Rancang Bangun Sistem Keamanan Laboratorium TI Menggunakan Sensor Passive Infrared Berbasis Arduino

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING RUANGAN LABORATORIUM RADIOGRAFI BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III PERANCANGAN ALAT

Gambar 2.1 Arduino Uno

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pemantau Keamanan Rumah Dengan Sistem PIR Dan Sensor Api Berbasis Arduino Uno Melalui SMS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR)

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

SISTEM PENGAMAN RUMAH BERBASIS GPRS DAN IMAGE CAPTURING. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III

Komunikasi Serial. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Model Rangkaian Pengukur Intensitas Suara Menggunakan Smartphone Android Berbasis ATMega328

PROTOTIPE PENJEMUR PAKAIAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN HASIL PENELITIAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma 3. oleh: NIM: NIM: NIM: NIM:

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Acara cerdas cermat atau kuis yang mengadu kecepatan dalam berfikir dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

LAPORAN PROJECT MICROCONTROLLER SEMESTER IV JUDUL PIR SENSOR ANTI MALING DISUSUN OLEH ELGYE YOLAND DENI NUL HAQIEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

MODEL KONTROL LAMPU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN SENSOR CAHAYA. Achmad Syafaat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TAKARIR. perangkat yang digunakan untuk mengkondisikan udara. kumpulan fungsi-fungsi dalam pemrograman untuk mendukung proses pemrograman

PRAKTIKUM MATA KULIAH MIKROPROSESSOR DAN BAHA ASSEMBLY INPUT/OUTPUT PADA ARDUINO

PERANCANGAN SISTEM HOME AUTOMATION BERBASIS ARDUINO UNO

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kecepatan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage)

Perancangan sistem akses pintu garasi otomatis menggunakan platform Android

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL JARAK JAUH BERBASIS PONSEL ANDROID

MIKROPROSESOR Sensor Alarm Menggunakan PIR

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment.

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN I-1

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI JARAK JAUH SAKLAR LAMPU RUMAH MENGGUNAKAN BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL

SISTEM KEAMANAN KSATRIAN DENGAN SENSOR PIR MENGGUNAKAN METODE CLUSTER BASED

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

PERANCANGAN SEKURITI SISTEM KENDARAAN MOTOR DENGAN TEKNOLOGI NEAR FIELD COMMUNICATION (NFC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

OTOMATISASI PINTU PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN SENSOR WIRELESS INFRA MERAH BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

Rancang Bangun Aplikasi Keamanan Brankas Berbasis Sinar Laser Dengan Mikrokontroller Arduino Nano Dan Uno R3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH BERBASIS ARDUINO DAN INFRA MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR. oleh NURHASANAH NIM:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. memungkinkan terjadinya kegagalan atau kurang memuaskan kerja alat yang telah dibuat.

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB I PENDAHULUAN. menggunakannya sebagai sarana untuk bisnis. Tak jarang, ada beberapa orang yang

Transkripsi:

