HUBUNGAN PERAN SUAMI DAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS ARJASA JEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

Mike Ahyu Puspita*), Gipta Galih Widodo**), Indri Mulyasari***)

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Karya Tulis Ilmiah. Disusun oleh: RASTIFIATI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

MENGANALISIS PERBEDAAN KEPATUHAN IBU MEMBAWA BUKU KIA SERTA KELENGKAPAN PENGISIAN BUKU KIA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP CAKUPAN KUNJUNGAN PERTAMA (K1) DI PUSKESMAS LEMAH WUNGKUK KOTA CIREBON TAHUN 2007

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan, Keteraturan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PERILAKU KUNJUNGAN KEHAMILAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

PENGARUH PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I DAN II TENTANG DETEKSI DINI KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN ANC

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KLINIK BERSALIN LINDA SILALAHI KECAMATAN PANCUR BATU

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

Kata Kunci: Hamil, Anemia

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG KOTA MAKASSAR

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

Motivasi Ibu Hamil Untuk Melakukan Pemeriksaan Kehamilan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER. *Dodi Wijaya, **Fitrio Devi Antony

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEINTIMAN KELUARGA DAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI

PROMOSI KESEHATAN DENGAN BUKU KIA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN ANTE NATAL CARE DI PUSKESMAS CEPER KLATEN TAHUN 2011

DAFTAR PUSTAKA. Andarmoyo, S Keperawatan Keluarga Konsep, Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

Wilis Dwi Pangesti 1 ABSTRACT ARTIKEL PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

ABSTRAK. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Memeriksakan Kehamilan Di Puskesmas Sukawarna Periode Juli 2005

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Motivasi Bidan dalam Pelaksanaan Antenatal Care Terpadu. Motivation Midwives in Antenatal Care Integrated Implementation

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

T E S I S. Oleh FERRA YUSTISIA BR PURBA /IKM

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL MELAKUKAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI POLIKLINIK KEBIDANAN SILOAM HOSPITALS KOTA MANADO

Transkripsi:

HUBUNGAN PERAN SUAMI DAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS ARJASA JEMBER Sri Widya*, Sri Utami**, Fitriana Putri** *Mahasiswa S Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember **Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember sriwidya707@gmail.com ABSTRAK Peran suami adalah seorang pemimpin dan pelindung bagi istrinya denga mendidik, mengarahkan istri pada kebenaran. Petugas kesehatan, seseorang yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Antenatal Care (ANC) pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui keadaan ibu dan janin secara berkala terhadap penyimpangan yang ditemukan pada ibu hamil. Metode yang digunakan adalah pendekatan Cross Sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan peran suami dan petugas kesehatan pada keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III di Puskesmas Arjasa Jember. Populasi pada penelitian ini sebanyak 55 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dokumentasi buku KIA. Hasil analisa data peran suami didapatkan nilai P Value: 0,003 artinya H diterima, dan peran petugas kesehatan didapatkan nilai P Value Fisher s Exact Test: 0,002 artinya H diterima, ada hubungan peran petugas kesehatan pada keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III di Puskesmas Arjasa Jember. Ada hubungan peran suami dan peran petugas kesehatan pada keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III di Puskesmas Arjasa Jember. Dengan demikian optimalisasi peran suami dan petugas kesehatan sangat diperlukan untuk keteraturan ANC. Kata kunci : Peran Suami; Peran Petugas Kesehatan; Antenatal Care (ANC) ABSTRACT Husbands take their roles as leaders and protectors of their wives through educating and leading them to the right path. Health workers, on the other hand, are responsible for providing health care to individuals, families, and societies. Antenatal Care (ANC) is pregnancy checking aimed to diagnose the condition of mothers and fetus periodically against any possible deviations found during the pregnancy. The study used cross sectional approach aiming to identify relationship of roles of husbands and health workers with regularity of Antenatal Care (ANC) of pregnant women in their third trimester in the Community Health Center of Arjasa Jember. The population of the study is 55 respondents, while the 70

