7. pengalaman yang harus dimiliki oleh seorang apoteker yang meliputi aspek administrasi dan perundang-undangan, aspek manajerial, aspek pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA , , MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi ed. 3 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/ MENKES/ SK/ X/ 2002

d. Mahasiswa calon Apoteker memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di apotek, seperti masih sulitnya untuk berkomunikasi

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6. Dalam Praktek Kerja Profesi di apotek pro-tha Farma sebaiknya diwajibkan calon apoteker melakukan Home Care yaitu kunjungan terkait pelayanan

8. Pelayanan pasien harus disertai dengan KIE untuk memastikan bahwa setiap perbekalan farmasi dan alat kesehatan dapat digunakan dengan maksimal

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA. Anief, M. 2005, Manajemen Farmasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

kepatuhan pasien dalam menggunakan obat sehingga obat tersebut mampu memberikan efek terapi yang diharapkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

samping, waktu kadaluarsa (obat racikan), dan cara penyimpanan obat. f. Penyediaan tempat khusus untuk konseling sangat menberikan keuntungan bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

resep, memberikan label dan memberikan KIE secara langsung kepada pasien. 4. Mahasiswa calon apoteker yang telah melaksanakan PKPA di Apotek Kimia

5. PKPA di Apotek memberikan pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan praktis bagi calon apoteker mengenai sistem managerial obat (pengadaan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

supaya wawasan dan pengetahuan yang didapatkan lebih banyak.

Tirta Farma meliputi pemilik sarana apotek, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. 5. Kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat perlu

yang ada di Apotek Tirta Farma selalu diawasi oleh apoteker. Segi manajemen mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,

4. Praktek kerja profesi apoteker memberi kesempatan bagi para calon apoteker untuk dapat terjun langsung ke dunia kerja dan menerapkan segala ilmu

pelayanan non resep, serta pengalaman dalam memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien. 5. Apoteker tidak hanya memiliki

5. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) memberikan bekal kepada calon apoteker sebelum terjun langsung ke masyarakat, agar kelak dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Kementrian Kesehatan RI, 2015, Profil Kesehatan Indonesia Jakarta.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

sebagai tenaga kerja farmasi yang profesional yaitu dapat menerapkan nine star pharmacist (care giver, decision maker, communicator, manager, leader,

dilakukan pasien, serta hal penting lainnya terkait obat seperti efek samping, waktu kadaluarsa (obat racikan), dan cara penyimpanan obat. f.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan suatu negara yang lebih baik dengan generasi yang baik adalah tujuan dibangunnya suatu negara dimana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Periode 1 Agustus 30 September

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pharmaceutical care atau asuhan kefarmasian merupakan bentuk optimalisasi peran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MAKALAH FARMASI SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan yang baik tentu menjadi keinginan dan harapan setiap orang, selain itu kesehatan dapat menjadi ukuran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

satu sarana kesehatan yang memiliki peran penting di masyarakat adalah apotek. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2014, tenaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, sedangakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

komunikasi dalam menyampaikan informasi mengenai obat yang akan digunakan kepada pasien. Bagi apotek : Untuk lebih meningkatkan kepuasan konsumen,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,

FM-UAD-PBM-08-04/R2. SILABUS MATA KULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : 1 Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode zaman penjajahan sampai perang kemerdekaaan tonggak sejarah. apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran.

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Setelah menjalankan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Megah Terang mulai tanggal 16 Januari 2017 hingga 17 Februari 2017, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan tempat apoteker melakukan pelayanan kefarmasian berupa asuhan kefarmasian yang memiliki peranan penting dalam mencapai kesehatan yang paripurna. 2. Apotek memberikan peran penting dalam pemenuhan kesehatanmasyarakat dengan cara menyediakan, menyalurkan, dan memberikan pelayanan yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan. 3. Seorang calon apoteker hendaknya memiliki kemampuan manajemen yang baik antara lain memiliki kemampuan 4. dalam leadership, manajemen persediaan, manajemen personalia, manajemen keuangan, dan manajemen administrasi dalam mengelola sumber daya Apotek. 5. Seorang calon apoteker harus mampu berperan aktif dalam pelayanan kefarmasian kepada pasien yaitu dengan melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi serta mampu memberikan pelayanan swamedikasi demi tercapainya pengobatan yang rasional. 6. Kegiatan PKPA di Apotek menjadikan sarana yang tepat bagimahasiswa program profesi apoteker untuk mendapatkan 162

163 7. pengalaman yang harus dimiliki oleh seorang apoteker yang meliputi aspek administrasi dan perundang-undangan, aspek manajerial, aspek pelayanan kefarmasian, dan aspek bisnis yang memberikan bekal kepada calon apoteker sebelum terjun langsung ke masyarakat, agar kelak dapat menjalankan profesinya dengan baik dan bertanggung-jawab.

BAB VI SARAN Setelah melaksanakan Praktek Kerja Profesi di Apotek Megah Terang, dapat diberikan saran-saran sebagai berikut : Bagi calon Apoteker : 1. Sebagai calon Apoteker sebaiknya perlu memberikan pelayanan terbaik bagi pasien dan perlu meningkatkan ketelitian dalam melaksanakan suatu pekerjaan kefarmasian untuk mengkindari kesalahan yang berdampak merugikan. 2. Sebagai calon Apoteker sebaiknya terus mengasah dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan banyak orang, sehingga dapat lebih mudah untuk bekerja sama dengan seluruh staf yang ada di Apotek maupun Rumah Sakit, terutama komunikasi dalam menyampaikan informasi mengenai obat yang digunakan kepada pasien. Bagi Apotek : Disarankan untuk mengevaluasi mutu pelayanan secara berkala, misalnya dengan mengadakan survei berupa angket agar mutu pelayanan di Apotek dapat diperbaiki dan ditingkatkan lagi. 164

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Tenaga Kefarmasian, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2011. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1027, 2004, Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jakarta Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1332, 2002, Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, Jakarta Lacy, F.C., Lora, L.A., Morton, P.G., and Leonard, L.L., 2009, Drug Information Handbook 17 th ed., American Pharmacists Association, New York. McEvoy, Gerald K., et all., 2011, AHFS Drug Information, American Society of Health-System Pharmacist, Bethesda, Maryland. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9, 2017, Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 35, 2014, Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jakarta. Peraturan MenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor 889/MENKES/PER/V/2011, Registrasi, IzinPraktik, dan IzinKerja Tenaga Kefarmasian, Jakarta. 165

166 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 919, 1993,Kriteria Obat Yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep, Jakarta Peraturan Pemerintah RI Nomor 51, 2009, Pekerjaan Kefarmasian, Jakarta. Seto, S., N. Yunita., T. Lily, 2008, Manajemen Farmasi, Airlangga University Press, Surabaya Shann, Frank., 2014. Drug Doses, Intensive Care Unit, Royal Children s Hospital, Parkville, Victoria 3052, Australia. Sweetman, S.C., 2009, Martindale: The Complete Drug Reference 36 th ed., Pharmaceutical Press, London. Tatro, D.S., et all, 2003, A to Z Drug Facts, Facts and Comparisons. Undang-undang Nomor 35, 2009, Narkotika, Jakarta Undang-undang Nomor 36, 2009,Kesehatan, Jakarta Undang-undang No.5 Tahun 1997, Psikotropika, Jakarta.