Rancang Bangun Sistem Keamanan Laboratorium TI Menggunakan Sensor Passive Infrared Berbasis Arduino Arif Supriyanto Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A. Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan Selatan Telepon. (0512) 2021065 arif.n.supriyanto@gmail.com Abstrak Sistem keamanan sangat dibutuhkan oleh semua orang dimanapun mereka berada. Kebutuhan akan rasa aman menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan organisasi. Untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan pencurian di dalam ruangan laboratorium TI, maka diperlukan sistem keamanaan jarak pendek. Sistem keamanan ini menggunakan sensor passive infrared (PIR) dan buzzer berbasis arduino uno yang diletakkan disamping pintu masuk laboratorium. Jika ruangan laboratorium terdeteksi adanya pencuri, sistem akan mengaktifkan buzzer yang digunakan untuk mengeluarkan bunyi peringatan yang berfungsi sebagai alarm. Berdasarkan hasil pengujian sensor PIR didapatkan rata-rata jarak terjauh yang mampu terdeteksi adalah sejauh 5 meter dengan sudut 0 sampai dengan 60. Kata Kunci: Sistem keamanan, Arduino, Passive Infrared (PIR) 1. PENDAHULUAN Sistem keamanan sangat dibutuhkan oleh semua orang dimanapun mereka berada. Kebutuhan akan rasa aman menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan organisasi. Tindak kejahatan pencurian akhir-akhir ini semakin sering terjadi, para pencuri biasanya memanfaatkan momen saat petugas laboran tidak berada didalam ruangan laboratorium, mereka dapat mengambil barang-barang berharga yang ada didalam ruangan tanpa diketahui oleh petugas dengan leluasa. Ruangan laboratorium TI saat ini tidak memiliki sistem keamanan tertentu, hanya dikunci menggunakan kunci biasa, hal tersebut membuat petugas laboran tidak bisa tenang ketika meninggalkan ruangan yang didalamnya berisi barang-barang berharga meskipun ruangan laboratorium sudah dikunci. Sebuah sistem keamanan laboratorium dengan menggunakan sensor gerak dirancang untuk mengatasi permasalahan di atas. Sistem keamanan ini nantinya dapat memberikan sebuah peringatan berupa bel alarm jika didalam ruangan laboratorium terdapat tindak kejahatan pencurian, sehingga petugas ataupun orang yang beerada disekitar laboratorium dapat mengetahui situasi laboratorium apakah aman atau tidak pada saat tidak berada didalam ruangan dan dapat melakukan tindakan tercepat ketika ruangan laboratorium TI dalam bahaya. Sistem keamanan ini dibuat menggunakan mikrokontroller arduino uno. Arduino uno adalah open source board mikrokontroler berbasis Atmega328, board ini memiliki 14 digital input/ output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM) dan 6 input analog (Kadir, 2013). Adapun tujuan sistem keamanan ini adalah untuk meminimalisir terjadinya pencurian ataupun tindak kejahatan yang lain. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arduino Uno Arduino adalah sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Arduino tdak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi juga sebuah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan integrated Development Environment (IDE) yang canggih (Saptaji, 2015). Selain itu juga banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan arduino. Arduino uno merupakan board yang berbasis Atmega328. Arduino uno memiliki 14 digital pin input/ output. Gambar 1. Arduino Uno Terdapat 6 pin seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, yang dapat digunakan sebagai output PWM, 6 input analog, 16Mhz resonator keramik, koneksi USB, jack daya, header ICSP, dan tombol reset. Berikut adalah penjelasan dari bagian-bagian pada arduino uno: a. USB port, port USB ini digunakan untuk melakukan upload program yang telah dibuat ke board arduino. b. DC input, digunakan sebagai sumber tenaga dari arduino uno c. Input/ output digital, port dari data digital. 101

d. Reset button, tombol yang restart program. e. ATMega328, Mikrokontroller yang diguanakan pada arduino uno. f. input analog, port dari data analog. dapat dijalankan pada banyak sistem operasi yang berbeda. Arduino IDE adalah aplikasi tempat programmer merancang programnya sebelum di upload ke board arduino. Gambar 2. Konfigurasi Pin Arduino Uno 2.2 Sensor Passive Infrared Passive Infrared merupakan sebuah sensor berbasis infrared, akan tetapi tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari LED inframerah dan fototransistor (Istiyanto, 2014). PIR tidak memancarkan apapun seperti LED inframerah. Sesuai dengan namanya passive, sensor ini hanya merespon energi dari pencarian sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia. Gambar 3. Bentuk Fisik Sensor PIR Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia hal ini disebabkan karena adanya IR Filter yang menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif antara 8 μm sampai 14 μm, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 μm sampai 10 μm ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Kemudian sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus tersebut yang kemudian dibandingkan oleh comparator sehingga menghasilkan output. 2.3 Arduino IDE Para pengembang telah menciptakan sebuah sistem pengembangan terpadu yang sederahana namun sangat bermanfaat yang disebut dengan Integrated Development Environment (IDE) (Evans, 2011). IDE Gambar 4. Tampilan Software IDE 3. METODE PENELITIAN Dalam pengembangan system keamanan laboratorium TI ini menggunakan metode prototype. Dimana pengolahan dan pembuatan hardware mikrokontroller lebih mudah, apalagi didukung dengan open source-nya arduino. Metode pengembangan prototype terdiri dari beberapa mekanisme: a. Analis Kebutuhan Mekanisme ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan yang ada, sehingga dapat menganalisa rancangan pembuatan sesuai dengan masalah yang ada. Pada tahap ini dilakukan analisis masalah yang ada pada Laboratorium TI Program Studi TI Politeknik Negeri Tanah Laut. Masalah yang ada yaitu belum adanya alarm sebagai penanda jika terjadi tindak kejahatan didalam ruangan laboratorium. Dengan adanya masalah ini maka perlu diciptakan sebuah alat yang mampu memberikan peringatan jika terdapat penyusup yang memaksa masuk kedalam ruangan laboratorium. b. Membuat Prototype Pada mekanisme ini, menggunakan mikrokontroller dengan jenis arduino uno, dengan memberikan sensor passive infrared dan buzzer sebagai outputnya. c. Menguji Prototype Untuk pengujian dilakukan langsung didalam ruangan laboratorium TI yang didalamnya sudah terdapat rancang bangun rangkaian alat keamanan tersebut. Dengan uji coba sensor beberapa kali. d. Memperbaiki Prototype Setelah dalam pemakaian dengan jangka waktu tertentu, tidak sesuai dengan yang diinginkan petugas laboran, maka perlu ada perbaikan atau modifikasi pada prototype tersebut. 4. PEMBAHASAN Berikut merupakan tahapan perancangan sistem yang mencakup gambaran umum sistem dan desain sistem. 4.1 Gambaran Umum Sistem Sistem keamanan laboratorium TI ini dibangun secara embedded pada sebuah arduino uno dan 102