sampling technique used was Cluster Random Sampling. The data were collected with questionnaire and documentation of KIA book (recording mother and child's health). The analysis of husband's roles resulted the P Value: 0,003 meaning that H is accepted, and that of the health workers yielded the P Value Fisher s Exact Test: 0,002 where H is accepted. There is relationship between the roles of husbands and health workers and the regularity of Antenatal Care (ANC) of pregnant women in their third trimester in the Community Health Center of Arjasa Jember. There is relationship between the roles of husbands and health workers with the regularity of Antenatal Care (ANC) of pregnant women in their third trimester in the Community Health Center of Arjasa Jember. It is suggested that the board of managers of the Community Health Center improve the socialization about the importance of checking pregnancy through printed media like leaflet and so on. Keywords: Husband's roles; Health workers roles; Antenatal Care (ANC) PENDAHULUAN Kehamilan merupakan peristiwa alamiah. Setiap kehamilan tentu saja perlu perhatian khusus, sebab mungkin saja rawan bagi ibu atau janin dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu perlu mengenal berbagai hal yang akan ibu alami per trimester serta langkah yang tepat untuk mengatasinya (Maulana, mirza 2008). Pada proses kehamilan perlu melakukan kunjungan pemeriksaan yang disebut dengan ANC (Antenatal Care) mulai dari pemeriksaan K sampai dengan K4. Berdasarkan pedoman SPM Bidang Kesehatan 2009 menyebutkan bahwa cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan (Antenatal Care) sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali diwaktu tertentu (Depkes RI, 206). Manajemen keperawatan dalam pelayanan kesehatan merupakan sebuah pengendalian terhadap pengawasan dan pengontrolan. Dalam hal ini seorang perawat atau petugas kesehatan mempunyai sebuah pengendalian mutu terhadap manajemen keperawatan dimana dalam pelayanan kesehatan perawat memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas, inovatif, dan kreatif demi memberikan pelayanan sesuai standar asuhan keperawatan (Bakri, 207). Cakupan K sampai dengan K4 terjadi kesenjangan yaitu tidak semua ibu hamil melakukan kunjungan pelayanan Antenatal Care (ANC) dengan teratur hingga kunjungan ke 4. Sedangkan target yang harus dicapai yaitu sebesar 93%. Puskesmas dengan cakupan kunjungan ibu hamil K4 yang terendah adalah Puskesmas Arjasa Jember sebesar 47%. Pelayanan Antenatal Care (ANC) memerlukan adanya dukungan dari peran suami atau keluarga untuk melakukan pemeriksaan kunjungan mulai kunjungan pertama hingga pada kunjungan ke-4 serta pentingnya salah satu peran dari petugas kesehatan yaitu sebuah pelayanan terhadap ibu hamil. Kehamilan dapat terkontrol dengan baik jika angka 7

kematian ibu dan anak dapat ditekan dengan teraturnya melakukan pemeriksaan kehamilan mulai kunjungan pertama hingga kunjungan ke-4. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin menganalisa hubungan peran suami dan petugas kesehatan dengan keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil Trimester III di Puskesmas Arjasa Jember. METODE PENELITIAN Desain yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan menjelaskan hubungan yang ditemukan (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang terpilih pada 43 posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Jember. Besar sampel didapatkan 55 jumlah ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC). Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Probability Sampling dengan pendekatan Cluster Random Sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara pengelompokkan berdasarkan wilayah atau lokasi dari populasi (Nursalam, 2008). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner dan dokumentasi buku KIA. Penelitian ini dilakukan di Posyandu terpilih di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Jember mulai bulan November - Desember 208. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan November Desember 208. Variabel tunggal dalam penelitian ini adalah berdasarkan karakteristik individu pada responden. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Chi Square. Untuk mengetahui hubungan antara peran suami dan petugas kesehatan dengan keteraturan Keteraturan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil trimester III maka peneliti harus memenuhi beberapa syarat dengan nilai signifikan yaitu α (0,05). HASIL Hasil penelitian ini sebagai berikut: Tabel : Distribusi Usia Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Tahun 208 Usia ibu f Persentase <20 th >35 th 20-35 th 29 2 4 52,7 2,8 25,5 Berdasarkan distribusi data diketahui bahwa jumlah terbanyak usia ibu hamil yaitu < 20 tahun sebanyak 29 orang (52,7%). 64 72

