyertaan Modal dalam bentuk uang pada PT. Bank BPD DIY. (2) Jumlah keseluruhan Penyertaan Modal kepada PT. Bank BPD DIY sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar Rp.468.000.000.000,00 (empat ratus enam puluh delapan milyar rupiah).

Pasal 7 Pemerintah Daerah telah melaksanakan sebagian Penyertaan Modal kepada PT. Bank BPD DIY sampai dengan tahun anggaran 2017 dengan jumlah Penyertaan Modal sebesar Rp.117.000.000.000,00 (seratus tujuh belas milyar rupiah). Pasal 8 (1) Pemerintah Daerah melakukan penambahan Penyertaan Modal kepada PT. Bank BPD DIY sebesar Rp. 351.000.000.000,00 (tiga ratus lima puluh satu milyar rupiah) yang akan dipenuhi sampai dengan tahun anggaran 2025. (2) Pemenuhan kewajiban penambahan Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan rincian sebagai berikut: a. tahun anggaran 2018 sebesar Rp. 34.870.000.000,00 (tiga puluh empat milyar delapan ratus tujuh puluh juta rupiah); b. tahun anggaran 2019 sebesar Rp. 37.275.000.000,00 (tiga puluh tujuh milyar dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah); c. tahun anggaran 2020 sebesar Rp. 40.484.000.000,00 (empat puluh milyar empat ratus delapan puluh empat juta rupiah); d. tahun anggaran 2021 sebesar Rp. 44.610.000.000,00 (empat puluh empat milyar enam ratus sepuluh juta rupiah); e. tahun anggaran 2022 sebesar Rp. 49.338.000.000,00 (empat puluh sembilan milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta rupiah); f. tahun anggaran 2023 sebesar Rp. 54.667.000.000,00 (lima puluh empat milyar enam ratus enam puluh tujuh juta rupiah); g. tahun anggaran 2024 sebesar Rp. 44.878.000.000,00 (empat puluh empat milyar delapan ratus tujuh puluh delapan juta rupiah); h. tahun anggaran 2025 sebesar Rp. 44.878.000.000,00 (empat puluh empat milyar delapan ratus tujuh puluh delapan juta rupiah).

Bagian Kedua PDAM Tirtamarta Pasal 9 (1) Pemerintah Daerah telah menetapkan modal dasar pada PDAM Tirtamarta sebesar Rp.88.603.385.979,38 (delapan puluh delapan milyar enam ratus tiga juta tiga ratus delapan puluh lima ribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan rupiah koma tiga delapan sen). (2) Modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah disetor berjumlah Rp 15.499.156.979,38 (lima belas milyar empat ratus sembilan puluh sembilan juta seratus lima puluh enam ribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan rupiah koma tiga delapan sen). (3) Pemerintah Daerah melakukan penambahan Penyertaan Modal kepada PDAM Tirtamarta sebesar Rp. 73.104.229.000,00 (tujuh puluh tiga milyar seratus empat juta dua ratus dua puluh sembilan ribu rupiah). (4) Penambahan penyertaan modal dalam bentuk uang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan kekayaan Pemerintah Daerah yang dipisahkan. (5) Jumlah keseluruhan Penyertaan Modal kepada PDAM Tirtamarta sebesar Rp. 88.603.385.979,38 (delapan puluh delapan milyar enam ratus tiga juta tiga ratus delapan puluh lima ribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan rupiah koma tiga delapan sen). Pasal 10 Pemenuhan kewajiban penambahan Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 sebesar Rp.73.104.229.000,00 (tujuh puluh tiga milyar seratus empat juta dua ratus dua puluh sembilan ribu rupiah) dilaksanakan dalam jangka waktu 4 (empat) tahun dengan rincian sebagai berikut:

a. tahun anggaran 2018 sebesar Rp.11.544.953.000,00 (sebelas milyar lima ratus empat puluh empat juta sembilan ratus lima puluh tiga ribu rupiah); b. tahun anggaran 2019 sebesar Rp.33.407.289.000,00 (tiga puluh tiga milyar empat ratus tujuh juta dua ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah); c. tahun anggaran 2020 sebesar Rp.16.353.813.000,00 (enam belas milyar tiga ratus lima puluh tiga juta delapan ratus tiga belas ribu rupiah);dan d. tahun anggaran 2021 sebesar Rp.11.798.174.000,00 (sebelas milyar tujuh ratus sembilan puluh delapan juta seratus tujuh puluh empat ribu rupiah). BagianKetiga Penyelesaian Sisa Penyertaan Modal Pasal 11 (1) Dalam hal penambahan Penyertaan Modal pada tahun berkenaan tidak sesuai dengan rincian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dan Pasal 10, maka penyetoran sisa penambahan penyertaan modal dapat di akumulasi pada tahun anggaran berikutnya. (2) Penyetoran penambahan Penyertaan Modal memperhatikan kemampuan keuangan Daerah. (3) Dalam hal terjadi keadaan surplus APBD, maka dapat dilakukan penambahan setoran Penyertaan Modal pada tahun anggaran berkenaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dan Pasal 10.

