PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

Makmur Sirait dan Euodia Siaen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

Fernando Lumban Batu dan Nurdin Siregar Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Fadhli dan Togi Tampubolon Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

Julianti Saragih dan Ida Wahyuni Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

ABSTRAK. PBL (Problem Based Learning), Gerak lurus, Media peta pikiran, Hasil belajar siswa. ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI I PERCUT SEI TUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA FISIKA SMP

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

Anton Jahuda Parhusip dan Eva Marlina Ginting Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Yehuda

Shinta Surya Lasmita dan Sondang R. Manurung

Ajeng Utrifani dan Betty M. Turnip Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Jonny Haratua Panggabean dan Ira Kesuma Sari Tampubolon

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN

Nanda Dwi Prasepty dan Ratna Tanjung Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PRO GRAM ST UDI PE NDIDI KAN TE KNI K ELE KTRO JURUS AN TE KNIK ELE KTRO FAKULTAS TE KNIK UNIVE RSITAS NE GE RI PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 3 KISARAN

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

Jurnal Saintech Vol. 08 No.03 September 2016 ISSN No

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIPISPIS T.P. 2012/2013

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 16 MEDAN

Helastrin Hutagaol dan Sehat Simatupang Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 PASAMAN

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA TINGKAT SMA BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN T.P 2012/2013


PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 14 PADANG.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Yosi Farah dan Ratna Tanjung Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DENGAN METODE SEMINAR SOCRATES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI KALOR KELAS X

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DIKELAS X SMAN UNGGUL SUBULUSSALAM T.P 2015/2016 A Wahyu Kristiani N. Zebua dan Ida Wahyuni Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan, Sumatera Utara wahyukristianizebua@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester I pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas X SMAN Unggul Subulussalam T.P 2015/ 2016. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester I yang terdiri dari 3 kelas berjumlah 111 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 37 orang dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 37 orang. Instrumen dalam penelitian ini ada 2 yaitu tes hasil belajar dalam bentuk essay tes dengan jumlah 10 soal dan lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa. Melalui hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 43,81 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol adalah 44,05. Berdasarkan hasil postes, diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen 80,05 dan nilai rata-rata postes kelas kontrol adalah 68,81. Rata-rata nilai keseluruhan nilai aktivitas belajar siswa adalah 72,03% termasuk dalam kategori aktif. Hasil uji t menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMAN Unggul Subulussalam T.P 2015/2016. Kata kunci : Model Problem Based Learning, Hasil Belajar Fisika, Gerak Lurus ABSTRACK This study purpose to determine the effect of problem based learning model of the learning outcomes of students of class X Semester in the subject matter Straight Motion in Class X SMAN Superior Subulussalam T.P 2015 / 2016. The research is a quasiexperiment. The population in the study were all students of class X Semester I, which consists of three classes totaling 111 people. Sampling was done by cluster random sampling is class X-1 as an experimental class numbered 37 and class X-2 as a control class that numbered 37 people. Instruments in this study there are 2 of tests of learning outcomes in the form of essay test with 10 questions and the number of pieces of observation to see student activity. The result showed the average value pretest experimental class 43.81 and the average value pretest control group was 44.05. Based on the results postes, the value of the average post-test experimental class 80.05 and the average value posttest control group was 68.81. The average value of the total value of learning activities of students is 72.03% is included in the active category. t test results

showed that there is influence learning model Problem Based Learning on learning outcomes of students in the subject matter straight motion in grade X SMAN Superior Subulussalam T.P 2015/2016. Keywords: Model Problem Based Learning, Learning Outcomes Physics, Straight Motion

PENDAHULUAN Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. UU RI No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Rusman, 2012 : 3). Tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran dimana hasil belajar atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh siswa, system penyampaian, dan indikator dan pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan dimulai. Bidang studi sains termasuk fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman dari pada penghafalan. Kenyataannya, fisika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang abstrak oleh siswa dengan teori dan soal-soal yang sulit. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL), bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisika menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri Unggul, yakni wawancara dengan guru fisika SMA Negeri Unggul pada tanggal 08 November 2014 mengungkapkan bahwa hasil belajar fisika siswa masih rendah. Hasil belajar fisika siswa kelas X dalam Ujian Akhir Semester Ganjil setiap tahunnya hanya mencapai rata-rata 55, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah 75, sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria yang diharapkan. Kegiatan belajar di kelas saat ini cenderung masih menggunakan pembelajaran konvensional dengan metode yang digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Dengan demikian guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan diterapkan adalah model problem based learning (PBL). Model PBL merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi (Trianto, 2010). Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Pembelajaran PBL dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri. Penerapan model pembelajaran PBL ini sudah pernah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya, seperti Kennedy (2008) menerapkan model PBL di SMA N 4 Kisaran pada materi pokok Pemuaian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 30,66 setelah diberi perlakuan