Tabel 2: Distribusi Suku Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Tahun 208 Jenis suku f Persentase Suku lain Madura Jawa 38 5,8 70,4 27,3 Berdasarkan distribusi data diketahui sebagian besar jumlah jenis suku terbanyak ialah Madura sebanyak 38 orang (70,4%). Tabel 3: Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Tahun 208 Pendidikan f Persentase SD SMP SLTA 29 2 5 52,7 38,2 9, Berdasarkan distribusi diketahui jumlah terbanyak tingkat pendidikan responden adalah Sekolah Dasar sebanyak 29 orang (52,7%). Tabel 4: Distribusi Pekerjaan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Tahun 208 Pekerjaan f Persentase Ibu rumah tangga Swasta PNS 53 96,4,8,8 Berdasarkan distribusi bahwa totalitas tingkat pekerjaan terbanyak yaitu Ibu Rumah Tangga sebanyak 53 orang (96,4%). Tabel 5: Distribusi Pendamping Saat ANC Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Tahun 208 Menemani ibu periksa f Persentase Sendiri Teman Saudara Suami 7 9 7 20 30,9 6,4 2,7 36,4 73 64

Berdasarkan distribusi bahwa jumlah terbanyak frekuensi yang menemani ibu hamil periksa yaitu kategori suami sebanyak 20 orang (36,4%). Tabel 6: Distribusi Tempat Pemeriksaan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Tahun 208 Tempat pemeriksaan f Persentase Rumah sakit Puskesmas Bidan/dokter/perawat 9 45,8 6,4 8,8 Berdasarkan distribusi diketahui sebagian besar jumlah terbanyak tempat pemeriksaan adalah dengan Bidan/dokter/perawat sebanyak 45 orang (8,8%). Tabel 7: Distribusi Jarak Rumah Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Tahun 208 Jarak rumah f Persentase 5-0 km < 5 km 54,9 98,2 Berdasarkan distribusi diketahui totalitas frekuensi terbanyak Jarak Rumah responden yaitu < 5 km sebanyak 54 orang (98,2%). Tabel 8: Distribusi Penghasilan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Tahun 208 Penghasilan f Persentase <Rp..950.000 >Rp..950.000-Rp.2.500.000 >Rp.2.500.000-Rp.5.000.000 52 2 94,5,8 3,6 Berdasarkan distribusi terdapat totalitas jumlah penghasilan terbanyak yaitu < Rp..500.000 sebanyak 52 orang (94,5%). Tabel 9: Distribusi Peran Suami Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Tahun 208 Peran suami f Persentase Tidak Optimal Optimal 4 4 25,5 74,5 74 65

Berdasarkan distribusi diketahui sebagian besar jumlah peran suami dengan kategori optimal adalah 4 orang (74,5%). Tabel 0: Distribusi Peran Petugas Kesehatan di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Tahun 208 Peran petugas kesehatan f Persentase Tidak Optimal Optimal 3 42 23,6 76,4 Berdasarkan distribusi diketahui sebagian besar peran petugas kesehatan dengan kategori optimal sebanyak 42 orang (76,4%). Tabel : Distribusi Keteraturan ANC Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember Tahun 208 Keteraturan Antenatal Care (ANC) f Persentase Tidak Teratur Teratur 20 35 36,4 63,6 Berdasarkan distribusi diketahui sebagian besar jumlah keteraturan Antenatal Care (ANC) yang teratur yaitu sebanyak 35 orang (63,6%). Tabel 2: Hubungan Peran Suami dengan Keteraturan ANC Peran suami Keteraturan ANC Tidak Teratur Total Teratur f % f % f % Tidak Optimal 0 0 4 25,5 4 25,5 Optimal 20 36,4 2 38,2 4 74,5 Total 20 36,4 35 63,6 55 00 P Value 0,003 Berdasarkan Crosstabulation diketahui bahwa jumlah terbanyak peran suami memiliki kategori optimal sebanyak 2 orang (38,2%). Hasil analisis didapatkan nilai P Value : 0,003 artinya H diterima, ada hubungan peran suami pada keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III di Puskesmas Arjasa Jember. 75 66