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 26 Desember 2018 WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd HARYADI SUYUTI diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 26 Desember 2018 SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA, ttd TITIK SULASTRI LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2018 NOMOR 17 NOREG PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: (17,72/2018)

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH I. UMUM. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan AtasPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah dapat menganggarkan kekayaan Pemerintah Daerah untuk Penyertaan Modal (investasi daerah) baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pasal 41 ayat (5) Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, mengamanatkan bahwa Penyertaan Modal pada perusahaan daerah ditetapkan dengan peraturan daerah, sehingga dengan demikian diharapkan dapat menjamin terlaksananya tertib administrasi dalam pengelolaan penyertaan modal. Penyertaan Modal dilakukan dalam rangka pendirian, memperbaiki struktur permodalan dan/atau meningkatkan kapasitas usaha Badan Usaha Milik Daerah atau badan hukum lainnya yang dimiliki daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penyertaan modal merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang akan meningkatkan kemampuan APBD dalam membiayai pembangunan daerah, mendorong pertumbuhan perekonomian, dan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada PT. Bank BPD DIY dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial. Penyertaan Modal kepada PT. Bank BPD DIY sampai dengan tahun anggaran 2017 telah dilaksanakan sebesar Rp. 117.000.000.000,00 (seratus tujuh belas milyar rupiah), sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2015 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kota Yogyakarta Kepada Badan Usaha Milik Daerah. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian daerah, perlu menambah sumber pendapatan daerah melalui Penyertaan Modal. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank BPD DIY, pada tanggal 21 April 2017, telah menyepakati untuk meningkatkan modal PT. Bank BPD DIY. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah harus melakukan penambahan Penyertaan Modal kepada PT. Bank BPD DIY. Penambahan Penyertaan Modal tersebut dilakukan untuk memenuhi nilai penyertaan modal sampai dengan tahun anggaran 2025 sebesar Rp. 351.000.000.000,00 (tigaratus lima puluh satu milyar rupiah), sehingga jumlah penyertaan modal kepada PT. Bank BPD DIY sebesar Rp.468.000.000.000,00 (empat ratus enam puluh delapan milyar rupiah). Dalam rangka meningkatkan pelayanan dalam pengelolaan dan penyediaan air bersih yang berkualitas, berkuantitas, dan memenuhi syarat kesehatan bagi warga Daerah melalui PDAM Tirtamarta, perlu adanya peningkatan kualitas sarana dan prasarana bagi PDAM Tirtamarta. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perlu dilakukan dengan perbaikan sarana dan prasarana perpipaan yang mengalami kerusakan. Dengan adanya perbaikan perpipaan tingkat angka kehilangan air menjadi berkurang.

PDAM Tirtamarta sebagai BUMD yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 didirikan dengan maksud dan tujuan untuk memberikan pelayanan dalam pengelolaan dan penyediaan air bersih bagi masyarakat Daerah dan pembangunan Daerah serta merupakan salah satu sumber pendapatan Daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat. Untuk itu dalam Peraturan Daerah ini Pemerintah Daerah akan melakukan penambahan penyertaan modal kepada PDAM Tirtamarta sebesar Rp. 73.104.229.000,00 (tujuh puluh tiga milyar seratus empat juta dua ratus dua puluh sembilan ribu rupiah). Penambahan penyertaan modal kepada PDAM Tirtamarta sebesar Rp73.104.229.000,00 (tujuh puluh tiga milyar seratus empat juta dua ratus dua puluh sembilan ribu rupiah) ditujukan untuk peningkatan kualitas sarana dan prasarana perpipaan dalam rangka peningkatan pelayanan dan penyediaan air bersih di area wilayah PDAM Tirtamarta. Dengan adanya Peraturan Daerah ini, maka PDAM Tirtamarta diharapkan dapat terus berkembang, sehingga dapat meningkatkan pengelolaan air bersih yang berkualitas, berkuantitas, dan memenuhi syarat-syarat kesehatan, serta pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan air bersih secara merata dan berkelanjutan. II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Yang dimaksud dengan prinsip transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh PT. Bank BPD DIY dan Perumda Air Minum Tirtamarta, sehingga prinsip transparansi menciptakan kepercayaan

timbalbalik antara Pemerintah, PT.Bank BPD DIY dan PDAM Tirtamarta, serta masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Yang dimaksud dengan prinsip akuntabilitas adalah prinsip yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari penyelenggaraan perusahaan harus dapat dipertanggung jawabkan dan dipertanggung gugatkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Yang dimaksud dengan prinsip produktifitas adalah prinsip yang mengharuskan perusahaan dalam hal ini PT. Bank BPD DIY dan PDAM Tirtamarta memberikan pelayanan semaksimal mungkin bagi masyarakat Kota Yogyakarta. Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12