dengan model PBL maka hasil belajar fisika siswa meningkat dengan nilai rata-rata postes 68,66. Berdasarkan hasil peneliti ini diketahui bahwa ada pengaruh model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMAN Unggul Subulussalam dengan populasi seluruh siswa kelas X SMAN sebanyak 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Dari tiga kelas hanya dua yang dijadikan sampel penelitian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model problem based learning dan kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu variabel bebas adalah pembelajaran dengan model problem based learning pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol dan variable terikat adalah hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus. Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi exsperiment dengan desain two group pretes-postes design seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Desain penelitian (two group pretes-postes design) kelas pretes Perlakua n Eksperimen T 1 X 1 T 2 kontrol T 1 X 2 T 2 Postes Keterangan : T 1 : Pretes diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan. T 2 : Postes diberikan setelah diberika perlakuan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. X 1 : Pembelajaran dengan menerapkan model problem based learning. X 2 : Pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa berjumlah 10 soal dalam bentuk essay test dan diberikan sebanyak 2 kali yaitu pretes dan postes. Tes hasil belajar terlebih dahulu distandarisasi dengan menggunakan uji validitas oleh dua dosen dan satu uru sesuai pakar ahlinya. Setelah data pretes diperoleh, dilakukan analisis data dengan uji normalitas dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas dengan uji kesamaan varians. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis uji t untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kedua kelompok sampel, dalam hal ini kemampuan awal kedua sampel tersebut harus sama. Selanjutnya kedua sampel diberikan perlakuan yang berbeda dengan materi yang sama yaitu menggunakan model problem based learning pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Perbedaan hasil akhir diperoleh dengan dilakukan postes menggunakan uji t untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian Awal tahap penelitian, kedua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pretes sebagai syarat awal penelitian yang bertujuan untuk melihat kemampuan awal belajar siswa pada kedua kelas tersebut. Setelah dilakukan pretes, pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata rata 43,81 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 44,05. Setelah memperoleh data hasil pretes siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontol, maka dilakukan pengujian analisis data dengan menggunakan uji kesamaaan rata rata pretes dimana syaratnya data harus berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Pretes dan Postes Kelas Data pretes Data postes Kesim

pulan L hit L tab L hit L tab Eksperimen 0,07 0,15 0,07 0,15 Normal kontrol 0,08 0,15 0,14 0,15 Normal Berdasarkan Tabel 2 setelah dilakukan uji Lilliefors data pretes dan postes kedua kelas dapat dikatakan normal dengan nilai L hit < L tab. Hasil uji homogenitas data pretes postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Uji Homoenitas Pretes dan Postes Data F tab F hit kesimpulan Pretes kelas eksperimen Pretes kelas 1,74 1,57 homogen kontrol Postes kelas eksperimen Postes kelas kontrol 1,74 1,05 homogen Berdasarkan Tabel 3 setelah dilakukan pengujian dengan uji F maka pada data pretes dan postes kedua kelas dapat dkatakan homogen dengan F hit < F tab. Selanjutnya hasil uji hipotesis postes pada kedua kelas dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis Data Postes Data Nilai ratarata t hit t tab Kesim pulan Eksperimen 80,05 H 4,6 1,7 a diterima Kontrol 68,81 Berdasarkan Tabel 4 kelas eksperimen yang diajarkan dengan model PBL memperoleh nilai rata-rata hasil belajar adalah 80,05 dan kelas kontrol yang diajarkan dengan model konvensional memperoleh hasil belajar dengan rata-rata 68,81. Data di atas menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (4,550 > 1,668), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di kelas X SMAN Unggul Subulussalam tahun 2015. Penilaian aktivitas siswa harus menjadi bagian dari hasil belajar dan harus tampak dalam proses belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil penilaian aktivitas siswa pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Peningkatan Aktivitas Pada Kelas Eksperimen pertemuan I II III Rata-rata 69,39% 72,42% 74,23% Kategori aktif aktif aktif Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen selama proses pembelajaran menggunakan model problem based learning. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan menggunakan model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus dikelas X semester I SMAN Unggul Subulussalam. Hal ini diperkuat dengan perolehan nilai rata-rata pretes siswa dikelas eksperimen sebesar 43,81 nilai rata-rata postes sebesar 80,05. Sedangkan di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 44,05 dan nilai rata-rata postes sebesar 68,81, kemudian aktivitas siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan yaitu 74,24% dengan kategori aktif. Data mengenai aktivitas siswa, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa secara perlahan. Hal ini disebabkan karena pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dituntut untuk mengembangkan kemampuan berpikir ketika disajikan suatu permasalahan dan adanya interaksi yang terjadi antar siswa maupun antara siswa dengan guru yang melatih kemampuan berkomunikasi, seperti yang terlihat ketika diskusi di kelas terjadi interaksi tanya jawab dan siswa bebas mengeluarkan pendapatnya masing-masing. Pernyataan peneliti sejalan dengan pendapat