menggunakan komponen-komponen yang hanya diperlukan saja. Dengan begitu sistem ini akan lebih ringkas dan praktis. Untuk lebih jelasnya dari konsep sistem keamanan laboratorium ini dapat ditunjukkan pada Gambar 5. Board arduino digunakan sebagai mikrokontroller, sensor PIR digunakan untuk mendeteksi adanya pergerkan, dan buzzer digunakan sebagai alarm yang akan mengeluarkan bunyi apabila terdapat adanya pegerakan yang dideteksi oleh sensor PIR. 4.3 Implementasi Sistem Hasil dari perangkat sistem keamanan ruangan laboratorium ini ditunjukan pada Gambar 7. Pengerjaan rancang bangun sistem keamanan laboratorium TI menggunakan sensor passive infrared berbasis arduino. Setelah dilakukan sebuah perancangan dan pembuatan alat, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) maka dilakukan sebuah pengujian dan pengamatan. Pengujian dilakukan dengan beberapa tahapan meliputi pengujian jangkauan remote, pengujian jangkauan sensor passive infrared dan pengujian keseluruhan sistem. Gambar 5. Desain Sistem Keamanan 4.2 Desain Sistem Berdasarkan diagram alir yang ditunjukkan pada Gambar 6 pengguna tidak perlu mengatur pengaturan awal. Karena saat sistem dihidupkan selama beberapa saat sistem ini dapat langsung bisa digunakan. Start Inisialisasi Gambar 7. Hasil Alat pada Posisi Standby Agar memudahkan saat melakukan pengujian alat, alat keamanan ini ditempatkan disamping pintu masuk ruangan laboratorium TI. Sensor PIR ditempatkan menghadap arah keluar atau masuknya ruangan. Arduino dan komponen output atau buzzer ditempatkan didalam kotak seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8 berikut. Aktifkan Sistem no yes Sistem Aktif Membaca Gerakan no yes Alarm Berbunyi Suara Alarm Berhenti Gambar 8. Posisi Penempatan Alat Keamanan Ruangan Laboratorium TI Stop Gambar 6. Diagram Alir Sistem Keamanan Pengujian jarak transmisi remote bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh transmisi remote dapat terhubung dan mampu memberikan perintah ke receiver yang ada pada arduino. Hasil pengujian dapat ditunjukkan pada Tabel 1. 103