Tabel 3: Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan Keteraturan ANC Peran Petugas Kesehatan Keteraturan ANC Tidak Teratur Total Teratur f % f % f % Tidak Optimal 0 0 3 23,6 3 23,6 Optimal 20 36,4 22 40,0 42 76,4 Total 20 36,4 35 63,6 55 00 P Value 0,002 Berdasarkan Crosstabulation diketahui bahwa jumlah terbanyak peran petugas kesehatan memiliki kategori optimal sebanyak 22 orang (40,0%). Hasil analisis didapatkan nilai P Value : 0,002 artinya H diterima, ada hubungan peran petugas kesehatan pada keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III di Puskesmas Arjasa Jember. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada seluruh sampel penelitian sebanyak 55 responden, diketahui bahwa sebagian besar jumlah peran suami dengan kategori optimal adalah 4 orang (74,5%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden menilai sebagian besar peran suami berperan optimal pada keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III di Puskemas Arjasa Jember. Peran suami dalam kehamilan istri yaitu suatu hal yang berpengaruh dan berperan langsung dalam menjaga kesehatan ibu selama kehamilan dimana seorang ibu hamil membutuhkan pendamping selama proses kehamilan (Yulistina, 208). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Priskhila Ayu, 205) bahwa dari hasil penelitian menunjukkan ada hubungan secara bermakna antara status bekerja suami dengan peran suami selama proses kehamilan yaitu suami rutin menemani atau mengantar istrinya untuk periksa kehamilan ke tempat pelayanan kesehatan 4 kali. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 55 responden ibu hamil trimester III di Puskesmas Arjasa Jember diperoleh data sebagian besar peran petugas kesehatan memiliki kategori optimal sebanyak 42 orang (76,4%). Hasil ini menunjukkan bahwa seluruh responden mengatakan peran petugas kesehatan memiliki peran yang optimal. Petugas kesehatan merupakan seseorang yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat serta memiliki kewenangan dalam melakukan upaya dan mencakup seluruh proses kesehatan manusia (Alimul Aziz, 204 dalam Betan, 203). Kegiatan terkait peran petugas kesehatan yang optimal ini juga dilatar belakangi oleh pekerjaan ibu hamil. Berdasarkan data demografi dengan kategori pekerjaan ibu rumah tangga memiliki jumlah terbanyak yaitu 53 orang (96,4%). Menurut peneliti, bahwasanya pekerjaan ibu juga memiliki pengaruh dengan mempunyai waktu yang luang untuk dapat mengatur kunjungan Antenatal 76 67

Care (ANC). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Jane, M Pangemanan, 204) bahwa terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil (pekerjaan) dengan pemanfaatan pelayanan K dan K4. Berdasarkan hasil penelitian keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III di Puskesmas Arjasa Jember sebagian besar jumlah keteraturan Antenatal Care (ANC) memiliki kategori optimal sebanyak 35 orang (63,6%). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden teratur melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC). Keteraturan Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya (Sarwono, 2002 dalam Indriyani, 203). Potensi lain yang mendukung ibu hamil untuk melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) yaitu ditinjau dari data demografi berdasarkan jarak rumah < 5 km sebanyak 54 orang (98,2%). Hal ini termasuk keterjangkauan masyarakat dalam mengunjungi fasilitas kesehatan melalui jarak tempuh yang dekat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Kurnia Indriyanti, 207) untuk jarak tempuh antara rumah dengan pusat pelayanan Antenatal Care (ANC) yang dekat sebagian besar teratur dalam kunjungan Antenatal Care (ANC). Hasil analisa data peran suami yang dilakukan pada seluruh sampel penelitian sebanyak 55 responden diketahui bahwa sebagian besar responden mengatakan peran suami dalam kategori optimal sebanyak 4 (74,5%), dan responden yang mengatakan peran suami tidak optimal sebanyak 4 (25,5%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengatakan peran suami dalam kategori yang optimal di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Jember. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai P Value : 0,003 artinya H diterima, yaitu ada hubungan antara peran suami dengan keteraturan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil Trimester III. Berkaitan dengan peran suami dalam ketegori optimal dengan keteraturan Antenatal Care (ANC) sebanyak 20 orang (36,4%) yaitu ditinjau dari data demografi. Penelitian terkait menurut (Effi M Hafidz, 2007) yang menyatakan bahwa selama ibu mengandung, diperlukan dukungan dan perhatian serta kerelaan untuk melakukan kerjasama dalam mengurus rumah tangga dari suami. Hasil penelitian peran petugas kesehatan didapatkan sebagian besar menunjukkan bahwa dari 55 jumlah responden yang mengatakan peran petugas kesehatan dalam kategori optimal sebanyak 42 orang (76,4%). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa hasil penelitian ini mendapatkan nilai P Value : 0,002 sehingga dapat disimpulkan bahwa H dterima, yang artinya ada hubungan antara petugas kesehatan pada keteraturan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Jember. Petugas kesehatan adalah salah satu hal yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan untuk memiliki peran dalam memfasilitasi dan memotivasi masyarakat dalam program kesehatan. Khusus Antenatal Care (ANC) apabila ibu hamil tidak rutin 77