Arends (2008 : 52), pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi dan mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Model pembelajaran ini juga mengacu pada model pembelajaran yang lain, seperti pembelajaran berdasarkan proyek (project-based instruction), pembelajaran berdasarkan pengalaman (experience-based instruction), belajar otentik (authentic learning) dan pembelajaran bermakna (anchored instruction). Beberapa hasil penelitian terdahulu yang menggunakan model problem based learning, diantaranya Tamba (2014:147) diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen sebesar 30.5 dan nilai rata-rata postes sebesar 68.9. Pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 29,3 dan nilai rata-rata postes sebesar 60,4. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan modelproblem based learning diperoleh skor rata-rata aktivitas siswa mencapai 61,43% dengan kategori aktif. Peneliti lainnya adalah Utrifani (2014:9) diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen sebesar 23,91 dan nilai rata-rata postes sebesar 74,97. Pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes sebesar 21,87 dan nilai rata-rata postes sebesar 69,87. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan model problem based learning diperoleh skor rata-rata aktivitas siswa mencapai 67,12% dengan kategori aktif. Berdasarkan hasil penelitian, terbukti bahwa model pembelajaran problem based learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus. Disamping itu, model problem based learning (PBL) yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan teori konstruktivisme yakni siswa memiliki pengetahuan, mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan mengatasi masalah dan keterampilan intelektualnya serta menjadi pelajar yang mandiri dan otonom. Kelebihan yang dapat diberikan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri. Langkahlangkah pembelajaran pada model pembelajaran problem based learning mendorong siswa untuk lebih aktif di dalam kelas. Misalnya pada saat mengerjakan LKS, siswa dibagi ke dalam kelompok yang hanya beranggotakan 6 sampai 7 orang siswa, mengerjakan LKS selama 30 menit, kemudian mempresentasikan hasil diskusi kepada teman-teman yang lain. Hal ini mendorong siswa untuk lebih berpartisipasi dalam kerja kelompoknya. Siswa juga tertarik dan aktif saat berdiskusi dan mengeluarkan pendapat yang berbeda saat diadakan diskusi antar kelompok. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa, tetapi selama pembelajaran berlangsung masih ada kendala yang dihadapi peneliti yaitu pada fase ke-3 dalam sintaks model Problem Based Learning dimana ketika peneliti menyajikan fenomena atau demonstrasi atau suatu cerita yang bisa memunculkan masalah yang akan dipecahkan saat proses pembelajaran berlangsung. Kesulitan yang dihadapi peneliti yaitu kurang terbiasanya siswa melakukan penyelidikan individu dan kelompok sehingga peneliti memerlukan banyak waktu dalam membimbing pelaksanaan penyelidikan. Selain itu, hasil penilaian aktivitas juga belum dapat memberikan gambaran meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang diharapkan, dalam hal ini kelemahan yang terjadi dapat disebabkan oleh penjelasan peneliti yang kurang memadai kepada observer dan banyaknya siswa dalam setiap kelompok yang harus diamati observer.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis uji statistik maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMAN Unggul Subulussalam. Hasil observasi aktivitas belajar siswa setelah diberikan perlakuan model problem based learning dalam tiga pertemuan juga mengalami peningkatan dan dalam kategori aktif. Saran Adapun yang menjadi kelebihan model pembelajaran problem based learning ini adalah meningkatnya tingkat berfikir siswa untuk memecahkan masalah yang diajukan. Sedangkan kelemahannya adalah keterbatasan alokasi waktu yang membuat model pembelajaran ini kurang efektif untuk dilaksanakan. Disarankan bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengatur waktu dari setiap sintaks model PBL. Assisi Medan T.A 2013/2014. vol.3,no.1,pp.147-154 Trianto,(2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana : Jakarta Utrifani, A.,(2014), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2013/2014. vol.2,no.2,pp.9-16 DAFTAR PUSTAKA Arends, R.I.,(2008), Learning To Teach,Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh Soetjipto,Prajitno. PustakaPelajar : Yogyakarta Kennedy,(2009), Perbedaan Hasil belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan Konvensional pada Materi Pokok Pemuaian di SMA Negeri 4 Kisaran T.A. 2008/2009. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed Rusman,(2012), Model-Model Pembelajaran. Raja Grafindo Persada : Jakarta Sudjana,(2012), Metode Statistika. Tarsito : Bandung Tamba, P.,(2014), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII SMP Swasta