Tabel 1. Hasil Pengujian Jarak Transmisi Remote Jarak (meter) Kondisi LOS Obstacle 0 OK OK 1 OK OK 2 OK OK 3 OK OK 4 OK OK 5 OK OK 6 OK OK 7 OK OK 8 OK OK 9 OK OK 10 OK OK 11 OK OK 12 OK OK 13 OK OK 14 OK NO 15 OK NO 16 OK NO 17 NO NO Hasil uji coba transmisi remote untuk jarak terjauh dalam kondisi LOS (Line of Sight) atau tanpa adanya halangan antara remote dan receiver adalah 16 Meter. Sedangkan untuk jarak terjauh dalam kondisi adanya obstacle atau halangan adalah 14 Meter. Pengujian selanjutnya adalah pengujian sensor Passive Infrared (PIR) bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan sensor dalam mendeteksi keberadaan manusia. Hasil pengujian sensor PIR dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengujian Jarak Deteksi Sensor PIR Jarak Pengujian (Meter) 1 2 3 4 0 OK OK OK OK 0,5 OK OK OK OK 1 OK OK OK OK 1,5 OK OK OK OK 2 OK OK OK OK 2,5 OK OK OK OK 3 OK OK OK OK 3,5 OK NO OK OK 4 OK OK OK NO 4,5 OK OK OK OK 5 OK OK NO OK 5,5 NO OK NO NO 6 NO NO NO NO 6,5 NO NO NO NO Berdasarkan hasil pengujian yang terdapat pada tabel diatas, menjelaskan bahwa sensor PIR yang digunakan dapat berfungsi dengan baik. Saat sistem dihidupkan atau diaktifkan sensor PIR dapat mendeteksi adanya pergerakan yang terjadi didepannya. Adapun nilai rata-rata jarak terjauh yang mampu dideteksi oleh sensor PIR adalah sejauh 5 meter. Pengujian selanjutnya adalah pengujian keseluruhan sistem, hal ini bertujuan untuk memeriksa bahwa solusi yang telah diimplementasikan memenuhi persyaratan dan spesifikasi serta mampu menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil pengujian keseluruhan sistem dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pengujian Alat Keamanan Laboratorium TI Jarak Sudut ( ) Kondisi (Meter) 0 30 60 Buzzer 0 OK OK OK Menyala 0,5 OK OK OK Menyala 1 OK OK OK Menyala 1,5 OK OK OK Menyala 2 OK OK OK Menyala 2,5 OK OK NO Menyala 3 OK NO NO Menyala 3,5 OK NO NO Menyala 4 OK NO NO Menyala 4,5 NO NO NO Menyala 5 NO NO NO Menyala 5,5 NO NO NO Mati 6 NO NO NO Mati 6,5 NO NO NO Mati Dari hasil tabel pengujian keseluruhan sistem diatas didapatkan hasil pada jarak 0 Meter dengan sudut 0 sampai 60 sensor PIR dapat mendeteksi adanya gerakan dengan baik dan buzzer menyala, kemudian jarak 1 Meter sampai dengan 2 Meter dengan sudut 0 sampai 60 sensor PIR juga dapat mendeteksi adanya pergerakan yang ada didepannya dengan baik. Pada jarak 2,5 Meter dengan sudut 60 sensor PIR sudah tidak dapat lagi mendeteksi adanya pergerakan demikian juga pada jarak 3 Meter sampai dengan 5,5 Meter dengan sudut 30 sampai 60 sensor PIR sudah tidak mampu lagi mendeteksi pergerakan yang ada didepannya sehingga buzzer tidak dapat menyala. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji coba keseluruhan sistem yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan prototype sistem keamanan laboratorium ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menciptakan kondisi laboratorium yang aman karna dapat memberikan peringatan berupa alarm apabila terdapat tindak kejahatan didalam ruangan laboratorium. Namun dikarenakan keterbatasan dari fungsi alat keamanan ini maka prototype ini masih belum sepenuhnya sempurna. 2. Kinerja sensor PIR di penempatan yang tepat pada ruangan laboratorium, dapat meningkatkan kinerja sensor pada saat mendeteksi adanya gerakan. DAFTAR PUSTAKA Kadir, A. 2013. Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino. Yogyakarta: Andi. Evans, B. 2011. Beginning Arduino Programming. New York: Apress. Saptaji, H. 2015. Mudah belajar mikrokontroller dengan arduino. Jakarta: Widya Media. 104

Istiyanto, J. E. 2014. Pengantar Elektronika & Instrumentasi Pendekatan Project Arduino & Android. Yogyakarta: Andi. Biodata Penulis Arif Supriyanto, dilahirkan di Pelaihari, 27 September 1989, meraih gelar sarjana Teknik Informatika (S.Kom) di STMIK Indonesia Banjarmasin dan menyelesaikan Master of Computer Science (M.Cs) di Program Studi Ilmu Komputer dari Universitas Gadjah Mada. Menjadi Dosen Program Studi Teknik Informatika Politeknik Negeri Tanah Laut mulai tahun 2017. 105