melakukan pemeriksaan atau pemantauan kehamilan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh petugas kesehatan maka akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi ibu dan janin (Novita, Franciska dalam Suci Aprilliyana, 20). SIMPULAN Setelah dilakukan penelitian dan uji statistik terhadap hipotesa tentang peran suami dan petugas kesehatan pada keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Jember, maka dapat disimpulkan bahwa peran suami dan petugas kesehatan pada keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III sebagian besar optimal. Keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III sebagian besar teratur. Hasil analisis didapatkan nilai P Value: 0,003 artinya H diterima, dan ada hubungan peran suami pada keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III di Puskesmas Arjasa Jember. Hasil analisis lainnya didapatkan nilai P Value Fisher s Exact Test: 0,002 dimana H diterima, artinya ada hubungan peran petugas kesehatan pada keteraturan Antenatal Care (ANC) ibu hamil trimester III di Puskesmas Arjasa Jember. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan bagi: Ibu Hamil Ibu hamil disarankan ikut serta dalam program penyuluhan terkait Antenatal Care (ANC) untuk lebih meningkatkan pengetahuan agar ibu hamil mengetahui pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan. Suami Untuk suami disarankan dapat berperan serta dalam memberikan dukungan terhadap ibu dengan cara mengantar, mengingatkan ibu untuk memeriksakan kehamilan secara teratur. Instansi Kesehatan Petugas kesehatan khususnya di Puskesmas Arjasa Jember untuk meningkatkan penyuluhan tentang permeriksaan kehamilan kepada masyarakat oleh bidan maupun tenaga promosi kesehatan dan didukung dengan sarana prasarana yang lebih baik diantaranya menggunakan media cetak leaflet, poster, koran dan media informasi lainnya, sehingga pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil menjadi meningkat terkait pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan secara lengkap. Intitusi Pendidikan Disarankan dapat meningkatkan pendidikan kesehatan dengan berbagai problem terkait kesehatan ibu dan anak sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu selama kehamilan, dengan memberikan berbagai informasi dan edukasi kesehatan khusunya ibu hamil. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan berbagai desain penelitian 78

serta melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan jumlah responden minimal 30 responden, sehingga hasil penelitian menjadi lebih baik. Selain itu peneliti selanjutnya dapat menggunakan desian penelitian dengan judul Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Fungsi Komunikatif Pelayanan Kesehatan terhadap Keteraturan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil. DAFTAR PUSTAKA Bakri, M. H. (207). Manajemen Keperawatan Konsep dan Aplikasi alam Praktik Keperawatan Profesional. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Departemen Kesehatan, (206). Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. (https://djsn.go.id diperoleh tanggal 25 Agustus 208). Hafidz, E. M., Kesehatan, D., & Jawa, P. (2007). Hubungan Peran Suami Dan Orang Tua Dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam Pelayanan Antenatal Dan Persalinan Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang, 2(2). Indriyani, D. (203). Keperawatan Maternitas Pada Area Perawatan Antenatal, Edisi, Yogyakarta: Graha Ilmu. Indriyanti dan Padila. (204). Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kunjungan Antenatal Care. (https://jurnalonline.lppmdianh usada.ac.id, diperoleh pada tanggal 20 Januari 209). Maulana, M. (2008). Buku Pegangan Ibu Panduan dan Lengkap Kehamilan, Kata Hati, Yogyakarta. Novita dan Franciska, (20). Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Pangemanan, Jane M, (204). Hubungan Antara Karakteristik Ibu Hamil dengan Pemanfaatan Pelayanan K dan K4. (http://fkm.unsrat.ac.id/, diperoleh pada tanggal 29 Januari 208). Yulistina, (208). Peran Suami Selama Kehamilan. (https://bidanku.com, diperoleh tanggal 26 Mei 208). 79