BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, Jalan Kedung Mundu Raya No.18 Semarang. Waktu penelitian dimulai dari bulan September 2013 sampai Februari 2014. C. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah minyak jelantah diperoleh dari pedagang gorengan di daerah Pamularsih yang diambil sebanyak 1,5 liter, kemudian ditambah dengan kunyit 6% b / b, 8% b / b, 10% b / b, 12% b / b, dan 14% b / b yang direndam selama 24 jam, dan dianalisis kadar peroksidanya. Masingmasing sampel dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. D. Jenis data Jenis data adalah data primer yang diperoleh langsung dari penelitian. 16
17 E. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan adalah neraca analitik, Erlenmeyer tutup asah 250ml, pipet ukur 5ml, buret mikro, statif, klem, gelas ukur, pipet volume 10ml, becker glass, batang pengaduk, pipet tetes, botol, corong, kain saring, botol coklat dan tutup, sendok. 2. Bahan Bahan yang dipakai adalah minyak jelantah, kunyit, reagen campuran asam acetat (CH 3 COOH) dan chloroform dengan perbandingan 3:1, kalium iodida jenuh (KI), KI 5%, larutan KIO 3 0,0100N, larutan H 2 SO 4 2N, aquadest, larutan baku natrium thiosulfat (Na 2 S 2 O 3 0,01N), indikator amylum 1%. F. Prosedur Penelitian 1. Persiapan kunyit Kunyit dikupas kulitnya, dipotong tipis-tipis, kemudian dijemur selama 3 hari hingga kering. Kunyit diblender sampai halus. 2. Penetapan kadar peroksida awal pada minyak jelantah. a. Ditimbang seksama 10 gram minyak jelantah sebelum perlakuan perendaman, dimasukkan dalam stop erlenmeyer. b. Ditambah 20ml campuran asam acetat dan khloroform (3:1), kemudian dikocok. c. Ditambahkan 0,5ml larutan KI jenuh.
18 d. Disimpan ditempat gelap selama 30 menit dengan sesekali dikocok, e. Ditambah 50ml aquadest, dikocok. f. Dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,01N sampai berwarna kuning muda. g. Ditambahkan 1ml indikator amylum 1%. h. Dilanjutkan titrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,01N sampai berwarna biru hilang. i. Dihitung kadar peroksida awal. 3. Perendaman minyak jelantah dengan kunyit 6% b / b selama 24 jam. a. Disiapkan 3 botol coklat dengan tutupnya. b. Masing-masing ditambah 100 gram minyak jelantah. c. Masing-masing dimasukkan kunyit 6% b / b (6 gram), ditutup, dan dikocok. d. Didiamkan selama 24 jam, kemudian disaring. e. Diulangi prosedur diatas dari a sampai d untuk variasi konsentrasi 8% b / b (8 gram), 10% b / b (10 gram), 12% b / b (12 gram), dan 14% b / b (14 gram). 4. Penetapan kadar peroksida pada minyak jelantah setelah penambahan variasi konsentrasi kunyit. a. Ditimbang seksama 10 g sampel minyak jelantah yang sudah direndam dengan kunyit 6% b / b dimasukkan dalam stop Erlenmeyer.
19 b. Ditambah 20ml reagen campuran asam acetat dan khloroform (3:1), kemudian dikocok. f. Ditambahkan 0,5ml larutan KI jenuh. g. Disimpan ditempat gelap selama 30 menit dengan sesekali dikocok. h. Ditambah 50ml aquadest, dikocok. i. Dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,01N sampai berwarna kuning muda. j. Ditambahkan 1ml indikator amylum 1%. k. Dilanjutkan titrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,01N sampai berwarna biru hilang. l. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali. m. Dihitung kadar peroksida akhir. n. Diulangi prosedur diatas dari a s/d n untuk penambahan kunyit 8% b / b, 10% b / b, 12% b / b, dan 14% b / b. 5. Rumus Perhitungan Kadar Peroksida a. Kadar peroksida = V x N Na 2 S 2 O 3 x 0,08 x 100 =..mg O 2 /100g 0,01 g sampel 1 ml Na 2 S 2 O 3 1 N 8 mgrek O 2 ` 1 ml Na 2 S 2 O 3 0,01 N 0,08 mgrek O 2 b. Prosentase (%) penurunan kadar peroksida (kadar peroksida awal kadar peroksida akhir) x 100% =.% Kadar peroksida awal
20 G. Analisis data Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan menggunakan Anova One Way untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh konsentrasi kunyit 6% b / b, 8% b / b, 10% b / b, 12% b / b, dan 14% b / b dengan lama perendaman 24 jam pada minyak jelantah. H. Kerangka konsep Variasi konsentrasi kunyit Variabel bebas / independent penurunan kadar peroksida variabel terikat / dependent I. Hipotesa Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Ho = tidak ada pengaruh variasi konsentrasi kunyit terhadap penurunan kadar peroksida pada minyak jelantah setelah direndam selama 24 jam. 2. Ha = ada pengaruh variasi konsentrasi kunyit terhadap penurunan kadar peroksida pada minyak jelantah setelah direndam selama 24 jam. J. Definisi operasional Minyak jelantah adalah minyak goreng sisa hasil penggorengan yang telah digunakan berulang kali. Akibat penggunaan minyak yang berulang-ulang, maka panas akan memutus ikatan rangkap dan membuat minyak jelantah memiliki kandungan asam lemak bebas yang tinggi. Penggunaan minyak jelantah dalam makanan mengakibatkan gangguan pada kesehatan manusia seperti penyakit kanker kolon yang bersifat karsinogenik, penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan
21 penyakit jantung koroner, penyakit hati atau liver, dan dapat menaikkan kadar kolesterol dalam darah. Kadar peroksida adalah jumlah milligram oksigen yang terdapat dalam 100 gram minyak. Kadar peroksida ditentukan dengan metode titrasi iodometri. Kunyit (Curcuma domestic val) mengandung zat warna curcuminoid yaitu suatu senyawa diarylheptanoide 3-4% yang terdiri dari curcumin, dihydrocurcumin, desmethoxy curcumin, dan bisdesmethoxy curcumin. Curcumin merupakan salah satu antioksidan alami golongan fenol, yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar peroksida pada minyak jelantah.